BTS Bertemu Joe Biden di White House, Malaysia Melarang Ekspor Daging Ayam, Lockdown di China Mulai Dilonggarkan, Pelantikan Kabinet Perempuan Terbanyak Oleh PM Australia

474

Good morning!

Wakey wakey. Today is another day that feels a lot like “hari kejepit”, so why don’t we start it with something fun? Like listening to BTS, a cup of milk and rock and roll…

Who’s singing: Cause I-I-I’m in the White House tonight?

BTS.
Yoi guys. Makin membanggakan ya ketujuh oppa-oppa kita ini. Setelah beberapa kali diundang ke Sidang Umum PBB, terus masuk nominee di Grammy, nah kemarin banget nih, Jung-kook dll baru aja mengunjungi White House dan ketemu langsung sama Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

 
Wait. Kok bisa?
Ya bisa. Jadi mereka ke sana salah satunya adalah untuk meng-address diskriminasi terhadap warga Asian Americans dll yang kerap terjadi. Duhhh mulia banget ya, hyung.
 
Lanjut dulu donk.
OK jadi gini ceritanya. Masalah racial and discrimination tuh kan kental banget yah di kehidupan kita sehari-hari. Nah, Di AS, berbagai tindak diskriminasi juga ikut dirasakan masyarakat sana because of their looks, khususnya bagi orang-orang Asian Americans, Native Hawaiians aka orang asli Hawaii, dan orang-orang dari Pacific Islanders yang kemudian disingkat AANHPI. AANHPI Initiatives ini emang jadi program pemerintahannya Biden guys, buat men-tackle segala bentuk rasisme dan diskriminasi di Amerika Serikat. Dan bulan Mei ini, jadi AANHPI Heritage Month.
 
Ok hubungannya sama BTS?

BTS yang isinya ada Jong-kook, Jimin, dll tuh kan iconic banget yah. Nggak cuma lagu-lagu mereka yang hits secara global, tapi juga track record mereka yang selalu menyuarakan equality, justice, and love yourself. Makanya, karena ngeliat influence BTS yang emang segede itu, plus track record mereka yang align sama apa yang diprogramkan sama pemerintah AS, diundanglah member-member BTS ini ke White House buat ketemu langsung sama Presiden AS Joe Biden buat mendiskusikan berbagai hal, guys.

 
Apa ajatu yang di-discuss?
In a nutshell, mereka ngomongin soal gimana BTS bisa ngebantu pemerintah sana buat men-tackle berbagai kejahatan, kebencian, dan diskriminasi terhadap keturunan Asia di Amerika Serikat. Jadi diharapkan dengan influence BTS yang segitu gedenya itu, plus dengan value that they bring to the table, mereka bisa menyuarakan dan bisa nge-influence orang-orang untuk plz banget jangan lagi rasis sama orang-orang Asia. Joe Biden juga bilangnya orang-orang tuh peduli banget sama apa yang diomongin member BTS.
 
I see…
Nah, pembahasan anti-Asia ini sebenarnya emang cukup personal buat member BTS, guys. Dalam satu tweet yang di-upload di Twitter @BTS_twt, mereka bilangnya mereka udah kenyang banget sama segala diskriminasi, ejekan, dan sumpah serapah nggak jelas yang ditujukan ke mereka. Orang-orang bahkan mocking ke mereka gara-gara, “Orang Asia kok ngomongnya Bahasa Inggris??” (???)
 
🙁

Nah terus seiring dengan mewabahnya Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di China, tingkat kebencian terhadap warga Asian Americans di sana naik drastis guys, sampe 77% di tahun 2020. Terus, dari periode Maret 2020 sampai Juni 2021, ada sekitar 9.000 insiden kejahatan yang korbannya orang-orang keturunan Asia. Adapun  yang paling parah adalah serangan senjata di Atlanta yang menewaskan 6 orang perempuan Asia.

 
:((
Dari situ akhirnya kan banyak campaign yang menyuarakan untuk #StopAsianHate kan. Yang berujung Joe Biden menandatangani Undang-Undang Hate Crimes Covid-19, biar nggak ada lagi tindak kejahatan yang basisnya tuh bawa-bawa ras, apalagi sampai nyalahin ras tertentu in terms of Covid-19. Dalam hal ini, yha Asian Americans. Joe Biden sendiri bilangnya hate crimes and discrimination tuh nggak ada tempat di United States katanya.
 
Got it. Anything else?
Fyi pemerintahan Joe Biden emang lagi gencar-gencarnya ngundang pop artists datang ke White House dan raise issues yang lagi concerning. BTS dengan masalah Asian Americans Hate-nya, terus beberapa waktu lalu Selena Gomez juga sempat datang dan ngomongin mental issue, dan nggak ketinggalan Mbak Paris Hilton yang ngomongin child abuseThe living legend Angelina Jolie and the iconic Olivia Rodrigo juga sempat datang ngomongin vaksinasi lo, guys.
 
Kira-kira besok siapa lagi yang diundang yha….

Who’s joined “larang ekspor” group?

Malaysia.
Iya nih. Nggak abis-abis deh larang-larang ekspor ini. Dari Indonesia yang melarang ekspor CPO dan produk turunannya aka minyak goreng, terus India yang ngelarang ekspor gandum, nah sekarang giliran Malaysia yang ngelarang ekspor daging ayam.
 
Background pls.
You got it. Kayak yang sering kita bahas nih guys, perekonomian global tuh sekarang lagi nggak baik-baik aja. Berbagai prahara internasional kayak perang Rusia-Ukraina, global warming yang bikin gagal panen, dan kehidupan pasca Covid-19 bikin lalu lintas makanan terganggu. Nah, kayak yang kamu tahu, ga ada satu negara pun yang bisa self-sufficient atau memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Makanya banyak negara yang jual beli makanan dari negara lain. Kayak misalnya kita beli aka impor buah-buahan dari luar negeri, gitu juga dengan beras, dll.
 
Terus…
Nah tapi, prahara global tadi bikin produksi pangan juga berkurang. Jadi banyak negara yang, “Duhhh gue penuhin kebutuhan diri sendiri di dalam negeri dulu deh, sebelum jual-jual ke orang.” Nah kebijakan inilah yang diambil sama Indonesia terkait CPO, India terkait gandum, dan paling baru Malaysia tadi guys, terkait daging ayam. Penyebabnya? Yha kelangkaan daging ayam di dalam negeri. Secara pakan ayam itu kan banyakan jagung dan biji-bijian yah, sedangkan siapa supplier terbesar dari keduanya? Yep, Ukraina.
 
Now it makes sense…

Yep, nah karena lagi mahal dan langka inilah, Pemerintah Malaysia kemudian ngelarang dulu ayamnya dikirim-kirim ke negara lain. Disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yakoob, mereka bakalan ngelarang dulu ekspor daging ayam ke negara lain, terhitung dari tanggal 1 Juni sampai kondisi harga agam di negara mereka udah stabil. Dan yang terjadi pun sama kayak kemarin-kemarin, negara lain jadi bete, tapi yang paling merasa dirugikan kali ini, meetSingapura.

 
Kenapa Singapura?
Well, karena sepertiga ayam yang ada di SG tuh diimpor dari Malaysia. Terus tiap bulannya, SG menerima kiriman sekitar 3,6 juta ekor ayam dari Malaysia. Jadi, dengan Malaysia yang ngelarang ekspornya, maka di Singapura ayam bakalan langka banget dong. Dan hal ini tentu aja berdampak sama berbagai sektor di Singapur, mulai dari sektor rumah tangga sampai rumah makan dan restoran semuanya bakalan struggle. Apalagi di SG tuh penjual chicken rice banyak banget kannn
 
OMG…
Makanya kan. Dengan adanya kebijakan ini, maka harga ayam di Singapura diprediksi bisa naik sampe 30%. FYI guys, di hari pertama penerapan larangan ekspor kemarin aja, efeknya juga udah kerasa banget karena daging ayam yang biasanya $5 sekilonya, sekarang naik jadi $6 per kg. Gitu juga sama yang di kedai-kedai dan diolah jadi nasi ayam, yang biasanya sepiring tuh harganya $3,50, sekarang jadi $4. Yang dijual online juga sama naiknya, di semua e-commerce harganya naik 25 cents.
 
Terus pemerintahnya gimana?

Well, pemerintah SG tentunya langsung gercep melakukan apa yang harus mereka lakukan: Cari alternatif supplier lain, sambil meminta warganya untuk beralih ke ayam beku dulu, atau jenis protein lain. At the same time, sebenernya yang hurting dengan kebijakan ini tuh bukan cuma Singapur, tapi para peternak unggas di Malaysia yang biasa menjual dagangannya ke SG. Karena banyak pihak menilai, sebenernya harga naik ini juga karena ada mafia yang ngatur harga dan supply daging ayam di sana, makanya langka.

 
WAH KAYAK DI NEGARA WAKANDA.
Iya bener. Ehehehe nah FYI guys, pas ngumumin soal aturan pelarangan ekspor ini, PM Yaakob ga bilang kebijakannya akan berlaku sampe kapan, tapi yang pasti sih sampe harga daging ayamnya stabil. Hopefully sih within a month. Gitu…

Which country that finally got some relaxation?

China.
Over Covid-19 restrictions.
Yoi guys. Setelah berbulan-bulan memberlakukan kebijakan lockdown yang bikin warganya bosen banget, akhirnya baru-baru ini, pemerintah China di berbagai daerah merelaksasi peraturannya, guys,.
 
Tell me everything.
Sure. Kamu pastinya udah tahu kan kalau China tuh masih struggling banget sama kasus Covid-19 yang dinilai masih tinggi. Minggu lalu, tercatat ada 293 kasus baru di sana. If you think that number is low, hold your thoughts karena meski dengan angka kasus 293 itu, masyarakat di berbagai kota berbagai districts di sana harus di-lockdown karena kebijakan Zero Covid Policy yang mereka terapkan.
 
Okay…

Nah, akibat lockdown itu, masyarakat China jadi harus stay di rumah dan nggak boleh kemana-mana. Kalaupun mau keluar, izinnya ribet banget. Mereka jadi harus menghemat porsi makan karena persediaan makanan di rumah mereka kan terbatas yah. Belum lagi ditambah berbagai sektor industri yang juga harus ke-stop dan berimbas pada terhambatnya supply chain dalam negeri maupun seluruh dunia. Riweuh deh pokoknya.

 
Sampai sekarang masih begitu?

Nah, setelah melalui berbagai protes dari warganya sendiri akibat kebijakan Zero Covid Policy yang sama sekali ngga sustainable, sekarang lockdown dan berbagai pengetatan pelan-pelan udah dilonggarkan nih, gengs. Di Beijing, meski kasusnya masih ada, beberapa tempat publik kayak taman, bioskop, gym, dll tuh udah boleh beroperasi dengan kapasitas maksimal 50%.

 
Sounds good…
Nggak cuma itu, di Shanghai, masyarakat udah nggak perlu ribet izin-izin kalau mau keluar, guys. Segala transportasi umum juga udah bisa mulai beroperasi, terus sekolah juga bakalan segera reopening, plus toko-toko dan mal yang udah mulai buka secara bertahap dengan kapasitas 75%. Walikota Shanghai, Zong Ming juga bilangnya, “Udah efektif lah ini pengendalian Covid pokoknya yah,” gitu guys.
 
Got it. Anything else I should know?
Dengan segala pelonggaran pengetatan aturan terkait Covid-19 ini, Beijing, Shanghai dan berbagai kota lainnya di China udah siap banget menghadapi a ‘new start’ aka awal yang baru. Secara after everything that happened, pemerintah maupun masyarakat juga harus membangun trust lagi antara satu sama lain.

When women got more space to sit….

In Australia.
Yoi guys Seneng banget deh perempuan di berbagai belahan dunia semakin ke-notice dan mendapat recognition they deserve.
 
Hari Selasa kemarin, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese baru aja melantik pejabat-pejabat baru di kabinet pemerintahannya. And the interesting part is, pelantikan kali ini tuh hit the records sebagai pelantikan pejabat perempuan terbanyak, yaitu sebanyak 10 perempuan yang bakal mengisi kursi di kabinet pemerintahan Australia.
 
Formasi kabinet begini juga dinilai jadi formasi yang paling diverse, baik laki-laki maupun perempuan, meskipun emang belum nyampe setengah perempuan yang duduk di situ out of 20++ kursi yang tersedia. Selain komposisi yang diverse antara laki-laki dan perempuan, pada kabinet kali ini juga ada menteri dari komunitas muslim, yaitu Ed Husic yang jadi Minister of Industry and Science, sama Anne Ally yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Anak Usia Dini, sekaligus buat youth-nya.
 
Diharapkan dengan lebih banyaknya perwakilan perempuan di jajaran kabinet ini, diharapkan persoalan gender yang ada di Australia, kayak masalah pelecehan seksual yang jadi salah satu main issue di pemerintahan sebelumnya bisa mulai di-address.

“Kalau aku ndak ada, terus piye yo?”

Gitu guys kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku khawatir atas kondisi Indonesia yang dinilai terlalu nikmat berada di zona nyaman. Bu Mega juga cerita bahwa doi khawatir banget sama kondisi tanah air yang udah ada di zona nyaman tadi, jadi beliau bertanya-tanya, bakal gimana ya bangsa ini kalo doi udah engga ada?
…..

Announcement


Thanks to Murti, Corry, ny Min Yoongi for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Repeat after us: You. Really. Need. To. Rest. So everybody, meet: Your rest goals.
Advertisement