When you’re entering 2023 with none other than water…..
People in Semarang can relate.
Karena starting dari tanggal 31 kemarin sampai kemarin, sejumlah daerah di Semarang tergenang banjir cukup tinggi, yang bahkan menyebabkan tiga orang tewas. Hal ini of course concerning banget apalagi mengingat banjir kali ini tuh bukan yang pertama.
WHAT???
Iya. Kita bahas satu-satu yah. Kamu tahu kan kalau di sejumlah wilayah di Indonesia, akhir-akhir ini emang sering banget hujan, guys. Hujan ini sendiri terjadi salah satunya karena keadaan cuaca di mana disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, terdapat sirkulasi pusat tekanan rendah di utara Australia. That being said, keadaan ini bikin anginnya ketemu, terus meningkat secara cepat di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Semarang.
Semarang banget nih???
Iya. Sejak Jumat tanggal 30 Desember 2022 sampai besokannya tanggal 31 kemarin, wilayah Semarang tuh udah hujan dengan intensitas cukup tinggi. The thing is hujan deras ini sampai bikin banjir yang sampai beberapa hari menggenang di sejumlah wilayah di sana. Tinggi lagi genangannya, sampai ada yang 80 cm tingginya. Parah banget kan? Makanya beberapa aktivitas warga pun lumpuh gara-gara banjir ini.
Gimme all the details…
Sure. Kayak misalnya perjalanan kereta. Diketahui sebanyak 12 perjalanan kereta terganggu gara-gara rel yang ada kerendam banjir. Terus jalur penghubung kayak jalan penghubung Kota Semarang-Kabupaten Demak tuh keputus, jadi bis-bis nggak bisa lewat. Penumpang bis pun pada stuck di situ kan. Ya gimana bisa lewat itu banjir tingginya sampai semeter. Ujungnya mereka inisiatif pake perahu karet aja biar bisa lewat. The same also goes to perjalanan udara. Namanya banjir cukup merata dan tinggi gitu, meaning jalan pergi dan arah pulang dari Bandara Ahmad Yani tuh juga kegenang sama air kan. Makanya sebanyak 13 rute perjalanan dari dan ke Semarang juga ditunda.
Terus warga yang lain gimana?
Dievakuasi dong. Sampai saat ini, TIM SAR dibantu sama TNI AL udah mengevakuasi ratusan warga yang terjebak banjir ini. Terutama dari golongan lansia, disabilitas, dan anak-anak. Warga yang dievakuasi kemudian dialihkan ke posko-posko yang tersebar di berbagai kecamatan, termasuk di Balai Kota Semarang. Ada sejumlah bantuan yang disalurkan dari berbagai kalangan, terus dapur umum juga ada. Pokoknya kebutuhan para pengungsi terpenuhi deh.
Okay….
Yang harus kalian tahu adalah, sejak kejadian banjir tanggal 31 kemarin, udah ada tiga orang yang tewas, guys :(( di mana ketiganya terjadi di Kecamatan Genuk, Semarang. Kapolsek Genuk Kompol RIS Adrian menjelaskan, dua orang pertama tuh masih mahasiswa, umurnya baru 19 tahun. Mereka meninggal gara-gara ada kabel listrik yang putus terus kerendam air di kosannya. Terus kesetrum dan akhirnya meninggal. Terus korban ketiga, berusia 62 tahun. Meninggal waktu lagi ngidupin genset pas mau masak, di mana gensetnya juga kerendam air dikit. Kesetrum juga, dan akhirnya meninggal. Tiga korban ini udah dievakuasi TIM SAR dan tim kepolisian.
I believe the government has a say….
Ada. Merespons bencana banjir ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung bertindak gimana caranya buat mengatasi si banjir, gengs. Adapun cara yang dilakukan Pak Ganjar adalah dengan kerja sama antara Pemkot Semarang dengan Pemprov Jateng plus Kementerian PUPR. Pak Ganjar sih berharapnya mereka bisa minjem pompa portabel dari Kementerian PUPR, yang bisa dipasang di beberapa titik sambil cari selang yang lebih panjang juga. Hal ini dilakukan biar ada rekayasa pompaan gitu, guys. Biar airnya cepetan surut. Kenapa ngandelin pompa? Ya karena dari yang beliau udah cek langsung, pompa buat nyedot airnya tuh nggak berfungsi gara-gara kerendam air.
Terus PUPR ada tanggapan?
Bukan cuman tanggapan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahkan sampai visit langsung ke Semarang untuk ngecek keadaan banjir. Terkait pompa tadi, beliau bilangnya udah bawain beberapa pompa yang didatangkan dari daerah lain. Spesifiknya, ada sebanyak 3.500 debit pompa. Dari Solo 1 meter kubik per detik, dari Jogja 1 meter, dari Cimanuk 500 liter, terus dari Jakarta juga ada 500 liter. Terus, biar banjirnya nggak keulang lagi di kemudian hari, Pak Bas bilangnya di berbagai titik pompa bakalan ditambah pintu airnya, guys. Kayak di Sringin tambah delapan pintu, di Tenggang tambah enam pintu, sekarang masih diproses sh pintu-pintu itu. Sekitaran tiga minggu lagi ready, tinggal dipasang.
Sounds nice….
Got it. Anything else I should know?
Sounds nice….
Selain bantuan dari Kementerian PUPR, BNPB juga bantu pemerintah Semarang dengan buka Posko Teknologi Modifikasi Cuaca aka TMC yang dipusatkan dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dengan TMC, bakalan ada pesawat yang diterbangkan buat nabur garam gitu di awan. Nah garam ini gunanya buat mengurangi intensitas curah hujan atau bahkan mencegah hujan. Jadi pesawatnya diterbangkan dari Selat Sunda, terus ke perairan Pantai Utara Banten, dan later on bakalan melintasi wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah deh. TMC ini dijadwalkan bakalan terus beroperasi sampai tanggal 10 Januari nanti.
Got it. Anything else I should know?
Diketahui saat ini beberapa wilayah di Semarang banjirnya udah surut, guys. Cuman, kalau kata BMKG, pascabanjir cuaca ekstrem masih bakalan terus terjadi di Jawa Tengah. Potensi hujan juga masih terus ada, disertai dengan angin kencang. Stay safe buat kalian semua, karena balik lagi kata BMKG, kamu-kamu yang ada di wilayah pesisir, wilayah pesisir tuh berpotensi kena banjir dari tanggal 1 sampai tanggal 15 Januari mendatang.