Ratusan Pekerja Proyek Persiapan World Cup Qatar 2022 Meninggal Dunia

271

Who’s making some confession?

Qatar.
Yang officials-nya sendiri baru aja meng-confirmed bahwa ada sekitar 400-500 pekerja di proyek persiapan Piala Dunia 2022 Qatar yang meninggal dunia.

WHAT? 
Yep, jadi hal ini disampaikan oleh World Cup Chief Hassan al-Thawadi dalam wawancaranya di TalkTV bersama jurnalis Inggris, Piers Morgan yang tayang Senin lalu. Hal ini tentunya langsung menyulut pro dan kontra dari banyak pihak, khususnya kelompok hak asasi manusia yang mengkritisi hilangnya ratusan nyawa pekerja ketika Qatar jadi tuan rumah Piala Dunia pertama di Timur tengah.

Tell me more. 
Jadi, waktu lagi wawancara kan Morgan nanya ke Pak Hassan, “Menurut Anda, berapa jumlah total yang jujur dan realistis tentang tenaga migran yang meninggal karena pekerjaan yang mereka lakukan untuk proyek persiapan Piala Dunia?” Terus dijawab sama Pak Hassan bahwa “Yaah kira-kira ada 400-500 orang, gatau pastinya ya belum dibahas sih.” Angka ini disebut jauh lebih banyak daripada yang pernah diakui oleh Qatar sebelumnya.
 
Go on…
Iya, jadi dalam laporan sebelumnya pada November lalu, seorang wakil pemerintahan bocor ke CNN dan bilang bahwa ada tiga work-related death dan 37 non-work related deaths di Stadium world cup sejauh ini. Namun angkanya kemudian direvisi lagi oleh Qatar’s Supreme Committee for Delivery & Legacy (SC) Selasa lalu yang bilang bahwa dalam periode 2014-2020, kematian akibat kerja aka work-related fatalities secara nasional mencapai 414, yang termasuk seluruh sektor dan kewarganegaraan.
 
Banyak ugha 🙁
Iya guys, kamu perlu tahu nih bahwa menurut Amnesty International, pekerja migran di Qatar itu jumlahnya mencapai 90% dari total workforce. Terus sejak Qatar mendapatkan posisi sebagai tuan rumah Piala Dunia di tahun 2010, negeri Timur Tengah tersebut mendatangkan banyak migrant workers untuk membangun berbagai jenis infrastruktur menjelang Pildun. Nah yang jadi sorotan para aktivis HAM, diduga banyak dari migrant workers
Advertisement
 ini, mostly dari South Asia, yang mengalami hal-hal ngga menyenangkan kayak gajinya ngga dibayar, kerja paksa, kerja dalam waktu yang lama di bawah cuaca super panas, sampe intimidasi dari pemberi kerja.
 
Geez…
Nah terkait hal ini, tahun lalu juga media Inggris The Guardian ngelaporin bahwa sebanyak 6.500 pekerja migran Asia Selatan meninggal di Qatar, meski ngga semuanya ada hubungannya sama Piala Dunia. Nah waktu itu, Pak Hassan langsung membantah dan bilang bahwa laporan itu menyesatkan. Terus pada kesempatan lain, official dari Qatar juga bilang bahwa ngga semua meninggal gara-gara kerjaan, ada juga yang meninggal karena penyakit, usia tua, dan kecelakaan lalu lintas.
 
Apalagi katanya?
Balik lagi ke wawancaranya Pak Hassan, beliau menegaskan bahwa memang diperlukan adanya reformasi dalam hal ketenagakerjaan di Qatar, dan itu emang udah disadari bahkan sebelum bidding piala dunia. Jadi emang Pildun merupakan mesin, katalis, yang mempercepat reformasi ini, tapi emang kebutuhannya udah disadari jauh-jauh hari. Yhaa intinya pihak Qatar udah sadar bahwa diperlukan adanya reformasi ketenagakerjaan dan hal ini perlu diimplementasikan dalam undang-undang dan pelaksanaannya juga.
 
OK. Anything else?
Jadi emang menjelang Piala Dunia 2022 ini, Qatar udah membangun tujuh stadion baru, hotel baru, memperluas bandara, hingga membangun jalur kereta dan jalur tol baru. Gileee….
Advertisement