IMF Turun Tangan Untuk Krisis Ekonomi Sri Lanka

211

What’s falling apart?

Sri Lanka.
Yoi. Parah banget deh. Krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka makin bergerak menuju klimaksnya aja nih, guys. Sampai IMF pun turun tangan langsung.
 
Remind me again. What happened?
Well, to freshen you up, Sri Lanka ni beneran bangkruttt banget karena gabisa bayar utang luar negerinya, dan di dalam negeri juga mereka udah ga punya duit dana cadangan buat menghidupi rakyat. Akibatnya, pemerintah terpaksa membatasi berbagai kegiatan masyarakatnya supaya ngga pergi-pergi dulu karena pemerintah Sri Lanka udah ga bisa provide bensin lagi buat warganya. Gitu juga dengan sekolah dan kantor pemerintahan yang non esensial pokoknya gausah masuk dulu deh, demi hemat bensin.
 
OMG kok bisa segitunya??
Well for starters, Sri Lanka is such a beautiful country. Makanya kebanyakan pemasukan negara mereka tuh datang dari sektor pariwisata, dan karena itulah kejadian pandemi Covid-19 tuh lumayan bikin turun banget pemasukan buat Sri Lanka. Nah belum kelar pandemi, muncul lagi konflik Ukraina Rusia yang bikin ekonomi negara-negara melemah, ditambah dengan kebijakan pemerintahnya yang ngasih potongan pajak di berbagai sektor. Jadi bayangin aja guys udah mah pemasukan kurang, pajak juga dikit, dan kondisi ekonomi dunia lagi suram. Makin hadong hepeng kan tu.
 
Paham…
Nah, karena krisis ekonomi yang parah inilah, akhirnya banyak warga yang  protes turun ke jalan. Mereka menuntut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pokoknya harus turun dari jabatannya karena udah mismanagement dan melakukan tindakan korupsi. Terus, dengan gaadanya uang tadi, pemerintah juga ngga bisa provide berbagai kebutuhan pokok kayak makanan, bensin, hingga listrik.
 
Ya ampun…
Yep, makanya presiden dkk buru-buru puter otak untuk gimana caranya bisa hemat, dan salah satunya adalah mendorong warganya biar gausah ke mana-mana, karena bensin gaada. Serius guys, di sana bahan bakarnya lagi langka banget, sampe warga harus ngantri dua harian buat bisa dapetin BBM. Terus selama tanggal 20-23 Juni, pemerintah udah ngumumin bahwa ga akan ada bensin, jadi better warga stay at home 
Advertisement
aja dan gausah ke mana-mana unless it’s emergency.
 
Sedih banget 🙁 emang nggak ada opsi lain?
Engga guys, karena emang se-affected itu. Misalnya aja pemerintah juga udah mengatur bahwa bis cuma bisa beroperasi 20% dari operasional normalnya. Hal ini kemudian bikin harga tiket bis atau kendaraan berbasis bensin lainnya jadi naik berkali-kali lipat, dan malah bikin makin puyeng para warga yang udah cukup stres dengan krisis ekonomi yang dialaminya.
 
I see….
Balik lagi ke krisis finansial yang dihadapi. Karena ga punya duit, pemerintah Sri Lanka kemudian segera usaha nyari-nyari pinjeman, salah satunya adalah ke International Monetary Fund aka IMF. Terkait permintaan ini, IMF menegaskan bahwa pihaknya emang berkomitmen untuk membantu Sri Lanka dalam menghadapi masa-masa sulit ini.
 
Got it. Did anyone say anything?

Well, para ekonom sih bilangnya pertemuan IMF sama pemerintah Sri lanka jadi the moment of truth buat kelangsungan negara Sri Lanka. secara mereka lagi diambang kebangkrutan kan. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga menyampaikan kalau diitung-itung nih, pemerintahan mereka butuh US$5 Miliar untuk mencukupi sisa impor di tahun ini.


Anything else?
Selain untuk kelangsungan negara, pertemuan IMF dan Sri Lanka jadi the sangat penting karena kalau IMF aja udah punya trust sama negara ini, maka investor-investor lain juga bakal tertarik. At the end of the day, World Bank juga bakal minjemin dana ke mereka deh. Mereka pun bisa balik lagi ke jalur pemulihan ekonomi.
Advertisement