Mantan PM Pakistan Yang Terjerat Kasus Korupsi

170

Here we go again with: Another day another corruption case…

This time, ex-Prime Minister of Pakistan, Imran Khan. 
Kalau hidup kamu penuh dengan drama bertubi-tubi dan nggak kelar-kelar, masyarakat Pakistan juga ngerasain hal yang sama, guys. Iya, banyak banget kejadian di sana sekarang, mulai dari mantan Perdana Menteri-nya yang diduga korupsi, terus ditangkap, sampai kerusuhan yang terjadi hampir di seluruh penjuru negeri. Nah, dari berbagai rentetan kejadian ini, ada satu tokoh utama that everyone is looking at nowEverybody meet: Imran Khan.

Tell me. 
Nah ini dia Imran Khan, mantan Perdana Menteri Pakistan yang terjerat kasus dugaan korupsi. Iya, budaya korupsi mah di mana-mana sama aja, nggak di Pakistan, nggak di negeri Wakanda (Oops). Nah kalau di Pakistan sendiri, Kasus dugaan korupsi ini bermula dari sebuah NGO atas nama Al-Qadir Trust di mana Imran Khan dan istri ketiganya, Bushra Watoo menjabat sebagai dewan pengawas di sana. Nah lewat NGO ini juga, Imran Khan pernah janji bakal membangun Universitas Al Qadir di Punjab, provinsi paling padat di sana dan rencananya bakal dibangun di atas lahan seluas 60 hektar. But the thing is, boro-boro bangun kampus, sampai sekian lama, cuma sedikit banget pembangunan di sana, guys.

Go on…
Nah seiring dengan progres pembangunan kampus yang super lambat, 9 Mei kemarin nih, Imran Khan justru ditangkap KPK sana—which is called Biro Akuntabilitas Nasional—atas tuduhan korupsi. Yep, dia bareng sama istri ketiganya tadi diduga udah menerima suap dalam bentuk lahan senilai jutaan USD jalur NGO si Al Qadir Trust yang mereka awasi ini.
 
Rumit yha…
Well, nggak sampai di situ, guys. Kalau ditarik lagi kejadiannya jauh ke belakang, tepatnya di 3 Desember 2019 lalu, Badan Pemberantas Kejahatan Nasional Inggris (NCA) mengumumkan ada pembekuan dana  senilai Rp3,5 triliun atas nama Malik Riaz Hussain, yang merupakan seorang pengusaha kaya raya dan berpengaruh di Pakistan. Lembaga tersebut bilang bahwa uangnya diduga hasil korupsi, makanya lembaga tersebut bakal ngebalikin uangnya ke pemerintah Pakistan. Tapi, Hussain of course ngebantah dong dan bilang kalo dia tuh abis ngejual property legal dan resmi di Inggris kepada MA-nya Pakistan.

How is it related to Khan? 
Balik lagi soal Khan, pemerintah Pakistan bilang kalo uang senilai Rp3,5 triliun itu nggak masuk ke kas negara tapi justru buat bayar denda yang seharusnya dikenakan kepada Hussain. Pengadilan emang menjatuhkan sanksi denda ke Hussain karena melakukan akuisisi illegal terhadap tanah milik pemerintah. Kemudian, Husain diduga ngasih lahan ke Al-Qadir Trust sebagai imbalan atas bantuan tersebut. And finally, that’s why Imran Khan is related to this corruption case. 
Advertisement
 
But, the chaos? 
Atas tuduhan tersebut, si Khan akhirnya ditangkap dong sama pihak berwenang. Terus, doi juga akhirnya ditahan gara-gara berulang kali mangkir dari sidang. Yang bikin chaos adalah, para pendukung Khan yang super militan tuh nggak terima sama penangkapan Khan ini. Mereka menganggap bahwa kasus yang menjerat Khan ini cuma bermotif politik aja. Soalnya, fyi aja ni ya, Khan emang lagi kampanye menjelang pemilu pada akhir tahun ini.

Jadi chaos dong tuh? 
Banget. Bentrokan antara yang pro dan anti ke Khan kemudian ricuh dan akibatnya, ada sepuluh orang yang tewas dan sekitar 2.000 orang ditangkap. Pihak tentara juga sampe-sampe ikut dikerahkan buat mengatasi kerusuhan, sekaligus jadi peringatan buat pengunjuk rasa tidak melakukan serangan terhadap properti negara. But, they don’t care anyway. Kericuhan di Pakistan bahkan sampai terjadi di beberapa titik. Misalnya di Lahore, para demonstran ngamuk sampe-sampe mereka menerobos kediaman komandan militer setempat. Yang lainnya lagi mengepung salah satu pintu masuk menuju markas besar tentara di Kota Rawalpindi. Pokoknya, kacau banget, deh.

Terus Khannya gimana? 
Akhirnya, pengadilan Pakistan memerintahkan agar Khan dibebaskan dengan jaminan selama dua pekan. Yhaa, Khan-nya sih seneng seneng aja. Dia bahkan bilang bahwa pengadilan tuh jadi satu-satunya perlindungan Pakistan dalam menghadapi “hukum rimba.” Seeing this happened, current Pakistan’s PM, Shehbaz Sharif—who took over the position setelah Imran Khan digulingkan—nggak terima sama pembebasan Imran Khan. Dia bilang putusan pengadilan tuh udah menyebabkan kematian atas keadilan di Pakistan. Bahkan, Sharif juga bilang kalo si Khan ini udah memecah belah bangsa Pakistan.


Anything else?
Despite all things happened with Imran Khan, even ditambah dengan lebih dari 100 kasus gugatan hukum terhadapnya, doi tuh masih jadi yang paling popular di Pakistan. Bahkan, banyak yang bilang kalo masalah hukum yang menjeratnya tuh justru bikin Khan makin populer di kalangan penduduknya.
Advertisement