Mahasiswa UI Tewas Kecelakaan Jadi Tersangka, Tyre Nichols Meninggal Dunia Dikeroyok 5 Orang Polisi, Manado Terendam Banjir Bandang, Inti Bumi Berputar Berlawanan Arah

487

Good morning

Hi. As we almost conclude the first month of 2023, we hope you’ve had a great January. But no worries if it’s not. Some say, January is like Monday, so take your time and be kind to yourself. We always have a new day to start it all again, just have a little faith.

Here’s your A to Z recap on: The case of Mahasiswa UI……

Yang meninggal dan dijadikan tersangka.
Yep. Kamu nggak salah baca. Over the weekend kemarin, netizen +62 rame banget ngomongin soal mahasiswa UI yang tewas karena kecelakaan lalu lintas di Jakarta Selatan. Nah yang bikin rame adalah terduga pelaku tuh merupakan pensiunan polisi, terus bikin laporan, dan korban tewas tadi dijadikan tersangkaguys. Makanya kejadian ini dikecam berbagai pihak, bahkan disebut “Sambo Jilid Dua”.

Sorry, gimana gimana? 
Well, jadi ceritanya tuh gini. Malem-malem, tanggal 6 Oktober 2022 lalu terjadi sebuah kecelakaan di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini bermula waktu Hasya Athallah Syaputra, seorang mahasiswa UI mau pergi ke kosan temannya. Nah di jalan tiba-tiba motor di depannya Hasya tuh melambat, guys. Hasya pun spontan ngerem mendadak dan motornya lalu jatuh ke sisi kanan. Belum sempat bangun, tiba-tiba dari arah berlawanan mobil Pajero yang dikemudikan pensiunan polisi bernama AKBP Eko Setio Budi Wahono pun melintas dan melindas Hasya :(.

Ya ampun terus terus?
Nah dari keterangan saksi yang ada, Pak Eko tuh nggak mau langsung bawa Hasya ke rumah sakit, guys. Akhirnya berujung Hasya meninggal dunia. Nah dari sini, pihak keluarga lalu bikin laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan kan. Tapi ternyata laporan kecelakaan ini juga udah dibuat sebelumnya atas inisiatif polisi dengan nomor LP 585, guys. Pihak keluarga nggak mau kan, lalu bikin laporan sendiri lah mereka dengan nomor LP 1947. But little did they know laporan dari keluarga nggak diproses sama polisi, yang diproses justru LP 585 alias laporannya polisi tadi dan menetapkan Hasya sebagai tersangka.

WHATTTT????
Iya. Penetapan HAS sebagai tersangka ini sendiri ditetapkan per 16 Januari kemarin. Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, kecelakaan ini bisa terjadi karena kelalaiannya sendiri, menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri. In his words, Kombes Latif bilangnya gini, “Karena kelalaiannya korban dalam mengendarai sepeda motor sehingga nyawanya hilang sendiri. Jadi yang menghilangkan nyawanya karna kelalaiannya sendiri bukan Pak Eko.”

……..
Masih dari keterangan Kombes Latif, berdasarkan keterangan dan bukti yang dikumpulkan,  saksi Pak Eko nggak bisa dijadikan sebagai tersangka karena dari awal dia udah jalan di jalur yang benar. Lebih lanjut, Kombes Latif juga bilang Pak Eko tuh nggak merampas hak jalan orang lain. Semuanya proper, Pak Eko jalan di lajur yang benar dan sah sesuai ukurannya dengan kecepatan 30km/jam. Pak Eko juga disebut emang nggak bisa menghindar karena keadaannya udah deket banget. “Jadi memang bukan terbentur dengan kendaraan Pajero, tapi jatuh ke kanan diterima oleh Pajero, sehingga terjadi kecelakaan,” kata Kombes Latif.

So, any updates now? 
Ada. Jumat kemarin, sejumlah aparat kepolisian yang diketahui menangani kasus ini rame-rame datang ke rumah keluarga Hasya, gengs. Rame, ada tiga mobil, polisi yang datang pun lengkap dengan pakaian yang rapi. Panik dan takut dong ngeliat polisi segitu banyak. Adiknya Hasya juga ketakutan. In that sense, yang menemui polisi itu ya ayahnya Hasya, Pak Adi namanya. Nggak dikasih masuk kan sama Pak Adi. Makanya urusannya diselesaikan di depan rumah aja.

Mereka ngapain??

Well, pertemuan itu nggak lama sih, guys. Cuma sekitar 15 menit dan di situ pihak kepolisian cuma menyerahkan surat yang menetapkan HAS sebagai tersangka. That’s it. Nah penyerahan surat ini kinda suspicious, since selama ini berbagai surat dari kepolisian tuh dikirim pakai jasa kurir. Nah ini kenapa sampai diantar rame-rame. Makanya Pak Adi curiganya ada maksud lain kenapa polisi itu sampai datang tapi nggak tersampaikan.


Ya ampun terus gimana dong?
Nah karena di sini case-nya HAS ditetapkan sebagai tersangka dan yang bersangkutan udah meninggal dunia, maka pihak kepolisian pun akhirnya mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan aka SP3, guysThat being said, kasus ini harus dihentikan. Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan juga udah melakukan gelar perkara sih. Adapun gelar perkara ini melibatkan Divisi Profesi dan Pengamanan aka Propam supaya make sure penanganan yang dilakukan dalam kasus ini udah dilakukan sesuai prosedur. Selain Divisi Propam, satlantas juga melibatkan pihak eksternal supaya persepsi yang dibangun bisa sama dan enak ngambil keputusannya ntar. Sampai sekarang masih on going sih prosesnya, sambil nunggu hasil mediasi juga.

Mediasi???
Iya, disampaikan oleh ibunya Hasya atas nama Dwi Syafiera Putri, emang udah ada beberapa kali mediasi, gengs. Salah satunya adalah yang diinisiasi sama pihak kepolisian. Di situ Bu Ira, keluarga, dan  dipertemukan dengan terduga pelaku di Kantor Sub Direktorat Penegakkan Hukum aka Subdit Gakkum di Pancoran barengan sama petinggi kepolisian lainnya. Nah dari penuturan Bu Ira, pihak kepolisian itu minta keluarga untuk damai aja. “Sudah bu damai aja, karena posisi anak ibu sangat lemah,” kata mereka gitu.

HEMMM….
Bu Ira jadi bertanya-tanya dong. Kenapa? Gimana bisa lemah, itu anak saya meninggal loh. Terus ini yang nabrak gimana gitu kan. Pokoknya campur aduk deh perasaan Bu Ira di situ, guys. Udah mau nangis bahkan. In her words, Bu Ira bilang gini, “Saya yang bilang. Saya ini orang paling rapuh di dunia. Saat itu saya nggak kuat, saya udah pengen nangis. Tapi saya bilang dalam hati saya nggak akan pernah keluarkan setetes air mata pun di depan petinggi-petinggi polisi ini.” Jadi ya gitu, Bu Ira dan keluarga juga bakalan tetap maju.

Ok. Does anyone say anything?
Ada dong. Merespons penetapan HAS sebagai tersangka, pakar hukum pidana dari Universitas Jenderal Soedirman, Prof. Hibnu Nugroho, bilangnya keputusan polisi tuh sedikit aneh, guys. Menurut Prof. Hibnu, agak nggak make sense aja tersangka untuk dirinya sendiri. Dia yang korban, dia juga yang tersangka. Secara tersangka itu kan berarti orang lain, katanya gitu. Lebih jauh, Prof. Hibnu juga bilang analisis penentuan tersangka ini harus dievaluasi. Karena kalau dirinya sendiri yang meninggal, berarti bukan peristiwa pidana, gengs.

I believe BEM UI has a say….
BEM UI juga mengecam penetapan ini, guys. Disampaikan oleh Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, kepolisian sekarang tuh makin beringas dan keji. Bahkan, Melki juga menyebut kasus ini sebagai Sambo Jilid Dua. In his words, Melki bilang, “Kita lagi-lagi dipertontonkan dengan aparat kepolisian yang hobi memutarbalikkan fakta dan menggunakan proses hukum sebagai tameng kejahatan.” That being said, Melki bilang BEM UI bakalan terus bersuara dan make sure HAS dan keluarga mendapatkan keadilan.

Got it. Anything else? 
So, everyone is watching this case very closely, guys. “Bakalan kayak apa nih ending-nya? Will Hasya and his family get their justice?” And so on. Nah menyikapi hal ini, Komisi Kepolisian Nasional aka Kompolnas memastikan bakalan terus memantau perkembangan kasus ini, gengs. In that sense, Kompolnas bakalan menelusuri lebih jauh apakah kasus ini berjalan secara profesional, transparan, accountable, dan sesuai sama peraturan kepolisian atau sebaliknya, termausk soal penetapan tersangka dan keluarnya SP3.

So just wait and see, people!

Still about the police….

All the way in…. the US.
Yep. Nggak cuma di Indonesia aja ada drama arogansi terkait aparat kepolisian ini, guys. Di Amerika Serikat juga gitu. Kali ini, ada satu laki-laki  bernama Tyre Nichols yang 7 Januari kemarin dinyatakan meninggal dunia karena dikeroyok sama lima orang polisi :(.

WHAT????

Well well welleverybody meet: Tyler Nichols. Huru-hara ini bermula  waktu Nichols diserang oleh para polisi setelah mobilnya dihentikan gara-gara diduga melanggar lalu lintas. Semua ini terbukti dari body camera yang digunakan sama para petugas waktu itu. Karena ada dugaan ngelanggar lalu lintas, sekitar pukul 20.24 waktu setempat, para petugas menghampiri mobil Nichols dong dan nyuruh doi buat keluar dari mobil. Bahkan ada tindakan represif juga di situ, guys.

Represif gimana?
Iya. Nichols sempet ditarik dan disuruh tengkurap di tanah. Nichols sempet memohon juga sama polisi waktu itu. “Pls saya mau pulang pak,” gitu kan. Tapi boro-boro digubris, mukanya Nichols malah disemprot pake semprotan merica sama petugas itu, guys :(. Nichols coba buat kabur dong. Eh petugas lain malah menembakan alat sentrum ke arahnya. Akhirnya, polisi mulai mengejar Nichols dan terjadilah kejar-kejaran di situ.

Shizzzz go on.
Dikejar dapet tuh. Nggak lama kemudian, dua orang petugas tau-tau udah nyeruduk badannya Nichols aja. Nichols waktu itu sempet coba ngomong tuh, tapi kata petugasnya, “Diem! Cicing maneh!” gitu kan. Nggak sampai di situ, Nichols terus dipikulin. Dipukul terus pakai tongkat. Nichols coba berdiri, dijatuhin lagi. Berdiri, duduk lagi. Nah, adegan bangun-jatuh itu terjadi beberapa lama kan. Tapi belom kelar, polisi yang lain pun makin beringas ngehajar Nichols bahkan sampai ditendang segala, guys.

That’s too much for me….
I know rite. Pokoknya ada beberapa menit lah penganiayaan itu terjadi sampai akhirnya medis datang disusul sama ambulans dan Nichols pun dilarikan ke rumah sakit. Sempat melewati masa kritis tiga hari di rumah sakit but unfortunately, 
Advertisement
Tyre Nichols nggak selamat, guys :(. Dia dinyatakan tewas awal bulan kemarin. Hal ini tentu aja jadi duka yang mendalam dong, khususnya buat keluarga. Ibunya Nichols bahkan bilang begini. “Tidak ada ibu yang harus kehilangan anak mereka dengan cara kekerasan seperti saya kehilangan anak saya.”

Kalo polisinya sendiri gimana? 
Nah, the fact that Tyre Nichols ini adalah seorang berkulit hitam yang mengalami penganiayaan, sebenernya yha agak rancu juga  kalo dibilang motif dari kejadian ini adalah rasismeguys (which nggak sekali dua kali kejadian di AS kan eheheh). Nah yang bikin bingung di sini adalah, kelima pelaku alias petugas polisi itu rupanya juga pria kulit hitam, gengs. Tapi yah gitu, apapun motifnya, kelima pelaku ini akhirnya dipecat setelah terbukti bahwa mereka menggunakan kekuatan yang berlebihan, dan gagal memberikan bantuan terhadap warga. Mereka semua didakwa atas pembunuhan tingkat dua, penganiayaan berat, penculikan, kejahatan oleh petugas negara dan penindasan oleh petugas negara. Wanna know their names? Here: Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Emmitt Martin III, Desmond Mills, Jr., dan Justin Smith, yang berusia antara 24 dan 32.

Any comments from the president? 
Presiden Joe Biden udah berbicara sama kedua orangtua Tyre Nichols buat menyatakan belasungkawa. Terus katanya, Gedung Putih juga lagi berkoordinasi sama lembaga pemerintah buat mengantisipasi aksi protes yang mungkin terjadi.

Speaking of the protest… 
Since kejadian ini terjadi di Kota Memphis di Negara Bagian Tennessee, aksi demonstrasi pun meluas di sana. Di Memphis, yang 65% penduduknya merupakan keturunan Afrika-Amerika, warga menggelar demonstrasi di taman pusat kota sampe akhirnya turun ke jalan. Mereka juga memblokade jembatan I-55 di atas Sungai Mississippi. Terus, di tempat lain, sekelompok orang juga berkumpul di gereja buat mengenang aksi kekerasan tersebut. Nggak cuma di Memphis aja, ternyata aksi protes juga terjadi di New York, Boston, Washington DC, Seattle, Detrot sampe Los Angeles. Even, some of the demonstran juga berkumpul di luar Gedung Putih.

Anything else? 

Speaking of the data, kekerasan polisi di AS yang dilakukan terhadap warga sipil tuh emang menunjukkan hasil yang bikin geleng-geleng kepala, gengs. Setelah ditelusuri, ternyata Kepolisian AS mencatat rekor tertinggi dalam kasus pembunuhan oleh petugas pada tahun lalu. Menurut data, total ada 1.176 orang tewas pada tahun 2022. In that sense, kira-kira polisi di seluruh AS udah menyebabkan rata-rata lebih dari 3 orang sehari atau hampir 100 orang setiap bulan warga meninggal dunia tahun lalu.

When disaster is still  in the headliness….

In Manado.
Yep, sedih banget deh, gengs. Bencana masih aja terjadi di negeri kita :(. Kali ini di Manado, Sulawesi Utara, di mana sejak Jumat lalu wilayah mereka terendam banjir bandangguys. Bahkan sampai memakan korban jiwa.

Tell me. 
Sure. Jadi as we all know curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia tuh kan masih tinggi banget yah sekarang. Nggak terkecuali di Manado, Sulawesi Utara. Adapun starting from Jumat kemarin, puluhan kelurahan di Manado tuh udah hujan yang deras banget. Nah karena hujan deras, daerah aliran sungai yang ada di Danau Tondano tuh jadi meluap. You know what happened after this, riteCorrect, banjir pun nggak bisa lagi dihindari.

Ya ampun…
Dari laporan Badan Penanggulangan Daerah aka BPBD Manado, udah terdapat 40 titik banjir yang tersebar di 25 kelurahan di sana. Ketinggian banjirnya tuh beda-beda, gengs. Dari kisaran 300-800 cm, bahkan yang paling parah, ada di ketinggian 3 meter. Nah karena udah parah nih banjirnya, maka ribuan warga yang tinggal di kelurahan-kelurahan itu pun harus diungsikan ke wilayah yang lebih aman. Ada yang dievakuasi ke posko-posko, ada juga yang ngungsi ke rumah keluarga yang nggak kebanjiran.

:((((( 
Nah merespons hal ini, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana aka BNPB. Letjen Suharyantovisit langsung dari Jakarta ke Manado buat ngeliat langsung kondisi di sana, plus make sure penanganan darurat di sana berjalan maksimal dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Jadi yha gitu, sampai di sana  Letjen Suharyanto langsung rapat bareng pemerintah daerah terus langsung gercep mau jadwalin peninjauan lokasi titik banjir, sekalian bagiin bahan logistik, dsb.

But they are okay, rite?
Ya itu tadi, ada ribuan warga yang sekarang dievakuasi. Nah tapi, bersamaan dengan itu, banjir Manado ini juga memakan korban jiwa, guys :(. Iya, selain banjir kan Manado juga dilanda bencana lain kayak pohon tumbang dan tanah longsor. Nah sampai berita ini diturunkan, udah ada sebanyak lima orang yang dinyatakan meninggal dunia, guys :((. Mereka ada yang keseret arus sungai, dan tertimbun sama tanah longsor.

Oh nooo….
Nggak cuman itu, the fact that ratusan rumah terendam banjir di sana jadi bikin infrastrukur di berbagai titik juga ikut kena dampaknya, guys. Kayak puluhan rumah jadi rusak parah dan satu tempat ibadah jadi rusak karena terdampak gara-gara tanah longsor. Menyikapi hal ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam keterangannya menyebut pihaknya bakalan siaga dalam menanggulangi bencana ini. Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menyebut masyarakat kudu waspada juga. Hindari daerah-daerah yang rawan banjir dan pohon tumbang. “Semoga bencana ini bisa segera kita lewati,” katanya gitu.

Amen,. Anything else I should know?
Btw kalau udah banjir kayak gini, masyarakat kan pada heboh ya guys, semuanya pada sibuk mengamankan diri sendiri dan orang lain, nggak terkecuali keamanan dan keselamatan bagi narapidana di Lapas Kelas II A Manado. Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara, Ronald Lumbuun menyebut petugas lapas harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi dan make sure narapidana tadi aman. Narapidana pun diminta tetap tertib dan jaga kesehatan, jangan sampai ada gangguan kesehatan yang mereka alami pascabanjir.

What’s going on reverse?

Not your efforts.
Tapiiii inti bumi guys. Yep, dari hasil temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience minggu lalu, ditemukan bahwa inti planet Bumi ini udah melewati berbagai fenomena, di antaranya berhenti berputar, bahkan berputar mundur.

Jadi, sekelompok peneliti dari Peking University di China menemukan bahwa inti Bumi kita bisa berubah arah rotasinya. Actually, inti Bumi emang berputar berlawanan arah jarum jam kalo diliat dari Kutub Utara. Tapi, kalo menurut studi terbaru itu, ada yang aneh sama perubahan rotasi inti Bumi. Mereka nyimpulin kalo inti Bumi berhenti berputar sekitar tahun 2009, tapi kemudian kembali berputar ke arah berlawanan. Kalo menurut Xiaodong Song dan Yi Yang, penulis studi itu, fenomena itu terjadi karena disebabkan oleh gempa bumi. Terus, mereka juga menyebutkan bahwa perubahan rotasi ini sebelumnya terjadi di awal 1970-an, dan yang berikutnya akan terjadi di pertengahan 2040-an. Menurut perhitungan keduanya, fenomena ini juga bisa terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis dan gravitasi yang bisa memperlambat, atau bahkan mengubah arah perputaran inti bumi. Tapi tenang aja guys, perputaran ini ngga bahaya dan ngga menyebabkan resiko apapun kok buat kita-kita yang hidup di permukaan.


“Rp500 triliun.”
 
Adalah jumlah anggaran yang dialokasikan negara buat menghilangkan kemiskinan di tanah air. Tapi ternyata guys, dana ini banyak yang abis cuma buat studi banding sama rapat di hotel aja. Hal ini terungkap dari statement-nya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas yang bete karena dengan anggaran sebanyak itu, jumlah orang miskin yang berkurang cuma sedikit. Beliau juga minta supaya ada reformasi di kementerian, supaya anggaran-anggarannya tuh tepat sasaran.
 
Talking about inefficiency…

Announcement

Thanks to Shane, Someone, & Asep for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

You know, doing self-care is important for your mental health. And here are some ideas.
Advertisement