Presiden Jokowi Menyatakan PPKM Resmi Berakhir

227

When New Year means a new era….

PPKM Resmi Berakhir.
You must have heard the news, rite? Weekend kemarin, seiring dengan masyarakat sibuk tahun baruan, Presiden Joko Widodo menyatakan PPKM resmi berakhirguys. Bersamaan dengan itu, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet juga ditutup per 31 Desember kemarin.

So, we’re finally here? 
After everything we’ve been through since 2020? Yes, we’re finally here. Tapi jangan overhyped juga. Tetep ada terms and conditions yang berlaku meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sudah resmi berakhir di 2023 ini. Disampaikan oleh Jubir Kemenkes, dr. Mohammad Syahril, masyarakat tetep kudu patuh sama prokes, guys. Iya, tetep kudu pake masker, tetap harus menghindari kerumunan, jaga jarak, gitu-gitu.

So PPKM berakhir means…
We’re saying goodbye to Work From Home aka WFH, guys. Terus nggak ada lagi pembatasan kapasitas atau pembatasan jam operasional buat berkunjung ke mal, coffee shop  tempat ibadah, taman, atau ruang publik lainnya, di mana works banget buat menekan angka penularan Covid-19. Nah tapi Thank God kan sekarang keadaannya udah jauh lebih baik yah. Angka penularan kita udah jauh melandai, tingkat kematian juga turun banget, plus rumah sakit keadaannya udah jauh lebih kondusif. Makanya dengan keadaan ini, Presiden Joko Widodo resmi mencabut PPKM, gengs.

Thank God….
Yep. Disampaikan langsung oleh beliau, pemerintah tuh udah melakukan observasi selama sepuluh bulan lamanya sebelum mencabut PPKM ini. In his words, Presiden Jokowi bilangnya begini: “Per 27 Desember, kasus harian 1,7 kasus per satu juta penduduk. Setelah mengkaji dan mempertimbangkan tersebut, kita mengkaji selama sepuluh bulan, lewat pertimbangan berdasarkan angka-angka yang ada, pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM.”

Is it a good thing or bad thing?
We’ll leave it to you, sih. Tapi ternyata aturan pencabutan PPKM ini mengundang kontra dari masyarakat, guys. Salah satunya adalah pakar epidemiologi, Dicky Budiman. Menurut Dicky, PPKM yang berakhir ini dinilai lebih banyak minusnya daripada plusnya. Lebih jauh, dia juga bilangnya aturan ini lebih mentingin faktor ekonomi dan politiknya aja. Well, kalau by angka sih emang turun kata Dicky, tapi kan bukan nggak mungkin bakalan ada lonjakan lagi. Apalagi berbagai subvarian Covid-19 juga masih beredar. Not to mention sekarang juga lagi libur Nataru, jadi ya kalau mau mencabut PPKM, better setelah Nataru ini kata Dicky. Belajar dari China di mana sekarang lagi ada lonjakan kasus setelah ada pelonggaran kemarin.

Tapi kan kondisi kita beda (?)
Nah iya. kayak yang tadi disebutin Pakde terkait angka penularan, yang harus kamu tahu juga adalah, pasien Covid-19 di rumah sakit tuh udah jauh lebih menurun kan. Contoh di RSDC Wisma Atlet. Iya, that Wisma Atlet yang iconic, jadi center buat penanganan Covid-19 khususnya di Jabodetabek,  dan sering banget diomongin selama tiga tahun ke belakang itu loh. Humas RSDC Wisma Atlet Mintoro Sumego menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di sana udah semakin dikit. Bahkan, per 29 Desember kemarin, udah nggak ada lagi pasien Covid-19 yang dirawat di sana. Hal ini of course jadi pertanda bagus, apalagi kalau diinget-inget, sebanyak 16.000 tenaga medis di sana pernah menangani ribuan pasien setiap harinya kan, bahkan pasien di sana pernah mencapai 131.195 orang. Karena sekarang kondisinya udah 0 pasien nih, RSDC Wisma Atlet akhirnya ditutup per 31 Desember kemarin, gengs.

Diitutup???
Iya. Ditutup secara bertahap. Kalau kata pepatah mah ‘Sedia Payung Sebelum Hujan’ yekan. In that sense,
Advertisement
 berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan BNPB, salah satu tower which is Tower 6 RSDC Wisma Atlet masih akan tetap beroperasi buat mengantisipasi lonjakan kasus di masa libur Natal dan Tahun Baru kayak sekarang nih, di mana Tower 6 yang dipilih karena emang punya akses yang paling mudah dari pintu masuk. Berdasarkan surat edaran tadi itu juga, Tower 6 akan tetap beroperasi sampai akhir Triwulan I 2023 alias 31 Maret 2023.

Pls jangan lagi ada lonjakan kasus dah….
Amen. Btw talking about kenaikan kasus, yang harus kamu perhatikan juga adalah, jangan dulu uninstall aplikasi PeduliLindungiguys. Karena kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, aplikasi PeduliLindungi tetap bakal bermanfaat sebagai platform pelaporan kasus Covid-19 di Indonesia. That being said, ntar bakalan ada aturan soal rapid test yang bakal tersedia di berbagai faskes termasuk apotek. Jadi kalau kamu positif nih (amit-amit), ya tinggal lapor. Laporan ini yang bakal ketahuan dari  PeduliLindungi. Lebih jauh, Pak Budi juga bilang kalau ada orang positif, statusnya di aplikasi nggak bakalan hitam kayak sebelumnya, cuman kalau keluar rumah, dikasih notification biar pakai masker.


Kalau traveling gimana?
Nah soal itu juga. Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebut sampai saat ini aturan yang berlaku masih ngikutin aturan yang lama. Belum ada perubahan.  Terus terkait regulasi perjalanan terutama buat perjalanan udara, pasti bakalan ada penyesuaian dari pihak Angkasa Pura II. VP Corporate Communications Angkasa Pura II, Cin Asmoro bilangnya penyesuaian itu bakalan ngikutin Surat Edaran atau peraturan  yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, plus Satgas Covid. Sampai sekarang sih aturannya belum keluar, guys. Cuman once they’re out, bakal langsung diinformasikan sama masyarakat, kata Pak Asmoro.

Masih tahap transisi lah ya….
Exactly. Masa transisi ini yang harus kita kawal bareng-bareng. Adapun transisi yang dimaksud di sini tuh transisi dari Pandemi Covid-19 otw jadi endemi, dan udah legit diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri menyusul dicabutnya aturan PPKM kemarin. Disampaikan oleh Ditjen Administrasi Wilayah Kemendagri, Safrizal, bilangnya masa transisi ini bakalan banyak ngomongin soal strategi yang lebih proaktif dan persuasif terhadap pencegahan Covid-19. Caranya, yha aware aja sama prokes, plus vaksin. Dengan begitu, negara kita cepet deh ngalihin Covid-19 dari pandemi jadi endemi.

Got it. Anything else I should know?
Well, balik lagi kita tuh emang kudu bersyukur kasus Covid-19 di negara kita tuh so far bisa banget dikendalikan, sampai aturan PPKM berhasil dicabut. Kita juga kudu belajar dari good case practice dan bad case practice-nya negara lain, salah satunya yha dari China. China sampai sekarang masih mengalami lonjakan kasus kan, dan weekend kemarin nih, WHO udah meeting sama China di mana WHO minta China jujur soal data Covid-19 di negaranya. Biar WHO juga bisa tahu support kayak apa yang bisa dikasih buat negara itu.
Advertisement