Tyre Nichols Meninggal Dunia Dikeroyok 5 Orang Polisi

210

Still about the police….

All the way in…. the US.
Yep. Nggak cuma di Indonesia aja ada drama arogansi terkait aparat kepolisian ini, guys. Di Amerika Serikat juga gitu. Kali ini, ada satu laki-laki  bernama Tyre Nichols yang 7 Januari kemarin dinyatakan meninggal dunia karena dikeroyok sama lima orang polisi :(.

WHAT????

Well well welleverybody meet: Tyler Nichols. Huru-hara ini bermula  waktu Nichols diserang oleh para polisi setelah mobilnya dihentikan gara-gara diduga melanggar lalu lintas. Semua ini terbukti dari body camera yang digunakan sama para petugas waktu itu. Karena ada dugaan ngelanggar lalu lintas, sekitar pukul 20.24 waktu setempat, para petugas menghampiri mobil Nichols dong dan nyuruh doi buat keluar dari mobil. Bahkan ada tindakan represif juga di situ, guys.

Represif gimana?
Iya. Nichols sempet ditarik dan disuruh tengkurap di tanah. Nichols sempet memohon juga sama polisi waktu itu. “Pls saya mau pulang pak,” gitu kan. Tapi boro-boro digubris, mukanya Nichols malah disemprot pake semprotan merica sama petugas itu, guys :(. Nichols coba buat kabur dong. Eh petugas lain malah menembakan alat sentrum ke arahnya. Akhirnya, polisi mulai mengejar Nichols dan terjadilah kejar-kejaran di situ.

Shizzzz go on.
Dikejar dapet tuh. Nggak lama kemudian, dua orang petugas tau-tau udah nyeruduk badannya Nichols aja. Nichols waktu itu sempet coba ngomong tuh, tapi kata petugasnya, “Diem! Cicing maneh!” gitu kan. Nggak sampai di situ, Nichols terus dipikulin. Dipukul terus pakai tongkat. Nichols coba berdiri, dijatuhin lagi. Berdiri, duduk lagi. Nah, adegan bangun-jatuh itu terjadi beberapa lama kan. Tapi belom kelar, polisi yang lain pun makin beringas ngehajar Nichols bahkan sampai ditendang segala, guys.

That’s too much for me….
I know rite. Pokoknya ada beberapa menit lah penganiayaan itu terjadi sampai akhirnya medis datang disusul sama ambulans dan Nichols pun dilarikan ke rumah sakit. Sempat melewati masa kritis tiga hari di rumah sakit but unfortunately, Tyre Nichols nggak selamat, guys :(. Dia dinyatakan tewas awal bulan kemarin. Hal ini tentu aja jadi duka yang mendalam dong, khususnya buat keluarga. Ibunya Nichols bahkan bilang begini. “Tidak ada ibu yang harus kehilangan anak mereka dengan cara kekerasan seperti saya kehilangan anak saya.”

Kalo polisinya sendiri gimana? 
Nah, the fact that Tyre Nichols ini adalah seorang berkulit hitam yang mengalami penganiayaan, sebenernya yha agak rancu juga  kalo dibilang motif dari kejadian ini adalah rasisme
Advertisement
guys (which nggak sekali dua kali kejadian di AS kan eheheh). Nah yang bikin bingung di sini adalah, kelima pelaku alias petugas polisi itu rupanya juga pria kulit hitam, gengs. Tapi yah gitu, apapun motifnya, kelima pelaku ini akhirnya dipecat setelah terbukti bahwa mereka menggunakan kekuatan yang berlebihan, dan gagal memberikan bantuan terhadap warga. Mereka semua didakwa atas pembunuhan tingkat dua, penganiayaan berat, penculikan, kejahatan oleh petugas negara dan penindasan oleh petugas negara. Wanna know their names? Here: Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Emmitt Martin III, Desmond Mills, Jr., dan Justin Smith, yang berusia antara 24 dan 32.

Any comments from the president? 
Presiden Joe Biden udah berbicara sama kedua orangtua Tyre Nichols buat menyatakan belasungkawa. Terus katanya, Gedung Putih juga lagi berkoordinasi sama lembaga pemerintah buat mengantisipasi aksi protes yang mungkin terjadi.

Speaking of the protest… 
Since kejadian ini terjadi di Kota Memphis di Negara Bagian Tennessee, aksi demonstrasi pun meluas di sana. Di Memphis, yang 65% penduduknya merupakan keturunan Afrika-Amerika, warga menggelar demonstrasi di taman pusat kota sampe akhirnya turun ke jalan. Mereka juga memblokade jembatan I-55 di atas Sungai Mississippi. Terus, di tempat lain, sekelompok orang juga berkumpul di gereja buat mengenang aksi kekerasan tersebut. Nggak cuma di Memphis aja, ternyata aksi protes juga terjadi di New York, Boston, Washington DC, Seattle, Detrot sampe Los Angeles. Even, some of the demonstran juga berkumpul di luar Gedung Putih.


Anything else? 

Speaking of the data, kekerasan polisi di AS yang dilakukan terhadap warga sipil tuh emang menunjukkan hasil yang bikin geleng-geleng kepala, gengs. Setelah ditelusuri, ternyata Kepolisian AS mencatat rekor tertinggi dalam kasus pembunuhan oleh petugas pada tahun lalu. Menurut data, total ada 1.176 orang tewas pada tahun 2022. In that sense, kira-kira polisi di seluruh AS udah menyebabkan rata-rata lebih dari 3 orang sehari atau hampir 100 orang setiap bulan warga meninggal dunia tahun lalu.
Advertisement