WHO Mengumumkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global

203

What’s just declared as a global threat?

Monkeypox.
Yep, belakangan ini kita kan lagi deg-degan soal penyebaran penyakit monkeypox aka cacar monyet ygy. Nah ternyata, karena kasusnya makin banyak dan penyebarannya makin mengkhawatirkan, akhirnya Sabtu kemarin, World Health Organizaions (WHO) resmi mengumumkan monkeypox ini sebagai Darurat Kesehatan Global aka global emergency.
 
Not again…
We know 🙁 Dalam keterangan resminya setelah pengumuman, bos WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bilang bahwa saat ini, penyakit cacar monyet tuh udah menyebar dengan sangat pesat ke seluruh dunia, dan banyak negara yang masih belum memahami secara penuh tentang penanganannya gimana. Makanya, status ini juga bertujuan sebagai “alarm” di mana negara-negara udah harus mulai bekerjasama dalam melakukan riset dan berbagi vaksin untuk membendung penyebarannya.
 
Tell me this monkey pox again. 
Well sesuai namanya, cacar monyet ini most likely mirip banget sama jenis cacar yang lain. Cuma bedanya, cacar monyet awalnya menyerang koloni kera sampai ke monyet, tupai, tikus, dan menyebar ke manusia. Selanjutnya, US Center for Disease Control and Prevention aka CDC Amerika Serikat juga menyebut bahwa yang membedakan cacar monyet dengan jenis cacar lain adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening yang terjadi di beberapa bagian tubuh. Adapun beberapa gejala dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, hingga ruam yang biasanya muncul 1-3 hari setelah demam.
 
Ouch 🙁
Scary rite 🙁 Adapun awalnya penyakit ini emang sering kali ditemukan di Afrika. Namun dalam beberapa bulan terakhir ini, kasusnya semakin menyebar ke negara-negara lain yang ga pernah kena penyakit ini sebelumnya (nonendemik), kayak AS, Eropa, bahkan Asia. Sejauh ini, WHO udah menemukan 16 ribu kasus di 75 negara di dunia. Terus efek dari penyakit ini bisa parah banget guys, worst case-nya bisa menyebabkan kematian. Sejauh ini monkeypox udah menyebabkan lima pasien meninggal dunia. Dari situ, akhirnya lewat pertemuan yang dilangsungkan WHO weekend kemarin, Sekjen WHO kemudian mengumumkan kalau monkeypox ditetapkan sebagai darurat kesehatan global.
 
Ya ampun….
Dengan ditetapkannya wabah ini sebagai darurat kesehatan global, maka artinya WHO udah memandang bahwa monkeypox adalah ancaman yang cukup signifikan bagi kesehatan publik secara global. Darurat kesehatan global ini juga ditetapkan WHO sebagai siaga tertinggi di mana respons internasional harus di-elevate lagi to the next level when it comes to this outbreak. Jadinya nggak bisa santuy-santuy lagi, perlu ada protokol penanganan terstentu biar monkeypox nggak bernasib sama kayak Covid-19. Yep, jadi pandemi.
 
Terus, action steps-nya gimana?
Well, sama kayak waktu jaman Covid-19, WHO bakal mengerbitkan semacam guidance and reccomendation terkait penanganan kasus ini kalau ditemukan di suatu negara. Terus kalau ditemukan, atau bahkan ada kejadian yang nge-trigger
Advertisement
 penemuan kasus monkeypox ini, negara harus melapor ke WHO untuk penghitungan dan analisa kasus. That being said, suatu negara harus lebih aware dan melakukan tindakan yang lebih serius sama si monkeypox ini.
 
Di Indonesia gimana?

Di Indonesia sendiri, Jubir Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril memastikan bahwa belum ada kasus monkeypox yang ditemukan di tanah air. Tapi again, namanya sedia payung sebelum hujan yekan, dr. Syahril bilangnya Kemenkes tuh selalu ngeliat perkembangan kasus dan perkembangan penelitian dari negara-negara yang udah ada kasus monkeypox-nya. Jadi kita bisa belajar dari situ, biar kita tahu nih langkah pencegahan dan penanganannya yang terbaik buat kasus wabah ini gimana, katanya.

 
That’s it?
Belum selesai beb. Prof Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 IDI menyebut bahwa pemerintah Indonesia beneran harus tighten the seatbelt dan siap siaga jangan sampai monkeypox masuk ke wilayah Indonesia. Pokoknya, pemerintah harus mengkonsolidasikan strategi mitigasi penyakit on so many levels deh. Meanwhile di ASEAN, negara tetangga kayak Singapura dan Thailand udah menemukan kasus ini, guys.

Wah harus jaga-jaga dong?
Yoi. Adapun buat jaga-jaga ini, pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga ketat pintu-pintu masuk ke tanah air. Pengetatan ini dilakukan baik di bandara, laut, maupun darat. Lalu ngga cuma pergerakan orang-orangnya, pergerakan hewan yang bisa terpapar sama monkeypox ini juga diperhatikan. Biar Indonesia tetep nggak ada kasus monkeypox.

 
Amen. Anything else I should know?
Talking about pencegahan, monkeypox tuh penularannya beda sama Covid-19 guys. Instead, monkeypox ditularkan melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi (bush meat). Karenanya, Prof Zubairi dari IDI menekankan supaya kita berhati-hati ketika melakukan kontak fisik dengan orang yang terpapar. Terus juga harus hati-hati jangan pegang-pegang sembarangan, jangan sharing alat makan sembarangan, dan selalu cuci tangan pake sabun.
Advertisement