Penganiayaan Oleh Anak Pejabat, Musim Dingin Ekstrem Melanda AS Pekan Ini, Sidang Kode Etik Richard Eliezer, Angka Pelanggaran Lalu Lintas Masih Tinggi

322

Hello

It’s Thursday! Time to relax a little bit because the weekend is so close. Today, we will bring you the news on what’s viral aaaand you know what it is. Let’s catch up!

Here we go again with: Cerita Anak Pejabat…..

Yang Terlibat Penganiayaan.
Yep. Parah banget deh, guys. Setelah kemarin kita bahas kasusnya Anak Pejabat DPRD Jambi yang mengalami kecelakaan, sekarang ada lagi nih kasus yang menjerat anak pejabat di negeri +62 ini bahkan sampai viral di media sosial. Yep, ini cerita soal anaknya pejabat DJP Kementerian Keuangan yang diduga melakukan penganiayaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun sampai murka dibuatnya, guys.

WHAT??? Tell. Me. Everything. 
Sure. Jadi kejadian penganiayaan ini terjadi di hari Senin kemarin. Jadi di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ada se-circle lagi nongkrong di rumah temen gitu kan. Salah satunya bernama David. David punya mantan inisialnya A. A diketahui sempat cerita ke temennya si David ini kalau dia udah mendapat perilaku yang tidak menyenangkan dari David. Gak terima lah itu temennya, emosinya memuncak. Terus di hari Senin malam David tiba-tiba ditelpon sama si A. Nanyain lagi di mana, terus katanya mau nyusul mau kasihin barang. Nah di-share loc lah tuh sama David. Terus pas dikabarin udah nyampe, rather than si A, yang nongol malah si temennya ini bareng sama tiga orang lainnya pake mobil Rubicon hitam.

Lah???
Iya. Empat orang itu kemudian langsung nyerbu David dan melakukan penganiayaan di depan rumah di Pesanggrahan itu. Ribut banget lah pokoknya. David bahkan langsung tergeletak gitu aja di dekat temennya tadi dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Terus satpam kompleks juga langsung datang dan langsung melapor ke Polsek Pesanggrahan. Mereka semua kemudian diamankan sama petugas dari kepolisian deh, guys.

Ya ampun….
Nah yang jadi concern di sini adalah identitas dari David dan temannya yang menganiaya yang dari awal udah dapat cerita dari si A ini. Yep, setelah diketahui, David ternyata merupakan anak dari salah satu pimpinan pusat GP Ansor DKI Jakarta, Jonathan Latumahina. Keluarga David juga udah minta bantuan sama LBH GP Ansor untuk membantu proses hukum dalam peristiwa ini dan make sure anaknya dapat keadilan dan pelaku dijatuhkan hukuman yang sesuai. Talking about pelaku penganiayaan, setelah diusut identitas pelaku yang merupakan temennya David ini pun juga ketahuan, guysYep, you guessed it right. He is anak pejabat.

HMMMM….
Now everybody meet: Mario Dandy SatriyoWell, tahu sendiri kan netizen Indonesia tuh kalau udah menguliti orang yha sampai ke akar-akarnya, gengs. Ngalahin FBI. The same also goes on this time. Setelah ‘Dikuliti’ aka dicari tahu lebih dalam, diduga Mario ini adalah anak dari salah satu pejabat eselon dua di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak kanwil Jakarta Selatan II atas nama Rafael Alun Trisambodo. Terus later on, hal ini bukan sekadar dugaan atau cuitan netizen aja, guys. Mario anaknya pejabat DJP udah fix dikonfirmasi oleh Kementerian Keuangan.

Oh iya? 
Iya. Dikonfirmasi langsung oleh staf khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, emang bener si pelaku penganiayaan ini adalah Mario Dandy Satriyo, gengs. Dan bener juga kalau Mario Dandy ini adalah anaknya Rafael Alun Trisambodo, Kepala Bagian Umum di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu Jakarta Selatan. Dan sekarang, proses hukum pun sedang berjalan untuk Mario dari Polsek Pesanggrahan diteruskan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Gimme the updates….
Sure. Kayak biasa, setelah melalui berbagai rangkaian proses mulai dari pemeriksaan sampai mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti, Polres Metro Jakarta Selatan pun akhirnya menetapkan Mario sebagai tersangka atas kasus penganiayaan. Dan dikonfirmasi oleh Pak Kapolres, Kombes Ade Ary Syam, Mario sekarang udah ditahan dan dijerat pasal berlapisguys.

Wow okay…
Iya, dikonfirmasi oleh Kombes Ary, Mario dinilai terbukti melakukan penganiayaan terhadal David. In that sensesince si korban David ini masih dibawah umur, maka Mario dijerat pasal 76C juncto Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Nggak cuma itu, Mario juga dijerat Pasal 351 Ayat (2) KUHP tentang Penganiayaan Berat dengan ancaman pidana 5 tahun penjara juga. Nah the thing is, sampai saat ini, polisi rupanya nggak cuman fokus di masalah penganiayaannya aja tapi juga masalah mobil yang dia bawa.

Kenapa tuh mobil?
Remember waktu Mario dan temen-temennya nyerbu David mereka bawa mobil Rubicon hitam kan. Nah setelah ditelusuri, pelat mobil B 120 DEN itu nggak sesuai nomor rangka dan nomor fisiknya tuh nggak sesuai sama STNK-nya, gengs. Pelat mobil yang benernya tuh B 2571 PBP, dan ditemukan polisi ada di dalam mobil. Jadi yha gitu, mobil Rubicon itu kemudian udah diamankan pihak kepolisian deh. Kena lagi…
 
Rubicon loh mobilnya….
Mobil mewah yekan eheheheh. Nah, ngomongin mobil, ada something fishy di sini, gengs. Iya, mobil Rubicon yang dipake kemaren itu nggak tercatat di harta kekayaan Rafael Alus Trisambodo yang tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara aka LKHPN. Di situ tercatat Rafael punya berbagai aset mulai dari tanah, bangunan, kendaraan (minus si Rubicon ini) dan surat berharga yang kalau digabung, nilainya mencapai 56 miliar Rupiah. Berkali-kali lipat dari harta kekayaan bosnya which is Ditjen Pajak, Suryo Utomo, senilai 14 miliar dan hampir nyaingin Bu Menteri Keuangan herself Sri Mulyani Indrawati dengan 58 miliar Rupiah.

Wkwkwkw. Does anyone say anything?
Nah balik lagi ke core-nya bahwa ini adalah kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat DJP Kementerian Keuangan, Rafael Alus Trisambodo, bos-nya, who is none other than Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun murka begitu tahu cerita ini, gengs. In that sense, Bu Ani juga mengecam tindakan ini. Lebih jauh, Bu Ani bilang bahwa pihaknya bakal mendukung segala penindakan hukum secara konsisten oleh pihak yang berwenang.

As they should…
Lebih jauh soal hidup mewah, Bu Ani juga nge-highlight soal hidup mewahnya para pejabat Kementerian Keuangan. Menurutnya, gaya hidup borju alias hidup mewah ini bisa bikin kepercayaan publik related to integritas Kementerian Keuangan dan bikin reputasi jajaran Kementerian Keuangan yang selama ini udah jujur, bersih, dan profesional jadi negatif deh. Secara, kepercayaan publik tuh esensial dan fondasi yang harus dijaga bersama dan nggak boleh dikompromikan terhadap jajaran Kemenkeu, gengs. Harga mati deh pokoknya.

Got it. Anything else I should know? 
Btw, sampai sekarang David tuh masih belum sadarkan diri dan masih dirawat di ICU. Yep, ada luka serius di wajahnya, terus bibirnya juga robek. Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Ainul Yaqin bilangnya pihak kepolisian tuh kudu mengusut tuntas kasus ini sambil bakal dikawal juga sama GP Ansor, guys. Karena emang viral banget dan rame banget kasus ini, maka kudu dikawal rame-rame.

Who’s preparing for the worst?

United States. 
Soalnya, malapetaka dan bencana diperkirakan bakal melanda sebagian besar wilayah Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.

Not another disaster pls…..
Yep. Winter is not over di Amerika Serikat. Masih ajaaa musim dingin. Tapi jangan bayangin musim dinginnya kayak di Drakor gitu, guys. Pertama karena ini reality, bukan Drakor. Kedua karena musim dinginnyaa tuh ekstrem. Nah, karena udah seekstrem itu, maka mulai dari salju, hujan es, sampe angin kencang diperkirakan bakal terjadi di sana. And of course, it’s not good news for the US. Mulai dari Pantai Barat, Timur Laut dan Barat Tengah, semuanya bakal kena dampaknya deh.
 
Oh noooo….
Wait until you hear about: Karena musim dingin ekstrem ini juga,  pemadaman listrik, pohon tumbang dan gangguan perjalanan juga diperkirakan bakal terjadi, gengs :((. Even petani aja udah dikasih peringatan kalo hewan ternak mereka juga kemungkinan bakal terancam.

Kalau orang-orangnya?
So far, 65 juta orang di 29 negara bagian, mulai dari California sampe ke Minnesota, udah dikasih warning soal cuaca dingin yang parah ini. Apalagi, peringatan badai ini diperkirakan bakal terjadi selama tiga hari. Udah pasti, aktivitas masyarakat setempat bakal terganggu dan bikin mereka kesulitan kalo harus melakukan perjalanan. Bahkan, warga di sekitar Minneapolis udah dikasih warning kalo mereka bakal ngerasain dampak terburuknya. Mulai dari salju tebal dan angin kencang pada hari Rabu malam hingga Kamis, which is bisa membahayakan nyawa.

Any preparation from now on?

Well, Gubernur Minnessota, Tim Walz sih bilang kalo they have done something before the storm comes. Mulai dari Garda Nasional negara bagian, departemen transportasi sampe patroli negara bagian udah siap-siap misalkan badai itu terjadi. Selain itu, pemerintahan di South Dakota juga udah kasih pengumuman kalo mereka bakal menutup kantor cabang eksekutif pemerintah negara bagian dan rencananya karyawannya disuruh WFH aja. Sementara di Wyoming, beberapa institusi juga udah ditutup sementara.

 
Terus terus?
Layanan Cuaca Nasional juga udah kasih peringatan soal badai salju terutama di sejumlah wilayah paling parah kaya kota Rock Springs dan Green River di Wyoming. Gara-gara peringatan bencana ini juga, situs pelacakan FlightAware melaporkan kalo lebih dari 700 penerbangan yang dijadwalkan berangkat hari Rabu akhirnya dibatalkan. Kira-kira ada lebih dari 300 penerbangan yang dibatalkan dari Minneapolis dan hampir 200 penerbangan dibatalkan di Denver.

Okay…
Kalo di wilayah yang lebih jauh ke barat, angin kencang dan badai kuat udah merobohkan kabel listrik, terus pemadaman listrik ke lebih dari 140 ribu rumah di negara bagian San Mateo, Santa Clara dan Santa Cruz. Sementara di California sendiri, mereka sih masih siap-siap buat menghadapi salju yang diperkirakan terjadi di pegunungan.

Got it. Anything else?
Lately, cuaca di sana emang makin nggak menentu, guys. Bahkan minggu lalu, Las Vegas yang biasanya sejuk-sejuk aja, eh sekarang turun salju juga. Kalo pada Januari lalu sendiri, mobil-mobil di Dallas, Texas tergelincir karena jalan rayanya tiba-tiba jadi lapangan ice skating alias dilapisi es.

When things are not over yet…..

For Richard Eliezer.
Yep. Setelah vonis majelis hakim 1,5 tahun penjara atas kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, kemarin banget nih, Sang Justice Collaborator Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjalani Sidang Kode Etik Kepolisian, gengs. Hasilnya, Richard dinyatakan masih bisa tetep kerja
Advertisement
 sebagai polisi.

Tell me. 
Sure. Well, in case kamu ke-skip, Richard Eliezer yang selama ini jadi spotlight di kasus pembunuhannya Yosua tuh masih berstatus sebagai anggota kepolisian, guys. Iya, nggak kayak Ferdy Sambo yang udah menjalani Sidang Kode Etik Kepolisian dan diberhentikan secara tidak hormat aka PTDH, Richard sampai hari ini masih jadi anggota kepolisian dan berpangkat Bhayangkara Dua alias Bharada.

Okay….
A little context about this Bharada things. Dalam institusi Polri tuh ada tiga golongan, gengs. Perwira, Bintara, sama Tamtama. Perwira ya petinggi-petinggi di kepolisian, kayak Jenderal, Komisaris Jenderal, Brigadir Jenderal, Inspektur Jenderal (which Ferdy Sambo sebelumnya di pangkat ini) dan Komisaris plus Inspektur lainnya. Terus ada juga Bintara, mulai dari Ajun Inspektur satu dan dua plus Brigadir termasuk Ricky Rizal dan Yosua semuanya ada di golongan ini. Last but not least, yha yang paling rendah, mulai dari Ajun Brigadir satu dan dua sampai ke Bhayangkara satu dan dua semuanya di sini.

Berarti Richard di Tamtama itu?
Yep. Richard Eliezer Pudihang Lumiu tuh lulus seleksi Tamtama Polda Sulawesi Utara di tahun 2019 dan sampai saat ini masih berpangkat Bhayangkara Dua aka Bharada. Sempat ditempatkan di beberapa tempat sampai akhirnya ditempatkan di Korps Brimob dan sejak November 2021 lalu Richard ditugaskan sebagai supir Kadiv Propam Polri pada saat itu, Ferdy Sambo. Invested dan dedicated banget dia tuh sama kerjaannya, guys sampai akhirnya dia juga terlibat di kasus pembunuhan berencana seniornya sendiri, Brigadir Yosua Hutabarat.

I see….
Bertindak sebagai eksekutor, terus jadi justice collaborator, terdakwa yang menjalani persidangan yang countless dari Oktober tahun lalu, terus minggu lalu akhirnya divonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara dan dinyatakan bersalah turut serta dalam pembunuhan berencana tadi. Nah vonis itu kan dijatuhkan waktu Richard masih berstatus sebagai anggota aktif Polri yah. Maka dari kemaren tuh banyak pihak pada berpendapat pro dan kontra terkait keanggotaan Richard ini, gengs.

Pro kontra gimana maksudnya?
Yha banyak yang setuju dan nggak setuju Richard tetap bertahan di kepolisian setelah bebas nanti. Kuasa hukumnya Richard, Ronny Talapessy sih bilangnya Richard berharap banget bisa come back di kepolisian, gengs. Karena jadi polisi tuh emang cita-citanya dari kecil dan kebanggaan sendiri juga buat dia. Tapi yha serba salah juga, guys. Karena on the other side, skenario Richard come back di kepolisian tuh somehow bakalan membahayakan juga buat dia.

Kok gitu?
In a nutshell, Pengamat Intelejen Soleman B Ponto menyebut he doesn’t belong to kepolisian anymore gitu. Bahaya mengintai kalau dia balik berdinas lagi di Institusi Polri. In his words, Pak Soleman bilangnya gini, “Keluarga Yosua masih ada. Teman-temannya juga masih ada. Siapa yang bisa jamin di antara mereka tidak ada yang sakit hati?” Nggak cuman itu, Pak Soleman juga nge-highlight vonis ringannya Richard sehingga ada banget potensi dia “dikerjain” ntar. Jadi ya gitu deh. Lebih jauh, Pak Soleman juga bilangnya ada banyak cara kok buat Richard mengabdi ke negara, nggak harus jadi polisi. Kuliah jadi pengacara misalnya, buat membela orang-orang kayak dia di masa yang akan datang,

Terus gimana dong tuh?
Nah the moment of truth status keanggotaan Richard sebagai anggota Polri terjadi kemarin, gengs lewat Sidang Komisi Kode Etik Kepolisian yang dipimpin Sekretaris Biro Penanggung Jawab Profesi Propam Polri, Kombes Sakeus Ginting. Sidang ini sendiri digelar secara tertutup dengan delapan orang saksi termasuk Ferdy Sambo, Ricky Rizal, Kuat Maruf, dan anggota Polri lainnya. Adapun hasilnya juga udah ketahuan kemaren, gengs.

Tell me the results….
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu dipertahankan sebagai polisi. Yep, disampaikan oleh Karo Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadan, pejabat yang berwenang berpendapat kalau Richard sebagai terduga pelanggar tuh masih bisa dipertahankan sebagai anggota polisi. Keputusan ini udah berdasarkan berbagai pertimbangan, di antaranya Richard tuh belum pernah melanggar etik, disiplin juga, plus udah ngaku salah dan menyesali perbuatannya.
 
Okay…
Selain itu, balik lagi the fact that Richard adalah justice collaborator yang mengungkap kasus ini tuh diapresiasi banget, secara terdakwa lain malah coba buat mengaburkan fakta yang ada kan, tapi Richard jujur. Richard juga masih muda, 24 tahun usianya, udah minta maaf ke keluarga Yosua, dan everything he did tuh semata karena nggak bisa menolak perintah atasan. Ya kayak yang tadi kita bahas, gap pangkatnya FS dan Richard tuh JAUHHHHHH banget. Makanya Komisi Etik menilai Richard tetap bisa dipertahankan di Polri.

Jadi gitu doang tuh? 
Ya nggak dong. Richard tetap dinyatakan melanggar etik atas perbuatannya, dan dapat sanksi berupa demosi satu tahun di Tamtama Pelayanan Masyarakat Polri sejak kemarin. Terus Richard juga diwajibkan untuk bikin surat permintaan maaf secara lisan, dan mengakui kalau apa yang dilakukannya adalah perbuatan tercela.

I believe Keluarga Yosua has a say…
.
Ada dong. Ayahnya Yosua, Samuel Hutabarat ternyata kecewa sama keputusan ini, guys dan memandang Richard harusnya dipecat. Well, dari awal keluarga Yosua, khsusunya ibu bapaknya tuh kan emang keliatan mendukung Richard yah. Nah tapi yang didukung adalah peran Richard sebagai justice collaborator guys biar kasus pembunuhan berencana ini terungkap, bukan didukung balik ke Polri. Lebih jauh, Pak Samuel juga bilang privilege Richard saat ini tuh berlipat ganda, gengs. Udah vonisnya ringan, terus diterima lagi jadi polisi.
 
HEMMMM….
Padahal, kata Pak Samuel, harusnya Polri tuh bisa ngeliat fakta kalau Richard emang bertindak sebagai penembak anaknya. Apalagi kalau pake bawa-bawa dia diperintah. In his words, Pak Samuel bilangnya gini, “Jika diperintah, seharusnya dia tahu mana baik mana buruk, apalagi dia bukan robot. Kecuali dia robot, bisa disuruh-suruh apapun itu dari operatornya. Sudah menembaak, diterima lagi jadi Polri. Kami kecewa,” katanya gitu. Takutnya bakal jadi contoh buruk kedepannya, ada Yosua-Yosua lain di mana alasannya, “Saya diperintah.” Persis kayak gini.
 
I see. Anything else I should know?
Btw dari tadi ngomongin Richard, kamu harus tahu nih guys kalau start from semalam banget nih, vonis hukuman satu tahun enam bulan penjara untuk Richard udah resmi inkrah alias berkekuatan hukum tetap, gengs. Iya, hal ini bisa tercapai karena Jaksa Penuntut Umum nggak mengajukan banding atas vonis ini di mana menurut jaksa, vonis ini udah mencapai asas keadilan buat terdakwa, korban, dan keluarga korban. In that sense, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Syarif Sulaeman Hadi menyebut pihaknya bakal mengeksekusi putusan hakim tersebut. Pihaknya juga bakal koordinasi sama LPSK terkait lapas Richard nantinya.

Dear drivers and riders, pls be wise and mindful….

Meskipun nggak dicegat polisi. 
Yep. Jadi kamu tau kan kalau sekarang tuh kalau kita lagi berkendara nih, either itu naik motor atau bawa mobil, dan melakukan pelanggaran, tilang alias bukti pelanggaran kita tuh nggak kayak dulu lagi yang masih berupa print-out dan rawan banget sama pungli, ehehehe. Instead, sekarang udah pake sistem elektronik alias ETLE. Yep, dengan adanya ETLE ini, maka segala jenis pelanggaran lalu lintas tuh langsung terekam guys, dan pembayaran dendanya juga terintegrasi di kepolisian. Nah tapi apakah dengan ETLE kita jadi ngga melanggar lalu lintas? Ternyata jawabannya engga gengs. Angka pelanggaran lalu lintas masih aja tinggi. Bahkan tahun lalu, dari puluhan juta kendaraan yang ke-capture kamera ETLE, ada sektir 646 ribu kendaraan yang terkonfirmasi melanggar lalu lintas, guys. Nah adapun dengan ETLE ini, sistemnya cukup simplified. Kalau kamu ke-capture melanggar lalu lintas nih, kamu bakalan dikasih surat konfirmasi gitu dikirimin lewat pos terus kamu konfirmasi ke web-nya. Terus udah, dikasih kode bayar, ya tinggal bayar ke bank. But still, kamunya sebagai pengendara juga jangan melanggar dong. Masa sistemnya udah maju, kitanya nggak? Hehehehe.

“Nanti ku tanya sama Tuhan dulu,”

WKWKWK gitu guys jawaban dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pas ditanya apakah dirinya bakal maju lagi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024. Pak Edy bilang, doi mau nanya Tuhan dulu. However, beliau tetap berharap ada sosok yang lebih baik dari dirinya buat memimpin Sumut, karena emang jadi kepala daerah itu ngga gampang gengs.

When your relatives asks you “pacarnya mana??”

Announcement


No one bought us coffee today 🙁

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

For a healthy brain, avoid these drinks.
Advertisement