Aktivis Myanmar Dieksekusi Mati

221

When things are getting bleaker in Myanmar…

Since they’ve just executed their democracy activists 😢
Yes, it’s “activists” karena ada dua orang aktivis prodemokrasi-nya Myanmar yang baru aja dieksekusi mati guys, mereka adalah Ko Jimmy dan Phyo Zayar Thaw 🙁
 
Hiks, tell me more…
Ok. Jadi as we all know, Myanmar tuh kan lagi di bawah kekuasaan militer. Hal ini berlangsung sejak tahun 2021 lalu, ketika pemerintahan legit yang dipilih secara demokratis dan dipimpin oleh Aung San Suu Kyi digulingkan aja gitu pas lagi rapat parlemen. Terus para aktivis prodemokrasi, termasuk Suu Kyi dan para pendukungnya kemudian ditangkep-tangkepin, ada yang jadi tahanan kota, ada yang jadi tahanan rumah, ada yang dieksekusi, pokoknya whoever against the military bakal terancam hidupnya, guys.
 
Go on…
Nah, life has been hard for Myanmar people since then. Karena stabilitas keamanan yang ancur banget, banyak perusahaan asing yang angkat kaki dari Myanmar, dan hal ini berarti ekonomi mereka makin lama makin lemah karena jadi banyak warga yang kehilangan pekerjaan. Belum lagi tangan besinya pemerintahan militer yang ngga ragu-ragu membantai warganya sendiri kalo melawan mereka…
 
🙁
Nah, hal inilah yang kemudian terjadi sama dua warga sipil di sana, namanya Kyaw Min Yu aka Ko Jimmy sama Phyo Zayar Thaw. Mereka adalah dua warga sipil yang merupakan aktivis prodemokasi ternama. Keduanya juga merupakan mantan anggota parlemen Liga Nasional Demokrasi yang juga partainya Suu Kyi. Nah namanya dari partai Suu Kyi, terus prodemokrasi, tentunya kelompok militer ngga suka banget dong, makanya mereka kemudian ditangkap dengan tuduhan terlibat dalam aksi teroris kayak serangan ledakan, dan jadi informan buat pembunuhan warga sipil. Terus, sidang pun berjalan tertutup, ga ketauan dan memutuskan bahwa mereka bersalah dan dihukum eksekusi mati. Eksekusi matinya sendiri nggak tau pasti kapan guys, tapi yang jelas, proses itu udah dilakukan.
 
:((((
Jadi tuh ujug-ujug aja, Senin kemarin media militer mengumumkan bahwa keduanya udah dieksekusi mati. Nggak ada yang tahu pasti kapan eksekusi mati itu dilakukan. Bahkan, pihak keluarga juga taunya waktu proses eksekusi udah selesai, oleh pihak media. Bukan dari pasukan militernya langsung sebagai eksekutor. Dari penuturan ibunya Zayar Thaw, tiga hari sebelum eksekusi dilakukan, terdakwa dikasih kesempatan Zoom Meetings sama keluarga, guys. Nah di Zoom Meetings itu, everything was fine aja. Zayar sempat bilang minta dikirimin uang, kamus, dan kacamata baca. Ibunya nggak ngira kalau tiga hari setelah itu, anaknya bakalan dieksekusi mati.
 
I can’t imagine their loss….
Advertisement
We know 🙁 Terus, begitu tau bahwa keluarga mereka udah dieksekusi mati, mereka langsung datang kan ke Penjara Insein, di Yangon tempat eksekusi mati dilaksanakan. Pihak keluarga nanyain tuh ke polisi di sana, soalnya mereka mau bawa balik jasadnya atau abunya, tapi yang mereka dapatkan justru diluar ekspektasi, di mana mereka disuruh datang lagi weekend dong 🙁
 
Berbelit-belit ya kayak polisi di Wakanda…
Wkwkkwkw anyway, tentunya eksekusi ini bener-bener bikin masyarakat global marah dan menyampaikan kecamannya terhadap Myanmar. Tapi at this point kayaknya mereka udah baal yah karena PBB dan ASEAN tuh udah berkali-kali ngebujuk Myanmar supaya “Udah yuk stop yuk. Nggak usah eksekusi mati segala lah. Udah cukup nggak usah ada lagi kekerasan. Yuk ngobrol aja….” tapi ya militer Myanmar masih sadis aja gengs. Terus selain membujuk pihak militer untuk ngga pake kekerasan, ASEAN sendiri udah melakukan berbagai upaya, misalnya dengan ngga ngundang pihak militer ke meeting-meeting ASEAN, tapi ya so far sih they didn’t budge. 
 
Gile emang.
Makanya, terus eksekusi mati ini juga bikin image Myanmar makin minus di mata publik internasional karena mereka dinilai nggak menghargai upaya berbagai organisasi internasional, apalagi PBB dan ASEAN, buat membantu mereka mencapai perdamaian. Mereka juga nggak menghargai nyawa manusia di sana, main asal eksekusi aja tanpa adanya upaya perlawanan yang kuat dari pihak terdakwa. Bahkan, disebut pengadilan mereka tuh dilakukan secara nggak adil dan ya mau-maunya rezim militer ae.
 
Well, anyone says anything?
Yep, mantan pemimpin Myanmar yang dikudeta dan kini lagi jadi tawanan rumah  Aung San Suu Kyi mengeluarkan pernyataan yang bilang bahwa eksekusi itu merupakan kejahatan yang outrageous alias keterlaluan. Bu Suu Kyi j juga bilang, “Emang beneran hancur demokrasi di negara ini,” gitu, guys.

 
OK, anything else I should know?
FYI guys, ini adalah eksekusi judisial pertama yang dilakukan di Myanmar sejak puluhan tahun lalu. Terus para aktivis HAM khawatir banget nih, kalo eksekusinya akan makin banyak setelah eksekusi pertama ini dilakukan. Terus menurut Human Rights Watch, 1114 orang telah dijatuhi hukuman mati di Myanmar sejak kelompok militer mengambil alih pemerintahan pada Februari tahun lalu.
Advertisement