Rekap Awal Ramadhan 2022, Panglima TNI : Keturunan PKI Boleh Jadi Anggota TNI, Paus Fransiskus Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Para Natives, Batu Serigala Ekor Sembilan di Jepang Terbelah Dua

344

Hello
 
Welcome to the first week of Ramadan. It’s hands down our most favorite month because ohhh the festivities! From hunting the takjil to cheerful buka puasa, there’s nothing like it. Enjoy while it lasts, guys. Happy Fasting!

Here’s your 2022 early Ramadan recap!

Tell me the updates.
Yep, whether you started fasting on Saturday or Sunday, yang pasti sekarang kamu udah puasa. Ya kan? Ya kaaan? Nah karena baru mulai, it is worth knowing apa ajasi hal-hal yang perlu kamu tahu ada update apa aja si soal Bulan Ramadan tahun ini. Yep, selain soal bukber gabole sambil ngobrol guys.
 
Cus….
Ok. First of all, Kementerian Agama udah menetapkan kalau 1 Ramadan itu jatuh di hari Minggu kemarin. Meaning, sebagian besar umat Islam memulai puasanya pada hari Minggu kemarin. Adapun penetapan 1 Ramadan 1443 H itu dilakukan oleh Kementerian Agama barengan sama pihak-pihak terkait kayak ormas Islam PBNU dan Muhammadiyah, terus ada juga tim dari LAPAN, BRIN, BMKG, dan duta besar negara sahabat. Penetapannya sendiri dilakukan dengan ngeliat posisi hilal di 101 lokasi di 34 provinsi di Indonesia. Nah akhirnya, hari Sabtu kemarin digelarlah Sidang Isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
 
Terus terus?
Terus, dari keterangannya Pak Yaqut, dari 101 titik lokasi, nggak ada satu pun yang udah ngeliat hilal, guys. Berangkat dari hal itulah, akhirnya ditetapkan bahwa 1 Ramadan mulainya di hari Minggu. Sementara Muhammadiyah tetap mulai puasanya di hari Sabtu, selisih 1 hari sama pemerintah. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Hisab aka metode penghitungan. Jadi sebenernya ini cuma beda di metode-nya aja guys, di mana kalo NU ngeliatnya pake posisi bulan (hilal), maka Muhammadiyah pake penghitungan tanggalan secara matematis. Either way keduanya legit dan gpp banget.
 
Got it. Lanjut.
Nah setelah ditentukan waktunya, mulai deh umat Muslim menjalankan ibadah puasa, yang diawali oleh salat tarawih pada malamnya. Di Masjid Istiqlal, kegiatan salat tarawih pertama dilakukan pada Sabtu malam kemarin, dengan jumlah kapasitas jamaah yang dibatasi. Dari total kapasitas 250 ribu orang, jemaah yang boleh salat on the spot hanya 100 ribu orang aja, demi menghindari penumpukan saat keluar masjid. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dari kapasitas 100 ribu itu, pada malam pertama tarawih hanya terisi 30ribuan aja, tapi diperkirakan jumlah ini bakal terus bertambah di malam-malam selanjutnya.
 
What about this Covid thing?
About that. Jadi memasuki tahun ketiga Ramadan bersama pandemi, kondisi tahun ini bisa dibilang much better dibanding dua tahun belakangan ini guys. Selain karena jumlah kasus menurun dan wabahnya udah pretty much terkendali, tingkatan vaksinasi juga udah terus bertambah, hingga berbagai kebijakan pembatasan sosial udah mulai longgar. Misalnya, salat udah boleh deket-deketan lagi, dan bukber juga udah diperbolehkan, tapi gapake ngobrol.
 
Jadi udah gaada aturan pembatasan banget ni?
Ya engga juga dong. PPKM tetep ada guys, dan di saat bulan Ramadan, aturannya juga menyesuaikan sama level di daerah masing-masing. Kayak misalnya di daerah yang udah level 1, kapasitas fasilitas publik kayak masjid udah bisa 100%, terus kalau di level 2 jadinya 75%, dan kalau di level 3 maka cuma boleh di 50%. Hal ini tertuang dalam Surat Edarannya Menteri Agama dan udah disesuaikan sama Inmendagri. Sampai saat ini, Jakarta dan daerah aglomerasi Jabodetabek masih tercatat di Level 2.
 
Selain Jakarta?
Meanwhile di Surabaya, PPKM-nya udah ada di level 1 guys, jadi warga udah boleh banget menggelar buka puasa bersama selama bulan Ramadan ini dengan kapasitas maksimal. Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto bilangnya bukber bisa diadain di cafe atau restoran dengan kapasitas 75 sampai 100%, tergantung jenis cafe atau restorannya. Salat Tarawih berjamaah di masjid juga udah bisa 100%, plus bagi takjil dan SOTR aka sahur on the road udah bisa dilakukan dengan berbagai ketentuan. Yha misalnya, bagi takjilnya ke panti asuhan terus SOTR-nya di masjid aja, gitu.
 
Ngomongin takjil… emang harga pangan aman nih?
Nah iya soal ini juga. Pak Jokowi tuh baru-baru ini dalam kunjungan kerjanya ke Magelang dan Purworejo, Jawa Tengah, nyempetin buat sidak ke pasar rakyat setempat buat ngecek pasokan barang dan harga pangan di situ menjelang bulan puasa. Nah, dari sidak itu, diketahui emang pasokan barangnya tuh ada dan mencukupi. Cuma jangan sampai naik aja harganya. Itu juga yang dia perintahkan ke para jajarannya, buat mencegah kenaikan harga barang.
 
Got it. Anything else I should know?
Dari keterangannya Presiden Jokowi, kondisi Covid di Indonesia sekarang tuh udah bagus banget kalau dibandingkan sama bulan Ramadan di dua tahun sebelumnya. Itu juga yang bikin Pak Jokowi ngebolehin warga untuk melakukan salat tarawih berjamaah di masjid. Asalkan tetap taat prokes aja katanya. Selain itu, Pak Jokowi juga menyampaikan Marhaban Yaa Ramadan. Semoga di bulan Ramadan ini ibadah seluruh umat muslim bisa dilancarkan, dimudahkan, dan diterima oleh Allah SWT.

Who’s updating their rules?

Tentara Nasional Indonesia aka TNI.
Yep, yang baru aja ditegaskan sama Panglima TNI Andika Perkasa, bahwa kini keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) boleh jadi anggota TNI.
 
PKI what?
Well, it all comes back to tahun 1965, atau era revolusi. Jadi waktu itu ada kejadian sejarah yang sangat penting, di mana PKI sebagai partai politik yang besar di Indonesia melakukan upaya kudeta dengan menculik dan membunuh tujuh orang jenderal ABRI angkatan darat. Tragedi ini kemudian kita peringati sebagai Hari Pemberontakan 30S/PKI. Since then, PKI jadi organisasi terlarang di Indonesia, dan ideologi komunis, marxis, dan leninisme juga dilarang di tanah air. Terus setelah upaya kudeta itu ngga berhasil, pemerintahan di bawah Pak Harto (waktu itu masih letjen, later on jadi presiden sementara, terus jadi presiden) dan angkatan darat kemudian memburu para mantan simpatisan dan kader PKI, hingga menyebabkan banyak korban.
 
Terus…
Nah seiring dengan berjalannya waktu, ga cuma simpatisannya aja yang diburu, namun keturunan dari simpatisan atau terduga simpatisan ini juga mengalami diskriminasi karena dipandang turunannya PKI. Hal ini terjadi sepanjang pemerintahan Pak Harto yang 30 tahunan lebih itu, dan barulah pas doi turun dari jabatannya, berbagai upaya rekonsiliasi dan pencarian fakta dilakukan. Nah, adapun salah satu jenis diskriminasi yang dialami oleh keturunan PKI ini adalah ga boleh jadi tentara. Dan hal inilah yang akhirnya disudahi oleh Pak Andika tadi gengs.

Kok bisa disudahi?
Well, jadi gini ceritanya. Hari Rabu tanggal 30 kemarin, kan ada Rapat Koordinasi Penerimaan Prajurit TNI Tahun Anggaran 2022. Nah di situ ada beberapa sesi buat paparan membahas mekanisme penerimaan prajurit, mulai dari tes mental ideologi, psikologi, akademik, sampai kesehatan jasmani. Adapun tes yang disorot adalah masalah tes ideologi yang menurut Panglima TNI tuh udah nggak make sense kalau sampai the fact that jadi keturunan PKI jadi penyebab menggugurkan calon prajurit.

Go on…
Jadi tesnya tuh berupa wawancara dengan tema mengenai kejadian di tahun 1965 aka G30S PKI. Adapun pertanyaan dalam wawancaranya adalah tim seleksi pengen tahu gimana pandangan si calon prajurit soal PKI, kayak komunis tuh masih ada atau nggak, terus relevan nggak sama ideologi negara, terus tentang PKI dibubarkan, dan terakhir, kalau ada keturunan PKI yang jadi anggota TNI, menurut si calon prajurit gimana? Nah pertanyaan-pertanyaan ini yang nge-trigger Jenderal Andika guys.
 
Emang kenapa?
Karena menurut Pak Andika, pertanyaan-pertanyaan itu, apalagi yang nomor 4, tuh nggak make sense kalau sampai dijadikan indikator buat menggugurkan calon prajurit TNI. Pun kalau emang ada aturan di TAP MPRS no. 25 tahun 1966, nggak diatur kalau keturunan PKI nggak boleh jadi prajurit TNI, tapi cuma ada bahwa ideologinya dilarang. That being said, nggak ada dasar hukum yang legit yang mengatur bahwa keturunan PKI gaboleh jadi tentara. Karenanya kata Pak Andika: Udah kita ikutin aturan undang-undang aja, yang dilarang ideologinya, gaada tuh keturunan-keturunan atau underbow-nya ikutan dilarang.
 
Well, did anyone say anything?
Yep, peneliti Setara Institute Bonar Tigor Naipospos bilang bahwa kebijakan ini tuh oke banget, secara kan emang peristiwa 1965 itu udah 50 tahun yang lalu, jadi turunan PKI-nya juga udah generasi ketiga dan keempat. Jadi yha ga masuk akal dan di luar perikemanusiaan aja kalo para anak muda ini harus tetep menanggung “dosa turunan” dan diperlakukan enggak setara sebagai warga negara. Selain itu, keluarga korban 65 juga menyambut baik keputusan ini dan lega karena aturannya bisa menghapus diskriminasi.
 
I see. Terus terus?
Selain menghapus aturan related to keturunan PKI, aturan lain yang diubah sama Jenderal Andika adalah menghapus tes renang buat calon prajurit TNI. Alasannya, karena itu nggak fair buat orang yang sebelumnya nggak bisa berenang. Terus, Jenderal Andika juga bilang tes akademik tuh dihapus aja. Karena jatuhnya kayak kerja dua kali, toh kan udah ada ijazah kalau daftar, ada transkrip nilai. Yha udah itulah yang jadi nilai akademiknya si calon prajurit.
Advertisement
 
OK. Anything else?
Well, gebrakannya Pak Panglima TNI kemudian mendapat dukungan dari anggota Komisi I DPR RI yang juga mantan anggota TNI, TB Hasanuddin. Beliau menyebut bahwa buat jadi prajurit tuh nggak perlu yang muluk-muluk, yang penting ngikut aturan dari UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Terus, yang penting setia sama NKRI, udeh.

Who’s just formally apologized?

The Catholic Church.
Guys, masih inget soal catatan kelam sejarah di mana warga suku asli aka native di Amerika Serikat maupun Kanada mengalami pembantaian besar-besaran akibat kolonialisme Eropa? Yep, jadi sebelum bangsa kulit putih sampai ke Benua Amerika, daerah itu ditinggali oleh warga asli aka Natives. Namun mulai abad ke-15, the white settlers came, dan melakukan berbagai aksi pembantaian yang effectively almost wiped out the natives communities, hingga saat ini mayoritas di sana adalah bangsa kulit putih.
 
OK terus?
Nah saking napsunya membantai para natives, para white settlers ini ngga cuma membunuh, merampas tanah, menyebarkan wabah cacar yang mematikan hingga membantai abis sumber makanan para natives, namun mereka juga mengambil paksa anak-anak dari orang tuanya dengan tujuan mem-brainwash mereka supaya ngga terhubung lagi sama culture para natives yang menurut para white settlers ini ngga beradab. Nah hal inilah yang kemudian bikin Paus Fransiskus menyampaikan permintaan maafnya, minggu lalu.
 
Emang hubungannya apa?
Well, jadi sebagai bagian dari upaya brainwash tadi, di sekitar abad ke-19 sampai tahun 1970an, para white settlers di Kanada (dan sebenernya US juga) bikin aturan bahwa anak-anak natives yang terdiri dari Inuit, Metis, dan First Nations harus kudu wajib ikut sekolah asrama yang disebut residential school. Tercatat ada 150 ribu anak-anak dari penduduk asli Kanada diambil paksa dari orang tuanya dan diwajibkan ikutan sekolah tersebut and no choice. Dalam prosesnya, banyak anak-anak yang meninggal, depresi, malnourished, mengalami kekerasan, dll. More about the school here
 
Hiks. Go on…
Puncaknya pada Juni tahun lalu, ditemukan ada 751 makam anak-anak tak bernisan di lokasi yang dulunya bangunan residential school. Hal ini kemudian memunculkan kembali fakta mengerikan soal abuse yang dialami para anak-anak natives tadi. Jadi ditemukan bahwa selain dipisahkan dari their own parents’ home and culture, anak-anak di residential school juga banyak yang meninggal karena penyiksaan tadi. Lebih menyedihkan lagi karena makamnya ga bernisan, bisa diambil kesimpulan bahwa ortu maupun keluarga dari anak-anak ini most likely ngga tau kondisi anaknya :(. Terus buat mereka yang berhasil survive dan lulus, kondisinya juga sedih banget, karena mereka jadi asing sama kampung halamannya sendiri, namun juga ga fully diterima juga oleh warga Kanada pada umumnya karena ya physically mereka tetep natives. Karena hal inilah, angka depresi, alcoholism sampe suicide rate di kalangan natives tinggi banget guys, sampe sekarang.
 
Tapi apa hubungannya sama Paus Fransiskus?
Jadi dalam menjalankan program residential school ini, pemerintah Kanada kerja sama dan didanai sama Gereja Katolik. Jadi yang jaga sekolahnya tu para biarawan dan biarawati, dan safe to say, mereka juga yang melakukan berbagai jenis abuses tadi. Selain itu, emang tujuan dari residential school ini adalah untuk mengkristenkan anak-anak natives dan mengasimilasikan mereka ke culture “Barat” yang dinilai lebih beradab. Keterlibatan inilah yang bikin Paus Francis minta maap.
 
🙁 Apa katanya?
Jadi setelah menggelar meeting sama perwakilan natives yang datang ke Vatikan dan mendengar langsung trauma yang dialami mereka, pada Jumat lalu Paus Fransiskus kemudian menyampaikan permintaan maafnya. In his words“For the deplorable conduct of those members of the Catholic Church, I ask for God’s forgiveness and I want to say to you with all my heart: I am very sorry.  And I join my brothers, the Canadian bishops, in asking your pardon.“It is chilling to think of determined efforts to instill a sense of inferiority, to rob people of their cultural identity, to sever their roots, and to consider all the personal and social effects that this continues to entail: unresolved traumas that have become intergenerational traumas.”
 
I see. Anything else I should know?
Permintaan maaf ini tentunya disambut positif oleh para natives yang emang udah menunggu-nunggu pernyataan tersebut disampaikan oleh Gereja Katolik. Yep, jadi pada tahun 2009, perwakilan dari First Nations juga pernah ke Vatikan untuk ketemu Paus Benediktus XVI waktu itu, dan beliau menyampaikan kesedihannya aja, tapi ngga minta maaf. Terkait perkembangan ini, PM Kanada Justin Trudeau juga menyampaikan sambutan hangatnya dan bilang bahwa ditunggu banget nih Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Kanada dan ketemu langsung sama komunitas Natives lainnya.

Now, if you want to start the day with some myths…

Meet: The Japanese killing stone.
Yep guys, jadi sebuah batu yang dipercaya dihuni oleh arwah dari serigala ekor sembilan aka nine tailed fox di Jepang baru aja terbelah dua dan bikin warga di sana heboh. Pasalnya, dengan belahnya batu ini, maka diyakini arwah nine-tailed fox tadi juga udah kembali bebas setelah terperangkap di batunya selama lebih dari 900 tahun.
 
Jadi dalam mitologi Jepang, diceritakan bahwa nine-tailed fox tadi bisa berubah menjadi perempuan cantik, dan kecantikannya bikin kaisar Jepang waktu itu, namanya Emperor Toba jatuh cinta. Keduanya kemudian makin deket, namun seiring dengan kedekatan itu, kaisarnya jadi sering jatuh sakit gengs, dan ga lain ga bukan penyebabnya adalah si gumiho, aka si nine-tailed fox-nya itu sendiri. Setelah hal ini terungkap, gumiho kemudian dikejar oleh para samurai kerajaan, dan dia berhasil dipanah. Nah, while tubuh fisiknya berhasil terbunuh, namun arwahnya diyakini terperangkap di batu, hingga batunya akhirnya pecah sekitar weekend kemarin. Seiring berjalannya waktu, warga Jepang juga percaya bahwa siapa pun yang memegang batu itu bisa meninggal, hence the name. 
 
Nah guys, terkait pecahnya batu tersebut, banyak juga yang percaya kalau itu adalah bad sign, dihubungkan dengan pandemi hingga invasi Rusia ke Ukraina. Tapi ada juga yang percaya bahwa ini justru good sign, bahwa Putin bakalan segera menghentikan invasinya itu, jadi yha suka-suka u aja mau percaya yang mana. Fyi batunya sendiri udah jadi cagar budaya dan jadi tourism attraction, apalagi sejak batunya mulai retak dan diyakini, serigala ekor sembilan yang terperangkap di situ udah mulai kabur dan berkeliaran.

“Tapi di era saya, itu (DPR) totally dirty (sangat kotor).”

 
Wewww gitu guys kata mantan politisi Partai Demokrat (PD) Angelina Sondakh dalam wawancaranya sama Rosianna Silalahi, minggu lalu. Jadi, Mbak Angie ini baru aja selesai menjalani hukuman penjara selama 10 tahun karena kasus korupsi Wisma Atlet di era pemerintahannya Pak SBY. Waktu itu, Mbak Angie duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPR, yang emang tugasnya ngurus anggaran. Karena itulah beliau bilang bahwa kalo urusan korupsi-korupsian tuh pasti urusannya sama Banggar, karena semua penetapan anggaran ada di situ.
 
Now you know what’s dirtier than your room…

Announcement


Thanks to Hello Sydney, istri nicholas saputra, ABR, and Tyas for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

If you’ve been feeling stressful or burn out lately, avoid these habits.
Advertisement