Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat, Banjir & Badai Terjang California, Ferdy Sambo Mulai Mengakui Perbuatannya, Aksi Memperbaiki Lapisan Ozon

428

Good morning

Hi, Thursday is here. Hope you’ve been having a good week and if you don’t, hang in there because tomorrow is Friday and weekend will come sooner than you think. Now, while waiting…

Now, let’s talk about: Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat…..

Yang kemarin diakui Presiden Joko Widodo.
Iya guys. Kemarin banget nih, Presiden Joko Widodo beserta jajarannya akhirnya mengakui kalau ada sebanyak 12 kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat yang terjadi di Indonesia di masa lalu. Pengakuan Presiden Jokowi ini jadi momen yang penting, guys. Since baru kali negara mengakui kasus pelanggaran HAM begini.

I think I need some background. 
You got it. Jadi ceritanya tuh gini. As we all know bangsa kita bangsa Indonesia tuh kan penuh dengan sejarah yah. Nggak cuman sejarah yang bagus-bagusnya aja sampai bikin kita bersyukur setiap saat, sejarah yang kelam juga ada dan masih kita ingat sampai hari ini.  Nah di antara peristiwa sejarah kelam yang terjadi, ada yang kemudian dikategorikan  sebagai Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat, guys.

Indikatornya apa aja?
Well, menurut standar HAM Internasional, yang diatur International Criminal Court, at least ada empat kategori sebuah peristiwa bisa disebut sebagai Kasus Pelanggaran HAM Berat, yaitu Kejahatan Terhadap Kemanusiaan, yang tidak manusiawi dan menyebabkan penderitaan fisik dan mental, terus Genosida, Kejahatan Perang, either itu dari militer atau warga sipil. sampai Agresi. Indonesia punya beberapa nih yang kayak gini, kayak Peristiwa 1965-1966, Kerusuhan Mei 1998, Konflik Papua di tahun 2000-an, dll.

What a history…..
Nah, the thing is, meskipun udah berpuluh-puluh tahun berlalu, sejumlah peristiwa sejarah ini belum ada titik penyelesaiannya, guys. The grief, the pain, bahkan the discrimination pun masih dirasain sama para korban dan segenap keluarga. Well, ada sih upaya penyelesaian secara yuridis, tapi dari empat kasus pelanggaran yang dibawa ke Mahkamah Agung, semuanya lepas gara-gara bukti secara hukum acaranya nggak kuat. That being said, ditempuhlah jalan lain yaitu dengan upaya penyelesaian secara non-yuridis. Dibentuklah Tim Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM Berat di Masalalu yang diketuai Menko Polhukam Pak Mahfud MD. Setelah beberapa waktu kerja, hasilnya kemarin diserahkan ke Presiden Joko Widodo, gengs.

Tell me.
Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara akhirnya mengakui kalau ada sebanyak 12 Pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Masa Lalu. Here: Mulai dari Peristiwa 1965-1966 dan Kerusuhan Mei 1988 tadi, terus Penembakan Misterius 1982-1985, Peristiwa Talangsari Lampung 1989, Peristiwa Rumah Geudong dan Pos Sattis Aceh 1998, Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998, Peristiwa Trisakti Semanggi 1 dan 2 1998-1999, Peristiwa Simpang KAA di Aceh 1999, Peristiwa Wasior di Papua 2001-2002, Peristiwa Wamena Papua 2003, dan Peristiwa Jambo Keupok Aceh 2003.

Whoaaa that’s a lot…
.
We know, rite? Masih dalam keterangan Pak Jokowi, beliau sangat menyesalkan terjadinya pelanggaran HAM berat pada 12 peristiwa ini. Terus dari sini, pemerintah bakalan berusaha buat memulihkan hak-hak para korban dan keluarga korban secara adil dan bijaksana (which di sini pentingnya penyelesaian non-yudisial) karena sampai sekarang para keluarga korban masih hidup dalam tekanan dan masih didiskriminasi di kehidupan sehari-hari karena peristiwa di masa lalu tersebut.

Jadi gimana dong tuh?
Nah disebutkan oleh Presiden Jokowi, beliau bakal mengumpulkan menteri-menteri terkait kayak Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, dll. Ntar sejumlah pejabat negara ini bakalan diamanatkan tugas terkait pemulihan hak-hak bagi seluruh keluarga korban pelanggaran HAM Berat di masa lalu ini.

Pemulihan hak-hak keluarga korban, ya….
Iya. Menanggapi hal ini, Mantan Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsari bilangnya kalau emang pemerintah beneran mau memulihkan hak-hak para keluarga korban, sebenernya langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menghilangkan stigma negatif terhadap korban dan keluarga korban. Abis itu baru deh memulihkan mereka dari perasaan trauma yang diialami selama ini. Berikut dengan akses pemenuhan hak-hak dasar layanan publik yang setara, kata Pak Beka.

Terus kalau pemerintah caranya gimana?
Nah soal itu, Pak Mahfud bilangnya penyelesaian kasus pelanggaran HAM Berat ini tetap bakal dilakukan secara yuridis, guys. Iya, meskipun dari awal dijelasin ini tuh Tim Penyelesaian Non-yudisial, tapi bukan berarti proses yudisialnya jadi ilang. Pemerintah tetep mengambil jalur hukum lewat pengadilan, yang diharapkan nggak bakalan ada lagi kejadian kayak gini di masa yang akan datang. Selain itu, Pak Jokowi menyebut hal ini dilakukan biar bisa jadi langkah berarti buat pemulihan luka sesama anak bangsa dan memperkuat kerukunan nasional dalam NKRI.

I see. Does anyone say anything?
Ada dong. Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf bilangnya pemerintah tuh harusnya fokus dulu di penyelesaian pelanggaran HAM Berat secara yudisial, guys. Karena menurut Al Araf, proses pengadilan dalam pengungkapan kasus pelanggaran HAM tuh penting banget supaya korban dan keluarga korban bisa dapat keadilan that they deserve. Selain itu, the fact that Indonesia adalah negara hukum harusnya jadi landasan yang cukup kuat di mana proses peradilan kudu ada buat segala tindak kejahatan yang dilakukan, katanya gitu. Toh selama ini Komnas HAM udah ngumpulin banyak bukti dari berbagai kasus which, “Hanya terkendala dari lemahnya kemauan politik pemerintah untuk menyelesaikan jalan yudisial ini,” kata Al Araf.

Ok. Anything else I should know?
Balik lagi ke pengakuan Presiden Joko Widodo soal 12 Kasus Pelanggaran HAM Berat, pengakuan ini jadi momen yang bersejarah guys karena jadi yang pertama kali dalam sejarah negara mengakui hal ini. Dulu Presiden Abdurrahman Wahid aka Gus Dur emang sempat menyampaikan permintaan maafnya soal Peristiwa 1965, tapi statusnya belum dinyatakan sebagai Pelanggaran HAM Berat. Nah, baru sekarang deh ini diakui. Sikap ini disebut sebagai pondasi yang kuat buat upcoming langkah-langkah penyelesaian, either itu yudisial atau nonyudisial.

Hope they got the justice they deserve.

When the flood becomes headlines…

In California, United States. 
Yoi guys, lagi parah banget deh banjir dan badai yang menerjang California dalam beberapa hari terakhir ini karena sampe mengakibatkan 16 orang meninggal.

Whattt? Tell me. 
Yep, jadi Gubernur California, Gavin Newsom baru aja mengonfirmasi jumlah korban tersebut pada Selasa (10/1). Katanya, badai dan banjir yang terjadi merenggut korban lebih banyak dari kebakaran dalam 2 tahun terakhir. Di antara kematian tersebut, ada kematian yang terjadi ketika pengendara motor tewas dalam tabrakan yang diakibatkan pohon roboh akibat badai. Terus, beberapa media lokal juga memberitakan bahwa pihak berwenang menghentikan pencarian anak usia lima tahun gara-gara aliran airnya deras dan berbahaya buat tim penyelamat.

Go on. 
Sementara tim penyelamat masih berupaya buat mencari korban, warga di sana juga masih harus menghadapi terpaan badai dan hujan lebat yang menyebabkan banjir di berbagai titik di California.

What happened next? 
Gara-gara badai dan banjir ini, aliran listrik buat 160 ribu rumah di California keputus. Akhirnya, toko-toko dan tempat bisnis di California pun terpaksa beroperasi tanpa listrik.

Any other possibilities of storm? 
So far, badai sih masih diperkirakan akan menerjang sejumlah kawasan utara California dengan curah hujan mencapai 18 cm. Bahkan, layanan Cuaca Nasional AS (National Weather Service/NWS) bilang bahwa curah air yang tinggi ini bikin sungai jadi terus-terusan meluap.

OK. Anything else? 
Di daerah Montecito, hujan lebat masih terjadi terus dan memicu ancaman longsor. Terus, pemerintah setempat juga udah memerintahkan evakuasi warga. Jadi, walaupun di sana pemandangannya indah, warga yang tinggal di sana hidup dalam bayang-bayang bencana alam mematikan.
Advertisement

When Sambo’s drama hits another breakthrough….

Dari pengakuannya sendiri.
Yoi, guysWelcome back to the Drama Ferdy Sambo 101 yang sampai sekarang masih terus bergulir proses persidangannya. Nah, yang harus kamu tahu adalah, pelan-pelan Ferdy Sambo mulai mengakui segala perbuatannya di tanggal 8 Juli 2022 itu, guys.

FOR REALLL?? 
Iya. As we all know dalam kasus peradilan atas terbunuhnya Brigadir Yosua Hutabarat pada 8 Juli 2022 lalu, para terdakwa yaitu the one and only Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf tuh kan udah menghadirkan berbagai saksi dari berbagai kalangan yah dalam sidangnya, termasuk keluarga korban, orang-orang yang kerja sama Ferdy Sambo, bahkan supir ambulans juga pernah dihadirkan sebagai saksi. Nggak terkecuali sejumlah pakar atau saksi ahli.

Okay….
Adapun saksi ahli yang dihadirkan tuh ahli poligraf dari Polri, atas nama Aji Febrianto Arrosyid, dan ahli balistik dari Pusat Laboratorium Forensik Polri bernama Arif Sumirat. Lalu ada juga ahli digital forensik, Heri Priyanto dan Sirajul Umum yang bantu olah TKP, sampai ahli DNA yaitu Fira Sania dan Irfan Rofik. Nah yang mau kita bahas kali ini adalah kesaksian Ahli DNA ini, guys, yang kemudian led to pengakuan Ferdy Sambo.

Whoaaa gimana tuh?
Oke. Jadi dalam kesaksiannya, Fira Sania selaku ahli DNA tuh bilangnya nggak ada DNA Ferdy Sambo yang kebaca di senjata Glock-17 yang digunakan buat menembak Brigadir Yosua hari itu, cuman ada DNA-nya Bharada Richard Eliezer, Agus Nurpatria, dan Kombes Susanto yang diketahui sempat megang itu senjata setelah penembakan. Jadi nggak ada DNA Sambo, gengs. Bertolak belakang sama dakwaan awal di mana FS disebut ikut menembak Yosua pakai senjata yang sama. Senjata HS punyanya Yosua yang disebut Richard dipakai Sambo buat nembak ke dinding juga cuman ketahuan DNA Yosua sendiri, nggak ada yang lain.

LAH….
Nah berdasarkan kesaksian ini, lalu dijadikan kekuatan sama kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, buat bilang, “See? Klien saya nggak ikut nembak loh!” gitu. Secara dalam kesaksiannya beberapa waktu lalu, Richard menyebut dia menyerahkan senjata HS ke Ferdy Sambo. Spesifiknya, Pak Arman bilang begini, “Fakta-fakta yang terungkap dengan dikuatkan oleh keterangan ahli. Kami yakin saat ini, nanti dibuktikan lagi dengan keterangan ahli yang lain, klien kami tidak menembak seperti apa yang disampaikan,” katanya gitu.

Terus terus?
Tapi itu kan saat ini yah. Kemarin banget nih, dalam persidangan, akhirnya kita tahu kenapa bisa sampai nggak ada DNA Ferdy Sambo di dua senjata itu. Iya, di persidangan kemarin, kan ditanya sama tim penasehat hukumnya FS, “Saudara lakukan apa terhadap pistol tersebut setelah selesai penembakan?” Akhirnya dia ngaku kalau dia ngelap senjata api Glock-17 tersebut pake masker kain, guys. Makanya DNA Sambo nggaak ketahuan di situ :))))

WHATTTT???
Terus soal senjata HS yang dipakai buat nembakin ke dinding dalam rangka skenarionya, Sambo juga ngaku kalau hari itu dia nembakin ke dinding pake tangannya Brigadir Yosua. Makanya nggak ada DNA Sambo juga di situ. Terus di-make sure lagi dong sama penasihat hukumnya, “Tujuan Saudara untuk memastikan skenario tembak menembak tadi ya?” Yang dijawab, “Sepertinya demikian.” Nah terkait masker kain tadi, Sambo bilangnya itu masker udah dibuang.

Got it. Anything else I should know?
Btw DNA ini emang jadi polemik tersendiri di kasus ini, guys. Sejak kesaksian Mbak Fira Sania yang nge-mention nggak ditemukan DNA Ferdy Sambo di senjata api, kuasa hukum Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy bilangnya, “Fix FS pake sarung tangan. Dia kejebak di skenarionya sendiri,” since kalau pake sarung tangan emang nggak ke-detect itu DNA, guys. Pernyataan ‘sarung tangan’ ini kemudian dibantah sama Ferdy Sambo. Later on adanya sarung tangan ini nggak terbukti, dan kemudian muncul lah pengakuan Ferdy Sambo tadi. Hmmmmm….

What’s finally ready in store but not your fav K-Pop album?

Lapisan ozon.
Yoi guys. Kita kan udah khatam banget yah kalau dampak climate crisis sekarang tuh beneran concerning banget. Adapun salah satu dampak yang bahaya banget nggak lain nggak bukan adalah fenomena lapisan ozon di atmosfer yang makin hari makin menipis. Nah kalau lapisan ozon makin nipis nih, yang ada radiasi sinar UV dari matahari tuh bakalan langsung sampai ke bumi dan bakal berdampak langsung sama kita-kita kan 🙁
Makanya kita kudu action. Dan sekarang lagi on going. Nah hasil sementara dari action ini yang kemarin dilaporkan ke PBB di mana para ilmuwan melaporkan kalau lapisan ozon yang menipis ini bakalan restored lagi dalam beberapa dekade ke depan, guys. Iya, restoration lapisan ozon ini bakalan terjadi karena dalam beberapa waktu terakhir, China udah menghilangkan emisi jahat dari salah satu bahan kimia which is CFC-11, yang well known sebagai salah satu penyebab menipisnya ozon. Para ilmuwan itu menyebut, kalau keadaannya begini terus, tingkat ozon di wilayah kutub bakalan sama kayak sebelum tahun 1980 di 2040 ntar.

 
Let’s say amen bareng bareng hayukkkkk.

“Saya melemparkan suatu pemikiran dan ini sudah melalui proses penelitian yang cukup mendalam. Baik di Singapura maupun New Zealand, bahwa ada peningkatan produktivitas masyarakat jika masyarakat, terutama kalangan profesional dan tenaga kerja, itu mengambil waktu untuk vacation atau healing.”
 
Yeayyy gitu guys kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang baru aja mengusulkan hari kejepit supaya jadi hari libur nasional. Menurut Pak Sandi, usulan itu udah melalui proses penelitian dan udah dibuktikan juga di luar negeri, bahwa emang pekerja butuh liburan atau healing. Pak Sandi juga bilang, pihaknya bisa bantu kordinasiin soal hari libur ini sama kementerian dan lembaga.
 
Now that’s a policy we support 100%…

Announcement

Thanks to Nanda Alhumaira for buying us coffee today!


(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations
In case you need to do some indoor exercises today, try these.
Advertisement