Halal Bi Halal di White House AS

198

When everybody is still on “Halal bi Halal” mood…

White House be like: HBH yuk bebbb…
Yep, bukan kantor kamu aja yang baru masuk kerja langsung ngadain Halal bi Halal abis Lebaran guys, tapi White House aka pemerintah Amerika Serikat juga. Jadi baru aja, Presiden AS Joe Biden menyelenggarakan resepsi atau perayaan Idulfitri di Gedung Putih hari Senin kemarin.
 
Tell me. 
Nah, jadi emang kamu perlu tahu bahwa perayaan Idulfitri di Gedung Putih tuh udah jadi tradisi sejak pemerintahannya Bill Clinton puluhan tahun lalu. Tradisi ini dilanjutin sama pemerintahannya Obama, tapi terus ditiadakan sama pemerintahannya Trump yang emang identik dengan kebijakannya yang lumayan Islamophobic itu. Nah abis Trump lengser, penggantinya yakni Joe Biden mengadakan lagi resepsi ini dan berlanjut terus sampe di tahun ini.
 
Sounds good…
Rite? Nah, resepsi yang mengundang perwakilan warga muslim dari seantaro Amerika Serikat itu sekalian jadi momentum buat silaturahmi, nanya kapan nikah *ini becanda ya guys*, dan menegaskan pada publik kalo Amerika Serikat sama sekali nggak anti-Islam. In this terms, maksudnya adalah Islamophobia. Soalnya, tau sendiri kan, kalo isu Islamophobia tuh emang lagi marak banget di sejumlah negara Barat, termasuk AS.
 
Terus doi bahas apa aja?
Macem-macem. Jadi dalam pidatonya di hadapan para hadirin-hadirot, Biden bilang bahwa “Muslim is part of United States sejak awal.” Terus Biden juga menjelaskan bahwa warga Muslim AS tuh udah berjuang bersama para patriot AS selama Perang Kemerdekaan. Lebih jauh, Biden juga bilang bahwa salah satu negara pertama yang mengakui AS sebagai negara merdeka adalah negara Muslim, which is Maroko.
 
Baru tau kalo Islam punya sejarah panjang di sana…
Iya kan?? Nah makanya, Biden juga menegaskan bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk terus memerangi Islamofobia dan bias anti-Muslim. Nggak sampe situ aja, Biden juga bilang bahwa masalah Islamofobia ini tuh jadi prioritas buat pemerintahannya, dan karena itulah, doi udah mendirikan gugus tugas antarlembaga buat menangani serangan terhadap Muslim, bias anti-Muslim, dan diskriminasi. FYI guys, saat ini ada 3,5 juta Muslim di AS yang berasal dari berbagai etnis dan ras, dan mereka tuh berbicara dengan bahasa yang berbeda. “But, you’re all still united as Americans,” gitu katanya Biden.
 
And there’s some twist…
Bukan Amerika Serikat namanya kalo ga ada drama-drama ya kan… Nah, while Biden HBH sama para tamu sambil dengerin Maher Zein nyanyi *ga denggg*. Di luar, Dinas Rahasia alias Secret Service-nya AS tuh melarang wali kota
Advertisement
 dari Prospect Park, New Jersey, yang beragama Islam buat dateng ke “halal bihalal” tersebut. Yep, Wali kota yang bernama Mohamed Khairullah itu bilang bahwa doi mendapat telepon dari Gedung Putih, dan dibilang kalo dirinya ngga mendapatkan izin masuk dari Secret Service.
 
HAH? Terus gimana? 
Nggak lama setelah dapet kabar itu, Khairullah langsung nginfoin ke Council on American-Islamic Relations (CAIR) bahwa dirinya ditolak masuk ke HBH tadi. Usut punya usut, CAIR menemukan dokumen yang isinya Kumpulan Data Penyaringan Teroris, yang isinya adalah daftar nama ratusan ribu orang. Di dalam dokumen tersebut, ternyata ada orang yang memiliki nama dan tanggal lahir sama dengan Khairullah. Jadi ya bisa jadi itu alasannya. Atas hal ini, Khairullah bilang, “Sebenernya yang bikin kecewa tuh bukan karena gue nggak boleh masuk, tapi lebih ke alasan yang bikin gue nggak bisa masuk.”
 
Any comments from Secret Service? 
Of course. Juru Bicara Secret Service Anthony Guglielmi emang udah konfirmasi soal kabar Khairullah yang nggak diizinkan masuk ke Gedung Putih. Tapi, dia sih menolak buat mengungkapkan alasannya. Tapi kalo diliat dari track record-nya, Khairullah tuh emang merupakan kritikus yang lumayan vokal di era pemerintahannya Donald Trump. Doi waktu itu lantang banget menentang larangan masuk warga dari beberapa negara mayoritas Muslim ke AS, yang dirilis Trump. Terus, Khairullah juga ternyata lumayan sering pergi ke Bangladesh dan Suriah buat ikut kegiatan kemanusiaan bersama American Medical Society dan Watan Foundation. So, these might explain why.. 
 
Anything else?

Sebenernya, lately AS tuh lumayan vokal buat nge-branding dirinya sebagai negara yang ngga anti-Islam. Ya ini lumayan PR sih, karena di era Trump kemarin, AS tuh lumayan ngeselin buat warga muslim dunia. Mulai dari melarang warga dari beberapa negara muslim masuk ke negaranya, sampe mindahin ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Jerussalem. Ngeselin banget kan.
 
Calling all the PR gurus…
Advertisement