Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia Ke-10

241

Who’s finally won the PM seat?

Anwar Ibrahim. 
Yang baru aja resmi terpilih menjadi perdana menteri Malaysia yang ke-10 setelah penantian selama lebih dari 20 tahun.
 
WHAT?!? 
Iya kan. Namanya jodoh ga kemana beb. Jadi memang selama ini, Anwar Ibrahim terkenal sebagai tokoh oposisi di politik Malaysia. Dari eranya Mahatir Muhammad di tahun 90-an, lanjut ke eranya PM Najib Razak, terus balik lagi ke Mahatir, Cik Anwar ini kerap nge-challenge para incumbent pemerintahan, tapi ngga pernah berhasil. Baru kali ini nih, akhirnya beliau resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
 
Historical. Now tell me the background.
Jadi emang minggu lalu, politik Malaysia bisa dibilang lagi chaos karena emang hasil pemilu yang beda suaranya tipisss banget jadi ngga ada yang memenangkan suara bulat di parlemen. Adapun koalisi yang berkompetisi ada tiga, yakni Barisan Nasional (UMNO) yang dipimpin oleh PN Incumben Ismail Yakoob, terus Pakatan Harapan yang dipimpin sama Anwar Ibrahim, dan Perikatan Nasional yang dipimpin oleh Muhyidin Yassin. Nah dari itung-itungannya, koalisi PH mendapat kursi 82, sedangkan PN dapet 73, sementara BN cuma dapet 30. Nah dari itungan ini kan koalisinya Anwar yang dapet kursi paling banyak yah, tapi ngga nyampe kursi wajib minimal untuk jadi mayoritas di parlemen yakni 112 kursi.
 
I see…
Nah makanya sang raja Malaysia lah yang menentukan siapa di antara Anwar Ibrahim maupun Muhyiddin Yasin yang lanjut jadi PM. FYI, kondisi parlemen gantung ini juga merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Malaysia. Untuk mencari solusi dari kebuntuan ini, Raja pun akhirnya ngadain pertemuan sama sembilan sultan (but Sultan Andara is not invited, guys) dan akhirnya Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah atau Sultan Abdullah memilih Anwar Ibrahim buat jadi the next prime minister. 
 
Then? 
Di usia ke-75 tahun, he’s finally become the prime minister of Malaysia after more than two decades. Di pelantikannya, PM Anwar sih bilang kalo ini bakal jadi pemerintahan tanpa korupsi. Dia juga janjiin bakal ngatasin masalah perpecahan rasial di Malaysia, memerangi korupsi, dan mulihin ekonomi buat pulih dari pandemi. “No one will get left behind,” he said.
 
So, who is Anwar Ibrahim to be exact? 
Pria kelahiran 10 Agustus 1947 ini udah mulai karir politiknya sejak masih jadi aktivis mahasiswa dan mimpin berbagai kelompok pemuda Muslim di Kuala Lumpur. Waktu itu, dia sempet ditangkap karena perannya memimpin demonstrasi buat menentang kemiskinan dan kelaparan di pedesaan. Later on, he surprised everyone, ketika dia terjun ke politik dan bergabung sama partai Melayu UMNO (Organisasi Nasional Malaysia Bersatu) yang waktu itu dipimpin sama PM Mahathir Mohamad, yang kemudian jadi mentor sekaligus musuh bebuyutannya Anwar. Karir politiknya berjalan cukup lancar. Anwar naik di berbagai posisi Menteri tingkat tinggi, dan jadi wakil PM di tahun 1993. Of course, everyone expects him to replace Mahatir.
Advertisement
 Tapi keduanya  mulai konflik soal berbagai masalah kaya korupsi atau masalah ekonomi. Akhirnya, kondisi politik makin tegang ketika krisis di tahun 1997 dan akhirnya dia dipecat dari UMNO. Anwar pun langsung mimpin protes publik terhadap Mahathir.
 
But… 
Tapi di tahun yang sama, Anwar ditangkap dan ditahan tanpa pengadilan. Dia didakwa kasus korupsi dan sodomi. IYA, sodomi. Even though suka sama suka, sodomi itu pelanggaran yang dapat dihukum hingga 20 tahun penjara di Malaysia yang mayoritas Muslim. Anwar sih selalu ngebantah soal tuduhan itu dan ngeklaim kalo itu tuh tuduhan bermotif politik. Tapi, mau gimana lagi, doi tetep dipenjara. Sempet keluar di tahun 2004, Anwar terus dapet banyak tuduhan kasus sodomi dan akhirnya kembali dipenjara di tahun 2014. Yang bikin kaget adalah, ketika Anwar masih dipenjara, doi sama Mahathir balik lagi buat bergabung demi ngelengserin pemerintahannya Najib Razak yang juga kena skandal korupsi gede-gedean.

 
Nobody said it would be easy… 
Ngeliat lika-liku perjalanan politik Anwar Ibrahim yang akhirnya bisa kepilih jadi PM, perjalanan doi ke depan juga kayanya nggak bakal mudah. Kalo menurut pengamat Teuku Rezasyah, banyak banget tantangan yang harus dihadapi. Pertama, dia harus memulihkan nama baiknya yang pernah dipenjara atas tuduhan korupsi dan asusila. Pastinya, butuh waktu buat warga Malaysia percaya sama dia lagi buat jadi pemimpinnya. Kedua, dia juga udah nggak lagi dalam usia produktif. Walaupun pinter dan punya pengalaman jadi wakil perdana Menteri, Anwar masih butuh dukungan dari koalisi PH, yang berpotensi bakal ngejatohin dia kelak. Dan selanjutnya, Anwar juga punya tantangan buat ngebentuk pemerintahan yang berbeda komposisinya. Selain ngurangin komposisi etnis Melayu, dia juga harus nambahin Menteri dengan latar belakang China dan India.
 
Anything else? 
Nggak cuma Anwar Ibrahim yang jadi sorotan dalam pemilihan perdana menterinya kali ini. Istrinya, alias Wan Azizah jadi sorotan gara-gara setia banget dampingin suaminya selama ini. Mulai dari sejak terjun ke politik, dipenjara sampe akhirnya berhasil jadi PM Malaysia. So, this is truly love through ups and downs.
Advertisement