Korban Salah Tembak Di Texas

254

Now, let’s get you up to speed on: Novita Kurnia Putri

Korban salah tembak di Texas, AS.
Yep, gun violence di AS makin mengkhawatirkan yah, guys. Makin ke sini makin banyak orang yang harus jadi korban. Nggak cuman anak-anak kayak yang beberapa waktu lalu terjadi di Uvalde, Texas, karena minggu lalu, masih di Texas, ada lagi seorang perempuan bernama Novita Kurnia Putri yang tewas akibat ditembak 100 peluru. The thing is, Vita diyakini merupakan korban salah tembak, guys.
 
Hold on. Her name is very Indonesian….
Karena beliau emang WNI yang dari tahun 2020 lalu udah moved for good ke Amerika Serikat, guys. A little background about her, Vita ini adalah perempuan asal Semarang, Jawa Tengah, yang selalu mau belajar, punya high spirit, resilient, dan pekerja keras. Menempuh pendidikan S1 di Perancis dan S2 di Jerman pake beasiswa, Novita dikenal nggak pernah merepotkan keluarganya di sini. Sampai akhirnya dia menikah dengan seorang prajurit AU-nya AS bernama Robert Brazil dan tinggal di sebuah kota di Texas namanya San Antonio.

Terus dia ditembak gimana ceritanya?
Well, peristiwa itu terjadi di hari Selasa minggu lalu sekitar jam setengah 1 malem waktu setempat, guys. Waktu itu, ada sebuah mobil lagi jalan dengan kecepatan tinggi di kawasan rumah Vita dan suaminya. Vita yang masih sibuk ngurusin kerjaan tiba-tiba kaget ada banyak banget peluru yang dilontarkan ke arah rumah mereka dan asalnya dari mobil tadi, guys. Terus, peluru itu kemudian tembus sampai ke hadapan Vita, tepatnya di kepala, dan bikin perempuan berusia 25 tahun itu tewas di tempat. Lalu, setelah diselidiki lebih dalam sama polisi, terdapat sekitar 100 peluru yang ada di lokasi kejadian. Lebiih jauh, polisi juga meyakini itu para pelaku nembakin rumah yang salah, guysIn that sense, Novita dan suaminya bukan target pelaku yang sebenarnya.
 
Nooo…. Pelakunya emang siapa?
Inhale, exhale. Pelaku penembakan ini adalah dua orang REMAJA berusia 14 DAN 15 TAHUN. Remember mereka jalan di kawasan rumahnya Vita pake mobil dengan kecepatan tinggi? Yep, mobil itu adalah mobil curian dan of course si anak 15 tahun yang nyetir nggak punya driver’s license. Mereka berdua pun ditangkap right after kejadian itu bersama dengan tiga remaja lainnya yang berusia 14, 15, dan 17 tahun yang diduga juga terlibat dalam peristiwa ini. Proses hukum pun mulai berjalan buat lima orang ini. Mereka semua dituntut atas dua dakwaan, pembunuhan dan penyerangan berat, dan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Terus Novita tadi gimana?
Setelah kejadian ini, suami Vita, Robert Brazil pun segera menghubungi keluarga di Indonesia kan. Yha namanya keluarga pasti histeris denger kabar kayak gini, guys. Terutama ibunya, Nani Muldiani. Bu Nani pun meminta supaya jenazah anaknya bisa dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di kampung halamannya, di Banyumanik, Semarang.
 
I see. Any words?
Yep. Permintaan Bu Nani ini kemudian dibantu oleh Konsulat Jenderal RI di Houston, Texas. Dalam keterangannya, Pihak KJRI Houston yang dipimpin Konjen Andre Omar Siregar, menyampaikan Pak Andre udah berkoordinasi dengan Pemerintah Texas buat mempercepat proses administrasi, kayak certificate of death dan hal-hal lainnya biar proses pemulangan jenazah Novita ke Indonesia segera dilakukan. Nggak cuma itu, pihak KJRI Houston juga menyebut pihaknya udah berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan WNI-nya Kemlu RI buat penanganan jenazah setibanya di Indonesia. Soal biaya, seluruh biaya pemulangan jenazah Novita ditanggung oleh Pemerintah Indonesia.
 
Got it. Anything else I should know?
Well, ngomongin kepemilikan senjata di US, sampai saat ini udah banyak banget pihak yang menuntut pemerintah negara bagian, dan pemerintah federal secara nasional buat menerbitkan aturan baru terkait kepemilikan senjata di AS, gengs (for God’s sake, anak 15 tahun megang senjata dan nembakin 100 peluru tuh gimana ceritanya). Bersamaan dengan itu, negara tetangga AS, Mexico, sekarang juga lagi menggugat at least lima pengedar senjata based in the US atas kontribusi mereka yang bikin ketersediaan senjata di Mexico jadi lebih luas plus bikin kasus pembunuhan jadi meningkat di sana. Duh…