Gubernur & Wakil Gubernur DKI Jakarta Diberhentikan DPRD, Negara-negara Persemakmuran Akan Keluar Dari Inggris, Puan Maharani Dilaporkan Melanggar Kode Etik, Polusi Udara Berkaitan Erat Dengan Kanker Paru-paru

283

Hello

It’s Wednesday, so you know the drill: Podcast time! Yep catch up! with anything only in audio, here. But if you prefer… we’ve rounded up news about the monarchy, those who just resigned, and a birthday party goes… gitu deh. Let’s catch up now!

Who’s leaving the office this weekend?

Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.
Yoi. Kemarin banget nih, pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta itu akhirnya diberhentikan sama orang-orang di DPRD, guys. Pak Anies dan Bang Riza punya waktu sampai Jumat besok buat benar-benar melepaskan jabatan mereka.

EH ADA APANI???
Ehehehehe chill, guys. Jangan bayangin Pak Anies kesandung masalah or something, it’s not. Cuma yha, masa jabatannya udah abis aja, gengs.  To freshen you up, Pak Anies Baswedan terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta lewat Pilkada yang diselenggarakan 2017 kemarin barengan sama Sandiaga Uno. Sandiaga Uno-nya mundur buat jadi calon RI 2 2019 lalu, jabatan Wakil Gubernur lalu diisi Bang Ahmad Riza Patria ini, guys. Nah Pilkada kan belum diadain dulu nih karena harus diadain serentak 2024 mendatang, makanya  para kepala daerah yang jabatannya habis tahun ini harus diberhentikan, biar secara hukum dan konstitusi jabatan mereka tetap lima tahun meskipun Pilkada nggak diadain.

Diberhentikan oleh?
DPRD. Yep, hal ini udah sesuai sama Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Di pasal 78 dan 79, dijelasin kalau kepala daerah tuh bisa diberhentikan karena masa jabatannya udah abis, guys. Dan yang mengumumkan untuk memberhentikan kepala daerah adalah Pimpinan DPRD di tingkat Provinsi, kabupaten/kota. Aturan ini kemudian diperkuat lagi sama amanat yang diberikan Kementerian Dalam Negeri kalau kepala daerah (In this case, Gubernur dan Wakil Gubernur) tahun ini jabatannya udah abis, maka yang mengumumkan pemberhentiannya adalah Pimpinan DPRD Provinsi.

So, that’s what happened to Pak Anies and Bang Riza?
Exactly. Jadi kemarin banget nih, digelarlah Rapat Paripurna di DPRD Provinsi DKI Jakarta yang dihadiri langsung oleh Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria, dan 82 anggota dewan lainnya. Rapat paripurna ini sendiri dipimpin oleh Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi. And there’s that, sesuai agenda, di rapat itu akhirnya diputuskan kalau DPRD mengusulkan pemberhentian Pak Anies dan Bang Riza sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur deh guys.

Jadi, they’re no longer the leader for Jakarta?
Sampai sekarang sih masih, guys. Beliau berdua sampai hari ini masih secara aktif dan sah tercatat sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk DKI Jakarta. Nah cuma, setelah lima tahun menjabat. jabatan mereka sebagai Gubernur dan wakil gubernur sendiri bakalan abis di hari Jumat nanti, tertanggal 16 September 2022. So, now we know who needs some boxes to carry things out from office HEHEHEHEHE.

Terus ntar siapa dong yang yang gantiin?
Nah terkait pengganti ini bakalan dibahas lagi sama DPRD DKI dalam Rapat Pimpinan Gabungan yang bakal menentukan tiga nama calon Plt Gubernur. Tiga nama ini kemudian bakalan diserahkan lagi ke Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, baru kemudian diserahkan ke Presiden Joko Widodo dan Presiden yang nentuin gitu, guys. Adapun Rapat Pimpinan Gabungan DPRD ini udah berlangsung kemarin juga guys, dan udah menghasilkan tiga nama bakal calon pengganti Pak Anies.

Wohooo spill the tea!!
Sure. Jadi dalam Rapat gabungan itu, para orang-orang di DPRD DKI yang terdiri dari sembilan fraksi itu menentukan tiga nama bakal calon pengganti gubernur melalui sistem voting, guys. Hasilnya, ada Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, terus ada juga salah satu pejabat Kemendagri atas nama Bahtiar, dan Marullah Matali, Sekretaris Daerah DKI Jakarta. Again, ketiga nama ini bakalan diserahkan dulu ke Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelum akhirnya diserahkan lagi ke Presiden Joko Widodo dan dipilih sama beliau. Jadi belum lewat nyoblos dulu ygy.

Okay…

Nah kamu harus tahu nih guys, seiring dengan berakhirnya masa jabatan Anies Baswedan – Ahmad Riza Patria, berbagai perangkat pendukung mereka juga bakalan dibubarkan, termasuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan aka TGUPP AKA thinktank-nya Pak Anies. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, TGUPP tuh cuma bikin kacau pembangunan di Jakarta, makanya mereka juga harus hilang. Lebih jauh, Pak Pras bilangnya banyak banget ide dari TGUPP yang gone wrong, guys. Mulai dari tali air yang nggak nyambung ke trotoar terus menyebabkan banjir di Kemang, sampai pembangunan yang sifatnya di pusat kota aja, yang pinggiran nggak keurus. TGUPP ini sendiri terdiri dari orang-orang andalan Pak Anies, dan karena mereka ini bukan perangkat daerah plus Pak Anies juga udah out, maka keputusan DPRD bulat membubarkan mereka.

 
So, is this a good farewell?
Between the people, DPRD, and Anies-Riza, yes. Balik lagi ke Rapat Paripurna DPRD DKI, bersamaan dengan rapat paripurna kemarin itu, baik Pak Anies, Bang Riza, dan pihak DPRD juga saling berterima kasih dan minta maaf lah atas kerja barengnya lima tahunan ini. Disampaikan langsung oleh Pak Prasetyo, beliau bilangnya DPRD berterima kasih banget sama Pak Anies dan Bang Riza atas pengabdiannya selama ini dan udah bikin Jakarta jadi lebih baik. Terus, di kesempatan sebelumnya, Bang Riza juga menyampaikan permintaan maafnya atas segala kekurangan selama menjabat. Last but not least, Bang Riza bilang buat ngedukung siapapun nanti yang bakal jadi Pejabat Gubernur DKI Jakarta.

Ok. Anything else?
Fyi selain Jakarta, ada 6 provinsi lainnya yang juga punya kepala daerah dengan masa jabatan yang akan habis di tahun ini, diantaranya: Aceh, Banten, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. Nggak cuma itu, sebanyak 94 bupati dan walikota di berbagai provinsi di Indonesia juga mengakhiri masa jabatannya di tahun ini, guys. That being said, sama kayak yang terjadi sama Pak Anies-Bang Riza, mereka juga melalui proses rapat paripurna di DPRD masing-masing dan daerah mereka bakal punya pejabat kepala daerah dulu sebelum akhirnya dilakukan Pilkada Serentak 2024 besok.

Goodbye Queen Elizabeth means Goodbye, England ?!?

Gimana sih maksudnya? 
Jadi guys, dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II pada hari Kamis kemarin, berbagai kontroversi pun terjadi. Salah satunya adalah negara-negara Persemakmuran alias Commonwealth yang mulai mikir-mikir untuk keluar dari persemakmuran Inggris yang dipimpin oleh Raja Charles III.

Whatt? Tell me more!
Sure. Jadi kalo ngikutin sejarah, kamu pastinya tahu yaa bahwa Inggris itu negara penjajah banget, hobinya naklukin negara lain terus dengan semena-mena menjarah hasil buminya dan biasanya diwarnai dengan pembantaian warga asli. Nah saking banyaknya wilayah yang dijajah ini mungkin kamu juga pernah denger term “The empire on which the sun never sets” yang artinya emang matahari itu ngga pernah tenggelam di Kerajaan Inggris. Kenapa? Karena negara jajahan mereka yang tersebar hampir di seluruh dunia, ada di semua benua, dan hampir semuanya tergabung dalam persemakmuran aka the commonwealth.
 
Got it.
Rite. Saat ini, the Commonwealth of Nations, aka negara-negara persemakmuran ini berisi 56 negara merdeka dan setara, yang mayoritasnya adalah mantan negara jajahan Inggris. Totalnya ada 2,5 miliar populasi di negara-negara ini, di mana 14 di antaranya dipimpin oleh Raja Charles III walaupun secara simbolis aka seremonial aja. Adapun negara-negara yang termasuk adalah Antigua dan Barbuda, Australia, The Bahamas, Belize, Kanada, Grenada, Jamaica, New Zealand, Papua New Guinea, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent and the Grenadines, Solomon Islands, dan Tuvalu.
 
Terus…
Nah adapun manfaat dari join persemakmuran ini adalah shared values, hubungan ekonomi yang erat, kesamaan dalam sistem hukum, penggunaan Bahasa Inggris, hingga manfaat olahraga lewat Commonwealth Games. Meski ngga semua anggota dari Commmonwealth nations ini adalah mantan jajahan Inggris, namun mayoritasnya begitu gengs. Makanya ngga heran, ketika Ratu Elizabeth II meninggal, mulai muncul-muncul gerakan untuk lepas dari commonwealth.
Advertisement
 
WOW.
Misalnya, Perdana Menteri Antigua dan Barbuda Gaston Browne yang ngga lama setelah Ratu Elizabeth II meninggal langsung menyatakan rencananya untuk mengadakan referendum untuk lepas dari persemakmuran. Menurutnya, hal ini bukan bentuk pemberontakan, tapi langkah yang sangat diperlukan untuk jadi negara yang benar-benar merdeka. Begitu juga dengan Jamaika yang bilang, “There is no question that Jamaica will become a republic.” Meanwhile, down under,
PM barunya Australia Anthony Albanese juga udah menyatakan niatnya mengadakan referendum nasional buat ngerubah Australia jadi republik. Terus, PM Selandia Baru Jacinda Ardern juga bilang hal yang sama, walaupun dia bilang kalo itu bukan fokus jangka pendeknya sekarang. Dia bilang masih banyak hal mendesak yang harus diatasi.
 
Tapi emang kenapa sih?
Ya karena banyak juga scholars yang mempertanyakan apakah konteks commonwealth ini masih relevan saat ini, terutama ketika negara-negara udah mulai menyadari efek buruk dari penjajahan. Selain itu, kamu juga harus tahu guys bahwa pemegang jabatan kepala Persemakmuran itu enggak turun menurun tapi ditunjuk. Nah di tahun 2018, commonwealth nations kemudian memilih Charles jadi kepala berikutnya dan sejak saat itu, Raja Charles III udah sering keliling ke negara-negara commonwealth tadi.
 
OK. Anything else?
Well, looking forward, calon penggantinya Raja Charles III, Pangeran William menyebut bahwa kalo dia sih nggak ngarep buat memimpin sebagai kepala Persemakmuran karena yang penting itu sikap kekeluargaannya dan kerja sama buat ngebangun masa depan.

When you’ve been happy a birthday surprise is thrown at you…

Wait until you hear about:
Dugaan pelanggaran kode etik.
 
Yoi. Hal itu yang sekarang terjadi sama Ketua DPR RI, Puan Maharani, guys. Waktu di-surprise-in ulang tahun pas rapat DPR kemarin, later on dia juga dilaporkan atas pelanggaran kode etik ke Mahkamah Kehormatan Dewan aka MKD.
 
Wait, background pls. 
You got it. So everything started di tanggal 6 September kemarin. Kayak hari biasa aja para anggota DPR termasuk para wakil ketua dan ketua lagi rapat membahas Laporan Kinerja DPR Tahun 2021/2022. Nah rupanya tanggal 6 September itu adalah hari ulang tahunnya Mbak Puan Maharani, guys. Jadi begitu Mbak Puan selesai kasih sambutan, langsung riuh lah ruang rapat rame sama lagunya Jamrud “Selamat Ulang Tahun’ dan para anggota dewan di situ pada berdiri, nyanyi-nyanyi dan kasih surprise ke ketua mereka yang lagi ulang tahun itu, guys.  
 
Wkwkw okay…
Well, sebenarnya yha sah-sah aja mau kasih surprise dan ngerayain ulang tahun. Kita juga sering begitu di kantor ygy. But the thing is, Mbak Puan tuh nggak men-skors rapatnya dulu, guys. That being saidsurprise ulang tahun itu diadain ditengah-tengah agenda negara which is rapat paripurna DPR. Ditambah lagi, keadaan mereka seneng-seneng di dalam situ tuh dianggap nggak sensitif sama masyarakat yang lagi sibuk-sibuknya berunjuk rasa right in front of gedung DPR untuk menolak kenaikan harga BBM. Dari situ, Mbak Puan lalu dilaporkan oleh seorang aktivis 98 sekaligus Ketua Kaukus Muda Anti Korupsi, Joko Priyoski, atas pelanggaran kode etik ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR deh.
 
Ya ampun. Terus terus?
PDI-Perjuangan langsung pasang badan dong. Anggota DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan, Junimart Girsang bilangnya birthday surprise-nya Mbak Puan tuh nggak melanggar kode etik apapun. Lebih jauh, Junimart juga bilang hal itu cuma sebatas spontanitas doang dan Mbak Puan pun nggak mengharapkan situasi itu, katanya. Bukan maunya Mbak Puan juga, katanya gitu. Terus, terkait laporan ke MKD, laporan itu udah masuk dan udah dibahas di rapat pleno MKD kemarin banget nih, gengs.
 
Jadi hasilnya udah ada?
Udah. Hasilnya, jeng jeng… Mahkamah Kehormatan Dewan memutuskan birthday surprise Puan Maharani nggak melanggar kode etik, guys. Wakil Ketua MKD, Nazaruddin Dek Gam menyampaikan Mbak Puan tuh nggak merayakan ulang tahunnya waktu rapat, dia cuma menerima ucapan aja dari temen-temennya para anggota dewan karena di hari yang sama dia lagi ulang tahun. That’s it. Dan nggak ada bukti terkait pelanggaran kode etik kayak yang dilaporkan, katanya.

I see. Anything else?
Btw kamu masih inget Bjorka? Itu loo hacker yang kita bahas kemarin. Nah, terkait birthday surprise-nya Mbak Puan juga ke-notice sama Bjorka ini, guys. Dalam akun Twitter-nya, dia bilang, “Apa kabar Bu @puanmaharani_ri? Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang memprotes harga BBM tepat di depan kantor Anda?”

Wear your masks, tightly!

Pake masker ternyata nggak cuma soal perkara Virus Corona, guys. 
 
Ada hal lain yang lebih penting untuk dihindari dengan masker, which is polusi. Gimana enggak? Ilmuwan bilang kalo polusi udaha itu erat kaitannya dengan penyakit kaya kanker paru-paru. Yep, berdasarkan studi di European Society for Medical Oncology Presidential Symposium di Paris, disebutkan bahwa polusi udara bisa memicu kanker paru-paru pada orang yang nggak pernah ngerokok, gara-gara partikel polutan udaranya bisa ngedorong perubahan sel di saluran udara. Specifically, studi dari Francis Crick Institute di London itu juga bilang kalo paparan partikel udara dengan diameter kecil, bisa ngedorong perubahan cepat di saluran napas pada gen yang disebut EFGR. Nggak cuma sampe di situ, studi lain bilang kalo paparan polusi udara erat kaitannya sama fungsi paru yang lebih rendah dan peningkatan risiko serangan jantung.
 
Soooo, masks have double function now. Jangan lupa pake masker di luar ruangan ya, guys. Apalagi kalian yang jadi pengabdi jalanan, yang seharian di transportasi umum kaya Transjakara, KRL dan OJOL! Penting banget buat selalu pake masker setiap saat.

“Kebanyakan salah data-datanya”

Gitu guys kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pas ngomentarin soal kebocoran datanya yang jadi korban doxing hacker Bjorka. Dalam hal ini, data pribadinya Pak Anies disebar lewat Telegram. Adapun data-datanya termasuk nama, alamat, NIK, nomor telepon, nama istri, dan nama orang tua Anies Baswedan. Tapi ya sayang aja kata Pak Anies, soalnya datanya salah.
 
Pak Anies 1-0 Bjorka

Announcement


No one bought us coffee today 🙁

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Repeat after us: Etiquette is important. So here are some things you shouldn’t be doing if you’re invited to a dinner party.
Advertisement