Kota Besar di Asia Diprediksi Tenggelam Tahun 2100

225

Who’s drowning down but not in your love?

A lot of cities in South Asia. 
Yep, thanks to rising sea levels, bakal banyak kota-kota besar di Asia yang diprediksi bakal tenggelam pada tahun 2100.

Oh no…
Beneran, guys. Jadi menurut studi terbaru yang menggabungkan dampak perubahan iklim dengan fluktuasi alami lautan, diprediksi bahwa bakal ada banyak kota-kota di Asia yang tenggelam dalam waktu puluhan tahun lagi. Hal ini ngga lain ngga bukan karena meningkatnya suhu lautan dan es yang mencair, sehingga bikin sea level meningkat. Adapun penemuan ini dimuat dalam Jurnal Nature Climate Change yang dirilis minggu lalu, dan dijelaskan juga bahwa fenomena ini bakal berdampak sangat buruk bagi jutaan warga di kota-kota tersebut.

Tell me more. 
Nah guys, prediksi ini juga seolah mengkonfirmasi laporan Greenpeace, yang memperkirakan bahwa bakal ada tujuh kota besar di Asia yang tenggelam pada 2030 mendatang. Adapun kota-kotanya tuh ada Bangkok dengan 10 juta lebih orang yang bakal terdampak, Manila dengan 1,54 juta penduduk, Tokyo dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 830 ribu, Taipei dengan 430 ribu penduduk, Seoul dengan 130 ribu penduduk dan Hong Kong dengan 90 ribu penduduk.
 
How about us? 
Sadly to inform you guys, hampir 17 persen dari total daratan Jakarta bakal berada di bawah permukaan laut. Akibatnya, 1,8 juta orang bakal kehilangan rumah dan sebanyak US$ 68,2 miliar produk domestik regional bruto (PDRB) Jakarta terancam. Kalo secara keseluruhan di kota-kota besar Asia aja, lebih dari 50 juta orang bakal terpengaruh, dan 30 juta di antaranya berada di India.
Advertisement
 
What should we do? 
Well, menurut ilmuwan NCAR Aixue Hu, para pembuat kebijakan sekaligus masyarakat umum tuh udah harus sadar dan peduli soal ancaman kenaikan permukaan air laut ini. Kita udah nggak bisa lagi tuh guys, bilang, “Ah itu mah urusan pemerintah”, “Ah bodo amat, gue nggak kenapa-napa juga.” No can’t do. Lagian juga kamu pasti udah ngerasain dampak perubahan iklim kan, belakangan ini. Mulai dari panas terik seada-adanya, tiba-tiba hujan gede badai, dll. Karena itu, pemerintah diminta untuk membuat kebijakan-kebijakan yang bisa meng-address masalah ini.
 
Anything else? 
Analisa dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa juga bilang bahwa tahun 2022 tuh jadi tahun iklim ekstrem, termasuk banjir mematikan di Pakistan dan banjir di Australia. At the same time, suhu lautan tuh yang tertinggi dari yang pernah ada dan diperkirakan bakal terus meningkat. Bahkan, suhu lautan berada pada rekor tertinggi tahun lalu, melampaui rekor sebelumnya pada 2021. And also, empat tahun terakhir tuh jadii tahun terhangat yang pernah terjadi di lautan kita.
Advertisement