Pemimpin Negara-negara G7 Rapat di Jepang

152

Who’s just had a “big boy” meeting?

Negara-negara G7.
Iya guys, pada 17-21 Mei kemarin, para pemimpin dari geng negara-negara tajir baru aja ngumpul di Hiroshima, Jepang. Mereka hadir buat meeting-meeting-meeting dan mencari solusi bersama atas berbagai masalah global.

Wait, Beda nih sama yang di Bali kemarin? 
Beda banget sih. Kalo yang di Bali kemarin itu tuh KTT G20, yang anggotanya kelompok negara-negara tajir dan otw tajir aka berkembang. Sementara G7 ini, anggotanya bener-bener negara yang udah tajir melintir aja ni dan industrinya juga udah maju. Adapun anggota negara G7 tuh ada AS, Inggris, Kanada, Jepang, Italia, Perancis, dan Jerman. Konsepnnya sebenernya kurang lebih sama aja, yaitu mencari solusi bersama. Iya guys, sama kayak relationship kamu, masalah dunia juga perlu dicari solusinya bareng-bareng.

OK tell me about the KTT.
You got it. Jadi di pertemuan kali ini, topik yang paling utama dibahas tentunya adalah perang antara Rusia dan Ukraina yang nggak kunjung usai. Dalam kesepakatannya, para pemimpin G7 setuju untuk menambah dukungan untuk Ukraina dan menjatuhkan saksi buat Rusia. Selain itu, para leaders juga ngebahas masalah antara China dan Taiwan, yang sama aja nggak ada habisnya. Finally, para pemimpin negara G7 juga membahas soal peningkatan kerja sama di bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan infrastruktur.

Terus kok ada Pak Jokowi?
Well, walaupun bukan Indonesia bukan negara anggota, tapi beliau diundang secara khusus, guys. Iya, yang harus kamu tahu adalah, meskipun anggotanya cuma tujuh negara, dan cuma mewakili sepuluh persen dari populasi dunia, negara-negara G7 ini tajir dan kuat banget, hingga menguasai sebanyak 45% ekonomi global. Makanya biar bisa dapat perspektif lain, beberapa tahun terakhir mereka udah ngundangin negara-negara lain yang bukan anggota untuk ikut meeting rutin mereka biar hasil yang mereka diskusikan di KTT ini juga bisa lebih komprehensif. Adapun sejumlah negara non-member yang diundang tahun ini ada India, Brazil, Vietnam, Australia, Korea Selatan, Komoro, Pulau Cook dan Indonesia.

Dan ada Zelenskyy juga ya…
Oh, the Ukrainian president? Of course. Doi emang sebelumnya abis keliling-keliling Eropa buat menghimpun dukungan sebelum akhirnya bergabung dengan para world leaders
Advertisement
 yang lain di Jepang. Dalam kesempatan ini, Zelenskyy banyak memanfaatkan waktunya buat meraih dukungan diplomatik buat Ukraina dan juga dapet komitmen bantuan baru dari para sohib-sohibnya yang tajir itu.

Terus, berhasil?
Yoi. Zelenskyy disebut berhasil membawa pulang bantuan senjata, amunisi, dan dukungan diplomatik yang engga tergoyahkan dari negara-negara G7. Selain itu, momentumnya juga pas kan acaranya digelar di Hiroshima, which is known sebagai kota yang diserang pas Perang Dunia II. So, he kinda used the momentum untuk menegaskan bahwa yha walaupun Ukraina saat ini masih dalam kondisi perang, tapi kita juga someday bisa bangkit kayak Hiroshima sekarang. Gitu kira-kira.

Now on to Pak Jokowi…
Here we go. Jadi meskipun bukan member G7, Pak Jokowi ikut menyampaikan sejumlah poin penting di KTT ini. Pertama, soal upaya menghentikan perang. Pak Jokowi lumayan keras nih bilang ke para pemimpin negara buat berani dan melakukan revolusi demi menciptakan perdamaian dunia. Apalagi menurutnya, berbagai upaya yang dilakukan selama ini tuh belum menghasilkan perkembangan yang signifikan. Kedua, soal perubahan iklim. Selain perang, isu perubahan iklim emang jadi the hottest issue yang perlu ditangani secepatnya nih. Doi sampe bilang, “Bumi ini butuh aksi nyata, bukan talk the talk yang nggak konkret.” Ketiga, Pak Jokowi juga tegas bilang soal pentingnya kesetaraan, kolaborasi dan inklusivitas dalam bekerja sama secara global. “Working together means equality. Working together means inclusiveness, and we can only work together if we understand each other,” gitu ceunah.

I see.. Anything else I should know?
 
Di sela-sela pertemuan itu, Pak Jokowi juga melakukan beberapa pertemuan bilateral. Salah satunya ya sama Ukraina. Pak Jokowi mengucapkan belasungkawa buat para korban di tengah konflik berkepanjangan itu dan Zelenskyy pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Indonesia selama ini.
Advertisement