Rekapitulasi Natal 2022

Once again, Merry Christmas for those who are celebrating, gengs. Di tengah damai Natal yang penuh rasa syukur dan suka cita, here we bring you full recap of what happened yesterday. Mulai dari perayaan Natalnya sendiri, terus kunjungan Presiden Joko Widodo, dan kepadatan lalu lintas di berbagai titik. Leggoo….

All right. Jadi as we all know beberapa waktu lalu Menko Pembangunan Manusia dan kebudayaan, Muhadjir Effendy bilangnya perayaan Natal tahun ini tuh udah jauh lebih dibebaskan guys, since kondisi pandemi juga makin melandai. In his words, Pak Muhadjir menyebut perayaan Natal tahun ini bisa dirayakan semeriah mungkin. Termasuk ibadah di gereja, di mana ibadah Natal udah bisa diselenggarakan dengan kapasitas maksimal 100%. So there’s that. Perayaan Natal kemarin berlangsung khidmat dan penuh damai.

Yep. Nggak yang di Jakarta di mana berpusat di Gereja Katedral, di beberapa kota lain natalnya juga lancar jaya, guys. Di Medan misalnya, katedral di sana menggelar Misa Natal dengan empat sesi. Sesi pertama mulai pukul 8 pagi, dan yang terakhir dimulai sorean which is jam 5 sore. Di Surabaya juga gitu, lancarrrr. Jemaat-jemaat ini semuanya pada tertib beribadah dengan tetap menerapkan prokes. Mereka tetep pake masker, dll. Hal ini juga sesuai sama imbauan Menteri Agama dan Menko PMK yang mengimbau pelaksanaan ibadah kudu tetep menaati prokes dan nggak melebihi kapasitas sampai bangun tenda di depan gereja.

Terus, ada yang seru dari perayaan Natal tahun ini, guys. Yep, kunjungannya Presiden Joko Widodo di Gereja Katedral Bogor. Dalam kesempatan itu, Pak Jokowi menyampaikan ucapan selamat Natal dan menyambut tahun baru 2023. Pak Jokowi juga menyampaikan semoga Natal tahun ini bisa jadi momentum buat mempererat persaudaraan dan memperkuat kerukunan buat kebangkitan NKRI. “Senang sekali tadi melihat bapak ibu semuanya senang dan bahagia, damai menyambut Natal”, kata Pakde gitu. Well, masyarakat yang senang dan bahagia menyambut hari raya ini of course nggak terlepas dari peran aparat yang ikut mengamankan dong.

Sure. Jadi sejak momen Malam Natal di tanggal 24, puluhan ribu aparat gabungan TNI/Polri tuh udah berjaga ketat di berbagai titik gereja di berbagai kota mulai dari Lampung, Semarang, Makassar, Ambon, dll. Meanwhile, di Jakarta sendiri, pengamanan dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Keduanya udah make sure kalau Natal, termasuk tahun baru proses pengamanannya berjalan baik. Lebih jauh, Jenderal Listyo juga ngomongin soal Operasi Lilin yang udah jalan berapa hari ini, gengs.

Dalam keterangannya, Jenderal Listyo bilang selama ini Polri udah didukung sama berbagai organisasi masyarakat, kayak NU misalnya. That being said, hal ini jelas menunjukkan selain yang dijaga tuh keamanan dan kenyamanan pelaksanaan ibadah, kita juga menumbuhkan nilai toleransi beragama yang kudu wajib harus kita jaga, guys. Nah speaking of Operasi Lilin, Pak Muhadjir selaku koordinator yang ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi bilangnya keamanan merupakan hal yang mutlak yang kudu dicapai, dan ini yang diharapkan bisa terjadi kali ini, guys.

Sejauh ini sih so far so good. Disampaikan langsung oleh Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan, pihaknya emang udah patroli di Bogor since kawasan Puncak Bogor emang bakalan rame banget dikunjungi orang kan. Nah untungnya, dari pengamatan mereka, dari arah Tol Jagorawi sampai Puncak Bogor lalu lintasnya masih cukup terkendali, gengs. Lancar terkendali sampai kemarin sore waktu orang-orang udah bergerak turun balik ke arah Jakarta. Di Bandung juga gitu, meskipun sempat padat di jam jam tertentu, per kemarin sore kepadatan dari arah Lembang udah mulai berkurang. Untungnya polisi juga masih tetep jaga antisipasi kalau ada macet-macetan lagi di sana.

Btw dari tadi ngomongin Natal, kayaknya nggak sah kalau nggak ngomongin Paus Fransiskus dalam perayaan Natal all the way from Vatikan. Dalam pesannya kemarin, Paus Fransiskus menyampaikan doanya buat masyarakat Ukraina yang sekarang lagi perang, di mana beliau menyerukan perdamaian dan mengutuk perang tersebut. Lebih jauh, Paus Fransiskus juga concern terhadap orang-orang di sana yang ngerasain kemiskinan, dan  ketidakadilan, dan gimana Gereja sebaiknya melayani orang miskin.