Pendaftaran Pemilu 2024 Resmi Dibuka, Pangeran Charles Terima Dana Dari Keluarga Terorisme, Tumpukan Sembako 2022 Tertimbun di Depok, Kasus Cacar Monyet Banyak Ditemukan Pada Pria

274

Hello

It’s Tuesday y’all. The weather has been so nice lately @catchmeup! HQ, and hopefully you’ll get a chance to meditate, and breathe some fresh air before starting the day. Now, remember to always take it day by day and all you have right now is now. Enjoy.

Who’s singing “no the party won’t start till I walked in…”

Partai Politik.
Yep. Di awal Bulan Agustus ini, kalo kita memulainya dengan memperingati Hari Raya August by Taylor Swift *wkwkwkw*. Kalo para partai politik beda gengs. Mereka merayakannya dengan register, daftar, put their name on, calon peserta pesta demokrasi aka pemilu 2024. Yep, karena kemarin, Pendaftaran Pemilu 2024 resmi dibuka.
 
Wohoooo berarti fix nggak ditunda yah?
Iya dong. Setelah drama wacana Pemilu yang mau diundur beberapa waktu lalu, jadwal Pemilu yang udah ditetapkan sama Pemerintah dan DPR RI Alhamdulillah yah tetap sesuai jadwal. Rencananya, Pemilu 2024 bakal diadakan pada 14 Februari yang merupakan hari pencoblosan. Tapiii sebelum nyoblos itu kan riweuh dulu kan, ada pendaftaran, verifikasi, daftar ulang lagi, pengambilan nomor urut, masa kampanye, sampe beneran Hari H nyoblos. Nah, proses-proses yang panjang itu udah dimulai pada 1 Agustus kemarin itu guys, yang ditandai dengan pendaftaran partai politik ke EO party demokrasinya, aka Komisi Pemilihan Umum (KPU).
 
Gimme all the details….
Olrait. Pendaftaran partai politik ini sendiri bakalan berlangsung selama dua minggu, terhitung dari tanggal 1 sampai tanggal 14 Agustus. Terus, tahapan pendaftaran ini dibagi ada verifikasi administrasi sama verifikasi faktual. Nah bersamaan dengan ini, KPU udah mulai kerja dari kemarin dengan membentuk beberapa timguys. Tim ini dibentuk buat ngurusin partai politik di beberapa kategori. Yaitu: Kategori partai yang 2019 lalu lolos ke Senayan, yang nggak lolos, sama partai bentukan baru. Nah kemarin banget nih, partai-partai itu daftar ke KPU.
 
I see….
To freshen you up, pada 2019 lalu ada 9 partai politik yang berhasil lolos sampai ke Gedung DPR RI di Senayan, yakni PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, PAN, dan PPP.  In that sense, Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos bilangnya partai politik yang 2019 lalu berhasil lolos ke Senayan nggak perlu ikutan verifikasi faktual lagi. Cukup verifikasi administrasi aja. Meaning, 9 partai politik ini cukup datang, lengkapin berkas, nah kalau udah complete dan di-approve sama KPU, udah deh. Mereka resmi terdaftar sebagai peserta Pemilu 2024 mendatang.
 
Kalo yang ngga lolos?
Nah, kalo yang udah sempet bertanding di 2019 lalu tapi ngga lolos ke Senayan, kayak Perindo, PSI, Hanura, PBB, dll yang 2019 lalu nggak lolos ke Senayan, maka mereka dikelompokkan sama partai baru kayak Partai Pelita, Partai Gelora, Partai Ummat, dll dan harus menjalani verifikasi faktual. Nah verifikasi ini dilakukan oleh tim KPU sampai maksimal di bulan Desember nanti sebelum dinyatakan sah untuk jadi peserta pemilu 2024.
 
Now tell me what happened yesterday….
Nah kemarin itu kan hari pertama kali pendaftaran dibuka kan, jadi ya partai-partai pada berbondong-bondong ke KPU buat daftar. Disampaikan oleh another Komisioner KPU, Pak August slipped away… eh, maksudnya Pak August Mellaz, KPU udah menerima pernyataan bahwa akan ada total 18 partai politik yang mendaftarkan diri. Tapi di hari pertama kemarin, baru ada 10 parpol yang mendaftar, gengs.
 
Siapa ajatu?
10 pendaftar itu di antaranya ada PDI Perjuangan, Partai Keadilan dan Persatuan, Partai Reformasi, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasdem, PRIMA, Perindo, PBB, dan Partai Gelora. Terus, ga semua partai yang ada di DPR juga langsung daftar kemarin, guys. Misalnya, PKB dan Gerindra yang baru bakal daftar pada 8 Agustus mendatang. Terus juga PPP, Golkar dan PAN yang recananya sih mau daftarnya nanti aja di 10 Agustus.
 
Berarti yang daftar kemarin…
Ada PDI-P. Yep, pagi-pagi sekitar pukul setengah 8 pagi, rombongan PDIP udah long march jalan kaki dari kantor PDIP di Menteng, ke Gedung KPU RI. Dalam kesempatan itu, ada sekitar 300 orang kader yang ikut, dan dipimpin oleh Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuriyanto. Bang Hasto bilangnya yha PDI-P emang sengaja mau dateng pagi-pagi begini biar jadi yang pertama daftar. Apalagi momennya pas banget di bulan Agustus, pendaftaran partai politik gini bisa jadi bentuk semanagat nasionalisme dan patriotisme  bela negara katanya
 
….. Okay
Kalau PDI-P daftar ke KPU pake long-march, nah kalau PKS beda lagi, geng. PKS, yang juga daftar di hari pertama ini datang ke Gedung KPU sambil salawatan. Ketua Umum PKS Akhmad Syaikhu bilangnya mereka emang salawatan dari semalemnya, berdoa biar Pemilu 2024 nanti bakalan tentram, aman, dan damai. Selain itu, mereka juga bawa Palang Pintu khas Budaya Betawi dengan maksud mereka mau nunjukin kalau mereka tuh menghormati budaya gitu lo, gengs. Secara kan KPU adanya di Jakarta, lekat sama budaya Betawi. Makanya dipakai lah Palang Pintu ini tadi.
 
Wow menarique…
Kalau dari tadi kita ngomongin PDI-P sama PKS yang tinggal lengkapin berkas terus kalau udah cus langsung jadi peserta Pemilu, now let’s move on to Perindo. Perindo, partai yang diketuai oleh taipan media Hary Tanoesodibjo itu juga baru aja daftar sebagai peserta pemilu kemarin, dan kedatangannya pun dipimpin langsung oleh Pak Hary Tanoe. nah, buat menggaet para calon pemilih, di 2024 besok, Perindo punya slogan baru, which is Indonesia Sejahtera. Menurut Pak Hary, sejahtera itu harus duluan ke-achieve. Nah, kalau udah, baru deh tuh bisa ngomongin persatuan dan kesatuan yang bakal dikokohkan di negeri ini katanya gitu. Perindo sendiri punya target di atas 10 Persen dan dapet sebanyak 60 kursi di DPR RI. Angka ini berkali-kali lipat lebih tinggi sih dari perolehan Perindo di 2019 yang punya suara sebesar 2,67%.
 
All right. Wrap it up..
Sure. Jadi inget guys, para partai politik kan pada long march rame-ramean datang ke Gedung KPU di hari Senin pagi yah. Terus, nggak ada treatment khusus di jalanan yang dilakukan pihak kepolisian menyusul rame-ramean ini. You know the ending… Yep. Macet. Dan pusat macetnya ada di depan Gedung KPU, di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Sekjen PDIP Bang Hasto Kristiyanto pun langsung menanggapi perihal kerumunan yang salah satunya dibuat oleh partainya. Dalam keterangannya, Bang Hasto menyampaikan permintaan maafnya karena udah bikin macet dan bikin lalu lintas transportasi jadi terganggu.

When people keep talking about Prince Charles….

But not his love story.
Yep. Kalau ngomongin keluarga kerajaan Inggris tuh, top of mind kita pasti langsung tertuju ke drama dan konfliknya Pangeran Charles, Camilla, dan cerita mendiang Lady Diana. Not to mention The Queen Elizabeth II, penguasa Inggris terlama sepanjang sejarah. Kali ini, kita mau bahas Pangeran Charles, tapi bukan soal cinta-cintaannya, guys. Bukan juga hubungan dia di internal Royal Family, tapi hubungannya dia dengan keluarga Osama Bin Laden, dalang peristiwa 9/11.
 
Tell me. 
Jadi minggu ini, publik Inggris baru aja dikejutkan dengan sebuah laporan yang diterbitkan The Sunday Times minggu lalu. Dalam laporannya diketahui bahwa Pangeran Charles menerima dana sumbangan sebesar 1,2 juta GBP buat lembaga amalnya, The Prince of Wales Charitable Fund. Sebenernya nggak ada masalah sama dana sumbangan ini, guys. Tapi yang publik permasalahkan di sini adalah sumber aka pihak yang ngasih sumbangan ini.

Emang siapa? Masa Osama? 
Yes, nggak mungkin Osama juga, guys. Secara doi juga udah tewas terbunuh tentara AS Mei 2011 lalu di Pakistan. The Sunday Times menyebut pihak yang kasih sumbangan segede 1,2 juta GBP ini masih ada sangkut pautnya sama Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda dan dalang 9/11 attacksSo, everybody, meet: Bakr bin Laden dan Shafiq bin Laden, yang nggak lain nggak bukan saudara tiri satu bapaknya Osama.
 
Wow okay…. 
balik lagi ke laporannya The Sunday Times, di situ terungkap kalau di tahun 2013 lalu, dua tahun setelah Osama tewas, mereka berdua ketemuan sama Pangeran Charles di kantornya Charles di Clarence House, London dan menawarkan sumbangan itu. Terus, meskipun beberapa advisors dan orang-orang kepercayaannya pangeran bilang nggak usah ambil dana sumbangan tersebut, tapi Charles tetep say yes dan meng-acc dana sumbangan itu.

Ya ampunn….
Okay. Enough with the Sunday Times. Now let’s hear it from Prince Chalres himself yang diwakili oleh Ian Chreshirehead di Prince of Wales Charitable Fund. Well, pihak sana sih tetep membenarkan kalau emang ada sumbangan dari saudaranya Osama bin Laden. HOWEVER, keputusan itu tuh nggak serta merta datang dari Prince Charles sendiri, guys. Tapi dari orang-orang kepercayaannya si pangeran yang berjumlah lima orang pada saat itu. Terus dalam proses penerimaannya, mereka udah audit dulu jadi emang duitnya clean dan bisa mereka terima gitu.

….
Nah yang publik Inggris masalahkan tuh sebenernya lebih ke: U gpp banget mau menerima duit buat sumbangan, tapi kira-kira proper atau engga, sebuah lembaga amal, apalagi punya keluarga Kerajaan Inggris, bahkan penerus tahta kerajaan Inggris, menerima dana sumbangan dari pihak dengan background terorisme kayak gitu? Of course reputasi Pangeran Charles dan lembaga amalnya bakalan tercoreng dong. Apalagi sebelum ini, berbagai lembaga amal punyanya Pangeran Charles tuh emang sering mengundang kontroversi publik, gengs.
Advertisement
 
Oh ada lagi sebelum ini?
Ada. Jadi awal tahun lalu, ada juga berita-berita heboh tentang lembaga amalnya Pangeran Charles yang diduga membantu seorang miliader Arab Saudi atas nama Mahfouz Marei Mubarak buat mendapatkan gelar kehormatan kerajaan dan status warga negara Inggris dengan imbalan berupa sumbangan yang disalurkan ke lembaga amalnya itu. Dan dari keterangan kantornya Charles, Clarence House tadi, Charles nggak tau apa-apa soal hal ini.
 
Got it. Anything else I should know?
Apart from that, Pangeran Charles dan istrinya, Camilla lagi bersuka cita dan nostalgia karena beberapa waktu lalu mereka abis mengunjungi Sandringham Flower Show yang ke-139 di Norfolk, Inggris. Flower show yang nunjukin bunga-bunga, sayuran, dan kerajinan tangan ini tuh penting banget buat British Royal Family, apalagi buat Charles since semasa kecil dia suka dibawa neneknya, the Queen Mother of Elizabeth. Acara ini sendiri udah ditunda selama dua tahun gara-gara pandemi, dan dalam pernyataannya, Charles bahagia banget pameran ini akhirnya ada lagi.

When Depok strikes again…

Boy, do we love Depok so much.
Yep, Depok tuh udah deket dari Jakarta, punya walikota yang anti-mainstream (pasang lagu di lampu merah, gimana ga antimainstream coba?), hingga punya berbagai kisah seru yang bikin geleng-geleng kepala. Kalo sebelumnya ada soal babi ngepet, kini kemarin banget, warga Depok dikejutkan oleh temuan di salah satu lapangan di sana. Adapun temuan itu berupa tumpukan sembako yang udah tertimbun sejak tahun 2020 lalu. Bukan sembako sembarangan, sembako ini diduga adalah bantuan presiden dalam program Bansos COVID-19, yang end up dikorupsi itu.
 
WHAT???
Iya. Kamu masih inget kan sama kasus korupsi yang dilakukan eks Menteri Sosial Juliari Batubara akhir 2020 lalu. Nah, di situ Juliari bersama Kementerian Sosial kan supposed to menyalurkan berbagai bantuan sosial buat masyarakat yang terdampak COVID-19 kan. Masalahnya, ada yang beneran tersalurkan tapi dengan kuantitas dan kualitas yang nggak proper sama sekali, ada juga yang nggak tersalurkan sama sekali, even sampai sekarang. The question is ke manakah perginya bantuan sosial yang nggak tersalurkan ini? Kayak, Kok tiba-tiba ilang nggak ada kabar gitu yekan.
 
Iya yah. Kemanakah dia?
Diduga kuat sih ada sebagian dari paket bansosnya yang dikubur, gengs. Iya, dugaan ini getting stronger ketika ada laporan seorang petugas ekspedisi JNE yang biasa markirin kendaraannya di Lapangan KSU, Depok, deketan sama Gudang JNE Expres Depok. Petugas itu ngelapor ke seorang warga yang juga pemilik lahan, namanya Pak Rudi Samirin. Dari situ, Rudi pun langsung ngecek langsung keadaan di lapangan, bahkan sampai bawa alat berat segala, sampai akhirnya, Jumat kemarin, dia menemukan kalau emang ada tumpukan sembako dengan label “Bantuan Presiden” di situ. Bau pula. Bau yang menyengat gitu lo. Ada beras, ada tepung terigu, minyak goreng, bahkan telur. Langsung lapor polisi lah dia. Polisi pun gercep langsung datang dan melakukan olah TKP.
 
Shizzz….
Lubang itu sendiri digali oleh seorang warga atas nama Nanang Firmansyah, guys. Dari penuturan Nanang, dia dapet orderan buat gali lubang dengan ukuran lebar 2 meter kedalaman 1,5 meter. Tapi dia gali doang. Abis ngegali pun langsung ditinggalin gitu aja itu lobang. Sampai sini, kalau kamu perhatiin, the dots are connected gitu lo, guys. Mulai dari lobang yang udah digali sejak 2020, terus pejabat Kementerian Sosial yang ternyata corrupt terkait bansos, sampai akhirnya di tahun 2022 ketemulah timbunan sembako dengan label Bantuan Presiden. Makanya diduga kuat kalau timbunan paket sembako yang ditemukan ini adalah Bantuan Presiden dalam program Bansos waktu awal pandemi 2020 lalu
 
Tapi JNE banget nih? 
Nah dalam hal ini, JNE akhirnya speak up kan. JNE menyanggah mereka melakukan pelanggaran. Dari klaim-nya JNE sih, itu sembako emang rusak, guys. Jadi yha nggak bisa didistribusikan ke masyarakat. Makanya sesuai SOP yang berlaku, sembako itu akhirnya dikubur. Disampaikan oleh VP Marketing JNE, Eri Palgunandi, JNE tuh selalu mematuhi dan mengikuti segala peraturan yang berlaku dan mengedepankan nilai-nilai berbagi, memberi, menyantuni, dan saling menghargai dan menghormati.
 
I believe the govenment has a say…
Yep. Pihak istana kepresidenan menyebut mereka nggak pernah bekerja sama dengan JNE dalam distribusi bantuan sosial. Nggak ada pihak ketiga, semuanya disalurkan dalam satu hari selesai sesuai data yang didapat dari pemerintah daerah, terus distribusinya sendiri melibatkan Polres dan Kodim. Jadi nggak ada bantuan dari ekspedisi manapun dalam hal penyaluran bansos ini. Pejabat di istana yang nggak mau disebutkan namanya itu juga membenarkan kalau tumpukan sembako itu emang bansos yang waktu itu dikoordinir sama Juliari Batubara. Dan sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan apapun dari Kementerian Sosial.
 
I see. Anything else I should know?
Atas temuan ini, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, TB Ace Hasan Syadzily meminta kepada Kemensos supaya plz kasih penjelasan kenapa itu ada bantuan sampe dikubur gituuu? Kata Kang Ace, Kemensos tetap harus memberi penjelasan meski JNE selaku distributor udah bersuara terkait penemuan itu. Kang Ace juga mempertanyakan klarifikasi JNE bahwa beras tersebut udah kedaluwarsa.

Who’s having some “partner” in mind…

World Health Organizations aka WHO.
So, another development about the monkeypox aka cacar monyet ni gengs… Jadi menurut Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di akhir minggu lalu, diketahui bahwa mayoritas kasus monkeypox ditemukan pada pria yang melakukan hubungan seksual dengan pria. Karenanya, beliau menyarankan pada kelompok tersebut untuk mengurangi jumlah sex partner-nya, demi menghindari resiko terpapar penyakit cacar monyet. Terus, kalo bisa juga dipikir-pikir lagi deh kalo mau berhubungan seks dengan partner baru.
 
Pak Tedros bilang bahwa wabah ini tuh bahaya banget, karena sangat berpengaruh buat komunitas, individual, hingga negara. Karenanya, semua pihak harus berkomitmen untuk menghentikan penyebarannya dan melindungi kelompok yang rentan terpapar. Adapun untuk mengurangi resiko paparan ini, maka yang perlu dilakukan adalah making safe choices for yourself and others. He said, “For men who have sex with men, this includes, for the moment, reducing your number of sexual partners, reconsidering sex with new partners and exchanging contact details with any new partners to enable followup, if needed.”
 
Meski banyak ditemukan di kelompok pria yang berhubungan seks dengan pria, Pak Tedros tetep ngingetin bahwa stigma dan diskriminasi adalah bentuk virus yang berbahaya. Jadi yang penting, hindari skin to skin contact aja sama orang yang keliatannya lagi menderita penyakit tersebut, dan selalu maintain physical hygiene ygy.

“Terpidana melunasi pembayaran uang pengganti ini secara bertahap dengan tiga kali cicilan,”

Gitu guys kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kemarin, pas ngejelasin soal pembayaran denda atas hukuman pidana tambahan bagi koruptor dana bansos Juliari Batubara yang berupa uang pengganti sebesar Rp 14,5 miliar ke KPK. Kini, duit itu udah disetorkan oleh KPK ke kas negara. Terkait pembayarannya yang dicicil ini, Bang Ali Fikri bilang bahwa KPK menghargai inisiatif dari terpidana tersebut sebagai bentuk ketaatan atas tuntutan tim Jaksa KPK dan putusan hakim Tipikor. FYI guys, jadi Juliari Batubara yang mantan Menteri Sosial itu di tahun 2020 ditangkap KPK karena melakukan korupsi dana bansos COVID-19 senilai Rp 32,2 miliar. Karena tindakannya ini, doi divonis 14 tahun penjara dan denda Rp 14,5 miliar tadi. Tapi ya itu, bayar dendanya dicicil…
 
Now you got paylater in mind…

Announcement


Thanks to Dhira, Ardita, Someone, Cindylia, and Refo for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Want to start reducing food waste? Read this
Advertisement