Friday Pause: Can you hear the bass boom? 🔉

393

Good morning

Hello there, it’s finally Friday. Now you can take a deep breather from the crazy news during the week. Today, let’s take it easy and enjoy some meme and fun tips instead. Or, if you want to start the day with our podcast, it’s here. Enjoy!

For the love of Meme: My cat is the cutest!


Now, let’s talk about: Mental health.Not yours, but your SO’s.

Yep guys, at this point kita tentunya udah sering banget ngasih tips-tips soal mental health buat kamu praktekkin. Tentang gimana caranya taking a time off, how to be kinder to yourself, how to loving yourself more, sampe yang terkait dengan financial and your physical health, karena keduanya punya pengaruh yang sangat signifikan sama kesehatan mental kamu. Nah tapi tapi tapi…. what if, you’ve done everything by the book: Kamu udah tidur cukup, rajin olah raga, makan sehat, engga stres, but you’re dating someone with mental health issues? Dangggg…
Memang selama ini, isu mental health masih dianggap tabu, khususnya oleh angkatan boomers-boomers di atas kita. Tapi kamu nyadar ga sih, semakin kita dismissing issue soal mental health, efeknya akan makin buruk, khususnya buat orang terdekat? Yep, kamu tentunya kenal nih, one or two people di kehidupan kamu yang ternyata punya ortu yang anger management-nya jelek, terus efeknya jadi ke anak-anak yang grown up ngeliat ortu mereka berantem terus? Atau misalnya salah satu ortunya punya masalah mental yang ngga tertangani, sampe mereka ngga bisa jadi sosok ideal ortu buat anak-anaknya. Terus anak-anaknya jadi punya mommy or daddy issues yang tentunya perlu di-solve juga. Now, imagine what if the moment we had realized we had mental issues, we would have decided to take an intervention? Tentunya permasalahan-permasalahan ini bisa dihindari, atau at-least bisa kita kontrol dengan lebih baik. Nah, without further ado, kita mau ngomongin soal gimana caranya kamu bisa jadi support system yang baik buat pasangan kamu, kalo mereka punya mental health issues. Yep, kamu bisa kok tetap menjalani hubungan yang sehat walaupun pasangan kamu punya mental health issues. Here’s how!:
  • Ketahui ciri-cirinya. First and foremost, kamu harus tahu gimana kondisi mental pasangan kamu. Menurut the Mayo Clinic, beberapa tanda seseorang mengalami depresi di antaranya adalah: Menunjukkan rasa sedih secara terus menerus, mudah marah atau terganggu, tidur kebanyakan atau kedikitan, menarik diri dari kehidupan sosial, nafsu makannya berubah, baik jadi banyak banget atau ga nafsu sama sekali, sampe mungkin secara random atau ga sengaja ngomong bahwa mereka feeling hopeless atau “mo mati aja”.
  • Be thereKalo kamu melihat berbagai gejala depresi tadi di pasangan kamu dan memutuskan untuk stick with them, hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah being there. Kasih emotional support yang mereka butuhkan. Kasih encouraging words bahwa semuanya bakalan baik-baik aja dan mereka bisa melalui semua ini, no matter how hard it is. Nah yang perlu kamu ingat dalam part ini adalah: Kamu harus sabar banget. Inget, pasangan kamu itu lagi ngga baik-baik aja, jadi kamu ga bisa banyak menuntut, clingy, atau tiba-tiba snappy. Makanya di awal kita bilang, “Kalo kamu “memutuskan” to stick with them.” Because no one says dating someone with mental health issues is easyand with so many responsibilities on your own hands, you also have an option to walk away 😢.
  • Listen. Well, kadang kalo lagi banyak beban, seseorang tuh pengen didengerin aja kok. Jadi kalo pasangan kamu lagi curhat, kamu cukup listen attentively. Kalau mereka lagi cerita, udah duduk diem, dengerin, jangan main hape. Kamu ngomong kalau udah dimintain pendapat aja. Terus, be careful with your mouth. Jangan mengatakan sesuatu yang judgemental, too critical atau bahkan toxic positivity. Avoid saying something like: “At least masih ada hikmah yang bisa kamu ambil kan dari kejadian ini”, atau “Ya bersyukur aja, orang mah ada yang lebih ga beruntung…” apalagi sampe bilang “Ya kamu masih mending, aku nih…”. Eitttts jangan ya guys. Instead, you can hold their hands dan menyampaikan kata-kata encouraging aja, kayak “Tapi kamu hebat banget sih udah bisa berjuang sejauh ini” atau “Aku mungkin ga kerja/kuliah di bidang kamu, tapi kalo ada yang bisa aku bantu, I am more than willing to help!” atau as simple as “It’s OK. I am proud of you no matter what…” 😿 Can you feel the love? Caaaan you???
  • Support mereka on a day-to-day routine. Buat orang dengan mental health issues, menjalani aktivitas sehari-hari aja tuh bisa terasa sangat berat. Makanya, kamu mungkin perlu mengambil tanggung jawab extra dalam memastikan daily errands mereka dikerjakan dengan baik. Misalnya, kamu mungkin yang perlu belanja groceries, do the laundry, beres-beres rumah, atau nyetir pas kalian harus berangkat ke tempat tertentu. Selain itu, kamu juga bisa supportive dengan mengajak mereka melakukan kegiatan positif yang relaxing bersama, kayak ajak jalan kaki sore, jogging, atau nonton serial humor. Pokoknya bikin hidup mereka lebih ringan deh, guys.
  • Arahin ke tenaga profesional. Nah kalau kamu takut salah-salah nih kasih saran ke pasangan kamu yang kamu tahu lagi berjuang dalam masa-masa sulitnya, langsung arahin aja ke tenaga profesional kayak psikolog atau psikiater. Kalau perlu temenin mereka di appointment itu. Trust us, itu beneran berarti lo buat mereka karena itu bikin mereka ngga merasa sendirian.
  • Observe. Yes, di sini kamu juga harus proaktif untuk ngeliat, kira-kira pengobatan yang mereka jalani itu berhasil apa engga? Tandanya berhasil, ya pasangan kamu moodnya jadi lebih baik, less depressed dan bisa tidur dan makan dengan baik. Kalo ngga berhasil, mereka makin suka mengisolasi diri, makin sering sedih, atau bahkan mulai mikirin suicidal thoughtsnya lagi. Nah in an ocassion ketika kamu menyadari pengobatannya ngga berhasil, kamu juga harus proaktif untuk ikut komunikasi sama psikiater/psikolognya misalnya, cari terapi lain, atau bahkan kalo udah mulai suicidal thoughts
    Advertisement
    , kamu udah harus mulai mikirin untuk ngumpetin tali-tali atau pisau dari jangkauan mereka. Kalo berhasil, usahakan untuk menjaga kondisi itu in a long run, misalnya dengan bikin rutinitas tidur cukup selama 8 jam, makan sehat, olahraga bersama secara rutin, dll. Dengan begitu, kamu meminimalisir kemungkinan depresinya si pasangan kamu itu balik lagi.
  • TAKE CARE OF YOURSELF. Nah ini yang ga kalah pentingnya guys. Kadang kita terlalu fokus taking care of others sampe kita lupa untuk take care of ourselves. Padahal inget, you can’t pour from an empty cup. Kamu harus bahagia dulu, content dulu, baru kamu bisa menularkannya ke orang lain. Menurut data dari Harvard Medschoolcaregivers juga biasanya memiliki resiko tinggi untuk kena mental health issues juga. Makanya, kamu bisa consider getting help yourself (like getting therapies), practicing selfcare, lakukan breathing exercise 10 menit setiap pagi and finally, prioritaskan cukup tidur dan makan yang cukup. You got this! 


When weekend is go away too fast…

Better enjoy it with our recs.
Yep, at this point we probably agree that we need more days between Friday and Saturday. Lol. But worry no more because we will make your weekend as enjoyable as possible with our cool recs and tips down there! 
 
But before…
Rekomendasikan hal-hal yang seru menurut kamu (Bisa buku, podcast, video YouTube, apa pun itu, dengan cara mengisi form ini). Nanti, rekomendasimu bakal kita share di weekly tips aka below and let other people know how cool you are! Remember, sharing is caring!
  • Our podcast! Hari ini kita bakal membahas soal tragedi polisi nembak polisi di rumah polisi, China dilanda gelombang panas, dan memelihara anjing yang ternyata bisa menekan angka kejahatan. Interesting!
  • Mau ngasih rekomendasi anime judulnya My Little Monster, anime lawas yang vibesnya mirip Horimiya. Nyeritain tentang Haru yang temenan sama temen cewek sekelasnya yang dapet julukan “dry ice” namanya Shizuku. Genre romance, school life, comedy & slice of life. Wajib nonton!! @vinevidivice
  • Aku mau rekomendasiin Extraordinary Attorney Woo (Netflix) buat jadi tontonan. Menarik banget pembahasannya! Pengacara genius yg punya spektrum autis dan obsessed sama ikan paus. Kasus-kasus di pengadilan tiap eps sungguh menarik. (V)
  • Saya rekomen channel ini buat yang tertarik tentang gaya hidup hijau, video-video mereka menjadi sangat inspiratif. Hal tersebut sangat relevan di zaman climate crisis and global warming ini. Description dari channelnya itu “Program feature documenter DAAI TV yang membahas tentang pangan dan lingkungan”. Selain itu juga saya rekomen channel ini saya pribadi tonton konten channel ini tentang “Kerah Biru”. Kalau pernah tonton video-video Kerah Biru punya channel Asumsi, nah channel tersebut juga punya. Selain itu channel ini juga ada cerita bisnis dan hal-hal seputar Jakarta. @ tidak ada, just call me Archaea.
  • Podcast Kejar Paket Pintar ini bahas isu-isu yang timeless banget! Dari budaya pop, sampai isu sosial budaya dibahas di podcast mereka. Dan… pertama kali denger tuh bikin aku amaze banget ada konsep podcast yang semacam ini! (Anonymous)
  • Halo, aku mau rekomendasi channel YouTube buat healing 😀 nama channel-nya yagainomoriko, isinya kegiatan solo camping si Yuchuber di Jepang. Nonton ini bikin tenang dan berasa ikutan camping juga. Backsound lagunya juga bagus dan pemandangan alamnya chef kiss.(Anonymous)
  • I recommend ‘Perfect Number‘ movie. Ada 2 versi, Jepang (asli) dan Korea (remake). Berkisah tentang “obsesi” profesor ahli matematika kepada seorang wanita. – hamba Allah
  • Silakan coba dengerin Hammock untuk temen bengong menenangkan diri di weekend, gaez. Dijamin hanyut :)) Thank me later.(akp)
Yuk guys, jangan lupa kasih rekomendasimu ya! Caranya gampang, klik aja di sini!

Quote of the day

 
“You can’t control what people say about you and what they think about you. You can’t plan for bad luck. You can only work your hardest and do your best and tell the truth. In the end, it’s the effort that matters. The rest is beyond your control.”

-Maria Sharapova-

Thank you note

Thanks to Sna, aruman, Someone, & Aaisyah for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click hereDengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kami kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)
Advertisement