Polusi Udara Sebabkan Warga Thailand Terkena Penyakit Pernapasan

192

When the pollution is getting more concerning…

In Thailand. 
Soalnya, 1,32 juta warga Thailand baru aja diketahui menderita berbagai penyakit pernapasan akibat polusi udara yang parah banget.

HAH? Really? 
Yoi, guys. Ini gegara aktivitas pasca pandemi yang berangsur normal.  Kalo menurut Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat Thailand Opart Karnkawinpong, memburuknya kondisi udara di Thailand ini terjadi seiring dengan meningkatnya perjalanan pasca pandemi. Inget, kan gengs waktu lockdown, gimana bersihnya udara waktu itu? Nah, ketika orang-orang mulai kembali ke aktivitas mereka masing-masing, turns out ya kualitas udaranya balik lagi deh, or even worse. Makanya, muncul deh debu dengan materipartikulat (PM) hingga 2,5. Kalo PM 2,5 itu artinya, partikel halus berukuran 2,5 mikron atau lebih kecil, yang bisa masuk ke paru-paru sampe menyebabkan masalah pada hidung, tenggorokan dan mata. Selain itu, penyebab lainnya, ya asap imbas kebakaran hutan dan pembakaran limbah.

Oh no.. 
Nah di Thailand sendiri, kondisinya bisa dibilang udah parah banget sih, gengs. Kalo menurut laporan dari Departemen Pengendalian Polusi Thailand, PM2,5 yang melebihi tingkat aman, which is 50 mikron, terdeteksi selama tiga hari berturut-turut di sejumlah wilayah. Ini termasuk Chiang Mai, Chiang rai, Phrae, Phayao, Lamphun, Lampang, Mae Hong Son, Uttaradit, Sukhothai, Tai, Phitsanulok, Nan, Nonthaburi, Phetchabun, dan 50 distrik lainnya di Bangkok. Sebenernya, ada 36 provinsi lain lagi yang juga mencatat lebih dari 50 mikron PM2,5, tapi kondisinya nggak sampe tiga hari berturut-turut juga, sih.

I heard something about Chiang Mai.. 
You heard it right. Parahnya lagi, Chiang Mai, has the world’s worst air pollution dengan indeks kualitas udara 180. Bahkan, kalo menurut situs web IQ Air, Chiang Mai tuh kondisinya lebih parah dari Mumbai dengan indeks 179, Lahore dengan indeks 156 dan New Delhi dengan indeks 154. Saking parahnya, diketahui warga di Chiang Mai nggak bisa ngeliat gunung Doi Suthep, which is very very iconic 
Advertisement
akibat dari polusi ini.
 
Lah, terus warga Thailand yang lain gimana? 
Ya itu tadi, gengs, dalam satu tahun terakhir, ada jutaan orang yang terkena penyakit secara langsung. Kalo kata Pak Opart, ada total 582.238 kasus penyakit pernapasan yang terjadi sejak awal Januari sampe 5 Maret. Terus, ada 267.161 kasus infeksi kulit, 242.805 infeksi mata dan 208.880 kasus stroke dalam kurun waktu yang sama. Dalam waktu seminggu aja, ada lebih dari 200 ribu orang yang dirawat di rumah sakit dalam sepekan. Makanya, pemerintah sampe nyiapin ruang tanpa debu yang bertujuan buat melindungi anak-anak kecil.

I believe government has a say… 
Yep, saking parahnya, Menteri Dalam Negeri Anupong Paojinda sampe bilang soal kemungkinan penerapan kebijakan work from home (WFH) kalo tingkat polusi udara nggak segera membaik. Selain itu, warga juga nggak boleh bawa kendaraan pribadi kalo mau bepergian, gengs. Ya tujuannya udah pasti buat mengurangi polusi. Selain itu, Departemen Pengendalian Polusi juga minta warga Thailand buat memonitor tingkat debu khususnya pada 15-18 Maret. Soalnya menurut pengamatan mereka, debu kemungkinan makin parah di periode itu soalnya partikel debu ditiup angin dari daerah di luar ibu kota. Presiden Asosiasi Kualitas Udara Dalam Ruangan Praphan Phongkiatkul juga nyaranin warga buat pake masker kalo berada di luar ruangan.


Anything else? 
Sadly guys, menurut laporan National Geographic, hampir nggak ada tempat di Bumi ini yang aman dari polusi udara. Menurut sebuah studi dari Monash University, cuma 0,18 persen dari luas lahan global yang aman dari polusi udara.
Advertisement