ICC Membuat Surat Penangkapan Presiden Rusia

283

Who’s got everyone talking during the weekend?

Mr. Vladimir Putin. 
TBL TBL aka Takut Banget Lochhh karena baru aja, Mahkamah Pidana Internasional alias International Criminal Court (ICC) ngeluarin surat penangkapan buat Presiden Rusia, Mr Putin atas kejahatan perang terhadap Ukraina. Yep, you read it right. Kejahatan perang.

Wait. 
What is ICC anyway? 
ICC kayak mahakamah pengadilan internasional gengs, yang didiriin pada 2002, dan emang bertujuan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida sama kejahatan agresi. Nah, since invasi Rusia ke Ukraina sampe sekarang masih berjalan, maka ICC mengambil langkah tegas dengan memerintahkan penangkapan tadi, terhadap presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini karena emang ICC sendiri tugasnya tuh memimpin penyelidikan atas orang-orang high profile aka tokoh-tokoh besar. It means that Putin is now one of them. Lagian, kan siapa lagi coba yang bisa mengadili Putin gitu?!?

Tapi, kenapa doi dibilang melakukan kejahatan perang? 
Well, salah satu isu yang dihighlight dalam perintah penangkapan buat Putin tuh soal deportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah yang diakuin sama doi. Nah, makanya perintah penangkapan itu tuh nggak cuma buat Putin aja. Tapi, juga buat komisaris kepresidenan Rusia untuk hak anak-anak, Maria Lvova-Belova. Soalnya, Maria ini sebelumnya udah pernah ngomong blak-blakan sal usaha mengindoktrinasi anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia.
 
Go on.. 
Sebenernya, surat penangkapan ini tuh belom kuat-kuat amat, gengs. Soalnya, surat ini nggak punya kuasa buat menangkap tersangka, dan cuma bisa ngejalanin yuridiksi ke negara-negara anggotanya aja, and Russia is not included. Tapiiii, surat ini bisa ngasih impact buat Putin ke hal lain. Misalnya, Putin mungkin bakalan nggak bisa melakukan perjalanan internasional ke sejumlah negara. Ya, gimana pun juga, dengan adanya surat ini tuh pasti bakal ngebatesin geraknya Mr Putin kalo mau kemana-mana. Walaupun sih, Putin masih bisa berkunjung ke 70 negara yang bukan anggota ICC.
 
Alasan lain?
Ya pasti ada lah ya rasa dipermalukan buat Rusia soalnya kan Rusia juga udah berkali-kali ngebantah kalo mereka melakukan kejahatan perang. Awalnya sih ICC bilang kalo mereka mau diem-diem aja nih soal penerbitan surat ini. Etapi galau juga tuh mereka, sampe akhirnya mutusin buat “yaudah deh dipublikasiin aja” dengan harapan “moga-moga aja deh ni kejahatan-kejahatan nggak terjadi lagi.”
Advertisement
 
I believe someone has a say.. 
Of course. Pihak Kremlin langsung menerbitkan pernyataan penolakan resmi dan bilang, “Ini tuh keterlaluan banget deh.” Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga bilang bahwa keputusan dari ICC ini tuh batal demi hukum. Bahkan parahnya lagi ni guys, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev tuh sampe nyamain surat ini sama kaya tisu toilet. Meanwhile, Presiden AS Joe Biden sih setuju-setuju aja soal surat dari ICC ini, even though AS bukan merupakan anggota dari mahkamah tersebut. Finallythe one and only Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentunya super thankful soal adanya surat ini.

 
Tapi, mungkin nggak sih doi ditangkep? 
Quite complicated sih, gengs sebenernya. Jadi, walaupun Putin bakal sulit mengunjungi negara anggota ICC, tapi ICC tuh nggak punya pasukan polisi mereka sendiri. Jadi, ya ini sepenuhnya tergantung sama negara tersebut. Soalnya, negara-negara anggota juga nggak selalu melakukan penangkapan, apalagi kalo yang terlibat tuh presiden sekaliber Putin. Another problem is Rusia tuh bukan anggota ICC. Actually, Rusia ikut menandatangani Statuta Roma soal pendirian ICC, tapi akhirnya nggak sampe diratifikasi buat jadi anggota. Akhirnya Rusia juga mencabut tanda tangannya atas perintah Putin pada 2016. Bahkan, asisten professor hukum internasional publik Universitas Leiden, Cecily Rose aja bilang gini, “Nggak mungkin Putin tuh berakhir di pengadilan atas kejahatan perang, kecuali ada perubahan rezim di Rusia.”
 
Anything else? 
Oiya, satu hal yang bikin Putin agak nggak mungkin buat ditangkep soalnya kasus serupa juga pernah terjadi sama mantan pemimpin Sudan Omar al-Bashir yang bisa-bisa aja tuh tetep berkunjung ke negara anggota ICC kaya Afrika Selatan dan Yordania, meskipun dia juga menerima surat penangkapan ICC. Even sampe dia digulingkan pada 2019 aja, pihak Sudan juga belom menyerahkan Omar ke pengadilan.
Advertisement