Peresmian Masjid Al Jabbar, Keluarga Tragedi Kanjuruhan Belum Puas Dengan Proses Hukum Yang Berjalan, Glester Dunia Akan Menyusut & Hilang Lebih Cepat, Klaim & Tuduhan Dari Pangeran Harry

281

Hello

Happy Monday everyone! The sky has been so pretty over the weekend and it’s brought some good vibes till today, hasn’t it? Now, let’s talk about some sosmed drama related to the governor of West Java, the updates on Kanjuruhan, to some sensational news on Prince Harry. Let’s scroll down!

Here’s your A to Z recap on: Peresmian Masjid Al Jabbar

Yang menuai kontroversi.
Yep. Over the weekend kemarin, netizen +62 rame banget ngomongin Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, Masjid Al-Jabbar yang beberapa waktu lalu baru aja diresmiin, guys. Macem-macem deh komentar netizen, mulai dari akses jalannya yang terbatas, transportasi umum nggak ada, dan biaya pembangunannya dari APBD yang mencapai Rp1 Triliun. So now, everybody’s eyes are on: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
 
Background pls. 
You got it. Jadi semua cerita soal masjid ini bermula di tahun 2015 lewat obrolannya Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018, Ahmad Heryawan sama Kang Ridwan Kamil yang pada saat itu masih jadi Wali Kota Bandung. Di situ Kang Aher menyebut bahwa beliau lagi cari lokasi buat pembangunan masjid raya since Jawa Barat pada saat itu emang belom punya, masih numpang di Masjid Raya Bandung, di Alun-Alun Kota Bandung. Nah niatan ini juga disetujui sama Kang Emil yang juga pengen Jawa Barat punya masjid level provinsi, kayak di provinsi-provinsi lain. Makanya dibangunlah Masjid Al-Jabbar ini.

Lokasinya di Bandung?
Iya, tepatnya di Kecamatan Gedebage. Adapun pemilihan lokasi ini udah dipikirin sebelumnya sama Kang Aher, guys. Well, awalnya tuh malah Kang Aher mau renovasi Masjid Alun-Alun Kota Bandung, tapi nggak memungkinkan since lahannya udah sempit dan daerahnya juga udah padat penduduk. Makanya dicari lokasi yang lebih proper dan bisa menampung ribuan jamaah. Kang Emil pada saat itu juga nyaraninnya better di Selatan Bandung aja. Tanahnya masih leluasa, deket Stadion Gelora Bandung Lautan Api, dan ke depannya bakalan nyambung sama kereta cepat di mana stasiunnya ada di Tegalluar, which cuman 5 menit jaraknya dari masjid ini.

I see….
Nah setelah ups and downs plus thunders and storms, pembangunan Masjid Al-Jabbar pun akhirnya kelar dan diresmiin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, yang juga mendesain masjid, Ridwan Kamil. Cuman yha gitu, bersamaan dengan peresmian Masjid Al Jabbar ini, Kang Emil juga dapat protes dan kecaman dari masyarakat, guys. Ada beberapa poin lah yang dipermasalahkan sama netizen di sosial media terkait Masjid Al-Jabbar. Kayak biayanya yang fantastis dan pakai APBD, alokasi dana, belum lagi akses jalannya yang nggak memadai, dsb.

Gimme all the details….
Sure, Kita mulai dari anggarannya dulu yah. Kayak yang tadi dibahas, pembangunan Masjid Al-Jabbar ini kan nggak mulus sama sekali yah, termasuk dari segi anggaran di mana diketahui pake APBD Jawa Barat. Dari 4 tahap lelang yang dilakukan sejak Januari 2018 lalu, total anggaran yang udah habis yaitu kurang lebih senilai 1 triliun rupiah. Di sini masalahnya, karena masyarakat banyak yang nggak terima kenapa pembangunan masjid harus pake dana APBD.

Maksudnya??
Iya. Masyarakat tuh banyak mempermasalahkan hal ini since APBD sendiri kan salah satu sumbernya dari pajak warga setempat yah. Sementara pembayar pajak juga dari berbagai kalangan, dan warga yang bayar pajak ya niatnya bayar pajak tok, bukan buat wakaf pembangunan masjid gitu. Merespons hal ini, Kang Emil langsung speak up dong. Dalam postingannya di Instagram, Kang Emil bilangnya gini, “Kewajiban warga negara membayar pajak, membelanjakannya kewenangan penyelenggara negara. Prosesnya demokratis dimulai dari bawah di Musrenbang. Kenapa gak diajak? Kan nggak mungkin satu-satu diajak. Namanya referendum, sistemnya perwakilan. Saya hanya fokus di situ aja.”

Terus terus?
Masih soal APBD, netizen tuh bilangnya duit triliunan tuh bisa banget dipake buat hal lain gitu lo, guys. Apalagi di konteksnya dalam the whole infrastructure yang ada di Bandung Raya mulai dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kab. Bandung Barat, dan sebagian Kabupaten Sumedang. Khususnya Kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Kayak transportasi publik di luar wilayah Bogor, Depok, Bekasi, terus masalah banjir, kemacetan, dll yang harusnya bisa lebih diprioritaskan. Singkatnya, masih banyak masalah yang lebih urgent dan kudu dikelarin deh di Bandung.

Contohnya?
Kayak transportasi publik ini contohnya.  Pakar Transportasi ITB, Sony Wibowo bilangnya  Transportasi publik di Bandung tuh jauh tertinggal dari kota-kota metropolitan lain, gengs. Iya, nggak ada kemajuan plus nggak dikelola dengan baik, katanya. Misalnya kayak Trans Metro Bandung yang makin ke sini makin dikit moda yang beroperasi, the same also goes on Trans Metro Pasundan yang nggak ada kemajuan kalah sama angkot. Even angkot pun sekarang makin menurun, dari yang awalnya ada 5000-an unit, sekarang jadi tinggal 2000-an aja yang beroperasi.  Dan kalau keadaannya kayak gini terus, Sonny menyebut bukan nggak mungkin 10 tahun lagi Bandung bakalan kolaps :((((

I believe Kang Emil juga speak up…
Ada. Disampaikan langsung oleh beliau, bikin transportasi massal di Bandung Raya tuh bukan suatu hal yang gampang, guys. Karena ada dinamika menyatukan kesamaan hak dan tanggung jawab dari lima kabupaten/kota Bandung Raya tadi, biar bisa kontribusi bareng. Kudu ada payung hukum yang komprehensif dari lima daerah itu kalau kata Kang Emil. Terus soal masjid, ntar bakalan ada Bus Rapid Transit yang bakal dimulai pengerjaannya start from tahun ini sebagai akses orang-orang ke sana yang diharapkan bisa jadi solusi dari kemacetan dan kepadatan akses jalan di Gedebage. Terus juga ini masjid isinya bukan masjid aja, guys. Ada Museum Rasulullah dan Islam di sana, terus ada danau retensi yang diharapkan bakalan bermanfaat buat menghindari banjir.

Got it. Anything else?
Btw Masjid Al-Jabbar ini kan didesain langsung sama Kang Emil yah. Nah waktu peresmian kemaren, dijelasin tuh sama beliau kalau inspirasi desain masjid ini datangnya dari rumus matematika. Di bawahnya ada 10 bentuk kurva, diatasnya lima. Terus jadi empat, jadi dua, yang paling atas satu. Al Jabbar ini juga salah satu asmaulhusna atau nama-nama Allah, artinya Mahaperkasa. Plus singkatan dari Jawa Barat Makanya klop deh tuh dikasih nama Al Jabbar.

Who’s not over with the tragedy?

People affected by Tragedi Kanjuruhan.
Iya, guys. Sedih banget deh. Beberapa bulan pascatragedi, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Malang, masih belum puas sama proses hukum yang sekarang berjalan. They’re still seeking out of justice for their loved ones. Makanya Jumat kemarin, mereka ramai-ramai datang ke Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamananan dan ketemu langsung sama Pak Menko, Mahfud MD.

Tell me. 
Sure. You must still remember Tragedi Kanjuruhan, rite? Iya, yang awalnya adalah match Liga 1 antar Persebaya VS Arema FC di Stadion Kanjuruhan itu turned into a tragedy karena setelah pertandingan, ratusan penonton meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka, in just a few hours. Bahkan jadi tragedi sepak bola paling mematikan nomor dua sepanjang sejarah. Stadion yang over capacity, terus adanya gas air mata dan tindakan represif dari aparat juga jadi highlight dalam peristiwa ini.

Masih jelas banget di ingatan….
We know, rite? Kamu pasti juga ingat ketika pemerintah mulai dari Kapolda Jawa Timur, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI pada saat itu Jenderal Andika Perkasa, bahkan RI 1 Presiden Joko Widodo visit langsung ke sana dan menginvestigasi kejadian ini. Not to mention Presiden Joko Widodo yang in contact langsung sama Presiden FIFA Gianni Infantino dan membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta aka TGIPF yang diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD buat investigasi secara menyeluruh. Hasilnya juga udah keluar, para tersangka udah ditetapkan, dan proses hukum pun udah berjalan. Nah proses hukum ini yang dipermasalahkan sama para keluarga korban Kanjuruhan ini, guys.

Dipermasalahkan gimana?
Soal pasal yang menjerat lima tersangka ini, gengs. Well, setelah dilakukan investigasi dan penyidikan, tersangka yang ditetapkan dalam Tragedi Kanjuruhan ini kan ada sebanyak enam orang yah. Yaitu security officer, Suko Sutrisno, ketua panitia pelaksana, Abdul Haris, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. Sisanya, AKP Hasdarmawan, Kompol Wahyu Setyo Pranoto, dan AKP Bambang Sidik, adalah anggota Polri yang juga ditetapkan sebagai tersangka. The thing is, mereka berenam ini dijerat pasal 359 KUHP dan atau pasal 360 KUHP dengan ancaman paling lama lima tahun penjara.

WHATTT???
Nggak terima dong keluarga korban. Disampaikan oleh kuasa hukum mereka, Imam Hidayat, supremasi hukum di Indonesia tuh belum berjalan dengan baik, gengs. Penetapan hukum masih dipermainkan, katanya. Padahal, berdasarkan fakta empiris dan yuridis, enam orang itu harusnya dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara. Bukan malah pasal 359 tadi yang mana merupakan pasal mengenai kelalaian. Nah ini yang dipermasalahkan keluarga korban sampai Jumat kemarin datang langsung ke Jakarta ke kantor Kemenko Polhukam ditemenin Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban aka LPSK.
Advertisement

Terus terus?
Di Kantor Kemenko Polhukam mereka ketemu tuh sama Pak Menko, Mahfud MD. Diceritain lah semuanya dari A-Z. Merespons keluhan mereka, Pak Mahfud jujurly setuju, guys. Iya, semua emang belum puas katanya, termasuk Pak Mahfudnya sendiri. “Masih banyak segi-segi yang belum terungkap, makanya beliau belum puas. Sangat tidak puas sama hasil yang sekarang.” HOWEVER, Pak Mahfud juga ngomongnya kalau ngomongin kejahatan Kanjuruhan, yang namanya kejahatan tuh geraknya cepat dan nggak memerdulikan hukum, guys. Jadinya susah buat dilacak. Lebih jauh, Pak Mahfud juga bilangnya yang namanya penegakan hukum tuh kudu hati-hati ngikutin aturan, biar nggak kelepasan ngelanggar Hak Asasi Manusia.

T-tapi….
Masih dari keterangan Pak Menko, beberapa hari lalu beliau juga udah meeting sama perwakilan Mabes Polri, Kejaksaan Agung, Kapolda, dan Kejaksaan Tinggi buat tindak lanjut atas hasil akhir TGIPF yang beliau pimpin. Dari meeting itu, Pak Mahfud menyebut hampir semua rekomendasi TGIPF udah dijalankan, guys. Mulai dari reformasi dan transformasi pengurus bakalan running per 16 Februari nanti, peraturan Polri terkait aturan pertandingan sesuai standar FIFA juga udah ada. Rekomendasi autopsi udah, rekonstruksi stadion udah. Gitu.

We are talking about ratusan nyawa yang hilang loh pak….
Harusnya bukan lagi kelalaian sesuai pasal 359 tadi itu yah. Well, Pak Mahfud bilangnya dia ngerti banget sama perasaan keluarga korban. But the thing is, kita nggak bisa seenaknya tawar menawar pasal, guys. Ada proses yang panjanggg terkait hal itu. Bukan Pak Mahfud juga yang nentuin pasalnya, “Kalau mau, ya saya hukum mati aja tuh. Tapi kan tidak ada pasal untuk menyatakan itu,” katanya gitu. Selain itu, soal pelanggaran HAM berat. Even Komnas HAM sebagai pihak berwenang aja menyatakan Tragedi Kanjuruhan ini bukan termasuk Pelanggaran HAM Berat. Kalau Pak Mahfud yang ngomong, ya nggak berlaku dong secara hukum. Gitu ceunah.

So, where are we going from here?
Sampai sekarang sih kasus ini masih terus dikawal, guys. Kalau ada penemuan-penemuan baru, bakalan diolah lagi kayak biasa, kata Pak Mahfud. Terus terkait enam tersangka tadi, lima out of enam diantara mereka bakalan menjalani sidang perdana mereka di Pengadilan Negeri Surabaya, 16 Januari nanti. Dengan majelis hakim Abu Achmad Sidqi Amsya, Mangapul, dan I Ketut Kimiarsa. Adapun satu tersangka yaitu Ahmad Hadian Lukita tuh masih belum lengkap pemberkasannya, guys. Makanya berkasnya dikembaliin jaksa ke polisi. Polisi sih mastiinnya berkas Hadian bakal segera dilengkapi dan dia juga bakalan diadili dan mengikuti persidangan.

Got it. Anything else?
Btw pihak keluarga korban tuh kan datang ke kantor Kemenko Polhukam hari Jumat yah. Nah kemarinnya yaitu di hari Kamis, sejumlah perwakilan Aremania juga datang ke Jakarta ke Istana Kepresidenan dan menuntut penanganan kasus ini dari Presiden Joko Widodo. Rombongan kemudian diterima Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Mereka menuntut presiden menerbitkan Perppu Pembentukan Tim Penyidik Independen di luar Polri, since Polri udah nggak objektif lagi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan apapun dari Pak Moeldoko terkait tuntutan Aremania ini.

Who’s melting other than your boyfriend’s heart?

Gletser dunia.
Soalnya, sejumlah ilmuwan udah memperkirakan kalo gletser dunia bakal menyusut dan menghilang secara lebih cepat dari yang diperkirakan dan ini BAHAYA banget gengs.

Tell me. NOW. 
Calm down, but this is getting serious. Soalnya dua pertiga gletser global diproyeksikan bakal mencair pada akhir abad ini karena the one and only problem, climate change. Menurut studi yang sama, kalo aja dunia bisa membatasi pemanasan di masa depan hanya sepersepuluh derajat, which technically nggak mungkin juga katanya, kurang dari setengah gletser dunia akan hilang. Bahkan, the worst case-nya tuh, 83% gletser dunia kemungkinan besar akan menghilang di tahun 2100, atau sekitar 70 tahunan lagi.

Scarrrry
Iya kan… based on a study di Science Journal, para ilmuwan memeriksa seluruh 215 ribu gletser berbasis darat di dunia. Para ilmuwan pun menggunakan simulasi computer buat menghitung, pake tingkat pemanasan yang berbeda, menghitung berapa banyak gletser yang akan hilang, berapa triliun ton es yang akan mencair dan kontribusinya terhadap kenaikan permukaan laut dan hasilnya ya itu tadi gengs.

Oh no…
Makanya, sekarang aja dunia kita udah berada di jalur kenaikan suhu sebanyak 2,7 derajat Celsius sejak masa pra-industri. This means that di tahun 2100 nanti, dunia bakal kehilangan 32% massa gletser dunia atau 48,5 triliun metrik ton es dan 68% gletser juga menghilang. Akibatnya, permukaan laut bakal naik sebesar 4,5 inci padahal lautan sudah makin besar dari lapisan es yang semakin mencair.

It’s even worse.. 
Soalnya sampe saat ini juga, udah banyak gletser kecil yang udah terlanjur mencair. Ini menurut ahli glasiologi di University of Alaska Fairbanks dan University of Oslo di Norwegia. Ia juga menambahkan bahwa setiap derajat suhu global penting buat menjaga es tetap menjadi gletser.

Anything else? 
Proyeksi kehilangan es di tahun 2100 sih berkisar antara 38,7 triliun metrik ton hingga 64,4 triliun ton. Ini semua tergantung sama seberapa banyak Bumi menghangat dan berapa banyak batu bara, minyak, dan gas yang dibakar.

It’s another drama in the Kingdom.

Soalnya, Pangeran Harry baru aja disebut membocorkan berbagai klaim dan tuduhan sensasional terhadap Keluarga Kerajaan dalam buku otobiografinya berjudul Spare.
 
Basically, bukunya berisi soal keluhan dan kepahitan yang dia rasain selama jadi anggota kerajaan. Misalnya aja, klaim ketika Pangeran Harry dan Pangeran William mendesak ayah mereka buat nggak nikah sama Camilla.
 
Tapi, one of the hottest issues is when Pangeran Harry bilang bahwa dia diserang secara fisik sama kakak sematawayangnya itu. Harry bilang bahwa dia sampe jatoh ke lantai, kalungnya rusak, dan hal ini adalah karena Pangeran William yang menyebut Meghan Markle sebagai sosok yang “difficult“, “rude” dan “abrasive“. Soal isu ini, pihak Istana Kensington dan Istana Buckingham sejauh ini belum ada komentar.
 
Nah ada lagi ni guys yang jadi perhatian, yaitu soal Harry yang menceritakan berbagai kenakalan remaja yang dilaluinya, misalnya ketika dia kehilangan perjakanya di usia 17 tahun. Bahkan, ceritanya ketika pake kokain, ganja, dan magic mushroom di usia 17 tahun juga di-spill. Pangeran Harry juga cerita soal Kerajaan yang menunda-nunda tanggal dan tempat pernikahannya sama Meghan.
 
And the list is still going on…

“Lain di bibir lain di hati.”
Gitu guys kata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kantor Badan Pemenangan Presiden DPP Partai Gerindra, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (7/1) kemarin. Adapun statement itu beliau sampaikan terkait kader partainya yang bergabung dengan partai lain *Uhuk* Pak Sandiaga Uno *Uhuk*. Nah, tapi ketika ditanya apakah statement-nya itu dimaksudkan ke Pak Sandi, Pak Prabowo bilang ya kalian simpulkan aja sendiri. FYI guys, weekend kemarin Pak Sandi baru aja menghadiri acara PPP, lengkap dengan sarung ijo.
 
Makin seruu…

Announcement

No one bought us coffee today 🙁

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Repeat after us: Wear those running shoes, and go jogging. Now.
Advertisement