Warga Dibakar Hidup-hidup di Myanmar

240

When things are getting worse in Myanmar…

They just burned living humans.
Yep, you read it right. Emang ada gila-gilanya ni tetangga satu. Jadi seiring sengan sikon di sana yang makin ancur, berbagai tindakan kriminal pun banyak terjadi, mulai dari perampokan, pembunuhan, penculikan, semuanya ada. But, have you heard about warga yang dibakar hidup-hidup? Yep, itu yang terjadi di Myanmar minggu lalu, guys. Kejadian ini pun langsung stole the attention since dilakukan at the same time saat KTT ASEAN juga lagi berlangsung di Labuan Bajo, Indonesia.

HAHHHHHH?!? 
Crazy, rite? Tapi hal ini emang sungguh terjadi di Myanmar. Jadi guys, sejak awal tahun 2021 kemarin tuh pemerintah legit-nya Myanmar dikudeta sama pasukan militer sana, dan hal itu masih terjadi sampai hari ini detik ini. Nah selama kudeta, militer Myanmar tuh kelakuannya makin hari makin brutal, gengs. Mereka ngga ragu-ragu melakukan berbagai tindakan melanggar HAM kayak pengeboman, pengeksekusian warga, penyerangan ke kampung-kampung, sampe penggunaan kekerasan yang makin nggak terkendali. Ofc hal ini jadi concern dari dunia internasional kan, khususnya kita-kita para tetangga nih aka circle ASEAN. ASEAN juga udah melakukan berbagai upaya terkait situasi di Myanmar, gengs. Cuma ya gitu, sampai sekarang belum ada perkembangan yang berarti. Malah makin ngada-ngada aja kelakuannya.

Parah banget emang?
Banget. Update terbaru dari sana, minggu lalu nih, pasukan junta militer yang berkuasa di sana diketahui membakar 19 orang. Bahkan, lima korban di antaranya tuh merupakan satu keluarga, termasuk anak usia 6 tahun. Totalnya ada delapan korban anak-anak yang dibakar hidup-hidup sana militer Myanmar. We repeat: Ada 19 orang dan delapan di antaranya anak-anak yang dibakar hidup-hidup. Gila nggak tuh?!? Pembakaran itu sendiri dilaporkan terjadi di Kawasan Bago, which jadi salah satu medan tempur antara junta militer sama sejumlah kelompok pemberontak.
 
🙁 Bisa dibakar gitu gimana ceritanya?
Yakan??! Well, pembakaran warga secara hidup-hidup ini sendiri bermula dari konflik antara junta militer sama kelompok pemberontak yang selama 2 tahunan ini berjuang melakukan perlawanan. Adapun kelompok pemberontak yang terlibat di sini tuh ada dua, yaitu Tentara Pembebasan Nasional Karen, sama Pasukan Pertahanan Rakyat. Nah karena udah gedeg banget sama ini junta, pasukan pemberontak ini awalnya meledakkan bom tambang di dekat desa di Kawasan Bago tadi. Ada sekitar 15 kali lah bom tambang itu  dan menewaskan 30 orang tentara junta. Terus karena nggak terima teman sejawat mereka tewas gitu aja, akhirnya para tentara itupun cusss langsung bergerak ke Desa Nyaung Pin Thar, dan pertempuran pun terjadi di sana.

Chaos
 dong tuh?
Yha menurut ngana aja. Junta di situ udah klimaks banget dah emosinya. Warga-warga desa pada ditahan. Nggak cuma ditahan, mereka juga dibakar hidup-hidup, guys
Advertisement
. Terus abis melakukan tindakan kejinya itu, pasukan junta Myanmar tuh masih ada yang standby berkeliaran di sekitar Kawasan Bago, guys. Warga yang masih bertahan of course panik banget dong, “Jangan-jangan ntar ada kejadian gini lagi nih?” “Apa ntar giliran w yang dibakar? Hiiii”. But after all, pihak junta sendiri masih belum memberikan keterangan resmi apa pun soal insiden ini.

Nggak habis thinking….
ASEAN leaders can relate. Yep, as we all know, minggu lalu tuh kan juga berlangsung event penting di Asia Tenggara, which is Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo. Dalam KTT ini, salah satu fokus yang dibahas tuh yha nemuin solusi paling tepat buat berdialog sama junta militer Myanmar. Ehhh, lagi dibahas-bahas, di saat itu juga  muncul lah kejadian ini. Kebayang nggak pusingnya kayak apa? Makanya dari hasil KTT kemarin, Presiden Jokowi menyebut Indonesia siap buat melakukan dialog dengan seluruh pihak di Myanmar, termasuk junta militer, demi menghentikan konflik berkepanjangan ini. Biar nggak ada lagi korban berjatuhan.

Pls
 banget ini udah terlalu lama, Pak…
But here’s the thing: Tepat dua bulan setelah kudeta, ASEAN tuh sebenarnya udah langsung turun tangan, guys. Negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia tuh sampai menggelar pertemuan khusus yang menghadirkan para kepala negara, termasuk junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing pada April 2021 di Jakarta. Pertemuan itu akhirnya menghasilkan Lima Poin Konsensus atau 5 Points of Consensus (5PC). First, kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan dan harus ada dialog konstruktif buat mencari solusi damai. HOWEVER, udah jalan dua tahunan sejak 5PC itu disetujui, yang bersangkutan alias Myanmar kayak bodo amat gitu lo. Makanya, ASEAN juga udah nggak pernah lagi mengundang Myanmar dalam pertemuan-pertemuan internasional, termasuk KTT kemarin. Udah kepalang kecewa mereka tuh :(.


Okay, anything else? 
Fyi sebenernya selama KTT ASEAN berlangsung kemarin, Myanmar nggak cuma bikin heboh soal insiden ini aja. Ada juga insiden serangan yang dilakukan pihak junta militer terhadap konvoi diplomat yang lagi bawa bantuan kemanusiaan buat masyarakat Myanmar. Dan di konvoi tersebut, ada diplomat Indonesia juga yang ikut dalam rombongan.
Advertisement