Cuaca Ektrem di Akhir-Awal Tahun

249

What’s so gloomy but not your love story?

The current weather.
Parah banget deh, guys. Akhir-awal tahun selalu ada aja ceritanya yah, Either yang seneng-seneng, atau yang sedih-sedih. Nah kali ini kita mau bahas cerita sedih di awal tahun nih. Yepcuaca ekstrem. Yang bahkan bikin orang luka-luka, infrastruktur pada rusak, dan hal-hal buruk lainnya yang terjadi gara-gara cuaca sekarang.

Tell me. 
Sure. Kayak yang selalu kejadian tiap tahun, di akhir tahun tuh negara Indonesia emang langganan diterpa cuaca ekstrem nan buruk yekan. Bahkan sampai menyebabkan bencana kayak banjir, tanah longsor, kekeringan, dsb. Dari data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana aka BNPB, terdapat sebanyaak 3.531 bencana yang terjadi sepanjang tahun 2022, di mana 1.531 diantaranya merupakan banjir, guys.

Sering banget sih emang tu banjir…
Iya kan? Nah the thing is, masalah banjir dan cuaca ekstrem ini ternyata nggak selesai di akhir tahun kemaren aja, guys. Sampai awal tahun sekarang, berbagai wilayah masih dilanda banjir dan masalah cuaca ekstrem lainnya yang bikin warga sengsara, bahkan kehilangan nyawa. Kayak kemaren di Semarang, gara-gara banjir tiga warga jadi kesetrum dan akhirnya meninggal. Aktivitas warga, akses jalan, transportasi, semuanya kehambat. Makanya kudu ada upaya pencegahan dan penangan yang solid biar segala biar warga ntar nggak makin menderita 🙁

Caranya? 
Nah ini yang mau kita omongin, guys. Kita ambil contoh di Jakarta yah. As we all know cuaca Jakarta kan emang relatif buruk kan akhir-akhir ini. Hujan deras mulu, sampai menyebabkan banjir tinggi di berbagai titik. Bahkan kemaren juga sempat heboh ancaman hujan deras, angin kencang, banjir, sampai badai yang terjadi di Jakarta 28 Desember lalu. Nah supaya nggak kejadian lagi kayak gini di kemudian hari, makanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mulai prepare berbenah deh.

Gimme all the details…
In that sense, DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga udah nambahin puluhan alat dan kendaraan dinas operasional aka KDO baru, guys. Adapun alat dan KDO itu berupa genset sampai mobil derek. Duitnya dari mana? Ya dari APBD 2022, gengs. Penambahan alat dan KDO ini sendiri menghabiskan dana sebesar Rp14,7 miliar. Disampaikan oleh Pj Gubernur DKI, Heru Budi Santoso, alat dan kendaraan ini diharapkan bisa dipake buat langsung bergerak, especially ke spot-spot yang emang butuh penanganan.

Tapi emang harus banget beli baru gitu yah?
Well, menurut Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, alat-alat yang ada sekarang tuh emang kudu ditambah beli baru karena emang udah lama, udah 10 tahun nggak pernah ganti, jadi udah expired, gengs. That being said, pemerintah butuh mobil baru, teknologi baru, biar penanganannya juga lebih solid dan cepat.

Kalau di daerah lain gimana?
Ya sama. Kayak di Jawa Timur misalnya, yang sekarang lagi ada di puncak musim hujan dan within one week berpotensi meningkat keparahannya. Makanya warga Jawa Timur arek-arek Suroboyo dan sekitarnya termasuk Kota Batu, Blitar, Magetan, dan sekitarnya tuh sekarang kudu waspada. Karena dari cuaca ekstrem ini, banjir, banjir bandang, puting beliung, tuh bisa banget kejadian, guys
Advertisement
. Makanya berbagai cara pun dilakukan buat menanggulangi si bencana ini. Contohnya kayak penggunaan TMC dari BNPB yang bakal menjangkau sampai wilayah Jawa Timur.

Terus terus? 
Di Bali juga gitu. Dari pihak BMKG Wilayah Denpasar, Senin kemarin wilayah Bali lagi dilanda angin kencang dengan kecepatan 44 knots alias 81 km per jam, which udah masuk kategori ekstrem. Angin kencang, of course disertai sama hujan ini sendiri bikin berbagai kerusakan di sejumlah daerah di sana. Nggak cuma di Denpasar, tapi juga di wilayah Kuta dan Badung juga. So far dari data BPBD Denpasar, ada sebanyak 20 pohon yang tumbang. Terus gara-gara angin kencang ini, pohon tumbang itu bahkan menimpa satu mobil dan dua motor di salah satu jalan di daerah Sanur. Akibatnya kena ke warga yang lagi melintas dong. Ada tiga warga yang kena, dan mengalami nyeri di leher dan luka-luka di bagian tubuh. Mereka pun langsung dilarikan ke RSU Bali Mandara.


Susah dong nih mau liburan?
Well, yang harus kalian tahu adalah, daerah-daerah  tourist attraction kayak pantai dan laut juga terdampak sama cuaca ekstrem ini, guys. Contohnya kayak di Nusa Penida, di mana ada gelombang air cukup tinggi padahal lagi ada turis yang lagi berwisata. Akibatnya. sebanyak 6  turis yang terdiri dari satu WNI dan lima WNA  itu mengalami luka-luka. Sekarang sih mereka udah dapat perawatan dari medis. Nah, speaking of angin kencang dan cuaca ekstrem, hal ini emang udah ada peringatan dini sebelumnya dari BMKG, dan warga yang mau liburan ya diminta buat aware aja terkait hal ini, guys.

Tapi nggak ada bencana lain kan?
Sadly, ada :((. Udah bukan bencana kayak banjir atau angin kencang lagi, ini, guys. Tapi udah Gempa. Iya, tepatnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa kemaren terjadi gempa dengan kekuatan 6,3 SR. Nggak cuman di Keerom, gempa juga terjadi di wilayah-wilayah lain kayak Jayapura, Teluk Wondama, di mana terdapat gempa susulan sebanyak enam kali dengan kekuatan yang beda-beda. Akibatnya, sejumlah infrastruktur bangunan pun rusak dan warga juga langsung dievakuasi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan exact number korban yang terdampak dalam gempa ini berapa. We’ll keep you updated, yah.

Got it. Anything else?
Btw merespons cuaca ekstrem kayak gini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pihaknya udah bersinergi sama kementerian dan lembaga terkait gimana caaranya supaya perjalanan orang–orang tetap on track nggak ada kendala berarti. In that sense, Pak Budi bilangnya bakalan ada kebijakan buat memudahkan orang buat melakukan perjalanan baik di udara, darat, dan laut, guys.
Advertisement