Kasus Sifilis di Indonesia Meningkat

175

What’s getting a rise but not your salary?

Sifilis cases in Indonesia. 
Yang angkanya lagi naik banget nih guys.
 
Yep, prihatin banget deh sama kesehatan sekarang tuh. Penyakit baru banyak muncul, terus penyakit lama juga nggak berhenti makin meningkat angka kasusnya. Nggak terkecuali penyakit yang mau kita bahas sekarang, which is sifilis.

Kayak nggak asing deh namanya….
Yep. Sifilis atau bahasa awamnya tuh Raja Singa adalah salah satu Penyakit Menular Seksual (PMS) yang sesuai namanya, merupakan penyakit yang menular lewat hubungan seksual. Sifilis ini asalnya dari bakteri Treponema pallidum, dan gejalanya tuh ada infeksi, terus luka. Nah kalau case-nya lebih parah, infeksinya bisa berkembang jadi ruam, pembengkakan kelenjar, bahkan mata, hati, sampai otak, bisa kena radang gara-gara si sifilis ini.

Seremmm…
Wait until you hear about: Selama lima tahun terakhir, kasus sifilis di Indonesia udah meningkat sebanyak 70 persen! Bahkan tahun lalu, tercatat ada 20 ribu yang terdeteksi menderita sifilis. Adapun disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, penemuan angka sifilis yang meningkat ini juga dikarenakan screening Kemenkes terkait sifilis juga udah meluas, which is good sebenarnya kan. Karena lebih banyak yang ketahuan, masyarakat juga bisa lebih aware dan akhirnya nggak nularin lagi ke orang lain.

I see….
Adapun dari datanya Kementerian Kesehatan, ada delapan provinsi di Indonesia yang punya kasus sifilis terbanyak, which is Papua dan Papua Barat, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Bali, serta Sumatera Utara. Angka kasusnya ngeri-ngeri banget, guys. Kayak di Papua tuh tercatat ada 3.000-an kasusnya, Jawa Barat juga sama 3.000-an kasus, dan DKI Jakarta punya 1.875 kasus. Parahnya lagi, dari angka-angka ini, nggak sampai setengah di antara mereka yang udah menjalani pengobatan, guys. Makanya kasus sifilis ini bisa terus menular deh.

Rite
, ini menular yah…
Bahkan, ibu hamil yang terserang sifilis juga bisa banget menularkan penyakit ini ke janin di rahimnya yang berakibat berbagai masalah buat ibu dan anak di saat persalinan nanti. Kayak anak yang lahir tapi berat badannya rendah, lahirnya prematur, atau bahkan.. bayi lahir dengan keadaan meninggal :(.

Terus, penularannya gimana?
Well, lebih jauh soal penularan sifilis, sifilis ini menular dan bisa kena ke siapa aja, nggak laki-laki nggak perempuan, terutama yang udah sexually active. Apalagi buat orang-orang yang nggak konsisten pakai kondom waktu berhubungan seksual, terus orang-orang yang nggak setia alias sana-sini masuk (ehem). Penyakit sifilis rentan banget menyerang orang-orang ini, guys.

I see…
.
Seserem itu emang sifilis ini bahkan sekali pun penderitanya udah menjalani pengobatan dan berhasil sembuh, sifilis bisa banget reinfeksi, guys. Alias udah kena, sembuh, terus bisa terinfeksi lagi, persis kayak COVID-19. That being said, penting banget untuk kita paham terkait pencegahan penyakit sifilis, biar yang udah pernah kena nggak bisa kena lagi, dan yang belum pernah kena yha dijauhkan dari penyakit ini.
 
Gimana tuh?
Yha kalo kamu udah sexually active dan sering gonta ganti pasangan (tapi kalo bisa jangan ygy apalagi SELINGKUH tapi ya you do you) pencegahannya itu ngga lain ngga bukan adalah dengan pakai kondom, gengs. Hal ini karena tingkat keampuhan kondom sebagai alat kontrasepsi dan pencegahan berbagai penyakit menular seksual, kayak kencing nanah, klamidia, sampai sifilis adalah sebesar 98%. Tapi kalau kamu sampai (amit-amit) mengalami gejala sifilis kayak sakit kepala, sakit tenggorokan, cepat capek, sendi-sendi sakit, dan muncul ruam di mulut dan alat kelaminmu, segera periksakan aja ke fasilitas kesehatan.

Got it. Anything else I should know?
But on top of all, penyakit sifilis ini bisa sembuh kok, guys. Iya, adapun dokter-dokter tuh pada merekomendasikan penisilin sebagai antibiotik dengan dosis yang beda-beda. Kalau sifilis yang kurang dua tahun tuh biasanya pakai satu suntikan peninsilin yang disuntik ke bokong, terus ada yang harus pakai tiga suntikan kalau lebih parah. Nah kalau udah memengaruhi otak, suntikannya harus tiap hari tuh selama two weeks in a row.
Advertisement