Tilang Manual Kembali Dilakukan, Pilpres Turki Digelar, WHO : Pemanis Non Gula Memikiki Efek Samping Buruk, FDA AS Mengeluarkan Rekomendasi Siapapun Boleh Donor Darah

49

Hi there

Happy Wednesday! Let’s start your day with our podcast here, and more on the news just down there. Today we will catch you up! with things from tilang, Turkey, WHO to blood drive. Because nothing beats a morning like a cup of joe, chill music, and us. Enjoy!

Who’s making an epic comeback?

Tilang Manual.
Yoi. Buat kamu yang udah ngerasa dipermudah atau bahkan keenakan sama sistem tilang elektronik yang selama ini berlaku, bersiaplah untuk kembali pada kenyataan, nak. Karena Senin kemarin, Polri memastikan bahwa tilang manual di jalanan bakal make a comeback.

Wait. Background pls. 
Gini gini. Jadi misalnya nih kamu lagi otw ke kantor naik motor. Trus, saking buru-burunya mau ngejar meeting, kamu pun nekat ambil jalan pintas, pokoknya yang paling cepet, sekalipun itu jalan ngelawan arus. (Pls siapa yang pernah? Ini bahaya banget gila) Ok lanjut. Kamu pun sampai kantor dengan selamat dan ngerasa menang banget karena nggak harus berurusan sama aparat kepolisian Satlantas padahal udah melanggar aturan lalu lintas…
 
Terus…
Nah tapi eh tapi… kok tiba-tiba ada surat tilang datang ke rumah kamu? Dengan bilang bahwa kamu udah ngelanggar aturan lalu lintas tadi, dengan waktu dan tempat yang akurat banget. Bahkan ada fotonya kamu lagi *cekrek-cekrek* gapake helm wkwkwkww. Nah itulah yang belakangan berlaku guys, di mana sistem tilangnya pake elektronik, aka Electronic Traffic Law Inforcement (ETLE).

Tell me this ETLE thing…
OK. Jadi ETLE ini merupakan inovasi di kepolisian sejak Oktober tahun lalu yang melarang proses tilang manual di mana semuanya dialihkan ke online lewat ETLE ini. Jadi segala bukti pelanggarannya tuh terekam dengan kamera CCTV yang terpasang di sejumlah titik, kayak di lampu merah, dll, yang mana hasil screenshot-an CCTV-nya dikirim langsung ke rumah kamu tanpa harus berurusan lagi sama polisi. In that sense, kalau kamu melanggar lalu lintas tapi nggak ditilang, berarti aksimu itu nggak ter-cover sama kamera CCTV-nya ETLE.

I see…
.
Di satu sisi sistem ETLE ini oke banget ya guys, secara jadi meminimalisir praktek pungli oleh polisi yang sering terjadi. However, dengan segala keterbatasannya, mungkin banget ETLE ngga menangkap pelanggaran yang dilakukan, dan eventually pelanggarnya bebas aja gitu. Kalo sering-sering kejadian begini kan malah chaos ya jalanan….
 
Ya ga salah sih.
Nah makanya, karena bisa aja ada pelanggaran yang nggak ter-cover sama ETLE, maka baru aja, Polri mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan kembali tilang manual biar ruas-ruas jalan yang nggak terjangkau ETLE tetap terawasi. Adapun menurut NTMC Polri, terdapat 12 jenis pelanggaran yang bakal jadi concern-nya petugas selama tilang manual diberlakukan lagi.

Gimme all the details…
Macem-macem nih. Mulai dari berkendara melawan arah, bawa kendaraan di bawah umur, boncengan lebih dari satu orang, mainin handphone di jalan, nerobos lampu merah, nggak pakai helm, kendaraan overload dan over dimensi (bombastic side eyes ke bapak-bapak bawa kandang ayam setinggi langit tapi pakai motor) dll. Nah jadi kalau ada orang-orang dengan kondisi kayak gini berkendara terus ketahuan sama petugas yang lagi patroli, ya udah pasrah aja karena bakalan ditilang secara manual, guys.

Tapi di ETLE kena juga ga?
Nah soal itu juga, disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, tilang secara elektronik tetap berlaku meskipun tilang manual udah come back. Malah sekarang makin dimaksimalkan tuh ETLE. Dan dengan diberlakukan lagi tilang manual, Kombes Latif bilangnya mungkin banget kamu ditilang berkali-kali both manuadan elektronik. Misal, kalo di titik A kamu melanggar dan udah ditilang manual, kalau di titik B kamu melanggar lagi dan ketangkap CCTV kamu jadi ditilang lagi secara elektronik. Bisa lima kali lah kalau kata Kombes Latif. Konsekuensinya juga bertingkat, pertama SIM-nya ditahan, terus STNK-nya yang ditahan. Nah kalau masih rebel juga nih, yha mau nggak mau kendaraannya deh yang ditahan.

Kalau razia gimana?
Well, masih dari keterangan Kombes Latif, penilangan ini tuh sifatnya nggak di satu titik aja, tapi lebih ke spontan gitu. Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa nggak semua penindakan polisi tuh artinya tilang. Ada juga yang cuma ditegur kalo pelanggarannya ngga berat. In his words, “Selama masih bisa diingatkan, ngapain ditilang?” Tapi kan tetap yah, yang namanya ditilang diberhentiin di tepi jalan tuh, kita paling takut sama yang namanya pungli. Menyikapi hal ini, Polri memastikan bakal terus melakukan pengawasan secara ketat buat mencegah praktik pungli ini.

Yakin???
Iya. Kayak di Jawa Timur misalnya. Dirlantas Polda Jawa Timur yang udah bikin SOP terkait batasan-batasan buat mencegah peluang pungli ini bisa kejadian. Terus kalau nationwide, Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menyebut pihaknya bakal kasih sanksi yang tegas buat petugas nakal yang masih menetapkan pungli waktu lagi nilang. Mulai dari sanksi disiplin sampai sanksi kode etik, bahkan sanksi pidana siap mereka terapkan. Speaking of which, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni juga bilangnya kalau terbukti masih ada petugas modelan begitu, “Maka satu ucapan, langsung pecat.”

Got it. Anything else I should know? 
Fyi Polri pun mengakui sistem tilang elektronik tuh emang belum sepenuhnya efektif buat mencegah angka pelanggaran lalu lintas. Yaitu karena sistem ini belum merata dan belum sepenuhnya available di semua wilayah, jumlahnya juga belum banyak. Makanya sekarang Polri lagi memaksimalkan distribusi ETLE di berbagai wilayah. Nah kalau dirasa udah oke nih, maka tilang manual ini disebut bakal dihentikan lagi dan switch balik ke ETLE. Polda Metro Jaya sih bilangnya ini bukannya nggak konsisten. Tapi considering berbagai hasil evaluasi selama ini, yha kebijakan inilah yang harus mereka lakukan, guys.

Who’s just had a nerve-wrecking election?

Turkiye.
Yuhuuu negara moyangnya Mesut Özil ini baru aja menggelar Pilpres guys. Adapun kandidat capresnya tuh ada empat, tapi pasca pemungutan suara yang digelar hari Minggu kemarin, keluar lah dua orang yang masuk ke putaran kedua. Everybody, meet: Petahana Recep Tayyip Erdogan dan kandidat dari oposisi yang juga seorang economist, Kemal Kilicdaroglu.
 
Wah seru nih. Tell me everything dong.
You got it. Jadi pemilu Turki tuh diadakan setiap lima tahun sekali. Untuk bisa mencalonkan kandidat, maka suatu partai harus melewati ambang batas suara sebanyak lima persen dalam pemilihan parlemen terakhir, atau mereka udah mengumpulkan sedikitnya 100 ribu tanda tangan buat mendukung pencalonannya. Now, on the election, seorang kandidat tuh bisa menang dan jadi presiden kalo mereka mendapat dukungan suara sebesar 50%. Tapi dari hasil pencoblosan kemarin tuh, ga ada yang berhasil meraih 50% dukungan guys, makanya masuk putaran kedua, deh.

Emang dapet suaranya berapa mereka?
Well, dalam hasil terakhir, diketahui bahwa Erdogan meraih 49,5 persen suara aka TIPIS banget, meanwhile pesaingnya Kilicdaroglu meraih 44,89 persen suara. Sebenernya masih ada ratusan ribu suara di luar negeri yang belum diitung, tapi menurut KPU Turki, walaupun diitung suara itu ngga akan mengubah hasil yang udah ada. Artinya emang harus ada dua kandidat gitu lohh…

Now tell me about the candidates.
Of course. Kalo Recep Tayyip Erdogan kamu udah apal lah ya. Doi udah menjabat selama 20 tahun, dan dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang konservatif dan makin ke sini makin banyak menuai kontroversi. Belakangan ini Erdogan banyak menyebabkan ketidakpuasan di Turki, terutama di antara anak mudanya karena beliau dinilai makin otoriter alias semena-mena setelah menghapuskan posisi perdana menteri di tahun 2017 lalu. Yoi, dengan memperkuat sistem presidensial, Erdogan dinilai banyak pihak emang pengen melanggengkan kekuasaannya sebagai presiden. Terus doi juga kerap kali dinilai antikritik, karena sering memakai kekerasan terhadap pengunjuk rasa yang ngga puas dengan pemerintahannya. Belum lagi krisis ekonomi berkepanjangan di Turki, dan penanganan pasca gempa bumi yang dinilai banyak pihak lelet banget.

How about his opponent?
Now meet: Kemal Kilicdaroglu. Pria berusia 74 tahun ini jadi kandidat terkuat yang melawan Erdogan dan punya latar belakang sebagai ahli ekonomi. Beliau udah berkarier di Kementerian Keuangan sejak tahun 90-an di mana dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendapatan dan badan jaminan nasional. Di pencalonannya ini, Kilicdaroglu berjanji bakal membangun rumah bagi para korban gempa secara gratis, which is pas banget nih soalnya kan para korban gempa lagi antipati sama Erdogan. Selain itu, dia juga bakal melarang penjualan properti kepada warga asing sampe krisis perumahan di Turki bener-bener selesai buat warganya. Kalo dari sisi ekonomi, Kilicdaroglu juga berjanji akan menurunkan inflasi.

Now back to the second round…
Well, adapun putaran kedua ini bakal digelar pada 28 Mei mendatang. Banyak pihak memprediksi bahwa Erdogan mungkin banget menang lagi, tapi sebenernya ada twist-nya, guys. Yep, yang kamu harus tahu, di putaran pertama kemarin, calonnya tuh ada empat. Yakni selain Erdogan dan Kilicdaroglu, ada juga politisi dari Partai ATA Alliance, namanya Sinan Ogan, dan Muharrem Ince, dari Homeland Party.

Terus…
Nah terus, Pak Sinan Ogan ini berhasil finish di posisi ketiga dengan meraih 5,17 persen suara. Sounds small, tapi dengan suara yang tipis banget antara Erdogan dan Kilicdaroglu tadi, maka Ogan ini bisa jadi penentu. Para pengamat politik Turki bahkan menyebut doi berpotensi jadi king maker, karena siapapun yang di-endorse-nya nanti berpotensi mendapatkan suara dari para pendukungnya Ogan. Mayan kan dapet 5 persen!!!!

WOAH SERU. Ok now wrap it up.
OK, guysWhile Pilpresnya seru banget dan masih unpredictable, hal yang sama ngga terjadi di parlemen. Iya, secara kan di Turki pemilu parlemen dan presidennya barengan gitu, terus udah diketahui bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan alias partainya Erdogan masih berhasil meraih mayoritas suara. Jadi kalo emang doi menang pilpres, maka dukungannya di parlemen juga bakal tokcer. Wah, kuat juga ya ni aki-aki XD

When you’ve been consuming non-sugar sweeteners…

WHO belike… “Esensinya tuh apa?”
Yep, pernah ga guys kamu mau diet nih, terus udah nawaitu banget mau ngurangin gula? Terus karena kamu emang sweet tooth, kamu memutuskan buat mengganti gula sama pemanis non gula (ya tau lah yaa merek apa ajaa). Nah, niatnya sih biar lebih sehat dan less calories, tapi ternyata ga gitu mainnya. Yep baru aja kemarin, WHO aka World Health Organization mengeluarkan rekomendasinya yang menyebut bahwa pemanis non-gula tuh ngga sesehat itu, dan ngga bikin berat badan kamu berkurang juga.
 
Hah serius? 
Iya. Jadi dalam guidance-nya, WHO bilang bahwa mengkonsumsi sugar substitute itu cuma works dalam waktu singkat aja, dan efeknya nggak bertahan lama. Sebaliknya, sugar substitute ini disebut memiliki efek samping yang buruk jika dikonsumsi dalam jangka panjang buat kesehatan kamu.

Nooo…
Ciyus. Lebih jauh, WHO melalui Department of Nutrition and Food Safety akhirnya bikin kajian yang sistematis terkait hal ini. Hasilnya, jeng jeng… Francesco Branca, direktur Department of Nutrition and Food Safety WHO menyebut kalau pemanis non-gula sebagai pengganti gula beneran ini nggak terbukti bisa mengontrol berat badan, guys. Ada sih penurunan berat badan, tapi tipis banget persentasenya. Dan itu pun diyakini WHO cuma berlaku sebentar doang, alias nggak bakal bertahan lama.

Interesting….
Lebih jauh, WHO mengkonfirmasi kalau pemanis non gula tuh nggak ada nilai gizinya sama sekali dan bukan bahan makanan esensial juga. Malah, kalau kamu mengonsumsi pemanis non gula itu secara terus menerus, bukannya berat badan turun, yang ada malah berbagai efek samping kayak risiko diabetes tipe 2 atau penyakit kardiovaskular. Jadi ya gitu, kalau kamu beneran mau ngurangin gula tuh, yang harus kamu lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang punya kandungan gula alami. Kayak madu, kurma, gula kelapa, yang gitu-gitu. Atau, ya gausah mengkonsumsi gula sama sekali.

Got it. Anything else? 
Nah balik lagi sama the fact that konsumsi gula berlebih tuh merupakan pemicu naiknya berat badan di mana salah satunya bisa menyebabkan obesitas. Yang harus kamu ketahui adalah, obesitas ini banyak banget diderita anak-anak, guys. Maka dari itu, ayah bunda harus aware nih untuk nggak biasain makanan yang manis-manis ke si kecil sedari dini. Dengan begitu, mereka jadi nggak ‘kecanduan’ sama makanan manis dan terhindar dari obesitas. Even kalau pas udah dewasa kamu sweet tooth mentok nih, kamu juga bisa biasain dengan ngopi atau ngeteh yang less atau no sugar sama sekali, terus biasain makan buah, dan selalu ngecek nutrition facts tiap beli produk minum atau makanan.

When you donate bloods regularly…

Now, the gay and bisexual men in the US can relate. 
Iya guys, kayak yang kamu tahu, donor darah tuh kan penting banget ya buat memastikan bahwa blood bank aka persediaan darah di masyarakat tuh ada terus. Karena kan sering ajatu ada keperluan atas darah mendadak, misalnya kalo orang abis kecelakaan yang menyebabkan korbannya kehilangan banyak darah. Nah di Amerika Serikat, cowok gay dan biseksual sebelumnya dilarang untuk mendonorkan darahnya sejak wabah HIV/AIDS muncul di tahun 1980-an. Aturan ini dianggap diskriminatif banget, dan seiring berjalannya waktu, aturannya dilonggarkan, di mana saat ini, cowok gay dan bi boleh donor darah kalo mereka ngga melakukan hubungan seks selama tiga bulan terakhir. Nah terusss baru aja nih FDA aka Food and Drug Association-nya Amerika Serikat mengeluarkan rekomendasi yang makin longgar, di mana mereka membolehkan semua orang regardless background seksualnya bisa melakukan donor darah. Nantinya, orang yang mau donor danar dikasih list pertanyaan aja untuk men-screening resikonya terhadap HIV/AIDS. Kalo emang beresiko, ya mereka diminta untuk menunggu selama tiga bulan, kalo aman ya bisa langsung donor.

However
, secara sifatnya rekomendasi, FDA ngga maksa lembaga donor darah untuk mengikuti aturan tersebut. Jadi ya mungkin banget aturan donor darahnya beda-beda gituuu.

“Saya enggak mau banyak ngomong. Saya paling benci dengan yang namanya drama. Memang kamu pikir saya pemain sinetron?”

Wiwww gitu guys kata Bahar bin Smith yang katanya sih menjadi korban penembakan sama orang tak dikenal (OTK) di daerah Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat lalu. Katanya, Bahar mengalami dua tembakan yang menyebabkan luka pada perutnya. Terus, Bahar juga bilang bahwa doi ngga mau banyak komentar soal penembakan itu, jadi kayak: Ngga mau drama deh ah. Gitu katanya, guys.
When your best friend keeps coming back to their ex for the 1000th times…

Announcement


Thanks to Nytte and someone for buying us coffee today! 

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

New to manifesting? Here’s your guide.