Kebakaran Hutan & Lahan Jadi Isu Global

305

What keeps being on repeat but not your favorite song?

Kebakaran Hutan dan Lahan.
Yep. Fenomena kebakaran hutan dan lahan aka Karhutla tuh emang miris banget ya guys. Terus, yang lebih miris adalah, kita tahu nih banyak banget dampak yang disebabkan sama si Karhutla ini. Eh, sampai sekarang, dari laporan yang dikeluarkan Forest Digest, kejadiannya masih adaaaa aja, terus berulang nggak berhenti-henti.

Dan terjadi lagi….
Well, kayak yang sering kita bahas, isu Karhutla ini tuh kan bukan cuman dirasain sama satu negara aja yakan. Yep, nggak cuman di Indonesia, tapi sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat juga struggling sama hal yang sama, guys. Nah karena perkembangannya yang makin meluas ini, dampak yang disebabkan juga nggak main-main dong. Makanya ini jadi isu global yang dibahas di forum-forum internasional deh. Kayak “Jadi gimana nih bro-sis urusan Karhutla?”

Beneran w bayangin lagi Jokowi ngomong begitu
Wkwkw sameWell, makanya sekarang kita kenal ada beberapa komitmen yang dilakukan para world leaders buat mengatasi masalah ini, guys. Secara kayak yang tadi dibahas, efek Karhutla tuh nggak main-main. Ditambah sekarang dampak climate crisis juga makin parah, keadaan dunia beneran makin memprihatinkan :(. Adapun komitmen-komitmen itu tertuang dalam berbagai kesepakatan. Kayak Perjanjian Paris, COP 26 di Glasgow, Scotland, dan next-nya bakalan dibahas lagi di COP 27 di Mesir November mendatang.

Okay…
But the thing is, meskipun udah ada perjanjian dan kesepakatan macem-macem, kebakaran hutan dan lahan masihhhh aja kejadian. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dari 2015, udah ada 2,61 juta hektar yang terbakar, melebihi Jerman dan Jepang. Terus lanjut di 2016, 2017, 2018. Nah di 2019, Karhutlanya parah tuh, gengs. Ada sekitar 1,6 juta hektar lahan yang kebakar dan tersebar paling luas di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Nggak cukup di situ, di 2020 dan 2021, di saat orang-orang lagi fokus sama Covid-19, Karhutla teteup ada aja nambah-nambahin beban masyarakat. Parah banget kan.
 
Sekarang ada lagi?
Ada. Banyak. Dari data yang udah dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, udah ada sekitar 33 ribu hektar lahan yang terbakar dalam periode Januari-April tahun ini, guys.  Adapun Karhutla ini paling tinggi ada di daerah Sumatera Selatan dan terjadi di berbagai kabupaten/kota. Kayak di Ogan Ilir, Muratara, Mura, Muba, Lubuk Linggau, dll. Nah, masih dari data KLHK, di bulan-bulan ini kebakaran hutan dan lahan di Indonesia emang udah menurun, guys. Tapi yha nggak menutup kemungkinan bakalan ada lagi. Makanya harus waspada.
 
Remind me kenapa bisa begitu sih?
Well, ada banyak kepentingan sih, guys. Untuk kepentingan industri di mana mereka mau buka lahan atau mereka yang mau menghemat biaya buat buka lahan misalnya. Terus bisa juga karena itu tanah pH-nya harus dinaikin dan salah satu caranya adalah dengan bakarin lahannya, hama di hutan dan lahan itu yang harus dikendalikan. Atau yha beberapa pihak simply mau menguasai lahan dan kawasan itu aja gitu. Tapi kan, kalau dibakar, hutannya juga abis yha. Terbitlah deforestasi deh.
 
Terus gimana dong?
Banyak hal yang bisa dilakukan buat mencegah supaya Karhutla nggak kejadian dan keulang terus sih, guys. Kita-kita nih, masyarakat umum juga bisa banget berperan dalam hal ini, guys. kayak gabung komunitas peduli api, sampai ngadain sarana dan prasarana pencegahan plus pemadaman api. Yang gitu-gitu. Terus dari pov perusahaan mereka juga nggak boleh buka dan ekspansi lahan pakai api, terus adain monitoring titik api, sampai sanksi dan pidana yang harus diterapin buat pelaku kalau masih ada yang rebel bakarin hutan dan lahan.
 
Jadi selama ini nggak ada sanksi hukum apa gimana?
Ada, cuman ya gitu deh. Penegakan hukum terkait Karhutla ini nggak begitu kuat, gengs. Putusan hakim yang biasanya nge-highlight hal ini karena kelalaian, bukan kesengajaan. Jumlah hakim bersertifikat lingkungan juga minim. Terus dendanya juga kecil,  transparansi pun dinilai kurang banget. Not to mention para pelaku itu bisa menggugat balik pemerintah secara administratif. Jadi ya gitu deh. Hiks.

Alright. Anything else?
Btw speaking of Kebakaran Hutan dan Lahan, kita kan taunya ini emang problem setiap tahun yah di negara kita. Tapi kamu tahu nggak sih kalau sejak zaman sebelum kemerdekaan, waktu masih zaman Belanda, Kebakaran Hutan dan Lahan tuh emang udah diomongin, gengs. Lebih spesifik, mereka membahas kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau dan penggunaan api di hutan dan lahan. Isu ini kemudian terus-terusan ada, dari era pemerintahan Presiden pertama Soekarno sampailah ke Presiden saat ini Joko Widodo. Nggak capek apa, guys? makanya yuk saling bantu biar Karhutla nggak ada lagi.
Advertisement