Joe Biden Tidak Ragu Membela Kepentingan AS Terhadap China

201

Who’s not chill?

US President, Joe Biden.
Yang baru aja bersumpah bakal bertindak serius kalo sampe China mengancam kedaulatan Amerika Serikat.

DUH, kenapa lagi sih? 
Sebenernya, ini masih soal Amerika Serikat yang menembak jatuh balon raksasa China beberapa waktu lalu, guysFor context, belum lama ini AS menembak balon raksasa yang melayang di atas langit AS karena diduga memata-matai sejumlah situs militer kunci di negaranya. Presiden Joe Biden kemudian memberikan perintah pada jajaran militernya buat nembakin balon raksasa itu. Akhirnya, Departemen Pertahanan AS menembak balon tersebut dengan pesawat tempur F-22 Raptor di lepas pantai wilayah South Carolina.

Go on.. 
Nah, going from there, Joe Biden akhirnya bilang kalo dia bersumpah dan nggak ragu-ragu buat membela kepentingan AS terhadap China.
“Make no mistake: as we made clear last week, if China threatens our sovereignty, we will act to protect our country. And we did,” katanya. Bahkan di pidato tahunannya di depan anggota parlemen, Biden terang-terangan bilang bahwa China tuh lagi nyari konflik. Biden juga menegaskan bahwa dengan segala investasi AS dalam aliansi, militer dan teknologi canggihnya, posisi AS tuh lagi kuat-kuatnya buat bersaing sama China.

Whoaaa tegas ya bun.
Yoi. Jadi emang Biden terlihat emosional dalam menyampaikan pidato State of the Union (SOTU)-nya tersebut. Padahal sebelumnya, Biden dinilai lamban dalam hal menindaklanjuti balon raksasa itu. Anggota parlemen AS dari Partai Republik bahkan sempat mengkritiknya karena doi memilih untuk menunggu waktu sampe berhari-hari buat menembak balon yang diduga mata-mata China itu.
Advertisement

Duh, makin panas aja deh.. 
Yep. Terus di pidatonya itu, Biden secara spesifik nge-mention nama Xi Jinping sebagai Presiden China. Beliau menyinggung soal demokrasi, sampe berbagai kontroversi terkait kebijakan Covid-19 yang diberlakukan oleh negeri Tirai Bambu tersebut. While it sounds full of anger, Biden masih bersedia kok buat membuka pintu kerja sama dengan China.
 
OK. Anything else?
Dalam politik domestik Amerika Serikat, emang ngga banyak isu yang bisa menyatukan Partai Demokrat dan Partai Republik. Tapi dalam hal China, keduanya sepakat, guys. Mereka sama-sama memandang China sebagai kompetitor yang udah lama melakukan kampanye intelijen dalam menghadapi AS. China juga disebut-sebut menggunakan satelit, sosial media dan cara-cara lainnya untuk memata-matai AS. Sebaliknya, AS juga punya operasi intelijen yang menargetkan China. Makanya, ketika tuh balon raksasa mata-mata muncul di AS, ini dianggap jadi puncak potensi ancaman terhadap kedaulatan AS dari China, which never happened before. Sebenernya, kebijakan AS tuh awalnya dirancang buat menjadikan China sebagai saingan di dunia global, bukan musuh. Tapi, dengan pertumbuhan ekonomi China yang makin pesat dan meningkatnya persaingan diplomatik, banyak orang Amerika menganggap pendekatan itu gagal.
Advertisement