Koalisi Besar Partai Politik

187

Who’s been busy jumping to countless meetings?

People from Partai Politik.
Sibuk banget deh bapak-bapak ibu-ibu partai politik yang mau hajatan tahun depan. Yoi, semingguan terakhir, orang-orang partai politik tuh kerjaannya meeting mulu. Nggak cuma meeting internal, mereka juga meeting koalisi, plus meeting antar-koalisi. Bahkan dari meeting itu, dua koalisi bahkan rencananya bakal digabung dan membentuk koalisi besarguys.

WHAT??? Tell me
.
Sure. Jadi yang harus kamu sadari adalah, per hari ini, we’re 310 days away to our democratic party alias pesta demokrasi aka pemilu 14 Februari 2024. Yep, kurang dari setahun, guysThat being said, salah satu aktor utama dalam pemilu, which is Partai Politik, udah nggak bisa leha-leha lagi nih. Pokoknya udah harus gaspol deh. Berbagai taktik dan strategi juga disiapkan dan pelan-pelan mulai dieksekusi. Salah satunya, adalah taktik dan strategi dalam pembentukan koalisi aka bargabung.

Udah kayak mau perang ya tsay…
Ya gitu deh hehehehe, kalau mau menang ya kudu pakai taktik dan strategi dong. Nah, adapun strategi yang common banget digunakan oleh partai politik adalah koalisi, gengs. Iya, parpol tuh join-an biar chance menang Pemilu bisa lebih gede dan kader-kader partai mereka juga banyak yang akhirnya masuk ke DPR/D. Berhubung udah deket banget nih Pemilu, maka partai politik dari kemaren juga udah sibuk banget berkoalisi, guys.

Gimme all the details….
You got it. Jadi untuk menyambut Pemilu 2024, so far udah ada beberapa koalisi yang terbentuk nih. Ada Koalisi Indonesia Bersatu yang isinya Partai Golkar, Partai Amanat Nasional aka PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan aka PPP. Sama  Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang isinya ada Partai Gerindra sama PKB. The thing is, minggu lalu, lima ketua partai ini udah meeting langsung sama Presiden Joko Widodo dan berencana gabungin koalisi mereka jadi satu.

Lah….
Iya. Jadi dalam Silaturahmi Ramadan yang digelar di DPP PAN 2 April minggu lalu, Pak Presiden barengan sama Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN, Zulkifli Hasan, terus ada juga Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Mardiono, dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto tuh udah meeting sama Pak Jokowi, guys. Terus dalam silaturahmi ini, tercetuslah rencana buat gabungin Koalisi Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu jadi satu koalisi besar. Yep, disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, pihaknya dan partai-partai ini tuh punya tujuan yang sama buat meneruskan kebijakan Jokowi. “Kita sudah masuk timnya Jokowi,” Kalau kata Pak Prabowo.

Terus Pak Jokowi setuju?
Justru kalau kata Pak Zulhas, koalisi besar ini bakalan di bawah ‘Orkestra komando’ Pak Jokowi, guys. Lebih jauh, disampaikan oleh Sekjen PAN, Eddy Soeparno, meskipun di bawah komando Jokowi, Pak Jokowi selaku presiden juga nggak akan mendikte langkah-langkah mereka since partai politik sendiri punya independensi kan. Perjuangan partai mau dibawa ke arah mana yha urusan parpol, asalkan parpol tuh nggak drama dan nggak bergejolak apa pun yang bisa mengganggu stabilitas dan perekonomian masyarakat, everything is fine, gitu.

I see….
Makanya, dari rencana koalisi besar ini juga, banyak banget deh tuh petinggi parpol yang meeting satu sama lain. Nggak dari lima partai ini aja, tapi partai lain juga. Kayak Partai Gerindra misalnya, semingguan terakhir udah menerima kunjungan dari berbagai macam partai koalisi kayak PAN dan PKB, bahkan di luar koalisi kayak Partai Perindo dan Partai Bulan Bintang (PBB). In that sense, Partai Perindo disebut ntar juga bakalan join sama koalisi ini since Partai Gerindra dan Partai Perindo punya visi dan misi yang sama. Makanya dalam waktu dekat Pak Prabowo dan Pak Hary Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum Partai Perindo bakalan ketemu lagi buat ngomongin kerja sama politik ini lebih jauh deh.
Advertisement

PBB juga join? 
Well, sejauh ini sih emang belum pasti apakah bakal join juga atau nggak, gengs. Tapi Ketua Umum mereka, Yusril Ihza Mahendra, menyambut baik rencana koalisi besar ini. Pak Yusril bilangnya kalau udah berkoalisi besar tuh kekuatan politiknya bakalan nyatu dan jadi hal yang ideal banget buat demokrasi di Indonesia. In his words, Pak Yusril bilangnya gini: “Artinya kalau koalisi besar itu tentu kekuatan politik akan menyatu tidak ada lagi sesuatu yang di luar itu dan itu memang sangat ideal, demokrasi yang khas Indonesia yang dilandasi oleh persaudaraan, kerja sama, dan kegotongroyongan.”


But, why I don’t see PDI-Perjuangan yah?
Nah soal itu juga. Dari awal Silaturahmi Ramadan yang dihadiri Jokowi tadi itu, PDI-Perjuangan emang udah diundang, guys. Tapi Bu Mega berhalangan hadir karena diketahui masih di Jepang dan nggak ada perwakilannya yang hadir di sana. That being said, banyak dong spekulasi masyarakat, “PDI-Perjuangan nggak diajak nih?” gitu kan. Nah menyikapi hal ini, Partai Gerindra sama PDI-Perjuangan diketahui masih cari waktu yang pas buat ketemu dan ngobrol, guys. Nggak ada hard feelings, Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahkan ngeklaim terus komunikasi sama Ketua DPP PDI-Perjuangan, Puan Maharani.

Beneran no hard feelings?
TBH, we’re not sure. Karena seems like things go a little bit harder for PDI-Perjuangan dan lima partai ini since Bu Megawati Soekarnoputri disebut kasih syarat gitu ke koalisi ini. Iya, banyak isu beredar di mana PDI-Perjuangan tuh kasih syarat, “Oke gw mau gabung ke koalisi ini asalkan capres tetap dari kita yah. RI-2 nya terserah siapa,” katanya gitu. Meanwhile, lima partai ini mendukung Prabowo Subianto yang maju jadi capres, gengs. Makanya, agak riweuhnya tuh di sini. Nah, menyikapi hal ini, Ketua DPP PDI-Perjuangan Puan Maharani akhirnya clarify kalau statement itu tuh nggak benerIn her words, Mbak Puan bilangnya, “Nggak ada persyaratan PDI-Perjuangan harus RI 1. Cuma di sini saya sampaikan untuk posisi kita sekarang memungkinkan untuk majuin calon RI 1.” Makanya PDI-Perjuangan ke depannya juga bakalan ngajak parpol lain buat meeting membahas koalisi dan urusan capres

Got it. Anything else?
Eh, btw dari tadi ngomongin koalisi, selain lima partai ini yang kemungkinan bakalan melebur jadi satu koalisi besar, meet: Koalisi Perubahan, yang isinya Partai NasDem, Partai Demokrat, sama PKS. Koalisi Perubahan ini sendiri udah resmi mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai capres mereka, gengs. Meanwhile lima partai yang dari tadi kita omongin ini, belum. Dari sini, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan bilangnya bakal susah mereka menentukan capres-cawapresnya, gengs.  Bayangin aja, nyatuin lima partai politik buat satu hal yang udah harga mati, yha nggak gampang. Makanya Presiden Jokowi kudu bisa jadi air yang nyatuin mereka semua dan tinggal Jokowi yang menentukan siapa capres-cawapres nya.
Advertisement