When Japan strikes again…
With another murder trial to its Prime Minister, Fumio Kishida.
Iya guys, belum selesai kita dikejutkan dengan penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Alm Shinzo Abe beberapa waktu lalu, kini baru aja PM Jepang saat ini, namanya Fumio Kishida, diserang bom asap sama pemuda tak dikenal waktu lagi pidato kampanye di Pelabuhan Saikazaki, Prefektur Wakayama. Hal ini baru aja terjadi di hari Sabtu kemarin.
HAHH?
Ok jadi ceritanya gini, guys. Waktu PM Kishida lagi pidato di sana, sekitar pukul 11.40 waktu setempat, tiba-tiba ada suara ledakan besar yang otomatis kedengeran dong sama semua orang. Aparat keamanan langsung gercep banget tuh buat mengevakuasi Kishida dari kerumunan dan buru-buru dibawa ke tempat yang lebih aman. Situasi di sana juga langsung chaos banget dong.
YA IYALAH…
Yep, semua orang langsung panik dan buru-buru menyelamatkan diri dan cari tempat berlindung. Salah seorang saksi juga bilang kalo dia liat ada benda yang melayang. Terus, kalo menurut reporter media yang waktu itu hadir meliput acara itu, disebutkan bahwa dia ngeliat ada seorang pemuda yang melempar benda semacam pipa yang ukurannya kira-kira 15 cm, lah ke arah Kishida. Kalo menurut keterangan sih, pelakunya merupakan seorang pemuda yang usianya sekitar 20-30 tahun. Tapi untungnya, sejumlah polisi berhasil menyerbu si pelaku sampe tergeletak di tanah.
Terus, kondisi Kishida gimana? Ada korban nggak?
Untungnya, semua selamat, guys. Kishida aman as well as semua warga yang ada di sana waktu kejadian. Bahkan, Kishida juga langsung ngelanjutin jadwal kampanyanye hari itu. Aside from that, Kishida juga tetep bakal stick to the schedule, dan memastikan kalo dia tetep bakal hadir dalam pertemuan kelompok G7, even though abis dapet serangan dan ancaman. Kishida juga berharap pihak kepolisian meningkatkan langkah-langkah keamanan setelah insiden tersebut.
Terus pelakunya siapa?
He is finally identified as Kimura Ryuji, pria usia 24 tahun yang tinggalnya di Kota Kawanishi, Prefektur Hyogo, which is 108 kilometers away dari lokasi kejadian. Ryuji ditahan di tempat atas tuduhan mengganggu ketertiban secara paksa. Menurut keterangan polisi, Ryuji tetep silent as gold aja tuh waktu lagi diperiksa. Setelah investigasi, Ryuji diketahui memiliki dua benda berbentuk silinder dan salah satunya meledak. Terus, satu silinder yang tersisa juga udah disita sama pihak berwenang. Tapiiii, so far sampe sekarang, pihak berwenang masih belom ngasih tau soal motif si pelaku.
But, I heard ada penggeledahan..
Yup. Para penyidik juga udah ngegeledah rumahnya subuh-subuh sampe sekitar pukul 9 pagi. Dalam penggeledahan itu, para penyidik bawa lebih dari 10 kardus yang isinya termasuk komputer pribadi, telepon, dan (diduga) ada bubuk mesiu juga. Theennn, anggota keluarga yang tinggal di situ juga bilang kalo Ryuji ada di rumah pada malam sebelum insiden, dan kemudian pergi pada pagi berikutnya. Setelah mengumpulkan bukti-bukti tersebut, tim penyidik bakal menganalisis data di perangkat elektroniknya, dan mewawancarai orang-orang yang terkait dengan insiden tersebut.
Anything else now?
Well. Para nelayan yang waktu itu hadir di lokasi kejadian dan nontonin pidatonya Kishida bilang kalo mereka shock sama kurangnya pengamanan terhadap perdana menteri. “Kirain insiden kaya gini nggak bakal kejadian di kampung saya yang kecil ini,” gitu katanya ceunah. Bahkan, para nelayan juga bilang kalo, “Harusnya pengamanan Perdana Menteri tuh lebih ketat, kalo perlu pake detektor logam.’