Kecelakaan Truk Pertamina

275

Here’s your A to Z recap on: Kecelakaan Truk Pertamina….

Di Cibubur.
YepThoughts and prayers guys 🙁 karena Senin kemarin, salah satu truknya Pertamina yang membawa Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kecelakaan hingga menabrak sejumlah warga di Cibubur. Akibatnya, 10 orang meninggal dunia. Selanjutnya, kasus ini dibawa ke polisi dan baik supir maupun kernetnya kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Hold on. How did we get here?
Here, we got everything. Jadi awalnya gini gengs, hari Senin sekitar pukul setengah 4 sore, ada satu truk Pertamina yang tengah berjalan dari arah Jalan Alternatif Cibubur mau ke Cileungsi. Terus pas udah nyampe ke Cibubur CBD, kan ada turunan tuh sebelum lampu merah. Jadi kebetulan situasinya lagi lampu merah, motor-mobil lagi pada berhenti, eh ini truk jalan nurun tanpa kendali sampai nabrak kendaraan yang lagi pada berhenti itu, guys. Hal ini diduga karena kontur jalan yang menurun sehingga bikin truk tangki Pertamina tadi mendorong kendaraan yang berada di depannya. Chaos lah keadaan di situ. Korban-korban berjatuhan, beberapa sampai ada yang kejorok ke bagian bawahnya truk, dan tewas di tempat.

Ya ampun…
Nah di menit-menit setelah kecelakaan itu terjadi, kondisi di lampu merahnya masih chaos, dan polisi pun pada berdatangan. Pak Polisi kemudian langsung gercep melakukan olah TKP, dan mengamankan korban kecelakaan. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyebut bahwa para korban udah dilarikan ke rumah sakit, di mana sejauh ini, 10 orang di antaranya udah dinyatakan meninggal, dan 5 lainnya mengalami luka berat. Tapi masih dicek lagi perkembangannya gimana kata Pak Latief.

Go on….
Adapun 10 orang korban tewas itu kemudian dievakuasi dan menjalani proses identifikasi oleh pihak polisi. Terus ada 9 orang dievakuasi di RS Polri Kramat Jati, while yang satunya dievakuasi ke RS Permata Cibubur. Terus, dari 9 orang yang dibawa ke RS Polri, Kepala Sub Direktorat Pelayanan DVI RS Polri, AKBP Negroho Lelono menyebut masih ada 4 jenazah yang belum dijemput sama pihak keluarga. Dua diantaranya bahkan belum teridentifikasi dengan jelas, dan pihak keluarga juga nggak ada yang melapor ke rumah sakit. Hiks.

Terus, truk Pertaminanya?
Ok balik lagi ke masalah truk. Since truk ini emang punyanya Pertamina, jadi PT Pertamina Patra Niaga melalui Corporate Secretary-nya, Irto Ginting udah meminta maaf atas terjadinya peristiwa ini. Dalam keterangannya, Pak Irto juga bilang Pertamina tuh udah rutin melakukan checking secara rutin terhadap kondisi semua truk tangki BBM mereka. Tapi dengan adanya kejadian ini, Pak Irto memastikan pihaknya bakalan tetap bertanggung jawab penuh dan bekerja sama dengan polisi buat melakukan investigasi penyebab kecelakaannya tuh sebenernya apa, serta mengawal proses penanganan korban.

As they should…
Yep. Talking about penyebab kecelakaan, proses investigasi juga bakalan dibantu sama Komite Nasional Keselamatan Transportasi aka KNKT. Secara kan sejauh ini penyebab kecelakaannya sampai penyebab truk melaju secara ngga terkendali di turunan itu semuanya masih dugaan. Termasuk remnya blong, area turunannya yang panjang 150-200 meter, dan faktor lain kayak emang sering terjadi kecelakaan di daerah situ. Itu juga yang disampaikan Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan, yang menyebut bahwa investigasi ini harus dilakukan, biar penyebab kecelakaannya bisa dijelaskan secara valid dan scientific.
Advertisement

I see…

In the meantime, sambil proses investigasi dilakukan, proses penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya juga tetap berjalan. Sejak kecelakaan maut itu terjadi, polisi kan udah mengamankan supir dan kenek untuk dimintai keterangan sebagai saksi yah. Nah, seiring berjalannya waktu, dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, dua orang berinisial S dan K itu udah naik status dari saksi menjadi tersangka, guys. Terus, sampai sekarang, dua orang ini juga masih diperiksa secara intensif dan Kombes Zulpan memastikan bakalan ada penegakan hukum terhadap sopir akibat kelalaiannya bikin banyak korban melayang.

Tapi kok bisa separah itu ya…
Nah jadi setelah pihak Direktorat Penegakkan Hukum Korlantas Polri melakukan olah TKP dan rekonstruksi, mereka came up with some rekomendasi. Adapun rekomendasinya ini terkait hasil dari temuan yang ada di TKP mulai dari situasi jalan, perambuan, traffic lights, dll. Nah, Pimpinan di direktorat ini, Brigjen Aan Suhanan bilangnya salah satu rekomendasinya adalah harus digantinya traffic lights dengan lampu merah-kuning-hijau yang ada di sana jadi lampu kuning kedap-kedip aja. Hal ini karena traffic lights itu nggak bebas pandangan jadi nggak keliatan katanya. Makanya untuk sementara waktu, lampu merah-kuning-hijau yang ada di situ dinonaktifkan dulu. Terus, Brigjen Aan juga kasih rekomendasi supaya U-turn aka putaran yang ada di situ ditiadakan juga.


Okay. Anything else? 
Anyway, selain menghimpun dari keterangan dari hasil olah TKP, ada juga keterangan dari saksi yang melihat jelas kejadian mematikan itu dari awal sampai akhir, guys. Namanya Kunto Wirahadi, seorang security yang bertugas nggak jauh dari lokasi kejadian. Kunto menjelaskan emang nggak banyak yang bisa dia lakukan waktu itu, karena prosesnya yang cepet banget dan banyaknya korban yang tewas di tempat. Tapi di antara korban itu, ada satu ibu-ibu yang masih sempat ngelempar anaknya menjauh dari situ, yang kepalanya udah robek dan banyak darah, dan langsung diamankan oleh Kunto untuk kemudian diserahkan ke pihak berwajib. Anak itu kemudian udah dijemput sama keluarganya, sedangkan ibunya adalah satu dari 10 korban tewas dalam kejadian ini. Yes, ibunya nggak tertolong.

Deep condolences 
untuk seluruh keluarga korban yang terdampak dalam kecelakaan ini. Our prayers are with you and your loved ones.
Advertisement