Wabah Ebola di Uganda, Afrika

234

When COVID-19 is no longer a problem, but…

Now it’s Ebola in Uganda. 
Yup, jadi belakangan ini, negara Uganda di Afrika lagi bergulat sama wabah Ebola paling mematikan selama lebih dari satu dekade.

Oh no… 
Wabah Ebola sendiri pertama kali terdeteksi di distrik Mubende pada akhir September lalu. Actually, this is not the first time, sih.. Di tahun 2012, lebih tepatnya di distrik Kibaale, wabah ini tuh udah menyebabkan 24 kasus yang dikonfirmasi. Tapi wabah itu kemudian dinyatakan berakhir dalam waktu kurang dari 3 bulan.
 
Tell me more.. 
Terkait outbreak kali ini, pejabat pemerintahan setempat udah meluncurkan kontak yang agresif buat ngelacak kerabat dan teman-teman dari mereka yang hadir atau menangani jenazah korban pertama. Tapi yang bikin ngeri, since penyakit ini harus diisolasi kaya Covid-19, beberapa pasien melarikan diri dari fasilitas karantina, bahkan beberapa ada yang melakukan perjalanan ke ibu kota Kampala. What’s even worse is banyak yang mengunjungi dukun gitu deh buat pengobatan. TBL TBL TBL…

Emang nular banget?
Yep, ebola basically bisa menyebar lewat kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya kaya air liur, keringat, air mani, atau feses atau lewat benda yang terkontaminasi kaya selimut atau jarum. Tapi Ebola juga not necessarily kayak Covid-19 atau bahkan HIV/AIDS, karena ebola nggak nyebar kaya Covid-19 lewat udara atau baru ketahuan berbulan-bulan kaya AIDS.

Seberapa parah sih kondisinya? 
Sampe sekarang, Uganda udah nemuin 55 kematian akibat Ebola. Totalnya ada 141 kasus yang dikonfirmasi dan 73 akhirnya berhasil pulih. Sedangkan puluhan kasus lainnya tengah diisolasi supaya wabahnya ngga menyebar ke warga lain.
 
Is there any vaccine? 
Menurut WHO, sekarang ini udah ada dua vaksin Ebola yang berlisensi. Tapi, keduanya itu juga masih dikembangin lagi biar aman dan bisa melindungi dari virus Ebola jenis Zaire.  Fyi, Zaire ini beda sama strain yang sebelumnya dan masih belom ada pengobatan yang efektif atau vaksin yang disetujui.
Advertisement

There’s another problem.. 
Selain belom ada vaksin, masalah lainnya adalah soal tradisi dan agama yang menghambat kemajuan dari penyakit. Satu komunitas di distrik Kassanda, ngegali jenazah yang udah dikuburkan sama petugas kesehatan buat ngelakuin ritual keagamaan. Akibatnya ada ledakan lebih dari 41 kasus dalam 5 hari dan 10 kematian.

….
Parahnya lagi, beberapa nggak tau kalo mereka kena Ebola dan masih ngelakuin aktivitas kaya biasa. Menurut Dr. Jackson Amone, dokter kesehatan masyarakat yang emang udah pernah nanganin Ebola sebelumnya, bilang bahwa emang perlu ditingkatjan nih investigasi, pelacakan kontak dan pengujian secara acak.

How did the government respond? 
Kalo kata Presiden Uganda Yoweri Museveni, dia bilang kalo Ebola ini masih jauh lebih mudah ditangani kalo dibandingin sama Covid-19 dan AIDS. Jadi, masalahnya tuh emang tinggal perubahan perilaku aja sebenernya. Pak Yoweri juga bilang kalo masyarakat perlu mengikuti prosedur kesehatan dari pemerintah terkait penularan penyakit ini. Adapun salah satu upaya lain yang juga dilakukan pemerintah untuk meng-contain virusnya adalah dengan menutup sekolah. Hal ini karena emang kan pengendalian anak-anak di sekolah juga susah dihindari.
 
Anything else?
Uganda sendiri dapet kritik dari beberapa pakar kesehatan global soal tanggapan Uganda yang dinilai lambat dan nggak kompeten. Mitra di komunitas donor dan diplomatik juga marah soal sedikitnya informasi yang dikasih sama otoritas Uganda terkait outbreak ini.
Advertisement