Kunjungan PM Malaysia Ke Indonesia

309

When your bestie comes to your house…..

Presiden Jokowi can relate.
Yep. Kemarin banget nih, Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahimguys. Pak Jokowi seneng, Pakcik Anwar lebih seneng lagi. Beliau bahkan menyebut Indonesia sebagai sahabat sejati. Ciyeee…

Sahabat sejati banget nih??
Yha as we all know hubungan Indonesia dan Malaysia tuh emang sedeket itu, guys. Mulai dari dekat secara geografis, which is the reason why we’re calling  Malaysia as Negeri Jiran. Terus dekat juga secara kultur, kerja sama, hubungan diplomatik, dll. Meskipun ada bumbu-bumbu drama in between, but it’s safe to say Indonesia emang sohiban banget sama Malaysia. Nah sohib-nya dua negara ini punya makna yang lebih dalam lagi buat Perdana Menteri Malaysia yang baru aja kepilih belum lama ini, Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim aka Anwar Ibrahim, yang kemarin banget nih melakukan kunjungan internasional pertamanya sebagai PM ke Jakarta.

So, he is here….
Yep. Dalam keterangannya usai disambut Presiden Jokowi di Istana Bogor kemarin, Pak Anwar bilang bahwa dia nggak bisa lupa sama kebaikan pemerintah Indonesia waktu dia lagi ada di masa-masa sulit karena situasi politik di Malaysia saat itu. You know, just a friend standing by your side at your lowest point, nah gitu kira-kira. Makanya Pak Anwar sampai bilang begin, “Semasa kita agak sukar, hidup dalam keadaan terombang-ambing derita itu, Indonesia itu menyambut kita sebagai sahabat sejati. Sebab itu, saya tak mungkin lupakan orang-orang yang sedia membantu kita, menunjukkan rahmat dan menyayangi kita dalam keadan itu tersisih, terbuang, atau terlempar arus perkembangan di Malaysia. Sekali lagi terima kasih bapak dan seluruh rekan yang menerima saya sebagai keluarga besar.”

Terus respon Pak Jokowi gimana dong tuh?
Ya tersentuh dan merasa terhormat juga, guys. Apalagi di sini konteksnya Indonesia tuh jadi negara pertama yang dikunjungi Pakcik Anwar sebagai Perdana Menteri. Pak Jokowi menyebut Malaysia tuh bukan cuma negara tetangga dekat Indonesia, tapi juga bangsa serumpun dan punya hubungan yang sangat kokoh. Lebih jauh, dalam keterangannya kemarin  Presiden Jokowi once again mengucapkan selamat atas dilantiknya Anwar Ibrahim sebagai PM, beliau juga meyakini di bawah kepemimpinan Anwar, kerja sama Indonesia-Malaysia bakalan bisa lebih kuat.

Okay. Terus Pakcik Anwar ke sini ngapain lagi?
Meeting dong membahas hubungan diplomatik dua negara, guys. Salah satunya yaitu soal kerja sama dan investasi Malaysia buat Ibu Kota Negara aka IKN Nusantara. Kenapa Malaysia semangat banget soal investasi ini, ya karena Pak Anwar menilai ada kepentingan Sabah dan Serawak juga di IKN ini. Beliau bahkan bilang masyarakat Sabah dan Serawak tuh  mendukung banget pembangunan IKN, jadi tinggal pake pendekatan yang positif, pertumbuhan IKN juga bisa ada manfaatnya buat Sabah dan Serawak.

I see….
Selain itu, kedua pemimpin negara juga ngebahas soal wilayah perbatasanEither perbatasan laut atau darat. In case you’re puzzled, saat ini ada beberapa wilayah yang masih jadi problem dan diakui dua negara karena letaknya yang ada di perbatasan Indonesia-Malaysia. Di antaranya ada Segmen Pulau Sebatik, Segmen Sungai Sinapad, Laut Sulawesi, sama Selat Melaka. Nah dari pertemuan kemarin, akhirnya disepakati kalau segala problem terkait wilayah perbatasan ini bakalan kelar asap dan MoU-nya bisa ditandatangani tahun ini.
Advertisement

Now let’s talk about our Pahlawan Devisa…. 
Aka Tenaga Kerja Indonesia atau yang sekarang udah ganti istilah jadi Pekerja Migran Indonesia aka PMI yang jumlahnya banyak tersebar di seluruh penjuru Malaysia. Speaking of Pekerja Migran Indonesia, isu ini kan sampai sekarang masih jadi polemik banget yah di negara kita. WNI yang berangkat kerja di sana rawan dieksploitasi, perlindungannya terbatas, bahkan ada yang sampai nggak bisa pulang. Makanya sempat di-stop juga tuh pengiriman PMI ke Malaysia. Nah tapi sekarang, kamu harus tahu nih, gengs. 1 April 2022 lalu, pemerintah Indonesia dan Malaysia tuh udah punya MoU tentang Penempatan dan Perlindungan PMI ini, di mana di MoU itu dijelasin kalau proses penempatan, pemantauan, dan kepulangan pekerja migran asal Indonesia tuh dibikin satu pintu gitu, dengan sistem one channel system.


Implementasinya gimana?
Menteri Luar Negeri RI, Bu Retno Marsudi sih bilangnya emang perlu ada komitmen biar implementasi one channel system ini bisa berjalan dengan baik, guys. Termasuk dengan mempercepat proses integrasi when it comes to sistem informasinya. Nggak cuma itu, Bu Retno dan Presiden Jokowi  juga menekankan penting banget PMI itu dipenuhin hak-haknya selama bekerja. Mulai dari hak finansial, layanan kesehatan, plus pembangunan community learning sebagai layanan pendidikan buat anaknya PMI ini.

I see….
Nah terus move on ke soal penegakkan hukum, Bu Retno juga menegaskan penegakan hukum terkait tindak kriminal dan perlakuan buruk ke Pekerja Migran Indonesia tuh penting banget, guys. Secara udah masuk ranah penyiksaan begitu, kudu ada lah rasa kemanusiaan dan rasa keadilannya yekan. Terus, merespons hal ini, dalam pertemuan kemarin, Perdana Menteri Malaysia itu juga commit bakalan memantau berbagai kasus mengenai hal ini, guys.

Bener ya pakcik….

Bener. Dalam kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri, Anwar Ibrahim memastikan bakalan menjamin keamanan buat WNI yang kerja di Malaysia. Berbagai fasilitas juga dijanjikan bakalan didapat oleh mereka, gengs. Selain itu, Pak Anwar juga bilangnya companies di Malaysia tuh nggak boleh nekan pekerjanya for the sake of profit. Dari sini, diharapkan nggak ada lagi masalah terkait Pekerja Migran Indonesia.

 
Got it. Anything else?
Btw, Pak Anwar Ibrahim tuh ke sini nggak barengan sama jajarannya aja, guys. Iya, beliau juga ditemenin istrinya, Wan Azizah Wan Ismail. Wan Azizah beda agendanya sama Pak Anwar, gengs. Kemarin Wan Azizah berkujung ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. Khususnya di Istiqlal, Wan Azizah pengen liat program kader ulama perempuan yang sampai sekarang belum ada di tempat lain. Beliau juga sempat ngeliat Terowongan Silaturahami yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, dan beliau keliatan takjub dan terkesima banget. “Sangat puas, sangat terkesan,” katanya gitu.
Advertisement