Lockdown di Korea Utara

201

Who’s facing another lockdown?

North Koreans. 
Penyebabnya gara-gara ada lonjakan kasus penyakit pernapasan, tapi not specifically mentioned if it was COVID-19.
 
Tell me. 
Baru aja kemarin, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un merintahkan negaranya buat lockdown selama lima hari karena lonjakan penyakit pernapasan. Selama masa lockdown, warga diminta buat tetep berada di rumah dan menyerahkan hasil pemeriksaan suhu tubuh dalam beberapa kali sehari. Otomatis, warga langsung ketar-ketir dan menimbun kebutuhan pokok karena takut pemerintahnya bakal menerapkan aturan ketat. Tapi sampe saat ini, masih belum diketahui apakah lockdown bakal diterapkan di daerah selain Pyongyang atau enggak.
 
So, is it COVID-19? 
Not really sure, sih. Soalnya, pemerintah sendiri nggak mention COVID-19 secara langsung. Tapi yang bikin curiga adalah bahkan Korea Utara nggak ngelakuin upaya kaya gini pas COVID-19 pertama kali ditemukan di sana pada tahun lalu. Waktu itu, pemerintah Korut juga cuma nyebut penyakit COVID-19 sebagai “demam”. Later on, mereka mengkonfirmasi ada kasus COVID-19, tapi nggak mengonfirmasi jumlah kasus yang ditemukan. Selanjutnya pada Agustus, pemerintahan Jong un mengklaim kemenangannya atas wabah tersebut.
Advertisement
 
Yha rada random sih…
Rite. Nah yang jadi perhatian masyarakat juga, kantor berita NK News di Korut baru aja ngelaporin kalo di acara Tahun Baru Imlek kemarin, warga Pyongyang pada pake masker, bahkan sampe pake double mask. Selain itu, kantor berita negara KCNA juga bilang kalo kota Kaesong, yang berbatasan dengan Korsel, mulai gencar kampanye ke publik soal kesehatan yang bertujuan buat mematuhi protokol kesehatan.
 
OK. Anything else?
Sebenernya, Korea Utara sempet ketakutan juga sih waktu kasus COVID-19 di China lagi tinggi-tingginya. Korut sempet memberlakukan larangan kedatangan total terhadap pengunjung dari China. Bahkan warga Korut sendiri harus menjalani karantina dan observasi selama 30 hari.
Advertisement