Perayaan Halloween Di Itaewon Memakan Korban

223

When you’ve been hearing about Itaewon…

This is your full update, from A to Z
Jadi, pada Sabtu (29/10) pukul 22.00 waktu setempat, insiden maut dalam rangka perayaan Halloween terjadi di daerah Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Akibatnya 151 orang tewas dan 150 lainnya terluka.

Really? What happened?
Well, jadi terjadi jumlah pengunjung yang membludak di daerah Itaewon, Seoul karena banyak warga yang keluar rumah untuk merayakan Halloween. Sekitar 100 ribu orang diperkirakan ikut serta dalam acara Halloween ini. Seorang saksi, Moon Ju-young bilang kalo perayaan ini emang selalu ramai. Tapi kali ini, udah mulai jadi ngeri ketika pengunjung yang dateng jumlahnya 10 kali lipat dari biasanya. Menurut saksi mata sih, perayaan Halloween di Itaewon, yang mostly dikunjungi sama anak muda ini mulai nggak kondusif ketika orang-orang berjatuhan di gang yang sempit, dan akhirnya keinjek-injek sama kerumunan yang lain. (Sounds familiar?) Terus, banyak orang yang ketika itu berusaha buat menyelamatkan diri, tapi akhirnya bikin kerumunan yang makin sesak akhirnya mereka pun makin berdesakan. So far pasca incident, para petugas pemadam kebakaran dan paramedis kewalahan banget buat nanganin para korban yang berjatuhan. Pokoknya chaos banget deh, guys. 

Tell me more. 
Terkait insiden ini, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol langsung ngadain pertemuan darurat dan meminta bawahannya buat segera melakukan penyelidikan. Suk-yeol pun langsung bikin satgas buat menangani korban terluka akibat insiden ini. Selain itu, pemerintah Korsel juga ngumumin masa berkabung nasional saat ini dan bilang bahwa tragedi Itaewon ini jadi fokus utama di pemerintahan.
 
Tapi kenapa bisa serame itu ya?
Fyi, ini emang jadi acara besar tanpa masker pertama di Seoul. Apalagi aturan pembatasan COVID-19 soal masker dan social distancing juga udah dicabut. Jadi, no wonder kalo warga Seoul, terutama anak mudanya langsung super antusias buat ikut acara ini. Halloween sendiri sebenernya bukan jadi tradisi resmi dari Korsel sih, cuma emang udah jadi makin popular belakangan ini.

I see…
Now, remember Itaewon Class? That Korean drama yang nyeritain soal bisnis restoran anak muda. Yaaa, kurang lebih emang daerah Itaewon tuh penuh sama restoran dan toko-toko, yang mostly
Advertisement
 rame waktu malam hari. Itaewon sendiri letaknya di pusat kota Seoul, dan emang terkenal rame kehidupan malamnya. Di Korsel sendiri, Itaewon is quite popular. Nggak cuma buat orang lokal, tapi buat expat dan foreigners juga. Jadi layout daerah Itaewon tuh banyak gang-gang sempit yang dipenuhi sama bar, toko-toko dan restoran yang variatif banget. Pokoknya ini wilayah populer deh.

Alright. Now how are the victims? 
Menurut laporan dari layanan darurat, dari 151 orang yang tewas, 19 di antaranya adalah warga asing. Terus, penyebab banyaknya orang yang berjatuhan jadi korban itu gara-gara cardiac arrest alias henti jantung. Apalagi karena tempat yang sempit, jadi pengunjung yang dateng makin berdesak-desakan. Terus gara-gara identik dengan acara malem, banyak dari pengunjung yang pake narkoba. Ini terbukti dari banyaknya barang bukti yang ditemuin sama polisi. FYI guys, selain korban tewas dan luka-luka, ternyata banyak banget orang yang hilang. Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kota Seoul mengumumkan bahwa pusat layanan masyarakat Hannam-dong telah menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan dengan total 355 laporan orang hilang saat ini.

Anything else? 
Insiden di Korsel kali ini jadi salah satu acara massal mematikan di dunia, setelah tragedi Stadion Kanjuruhan Malang kemarin. Sebelumnya, ada juga insiden saat Ibadah Haji di Mekkah yang menewaskan lebih dari 2 ribu orang pada 2015. Sebelumnya, di tahun 2013, festival Hindu di Madhya Pradesh juga menewaskan 115 orang. Terus sejauh ini nggak ada WNI yang jadi korban. Hal ini udah dikonfirmasi langsung oleh Dirjen Pelindungan Warga Negara Indonesia-Badan Hukum Indonesia (WNI-BHI), Judha Nugraha, yang bilang bahwa KBRI Seoul udah koordinasi dengan otoritas setempat dan udah made sure nggak ada WNI yang jadi korban tewas.
Advertisement