Who’s singing “no the party won’t start till I walked in…”
Partai Politik.
Yep. Di awal Bulan Agustus ini, kalo kita memulainya dengan memperingati Hari Raya August by Taylor Swift *wkwkwkw*. Kalo para partai politik beda gengs. Mereka merayakannya dengan register, daftar, put their name on, calon peserta pesta demokrasi aka pemilu 2024. Yep, karena kemarin, Pendaftaran Pemilu 2024 resmi dibuka.
Wohoooo berarti fix nggak ditunda yah?
Iya dong. Setelah drama wacana Pemilu yang mau diundur beberapa waktu lalu, jadwal Pemilu yang udah ditetapkan sama Pemerintah dan DPR RI Alhamdulillah yah tetap sesuai jadwal. Rencananya, Pemilu 2024 bakal diadakan pada 14 Februari yang merupakan hari pencoblosan. Tapiii sebelum nyoblos itu kan riweuh dulu kan, ada pendaftaran, verifikasi, daftar ulang lagi, pengambilan nomor urut, masa kampanye, sampe beneran Hari H nyoblos. Nah, proses-proses yang panjang itu udah dimulai pada 1 Agustus kemarin itu guys, yang ditandai dengan pendaftaran partai politik ke EO party demokrasinya, aka Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Gimme all the details….
Olrait. Pendaftaran partai politik ini sendiri bakalan berlangsung selama dua minggu, terhitung dari tanggal 1 sampai tanggal 14 Agustus. Terus, tahapan pendaftaran ini dibagi ada verifikasi administrasi sama verifikasi faktual. Nah bersamaan dengan ini, KPU udah mulai kerja dari kemarin dengan membentuk beberapa tim, guys. Tim ini dibentuk buat ngurusin partai politik di beberapa kategori. Yaitu: Kategori partai yang 2019 lalu lolos ke Senayan, yang nggak lolos, sama partai bentukan baru. Nah kemarin banget nih, partai-partai itu daftar ke KPU.
I see….
To freshen you up, pada 2019 lalu ada 9 partai politik yang berhasil lolos sampai ke Gedung DPR RI di Senayan, yakni PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, PAN, dan PPP. In that sense, Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos bilangnya partai politik yang 2019 lalu berhasil lolos ke Senayan nggak perlu ikutan verifikasi faktual lagi. Cukup verifikasi administrasi aja. Meaning, 9 partai politik ini cukup datang, lengkapin berkas, nah kalau udah complete dan di-approve sama KPU, udah deh. Mereka resmi terdaftar sebagai peserta Pemilu 2024 mendatang.
Kalo yang ngga lolos?
Nah, kalo yang udah sempet bertanding di 2019 lalu tapi ngga lolos ke Senayan, kayak Perindo, PSI, Hanura, PBB, dll yang 2019 lalu nggak lolos ke Senayan, maka mereka dikelompokkan sama partai baru kayak Partai Pelita, Partai Gelora, Partai Ummat, dll dan harus menjalani verifikasi faktual. Nah verifikasi ini dilakukan oleh tim KPU sampai maksimal di bulan Desember nanti sebelum dinyatakan sah untuk jadi peserta pemilu 2024.
Now tell me what happened yesterday….
Nah kemarin itu kan hari pertama kali pendaftaran dibuka kan, jadi ya partai-partai pada berbondong-bondong ke KPU buat daftar. Disampaikan oleh another Komisioner KPU, Pak August slipped away… eh, maksudnya Pak August Mellaz, KPU udah menerima pernyataan bahwa akan ada total 18 partai politik yang mendaftarkan diri. Tapi di hari pertama kemarin, baru ada 10 parpol yang mendaftar, gengs.
Siapa ajatu?
10 pendaftar itu di antaranya ada PDI Perjuangan, Partai Keadilan dan Persatuan, Partai Reformasi, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasdem, PRIMA, Perindo, PBB, dan Partai Gelora. Terus, ga semua partai yang ada di DPR juga langsung daftar kemarin, guys. Misalnya, PKB dan Gerindra yang baru bakal daftar pada 8 Agustus mendatang. Terus juga PPP, Golkar dan PAN yang recananya sih mau daftarnya nanti aja di 10 Agustus.
Berarti yang daftar kemarin…
Ada PDI-P. Yep, pagi-pagi sekitar pukul setengah 8 pagi, rombongan PDIP udah long march jalan kaki dari kantor PDIP di Menteng, ke Gedung KPU RI. Dalam kesempatan itu, ada sekitar 300 orang kader yang ikut, dan dipimpin oleh Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuriyanto. Bang Hasto bilangnya yha PDI-P emang sengaja mau dateng pagi-pagi begini biar jadi yang pertama daftar. Apalagi momennya pas banget di bulan Agustus, pendaftaran partai politik gini bisa jadi bentuk semanagat nasionalisme dan patriotisme bela negara katanya
….. Okay
Kalau PDI-P daftar ke KPU pake long-march, nah kalau PKS beda lagi, geng. PKS, yang juga daftar di hari pertama ini datang ke Gedung KPU sambil salawatan. Ketua Umum PKS Akhmad Syaikhu bilangnya mereka emang salawatan dari semalemnya, berdoa biar Pemilu 2024 nanti bakalan tentram, aman, dan damai. Selain itu, mereka juga bawa Palang Pintu khas Budaya Betawi dengan maksud mereka mau nunjukin kalau mereka tuh menghormati budaya gitu lo, gengs. Secara kan KPU adanya di Jakarta, lekat sama budaya Betawi. Makanya dipakai lah Palang Pintu ini tadi.
Wow menarique…
Kalau dari tadi kita ngomongin PDI-P sama PKS yang tinggal lengkapin berkas terus kalau udah cus langsung jadi peserta Pemilu, now let’s move on to Perindo. Perindo, partai yang diketuai oleh taipan media Hary Tanoesodibjo itu juga baru aja daftar sebagai peserta pemilu kemarin, dan kedatangannya pun dipimpin langsung oleh Pak Hary Tanoe. nah, buat menggaet para calon pemilih, di 2024 besok, Perindo punya slogan baru, which is Indonesia Sejahtera. Menurut Pak Hary, sejahtera itu harus duluan ke-achieve. Nah, kalau udah, baru deh tuh bisa ngomongin persatuan dan kesatuan yang bakal dikokohkan di negeri ini katanya gitu. Perindo sendiri punya target di atas 10 Persen dan dapet sebanyak 60 kursi di DPR RI. Angka ini berkali-kali lipat lebih tinggi sih dari perolehan Perindo di 2019 yang punya suara sebesar 2,67%.
All right. Wrap it up..
Sure. Jadi inget guys, para partai politik kan pada long march rame-ramean datang ke Gedung KPU di hari Senin pagi yah. Terus, nggak ada treatment khusus di jalanan yang dilakukan pihak kepolisian menyusul rame-ramean ini. You know the ending… Yep. Macet. Dan pusat macetnya ada di depan Gedung KPU, di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Sekjen PDIP Bang Hasto Kristiyanto pun langsung menanggapi perihal kerumunan yang salah satunya dibuat oleh partainya. Dalam keterangannya, Bang Hasto menyampaikan permintaan maafnya karena udah bikin macet dan bikin lalu lintas transportasi jadi terganggu.