PPKM Level 1 Tetap Berlaku Hingga 5 September, Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Es di Greenland Terus Mencair Hingga Permukaan Air Laut Makin Tinggi, Olahraga Cardio Mengurangi Resiko Mati Muda

492

Hello

What’s a better way to start Wednesday other than listening to our podcast? Oh right, reading our newsletter :))) Now, in case anyone does not notice, it’s the last day of August. It’s been a great month and we hope the “Ber” gang will bring us more fantastic things ahead. See you next month!

What’s updated for the 1000th times but not your skripsi?

IDK anything revised more often than my skripsi…
Well, it’s PPKM aka Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat due to Covid-19. Yep, walaupun kehidupan rasanya udah back to normal, namun kamu perlu tahu guys bahwa PPKM tuh masih ada sampai sekarang, dan bakal terus berlanjut.

Oh iya?
Yadong. Jangan terkecoh sama festival-festival musik yang sekarang udah rame digelar di mana-mana, sekolah yang udah berjalan offline, dan kantor yang udah WFO. In fact, we’re still in the pandemic, people. But the good news is makin ke sini kondisinya makin membaik. Bahkan, Mei kemarin, seiring dengan perkembangan kasusnya yang kian melandai, Pak Jokowi resmi ngebolehin warga buat lepas masker di ruang terbuka.

Wow cool…
Nah tapi kan roda tuh berputar yah. Nggak berapa lama, kasus Covid di Indonesia naik lagi, dan secara Pak Jokowi lagi di luar negeri, giliran Wapres KH. Ma’ruf Amin yang memutuskan buat menarik dulu keputusan Pak Jokowi soal lepas masker di ruang terbuka itu deh. Begitu juga sama PPKM, status yang udah berlangsung lama banget di tanah air, yang mungkin lamanya cuma bisa dikalahin sama status jomblo kamu. EEHEHEHE
 
THX.
Aaaaanyway, kamu inget nggak dulu tuh ada wacana PPKM di Indonesia berakhir seiring dengan kasus Covid yang makin terkendali. Tapi faktanya rupanya nggak kayak gitu, guys. Disampaikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan nyampein pesan dari Presiden, PPKM nggak akan diakhiri kalau Covid nggak 100% terkendali. Makanya meskipun di level 1 PPKM tetap berjalan sampai sekarang.

Sampai sekarang?
Iya, adanya di level 1 which is yang paling mild. Adapun penetapan PPKM ini dilakukan lewat evaluasi di rapat terbatasnya Presiden dan jajarannya yang dilakukan dua minggu atau seminggu sekali, guys. Kayak kemarin, di tanggal 16 Agustus, pemerintah resmi memperpanjang PPKM dan berakhir hari Senin kemarin di tanggal 29. Terus, kemarin banget nih, pemerintah kembali memperpanjang PPKM sampai di tanggal 5 September mendatang. PPKM yang berlaku ini adalah PPKM level 1 di mana seluruh wilayah di Indonesia udah masuknya ke level itu semua.

Berarti kasus Covid masih tinggi ya?
For contextsemingguan ini udah tercatat ada sebanyak 4.331 kasus baru, dengan total 18 orang yang meninggal. Angka ini sebenarnya jauh lebih rendah dibanding zamannya Omicron yang sampai 30 ribuan kasus baru per harinya. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bilangnya dengan data begitu Covid di Indonesia udah masuk ke Zona Hijau.  In that sense, Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kemendagri Safrizal ZA, menyebut perpanjangan PPKM Level 1 ini dilakukan biar masyarakat tetap aware sama pandemi ini, seiring dengan mobilitas orang-orang yang terus meningkat dan pemulihan perekonomian nasional.

I see. Remind me again about the rules…
Sure. Kayak yang tadi kita bahas, dari kemaren-kemaren tuh sebenarnya kita emang udah dalam PPKM Level 1, guys. Soperaturannya juga sama kayak yang kemaren-kemaren. Sekolah, udah boleh berjalan secara tatap muka aka offline, perkantoran juga udah bisa WFO dengan kapasitas maksimal aka 100%, pasar, bioskop, mall, restoran juga sama, yaitu udah boleh beroperasi 100% dengan jam operasional maksimal jam 10 malam, kalau yang bukanya sore tutupnya boleh maleman di jam dua dini hari. Semuanya dilakukan dengan check in aplikasi PeduliLindungi.

Oh iya PeduliLindungi.

Nah soal ini juga. Kamu yang belum vaksin booster, kamu most likely nggak bisa beraktivitas kayak yang lain karena kalau kamu check in di PeduliLindungi, bakalan failed. Makanya buruan booster. In the meantime, pemerintah juga lagi sibuk melakukan berbagai langkah percepatan booster ini secara proaktif, terfokus, dan terkoordinasi. Karena sampai sekarang, capaian vaksin booster di Indonesia tuh belum maksimalguys. Baru 25,62% per 26 Agustus lalu.


Got it. Anything else I should know?
Balik lagi ke penggunaan masker dan the fact that Indonesia yang sekarang udah masuk zona hijau Covid-19. Sejumlah negara tuh udah mencabut aturan penggunaan masker di negara mereka, guys. Either di ruang terbuka atau ruang tertutup. Singapura misalnya. Nah Indonesia sendiri sampai sekarang belum ada hilalnya bakal mencabut or even melonggarkan penggunaan masker. Disampaikan oleh Jubir Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, hal ini dilakukan karena Indonesia ngambil langkah hati-hati biar pandemi bisa dikendalikan since WHO juga belum mencabut kewaspadaan Covid. Jadi buat memutuskan suatu kebijakan, Indonesia bakal melakukannya secara bertahap, katanya gituu.

Here’s your A to Z recap on: Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J…

Look no further. 
We got everything.

Remember we promised we will not talk about Ferdy Sambo’s case anymore
Today, we kinda break that promise JUST BECAUSEEEE…. kemarin itu adalah salah satu tahapan that we’re sure you don’t want to miss. Yep, we’re talking about Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. PENTING banget kan?

Why is it important?
Well, sesuai namanya, proses rekonstruksi adalah proses para tersangka memperagakan kembali what they did exactly di hadapan para penyidik. Proses rekonstruksi ini juga dikenal sebagai bentuk visualisasi dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang udah dikumpulkan selama masa pemeriksaan. Jadi kayak, “Coba lu praktekin lagi tindakan kriminal apa yang lo lakukan,” gitu guys. Soalnya kan, selama masa pemeriksaan tuh tersangka dan saksi ngasih keterangan secara terpisah dan masing-masing yah, jadi bisa aja interpetasinya beda-beda. Nah kalau dijelaskannya pake peragaan kembali dalam rekonstruksi, penyidik jadi lebih paham, guys. Apalagi di kasus pembunuhan kayak yang terjadi sama Brigadir Yosua ini.

Emang kenapa kalo pembunuhan?
Ya itu tadi. Penyidik tuh butuh diyakinkan one more time bahwa keterangan tersangka atau saksi tuh emang benar lewat rekonstruksi ini. Apalagi dalam kasus ini, as we all know ada banyak banget simpang siur yang terjadi sejak kasus ini menyebar beberapa waktu lalu. Jadi penyidik harus dapet keterangan penuh dan menyeluruh dari A sampai Z terkait kasus ini sebelum dibawa ke persidangan. Makanya kemarin, diadainlah rekonstruksi yang melibatkan lima tersangka yang udah ditetapkan sebelumnya: Ada Bharada Richard Eliezer aka Bharada E, inisial RR dan K, and the Bonnie and Clyde, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Tell. Me. Everything.

Sure. Jadi rekonstruksi yang digelar kemarin itu dimulai pukul 10 pagi dan nggak cuma diadain di Kompleks Polri di Duren Tiga sebagai Tempat Kejadian Perkara aka TKP tewasnya Brigadir Yosua, rekonstruksinya juga digelar di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jl. Saguling, yang nggak gitu jauh dari rumah dinasnya. Dari keterangan Polri, kenapa diadain di rumah pribadi juga karena itu rumah diduga jadi tempat perencanaan pembunuhan. Sesuai agenda, rekonstruksi ini terdiri dari 78 adegan, guys. Mulai dari kejadian di Magelang, perencanaan, tertembaknya Brigadir Yosua Hutabarat, sampai pascapembunuhan. Spesifiknya kayak gini:

  • Rumah Magelang sebanyak 16 adegan, meliputi peristiwa dari tanggal 4, 7, dan 8 Juli 2022.
  • Rumah di Saguling sebanyak 35 adegan, meliputi peristiwa di tanggal 8 dan peristiwa pascapembunuhan.
  • Rumah di Kompleks Polri sebanyak 27 adegan, meliputi peristiwa tertembaknya Brigadir Yosua.

Tapi sayangnya beberapa adegan harus diperankan sama peran pengganti karena Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menolak memerankan beberapa adegan, termasuk adegan penembakan kepalanya Brigadir J itu.


HMMMM….

Terus, lima tersangka ini kan didampingi sama kuasa hukumnya masing-masing yah. Ada juga perwakilan dari Komnas HAM, LPSK, Kompolnas, Brimob, dll. But, rombongan kuasa hukum keluarga Brigadir J waktu datang ke situ diusirguys. Hal ini disampaikan langsung oleh kuasa hukum keluarga korban, Kamarudin Simanjuntak. Dalam pernyataannya, beliau bilang, “Kita nggak bisa lihat apapun di sini, kita dimusuhi. Padahal kita pelapor. Dan ini jadi pelanggaran hukum yang sangat berat dan kontras sama pernyataan Kapolri terkait transparansi kasus ini,” gitu. Sementara dari pihak Polri, disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian, pihaknya emang nggak mengundang kuasa hukum keluarga korban, makanya sekalipun datang, mereka nggak diizinin masuk.


….
Nah tapi, biarpun nggak diizinin ikut rekonstruksi, kuasa hukum Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, sempat minta ke Polri supaya tangan para tersangka termasuk inisial K, RR, dan Ferdy Sambo diikat aja selama proses berlangsung. Bang Martin bilangnya tangan mereka hsrus diikat karena di situ kan juga ada Bharada E. Takutnya, mereka jadi gelap mata waktu ngeliat Bharada E yang notabene udah membongkar kasus ini, guys. 
Advertisement
Biar nggak ada serangan yang spontan gitu. Jadi yha biar Bharada E-nya aman dan nyaman juga selama proses berlangsung. Permintaan ini kemudian di-approve oleh penyidik Polri.

Kalo gitu kenapa dihadirkan juga Bharada E?
Nah ini dia yang jadi concern-nya LPSK, guys. LPSK menyebut Bharada E nggak seharusnya ketemuan dulu sama Ferdy Sambo dan tersangka lainnya. In this case, LPSK tuh worry sama psikologisnya Bharada E. Makanya mereka request dalam rekonstruksi itu Bharada E diganti aja sama pemeran pengganti. Tapi kalau kata Komnas HAM,  balik lagi ke tujuan rekonstruksi ini, kehadiran Bharada E penting banget, biar peristiwa ini jadi terang benderang. Bharada E pun didampingi sama tim kuasa hukumnya yang jaga jarak sama Ferdy Sambo dan tersangka lainnya, plus di-assist juga sama tim dari LPSK.
 
So where are we going from this?
Well, rekonstruksi sendiri bakal memperjelas duduk perkara buat nanti dilimpahkan ke pengadilan. Dalam hal ini, kejaksaan yang bakal berperkara di pengadilan sampai menerjunkan sepuluh orang jaksa untuk memantau langsung proses rekonstruksi. Also, talking about kejaksaan, kamu harus tahu guys bahwa berkas perkaranya Sambo dibalikin lagi oleh Kejaksaan ke kepolisian untuk dilengkapi. Nah setelah syarat-syaratnya lengkap, baru deh kasusnya mulai bergulir di pengadilan.
 
Anything else now?
Well, ada pemandangan menarik ni gengs dalam proses rekonstruksi yang digelar kemarin, di mana sempat tertangkap kamera Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi duduk bareng di sofa sebelahan gitu. Nggak berapa lama, Bu Putri yang belum pake baju oren karena belum ditahan keliatan nunduk terus taroh tangannya di muka. Nggak pasti apakah dia nangis atau nggak, tapi setelah itu, Ferdy Sambo langsung meluk istrinya dan cium kepala istrinya. There’s that. Mereka pelukan selama beberapa saat sebelum Ferdy Sambo dengan handy talkie di tangannya  manggil ketiga anak buahnya buat nyamperin.

When Iceland is green and Greenland is Icy….

Not anymore.
Karena beberapa waktu ini, es yang da di Greenland terus mencair sampai permukaan air laut pun jadi makin tinggi. Of course it’s a bad news, guys. But wanna know what’s worse? There is nothing we can do about it.

Wait. Greenland 
tuh isinya es?
Yoi. Kontras banget sama namanya, Greenland tuh nggak yang ijo-ijo asri gitu, guysInstead, dilansir dari National Geographic, karena posisinya yang dekat banget sama Kutub Utara, sebanyak 80% wilayah mereka justru dilapisi sama es. Nah, es yang ada di sana penting banget karena es di sana berhasil menyimpan sekitar 65 meter kubik air yang bantu menjaga kestabilan permukaan air laut. But nowadays, bongkahan es itu perlahan tapi pasti bakal mencair, gengs.

Kok bisa?
Yha apalagi kalau bukan climate crisis. As we all know, dampak climate crisis tuh makin gila banget ygy. Suhu bumi sekarang terusss naik. By logic, kalau suhu bumi semakin meningkat, kan panas. Karena adanya panas, es pun jadi mencair dong. Ini yang diprediksi bakal terjadi sama lapisan es di Greenland itu, guys. Spesifiknya, para ilmuwan bilang bakalan ada 3,3% lapisan es yang udah mencair dan kita nggak bisa ngapa-ngapain lagi. Jadi tinggal terima nasib aja gitu.

HAH Masa sih???
Iya. Again, by logic, es bisa aja dengan mudah berubah jadi air, tapi dengan keadaan kayak gini, bakalan susah buat itu air berubah jadi es dan mengubah situasi. Makanya para ilmuwan bilang keadaannya udah nggak bisa terelakkan lagi, guys.  Lebih jauh, penemuan yang dirilis di Journal Nature Climate Change ini bilang dengan es yang mencair itu, meaning permukaan air laut bakalan terus naik karena es yang awalnya nyimpen itu air sampe beku udah nggak ada lagi. Nah, kalau permukaan air udah terus naik, ya udah masyarakat yang tinggalnya di pesisir bakalan kebanjiran deh.

Jadi harus gimana dong?
Makanya penting banget isu ini jadi hightlight buat para world leader segera menemukan solusi terkait masalah ini, bersamaan dengan fenomena lain yang sama-sama jadi dampak climate crisis. Ilmuwan yang terlibat di situ bilangnya meskipun keadaannya udah nggak terelakkan, masih ada banyak cara buat meminimalisir kerusakan. Contohnya, dengan stick to Paris Agreement, gitu.

I see. Anything else?
Btw penelitian yang dilakukan ini dilakukan pake pengukuran lewat satelit, guys. Di mana mereka meneliti bentuk lapisan es di Greenland dari tahun 2000 sampai 2019 kemarin. Terus, penelitian ini juga dilakukan buat mereka ngukur how far this climate crisis has gone, sekalian mereka cari tahu possibility terkait hujan es, dan berapa banyak es yang dibutuhkan buat balikin situasi jadi stabil lagi.

When life is good…

You might wanna live longer.
Yep, siapa sih yang ngga mau punya umur panjang? Nah guys, baru-baru ini dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh JAMA Network Open ditemukan bahwa jenis olahraga cardio/aerobic, mulai dari berlari, renang, main tenis, sepedaan, hingga racket sports itu bisa mengurangi resiko kamu mati muda, jika dibandingkan sama mereka yang ngga melakukan kegiatan itu sama sekali. Jadi dalam published reportnya, disebutkan bahwa olahraga pake raket punya efek terhadap jantung yang paling tinggi, yakni penurunan resiko sakit jantung hingga 27%. Adapun untuk kanker, penurunan resiko tertingginya adalah kalo kamu melakukan olahraga lari yakni sebesar 19%. Setelah keduanya, jalan kaki ditemukan juga paling berpengaruh dalam mengurangi resiko mati di usia dini. Adapun kesimpulan ini diambil dari hasil survei terhadap lebih dari 272ribu orang berusia di antara 59-82 tahun yang ditanya terkait kegiatan olahraga mereka. Data ini kemudian dicocokkan dengan data kematian akibat kanker, sakit jantung, dan penyebab lain, dan hasilnya olahraga-olahraga tadi berpengaruh banget gengs dalam mengurangi resiko kematian dini.
 
See y’all later. We’re picking up the racket…

“Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami.” 

Emang luar biasa ygy saran dari Wakil Gubernur Jawa Barat Kang Uu Ruzhanul Ulum pada warga Jawa Barat dalam upayanya menanggulangi penyebaran AIDS. Jadi kemarin, Kang Uu bilang bahwa salah satu solusi dari penyebaran HIV/AIDS itu mendingan suaminya dibolehin poligami, karena toh ngga dilarang agama. Hal ini merujuk pada laporan terbaru dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung yang menyebutkan bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT). Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.
 
Sungguh sebuah solusi yang out of the box ya guys….

Announcement


Thanks to Shaisha, Lee jeno, Dini, Someone, and Choi Yeonjun for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Need more reasons why you should exercise? Read this.
Advertisement