Partai Buruh Akan Unjuk Rasa Kenaikan Harga BBM

244

What’s official but not your relationship?

Kenaikan harga BBM.
Ini dia yang rame mengundang pro dan kontra dari masyarakat +62 over the weekend kemarin, guys. Yep, we’re talking about Presiden Jokowi yang hari Sabtu kemarin resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. Kalau kata Pakde sih, “Ini pilihan terakhir pemerintah.”

HAH GIMANA?
Ok jadi ceritanya gini, guys. Kamu masih inget nggak sama pembahasan kita tempo hari di mana tanda-tanda pemerintah mau naikin harga BBM tuh udah keliatan banget? Iya, ga mixed signals kayak gebetan kamu, tapi dari berbagai statements pemerintah, harga BBM naik tuh udah tinggal menunggu waktu. Adapun tanda-tandanya tuh datang langsung dari Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani. Dalam keterangannya, baik Pakde Jokowi dan Bu Ani sama-sama menyebut BBM Subsidi yang sekarang tuh nggak tepat sasaran, karena jadi dinikmati oleh kelompok berada. Padahal, dana subsidi sejatinya untuk orang miskin dan jumlahnya juga ngga main-main.

Oh iya?
Iya. Masih dalam keterangannya, Presiden Jokowi menjelaskan anggaran subsidi pemerintah buat BBM sekarang tuh udah meningkat tiga kali lipat dari sebelumnya. Dari Rp152,5 triliun sekarang jadi Rp502,4 triliun. Selain itu, ada lebih dari 70% masyarakat mampu yang seharusnya mereka nggak dapat subsidi, eh ini malah ikutan dapet. Makanya, Pakde Jokowi mau balikin lagi the essence of subsidi to its core supaya bisa dinikmati cuma sama masyarakat kurang mampu dan menguntungkan mereka, tapi dengan konsekuensi harga BBM harus naik.

Terus, beneran naik?
Iya. Sabtu lalu, dengan didampingi Menteri terkait mulai dari Menkeu Bu Sri Mulyani, Menteri Sosial Bu Tri Rismaharini, dan Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif, Presiden akhirnya mengumumkan secara resmi bahwa BBM jenis Pertalite dari yang awalnya Rp7.650 per liter, naik jadi Rp10.000 per liter. Nggak cuma itu, solar yang harganya Rp5.150 per liter, naik jadi Rp6.800 per liternya. Terus, Pertamax nonsubsidi juga naik jadi yang awalnya Rp12.500 per liter, sekarang udah Rp14.500 per liternya. Adapun kenaikan harga ini udah berlaku satu jam sejak diumumkan, which is pada pukul setengah 3 sore hari Sabtu lalu.

Why
 sih pak?

Banyak hal sih, selain karena alokasi subsidi yang ngga sesuai target, saat ini juga dunia lagi bergejolak. Ekonomi di banyak negara lagi lesu, dan pemerintah jadinya harus mengambil kebijakan demi terus meningkatkan ekonomi. Makanya, salah satu kebijakannya adalah  menaikkan harga BBM ini. In his words, Presiden Jokowi bilang, “Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga, harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian.”

Dialihin ke mana?
Ke Bantuan Sosial aka Bansos tambahan. Yep, karena udah naik harga, meaning anggaran negara buat BBM ini auto turun dong. Nah, duit lebihnya itu dialihin buat bantuan sosial aka bansos sebesar Rp12.4 triliun buat masyarakat kurang mampu, guys. Menteri Sosial Bu Risma menjelaskan, bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini udah siap disalurkan ke 40.65 juta Keluarga Penerima Manfaat seluruh Indonesia. Lebih jauh, Bu Risma menjelaskan bahwa per keluarga bakal dapet BLT dengan total sebesar 600.000 Rupiah yang disalurkan dalam dua tahap. Per tahapnya dapat 300 ribu, terus dua bulan berikutnya baru keluar lagi tahap kedua 300 ribu lagi, gitu.
Advertisement

I see.. 
Terus terus?
Selain itu, ada juga bantuan lain nih, guys. sebanyak 16 juta pekerja dengan gaji di bawah 3,5 juta per bulan juga bakalan dapat bantuan subsidi upah aka BSU sebesar 600 ribu, gengs. Anggaran yang disiapkan buat BSU sendiri ada Rp9.6 triliun. Nggak cuma itu, buat angkutan umum, ojek online, hingga nelayan, juga bakalan dapat bantuan dengan memanfaatkan dua persen dari dana transfer umum sebesar Rp2.17 triliun. Pokoknya, bantuan ini bakalan dialokasikan secara sesuai dan tepat sasaran deh. TAPI tetep kita harus monitor ya gengs, jangan sampai kasus korupsi bansos terulang lagi EHEHEHE

Got it. Anyone saying anything?
Yep, dari hebohnya kenaikan harga BBM ini, banyak banget respons yang timbul di masyarakat, guys. Ada yang kayak.. “Oh, yaudah. Toh semua negara juga begini,” ada juga yang nggak terima sampai melakukan aksi unjuk rasa. Well, kalau diliat dari sisi ekonomi, ekonom Piter Abdillah bilangnya kenaikan harga BBM ini dikhawatirkan bakalan menimbulkan inflasiguys. Secara kalau BBM naik, otomatis harga-harga di sektor lain kan juga pada ikutan naik yah, produsen pada naikin harga semua. Padahal daya beli masyarakat juga nggak sekuat itu kan. (Gaji pun segitu-gitu aja ehehehe).


Now, wrap it up…
Sure. Masih ngomongin respons masyarakat, masyarakat nggak terima kan akhirnya melakukan unjuk rasa kayak yang kemaren terjadi di Bangkalan dan Bengkulu. Nah setelah official kayak gini, amarah masyarakat makin memuncak dong. Akhirnya, besok banget nih, ribuan buruh yang tergabung dalam Partai Buruh bakal menggelar unjuk rasa besar-besaran, guys. Unjuk rasanya ini tersebar di berbagai daerah, dan berpusat di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, jakarta. Mereka menuntut pimpinan DPR RI buat manggilin Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan menteri terkait supaya membatalkan kebijakan kenaikan harga BBM ini.
Advertisement