Otak Remaja di AS Menua Lebih Cepat Selama Pandemi Covid-19

248

Raise your hand if you feel overwhelmed during the pandemic.

Gotcha. But it’s not only you, kok.. Menurut sebuah studi yang dirilis journal Biological Psychiatry: Global Open Science minggu lalu, ditemukan bahwa otak remaja di AS menua lebih cepat dari biasanya selama pandemi COVID-19.

Really? Tell me more!
Well, dalam studi ini juga ditemukan bahwa para peserta studi mengalami anxiety, depresi dan kesulitan mengatur emosi during the first year of pandemic. So, buat kalian yang ngerasa mental health-nya keganggu selama pandemi COVID-19, maybe it’s one of the reasons.
 
Tapi kok bisa?
Ada banyak faktor yang bikin anak-anak ini mengalami depresi selama pandemi, di antaranya karena mereka jadi harus belajar dari rumah, nggak ketemu sama temen, dan yang pasti kebayang bayang sama penyakit COVID-19. Apalagi, banyak dari mereka yang kehilangan anggota keluarga kan. Semua hal ini tentunya men-trigger stres dan kecemasan.

Then? 
Terus, para peneliti juga ngebandingin hasil riset mereka kali ini sama yang udah mereka lakuin sekitar delapan tahun yang lalu. Hasilnya, otak yang mengalami pandemi memiliki usia otak yang lebih tua dari usia aslinya. Yep, ditemukan bahwa otak pandemi mengalami pertumbuhan lebih cepat di area yang berfungsi mengatur rasa takut dan stres, yang disebut amigdala.
 
Sedih 🙁
Well, sebenernya, otak anak emang berubah dari waktu ke waktu. Tapiii, menurut penelitian emang perubahan fisik ini terjadi lebih cepat ketika mereka mengalami perubahan yang signifikan. Sama halnya kayak otak orang yang mengalami kekerasan, kemiskinan atau masalah hidup lainnya. Otak-otak ini juga mengalami penuaan yang lebih cepat dan berpotensi kena masalah kesehatan mental di masa depan. Peneliti juga menyebutkan bahwa masih belom jelas soal perubahan otak ini bakal berdampak di kemudian hari atau enggak, tapi ada kemungkinan kalo perubahan otak bisa jadi respons langsung terhadap pemicu stres yang bakal jadi normal nantinya.
 
Anything else? 
Yang jelas, peneliti bilang bahwa penting banget buat orang tua dan wali merhatiin soal kondisi anak mereka, khususnya pasca pandemi kayak sekarang. Soalnya, walaupun aktivitas masyarakat udah mulai berangsur normal, tapi tetep ada kemungkinan munculnya masalah kesehatan mental.