Harga Telur Naik, Menteri Perdagangan : Itu Hal Biasa

258

When telur ceplok is your “tanggal tua” food…

Not anymore.
Yep. Bad news buat anak-anak kos dan seluruh rakyat penganut prinsip “Makan yang penting kenyang”. Telur ceplok, telur dadar, telur sambel balado dll tuh kan menu andalan kita kalau lagi bokek yekan. Nah tapi, beberapa minggu terakhir harga telur lagi naik nih, guys. Tapi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bilangnya, “Itu hal biasa.” :))))

NOOOOO
No harga telurnya naik atau statement-nya Pak Zulhas nih? :)) Anyway jadi normally, di sebagian besar wilayah di Indonesia, harga telur per kg-nya tuh kan ada di Rp 22ribu sampai Rp24 ribu. Teru sekarang, harganya tiba-tiba melonjak naik ke tiga puluh ribuan, bahkan ada yang nyampe ke 40 ribu per kilo gram-nya. Warga ngeluh dong, secara telur tuh salah satu bahan pokok yang pasti dipake sama semua orang. Bukan cuma buat rumah tangga, tapi juga buat kebutuhan industri: Sama abang-abang martabak misalnya, atau di rumah makan, restoran, bakery, dll.

Emang gara-gara apa sih?
Nah, dalam keterangannya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bilangnya tingginya harga telur ayam saat ini tuh salah satunya dipengaruhi sama bantuan sosial yang sekarang lagi digelontorkan ke masyarakat di berbagai daerah, guys. Jadi dari Kementerian Sosial ngasih dana bantuan ke pemerintah daerah. Terus pemerintah daerah belanjain dana itu buat bahan-bahan pokok termasuk telur, guys. Makanya permintaan telur di pasar jadi tinggi,  pasokannya kurang, dan end up harganya jadi meningkat deh.

Wow okay….
Speaking of Dana Bansos, Pak Zulhas, yang juga udah ketemuan sama pengusaha dan peternak juga menyebut faktor lain yang bikin harga telur naik adalah bansos yang nggak rutin disalurkan tiap bulan. For context, bantuan dari Kemensos ini emang dirapel per tiga bulan, guys. Telur kan juga nggak bisa cepat diprosesnya yah, butuh waktu lah. Nah sekalinya ada, permintaannya otomatis mendadak banyak. Makanya harganya juga naik. Dari sini, pengusaha dan peternak jadi ngusulin buat bansosnya turun per bulan aja, ceunah. Biar harga pasar tetap stabil.

Jadi gara-gara pemerintah juga gitu?
Nah dengar pernyataan kayak gini, Menteri Sosial Tri Rismaharini ke-trigger dong.  Bu Risma nggak terima kalau bansos yang beliau programkan disebut sebagai penyebab kenaikan harga telur. In that sense, Bu Risma menegaskan pihaknya nggak mengatur pembelian produk bansos buat masyarakat. Secara bantuan yang diprogramkan Kemensos tuh berupa bantuan tunai sebesar 200.000 rupiah tiap bulannya. Lebih jauh, Bu Risma bilang pihaknya nggak pernah maksa harus telur yang dibeli. Kalau kata Bu Risma, “Yang penting bernutrisi, bisa Ikan, daging, dll.” Jadi kalau harga telurnya naik, “Jangan salahin kita dong,” gitu guys kira-kira. Sampai berita ini diturunkan, Kemensos belum ngerespons lagi soal bantuan yang dirapel per tiga bulan itu.

I sense some drama here….
Yep, and it’s still Monday. Dalam keterangannya, Pak Zulhas nggak nyalahin Bu Risma dan Kementerian Sosial kok. Cuma yha itu tadi
Advertisement
, periode waktu pemerintah daerah buat belanjain bansos itu terlalu mendadak, dan dalam jumlah yang banyak pula. Hal ini kemudian berdampak sama para pembeli dong. Mereka yang sehari-hari bergantung banget sama telur akhirnya harus mengurangi pembeliannya deh. Karena para pembeli nggak banyak beli, keuntungan pedagang otomatis jadi mengurang juga dong. Dari sini, para pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mendesak pemerintah supaya buru-buru cari solusi supaya masalah ini cepat selesai dan harga telur buruan stabil lagi.

Yes pls. Did anyone say anything?
Merespons hal ini, Presiden Jokowi bilang, “Insya Allah dua minggu lagi akan turun.” Karena kalau versinya beliau, kenaikan harga telur ini emang fluktuasi biasa, guys. Ntar ketika kondisinya udah stabil lagi, harga telur di pasaran pun bisa turun juga. Selain itu, masih dari versinya Pak Jokowi, harga telur yang meningkat juga karena harga pakan ternak yang lagi tinggi, guys. Makanya, Badan Pangan Nasional pun langsung berkoordinasi sama asosiasi peternak dan menghubungkan peternak tadi dengan daerah sentra produksi kayak Sumbawa dan Dompu. Lebih lanjut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi juga menyampaikan pihaknya udah merumuskan langkah penguatan sektor unggas yang berkelanjutan pake Harga Acuan Pembelian /Pembelian dan dibahas sama semua stakeholders. 

…..
Pokoknya Pak Arief bilang Badan Pangan Nasional udah berkolaborasi sama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, sampai Satgas Pangan. In that sense, Badan Pangan Nasional lagi saling berkolaborasi sama pihak-pihak terkait biar peternak sejahtera, pedagang untung, masyarakat senyum-senyum hepi. Kayak kamu kalo abis texting-an sama gebetan.


Got it. Anything else I should know?
Btw bukan cuma harga telur yang sekarang naik, guys, tapi BBM juga. Terhitung sejak awal bulan ini, Pertamina udah menaikkan harga tiga jenis BBM, yaitu Pertamina Dex, Pertamax Turbo, dan Dexlite. Selain itu, harga BBM Subsidi Pertalite dan Solar juga ada rencana mau dinaikin sama pemerintah, guys. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bilangnya BBM Subsidi sekarang itu udah membebani APBN sebesar Rp502 triliun. That being said, subsidi yng biasa dipakai sekarang itu nilainya lebih tinggi dari BBM yang biasa dipakai, guys. Kalau begini terus kondisinya, beban ke APBN bisa lebih tinggi lagi, yaitu sebesar Rp698 triliun. Makanya, naikin harga ajala, biar ga jadi beban negara mulu. Kira-kira gitu, guys.
Advertisement