Presiden Mengumumkan Larangan Ekspor CPO

288

Here’s the newest updates on: Minyak goreng drama

Catch Me Up!
Yoi guys, masih ngomongin soal krisis minyak goreng yang sangat menguji problem solving skill-nya pemerintah kita nih. Minggu lalu kan kita udah dibikin mixed up feeling ya dengan diumumkannya empat orang empat tersangka korupsi kelangkaan migor. Nah terus baru aja 22 April kemarin, Presiden Jokowi juga mengumumkan larangan ekspor CPO (Crude Palm Oil) yang jadi bahan baku minyak goreng, ke luar negeri. Pokoknya maap gajual minyak dulu, gitu kata Indonesia.
 
Tell me everything.
Sure. Jadi kamu masih inget kan, empat tersangka kasus korupsi minyak goreng yang salah satunya none other than Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana (Catch up with the issue here).. Nah jadi korupsi ini tuh related to kebijakan ekspor minyak goreng maupun CPO dari Indonesia ke luar negeri, di mana secara pasokan di tanah air lagi langka, para produsen minyak goreng di Indonesia nih diwajibkan pemerintah untuk memasok 20% dari jumlah ekspornya buat dijual aja di dalam negeri. Gabole diekspor semua. Ada juga kebijakan lainnya yang menetapkan harga CPO itu adalah 9.300 per kilogramnya. Niatnya sih biar minyak goreng ngga langka dan ga mahal gitu…
 
Terus terus?
Nah of course hal ini tidak terwujud, karena orang-orang di pemerintahan yang harusnya meng-enforce aturan ini justru breaking the rules. Pejabat aka si Indrasari diduga cawe-cawe sama tiga perusahaan produsen CPO yang bikin mereka tetap bisa mengekspor CPO tanpa dibatasi oleh aturan tadi. Makanya kemaren minyak tetap langka guys, karena emang diterbangin ke luar negeri semua.
 
I see…
Nah seiring dengan perkembangannya, Pak Jokowi kemudian bikin kebijakan breakthrough yang mengejutkan semua pihak: CPO gabole di ekspor dulu! Yep guys, hal ini diumumkan beliau minggu lalu, dan bakal mulai berlaku pada Kamis besok di tanggal 28 April sampai waktu yang belum ditentukan. Beliau juga menyebut bahwa pemerintah akan memantau plus mengevaluasi kebijakan ini biar tujuannya buat bikin minyak goreng ada di pasar dan terjangkau masyarakat tercapai.
 
Tapi tapi, Indonesia bukannya produsen CPO besar ya?
Yep, in fact kita produsen CPO terbesar di dunia. Jadi tentunya larangan ekspor ini bakal ngaruh banget sama kondisi per-CPO-an dunia, terutama dari negara-negara yang langganan CPO ke kita. They’ll be like, “Waduuuw terus w beli CPO ke mana niii?” gitu kan. Misalnya aja, India dan China yang merupakan importir CPO terbesar dari Indonesia. Dalam keterangannya kemarin, President of Trade Body the Solvent Extractors Association of India Atul Chaturved udah menyampaikan penyesalannya kenapa harus dihentikan, karena bakal bikin pasokan CPO global langka. Kalo udah langka, ya harga minyak goreng global juga bakal naik.
Advertisement
 
Rumiiiit rumit.
Emang. Terus juga ngaruhnya ngga sama pasar global aja, tapi juga sama ekonomi kita guys. Karena dengan ngejual CPO ke luar negeri, negara jadi dapet pemasukan kan. Nah kalo ekspornya dihentikan selama sebulan full aja, menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, Indonesia bisa kehilangan pemasukan sebesar US$ 3 Miliar. Dan ini setara sama 12% total ekspor non migas. Jadi kata Bhima, daripada stop ekspor, lebih baik ditingkatkan aja pengawasannya soal DMO 20% tadi. Karena sebenernya yang penting emang pengawasan, gimana caranya tu si Willmar dan perusahaan-perusahaan minyak kakap lainnya nurut aturan gitu lo guys, bukan cawe-cawe sama pemerintah…
 
Iya ugha…
Selain itu, organisasi Kelompok Sawit Watch juga bilangnya meskipun ekspor udah dilarang, kebijakan ini most likely nggak akan bikin harga minyak goreng jadi balik normal lagi, gengs. Karena akar masalahnya tuh bukan di penjualannya, tapi lingkungannya, yaitu praktek oligarki, kartel, mafia, yang pokoknya udah toxic banget lingkungan per-CPO-an ini. Lagian juga dikhawatirkan, kalo kita ujug-ujug menghentikan ekspor kayak sekarang, maka bakal banyak negara-negara yang suka langganan beli CPO di kita melakukan kebijakan balasan, di mana mereka juga gamau jual barangnya ke kita. Hayo looo…
 
I see. Anything else?
Fyi langkah Jokowi buat melarang ekspor minyak goreng emang diharapkan bisa memecahkan masalah minyak goreng yang dari awal tahun kemarin jadi masalah genting di tanah air, gengs. Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto juga bilangnya jangan sampai ini kebijakan malah sekadar buat ngediemin masyarakat yang ribut dan gaduh doang akibat kasus dirjennya Kemendag yang kemarin jadi tersangka. Jangan sampai malah jadi pengalihan isu gitu yekan. Jangan angin-anginan juga, kayak larangan ekspor batu bara yang kemarin sempat diterapkan tapi cuma bertahan seminggu. Pokoknya looking forward deh aturan ini bakalan dibikin kayak gimana teknis dan detailnya.
Advertisement