Perusahaan Farmasi Akan Ditindak Pidana Terkait Gagal Ginjal Akut

211

Today, we’ll start the news with none other than: Gagal Ginjal Akut….

It would go to meja hijau.
Iya. Masih ngomongin gagal ginjal akut yang super concerning sekarang, kasus ini bakal memasuki babak baru, gengs. Bukan ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa aka KLB, bukan juga ditetapkan sebagai outbreak (Amit-amit), but we’re talking about perusahaan farmasi yang kemarin banget nih, disebut bakal diseret ke meja hijau aka pengadilan dan ditindak pidana.

I need some background
.
You got it. Jadi kayak yang udah kita bahas kemarin, penyakit gagal ginjal akut yang sekarang udah mencapai 245 kasus ini penyebabnya apa tuh masih belum ketahuan secara pasti dan scientific kan. Cuma, setelah dilakukan investigasi dan penelitian, dugaan sementara terkait penyebab gagal ginjal ini ada di obat sirup yang dikonsumsi penderita, guys. Adapun obat sirup di sini tuh yang mengandung senyawa pelarut yang pemakaiannya di luar ambang batas yang dibolehin. Senyawa ini yang diduga kuat jadi penyebab ratusan anak-anak pada menderita gagal ginjal, dan kemudian meninggal dunia :(.

:((((
Dari dugaan ini, sekarang perhatian netizen langsung tertuju ke obat-obatan sediaan sirup yang mengandung senyawa pelarut berupa etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas yang diperbolehkan oleh Asosiasi Apoteker Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan aka BPOM. Nah makanya, dari sini, kemarin banget nih, abis menghadiri rapat terbatas bareng Presiden Jokowi, ada tuh beberapa actions yang bakal dilakukan sama BPOM, Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan. Polri, dan pemangku kebijakan lainnya, gengs.

Let’s get through this…
Shall we? Kita bahas satu-satu yah, starting from BPOM. Well, kayak yang kita bahas kemarin, ada sebanyak lima merk obat dalam sediaan sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang melewati ambang batas yang ditentukan kan. Nah dari sini, langsung dicari deh tuh mana perusahaan yang memproduksi obat itu, ketemu. Ada dua. Nggak tanggung-tanggung, disampaikan oleh Ketua BPOM, Penny Lukito, dua perusahaan industri farmasi yang nge-produce obat-obatan ini bakal diproses secara pidana. Walaupun nggak di-spill sih dua perusahaan itu apa karena emang masih dalam proses.

Terus terus?
Masih ngomongin tindak pidana. Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy tuh dari semalem udah tektokan sama Kapolri minta bantu diusut ada nggak kemungkinan tindak pidana yang terjadi dari kasus gagal ginjal ini. Well, in case you’re puzzled apa hubungannya sama pidana, menurut Pak Muhadjir, dengan adanya kejadian ini, upaya pembangunan sumber daya manusia yang selama ini pihaknya kerjain kan jadi terancam
Advertisement
, apalagi sebagian besar korbannya tuh anak balita, yang supposed to be generasi penerus bangsa kan.

Makes sense….
Makanya dari sini Pak Muhadjir minta tolong sama Kapolri buat diusut secara tuntas nih gagal ginjal akut, termasuk asal-usul senyawa etilen glikol dan dietilen glikol yang diduga kuat jadi biang keroknya. Secara dari data sementara yang beliau punya, bahan baku zat etilen glikol dan dietilen glikol itu adalah bahan impor dari satu negara di mana negara itu nggak punya kasus gagal ginjal akut. Makanya jadi pertanyaan kan.That being said, asal-usulnya kudu wajib perlu banget ditelusuri, gimana dia bisa masuk Indonesia, sampai proses produksi obat menggunakan senyawa itu tuh gimana.


Terus respons Polri gimana?
Nah merespons permintaan Menko PMK ini, Polri pun langsung sigap membentuk tim khusus dong. Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, dalam hal ini pihaknya bakalan berkoordinasi sama pihak-pihak terkait mulai dari Kemenkes sampai BPOM buat sama-sama mendalami kasus ini, guys. Tim khusus ini sendiri dipimpin oleh Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto dan beranggotakan anggota Polri lain mulai dari orang-orang di Direktorat Tindak Pidana Umum, Direktorat Tindak Pidana Khusus, sampai Direktorat Tindak Pidana Narkoba. Terkait pengusutan ini, target utama mereka yha ada di 2 perusahaan dari keterangannya Bu Penny tadi itu, gengs.

Wish them luck. Now wrap it up…
Sure. Nah kamu harus tahu nih guys, sejak jumlah kasus gagal ginjal akut meningkat dan menyebabkan banyak kematian, Presiden Joko Widodo tuh dari kemaren udah speak up, sebelum akhirnya beliau mengumpulkan para jajarannya di Istana Kepresidenan Bogor kemarin itu. Dari kemaren, Pak Jokowi udah wanti-wanti pengawasan di industri obat tuh kudu diperketat lagi. Sampai yang kemaren di Istana, di situ beliau juga bilang masyarakat Indonesia harus dijadiin prioritas, harus terlindungi dari obat-obatan yang ada. Nggak cuman di DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, dan Banten di mana angka kasusnya banyak banget di sana, tapi seluruh Indonesia kudu terlindungi.
Advertisement