Moderna & Pfizer Berseteru Hukum ke Pengadilan

229

Who’s saying “It’s mine!”

Moderna.
Yep, another drama dari pervaksinan Covid-19. Tapi tenang, bukan soal penyakitnya karena ini soal tuntutan hukumnya gengs. Jadi, kamu pasti udah nggak asing kan sama Moderna dan Pfizer-BioNTech? Yep, dua jenis vaksin yang kita andelin banget buat mengakhiri pandemi Covid-19 ini lagi berseteru secara hukum sampe terjadi tuntutan di Pengadilan.


Hah kok bisa?
Iya, Well, selain nggak asing sama nama vaksin, kamu pasti juga udah nggak asing kan sama teknologi mRNA yang berperan penting banget buat pengembangan teknologi vaksin Covid-19, yang eventually ditemukan oleh para peneliti Moderna. Terus, saking pentingnya pengembangan teknologi ini, mRNA ini banyak banget dipake sama berbagai jenis vaksin, guys. Mulai dari Pfizer, Spikevax, sampai BioNTech.

Go on…
The thing is menurut versinya Moderna jenis vaksin lain yang pake teknologi mRNA ini nggak izin sama Moderna sebagai inventor. Padahal, teknologi ini udah dipatenkan sama Moderna dari tahun 2010 terus lanjut lagi di 2016. Makanya, klaim dari Moderna adalah pelanggaran hak paten yang dilakukan oleh Prizer-BioNTech yang juga pake teknologi mRNA. Gugatan ini didaftarkan ke pengadilan AS hari Jumat kemarin deh, dan ini tentunya langkah hukum yang shocking banget buat Pfizer dan jenis vaksin lainnya.

Respon mereka gimana emang?
Nah dalam keterangannya, Pfizer tuh belum ngecek lagi terkait tuntutan ini. Tapi dari klaim mereka, teknologi mRNA tuh emang punyanya BioNTech, trus di kemudian hari dikembangkan lagi barengan sama Pfizer. Makanya dari versi mereka, kekayaan intelektual yang sekarang jadi issue ini emang punyanya mereka, dan mereka siap buat membela diri nanti di pengadilan.

Tapi Moderna tuh maunya gimana sih?
Well, dalam keterangannya, Moderna tetap kekeuh kalau hak paten mRNA adalah punya mereka. Disampaikan oleh jubirnya, Moderna tuh nggak mau juga kalau sampai vaksin lain hilang dari peredaran, mereka juga nggak menuntut itu vaksin buat nggak jualan lagi. Secara vaksin tuh dibutuhkan banget kan sama orang di seluruh belahan dunia. However,
Advertisement
 yang mereka harapkan di sini adalah adanya ganti rugi dari royalti teknologi mereka yang udah dipake sama vaksin-vaksin itu di berbagai negara. Kayak AS, yang udah beli ratusan juta dosis jenis vaksin Pfizer dan BioNtech. Terus, speaking of ganti rugi, terms and condition applied, guys. Mereka nggak akan minta dana ganti rugi dari negara-negara berpenghasilan rendah kayak negara-negara Afrika sana.

Terus kalau udah?
Nah sekarang kan masih diproses nih kasusnya sama pengadilan, pakar hukum paten Bioteknologi dari University of Illinois namanya Jacob Sherkow bilang kalau Moderna sampai menang di pengadilan, Pfizer terpaksa bayar ganti rugi puluhan juta dolar AS, as Moderna wishes. Angka ini emang nggak seberapa dibandingkan sama penjualan Pfizer yang mencapai 36,8 miliar dolar AS tahun lalu,

I see. Anything else?
Fyi vaksin-vaksin ini mulai dari Pfizer BioNTech, bahkan Moderna emang udah disahkan sebagai vaksin yang legit digunakan buat menekan penularan Covid-19 di AS sejak Desember 2020 lalu. Merek vaksin ini pun mendominasi penyebaran vaksin di AS ever since. Nah seiring dengan berkembangnya vaksin booster lanjutan aka dosis ke-4, minggu ini rencananya mereka bakal ngajuin lagi pengesahannya di Food and Drugs Administration considering Covid-19 yang masih haunting banget bagi masyarakat AS. Minggu lalu, masih ada 89.888 kasus di AS dengan 477 orang yang meninggal.
Advertisement