PPKM di Jawa-Bali Berakhir, India & WHO Berselisih Paham Data Covid-19, Korut Melakukan Uji Coba Sistem Pertahanan Misil, Arab Saudi Adalah Negara Yang Paling Disukai Warga Indonesia

259

Good morning

 

Hello, hustlers and fighters. As we skimmed the news yesterday, we noticed that slowly but surely, things are getting back to normal. Yep, you can now mudik for lebaran, visit your boss’s for open house, and just… gather up with friends and loved ones. See? You are strong. If you can get through two years of pandemic, you can also get through this week. You got this. 

When we talk about things getting back to normal….

We’re looking at you, Covid-19.
Yang makin ke sini, perkembangannya makin menggembirakan. Iya ni guys, kamu juga tentunya ngeh bahwa sekarang kehidupan udah berangsur-angsur kembali normal, seiring dengan jumlah kasus Covid-19 yang makin berkurang. Nah terus, per kemarin banget nih, PPKM di Jawa-Bali beakhir, setelah sebelumnya berlaku selama dua minggu.
 
Cool. Tell me more. 
Well, jadi dalam dua mingguan ke belakang, kasus Covid-19 di Indonesia semakin menunjukkan progres yang baik, di mana pada periode 4-10 April kemarin, angka kasus Covid-19 dalam seminggu tercatat sebanyak 12.726 kasus. Nah terus minggu lalu, di periode 11-17 April, angka kasus menurun jadi 7 ribuan kasus. Oke nggak tuh?
 
Oke banget sih, terus terus?
Terus, bukan cuma angka kasusnya aja yang mengalami penurunan, namun juga angka kematiannya. Jadi dari jumlah total kematian sebanyak  338 kasus di periode 4-10 April, terus turun jadi 240 kasus di minggu depannya. Ini dia yang bikin pemerintah (and all of us) juga hepi karena ini tandanya Covid di Indonesia beneran mulai bisa dikendalikan.
 
Alright. So anything changed?
Of course. Seiring dengan perkembangan ini, Pak Jokowi kemudian mengumumkan informasi yang tentunya bikin kamu mixed feeling nih: Silakan mudik. Yoi guys, setelah dua tahun kamu bisa menghindar dari pertanyaan kapan niqa dengan alasan pandemi, sekarang udah engga bisa lagi. Karena kamu udah boleh pulang kampung aka mudik sama Pak Jokowi.
 
Hah bener nih?
Bener. Jadi dalam keterangannya kemarin, Pak Jokowi engga hanya membolehkan mudik, tapi juga mengimbau supaya mudik dilakukan lebih awal, supaya kamu ngga kena macet. Kata Pak Jokowi, bakal ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor selama arus mudik, jadi most likely bakal terjadi kemacetan pada puncak arus mudik. Karenanya, yuk masyarakat ayo kita hindari puncak arus mudik yaitu pada 28, 29, dan 30 April 2022.
 
Jadi legit udah bisa mudik nih ya…
Udah banget, bahkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga udah merilis ni guys, aturan syarat perjalanan orang dengan moda kereta api untuk periode mulai 2 April 2022 atau menjelang mudik lebaran tahun ini. Nih simak baik-baik ya, karena ada empat poin utama. Pertama, kalo kamu udah booster, maka kamu bisa naik kereta api tanpa harus menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen. Terus kalo udah dapet 2nd shot, kamu masih harus menunjukkan hasil negatif antigen maupun PCR. Hasil antigennya harus 1×24 jam, sedangkan PCR bisa yang 3×24 jam.
 
Terus terus…
Nah kalau baru vaksinnya baru yang pertama aja, maka wajib ngasi liat hasil PCR 3×24 jam sebelum perjalanan. Finally, kalo kamu punya kondisi kesehatan khusus yang bikin kamu ga bisa divaksin, maka kamu harus menunjukkan hasil negatif tes PCR maksimal 3×24 jam, dan dengan melampirkan surat dari RS yang bilang bahwa kamu belum atau ngga bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.
 
Jadi… udah bisa halal bihalal juga nih?
Yep, tapi it comes with a twist: Halal bihalalnya diimbau untuk engga sambil makan gengs. Menurut Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto, masyarakat lebih baik engga melakukan aktivitas makan dan minum pas lagi halal bihalal. Hal ini tentunya untuk meminimalisasi potensi penularan Covid-19 yang sampai saat ini masih bertransmisi di masyarakat.
 
GPP yang penting dikasi THR.
Same. Nah ngomongin THR, not that you asked, but if you’re curious… kamu kepo ga THR-nya Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin berapa? Nah guys, dengan aturan pengalian 6 kali dari gaji tertinggi, maka gajinya Pak Jokowi adalah sebesar Rp30,24 juta per bulan. Sedangkan Kiai Ma’ruf digaji Rp20,16 juta. Ditambah tunjangan pejabat dll, maka THR yang bakal diterima sama Pak Jokowi at least sebesar Rp62,74 juta dan Kiai Ma’ruf sebesar Rp42,16 juta.
 
Ha-ha-ha ok nice to know. Anything else?
Finally, kamu juga perlu tahu ni guys bahwa kemarin, Menteri Kesehatan Pak Budi Gunadi Sadikin bilang bahwa 99,2 persen masyarakat Indonesia udah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Kata Pak Budi, antibodi itu terbentuk dari program vaksinasi dan infeksi yang terjadi. FYI, data ini diketahui dari hasil survei yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Who’s having a different data?

Opung Luhut? Ehe. Ehe.
Husss bukan. Tapi India.
 
Big data atau apaan nih?
Data soal Covid-19 guys. Yep, jadi akhir-akhir ini, India dan World Health Organization aka WHO lagi berselisih paham akibat data Covid-19. Hal ini bikin cita-cita ambinya WHO untuk bisa menghitung jumlah kasus Covid-19 global terhambat, karena India ngasih angkanya bingungin banget nih.
 
Bingungin gimana?
Well, Jadi di tahun 2021 itu, WHO udah punya rencana untuk menghitung jumlah kematian global karena pandemi Covid-19, dan dari hasil assessment mereka, jadi jelas banget nih, bahwa jumlah korban yang meninggal akibat Covid-19 aslinya lebih banyak daripada yang dilaporkan oleh negara-negara secara individu. Dari itung-itungannya WHO sih, yang meninggal bisa mencapai 15juta orang by the end of 2021, jauh di atas laporan gabungan dari negara-negara yang angkanya ada di 6juta korban.
 
Terus hubungannya sama India?
Nah berarti kan kalo menurut WHO data aslinya ada 15juta tapi yang dilaporin itu cuma 6juta, artinya ada selisih sembilan juta kematian yang ngga dilaporin kan gengs… Nah menurut prediksi WHO, lebih dari 1/3 dari 9juta underreported cases itu ditemukan di India, yang somehow sejauh ini, mereka cuma mengakui ada 520ribu kematian aja. Perbedaan data inilah yang bikin report-nya ga jadi-jadi untuk dirilis guys, karena India yang masih keberatan dengan membuka data ke publik dan ngotot pokoknya kematian gue cuma 520ribu kasus ye…
 
Terus gimana?
Well, padahal kalo pake itung-itungannya WHO, maka India bakal jadi negara dengan tingkat kematian tertinggi di dunia akibat Covid-19, dengan total empat juta kasus sepanjang 2021. And pemerintah India be like, “Nggak separah itu kaleeee”. Perdana Menteri Narendra Modi sendiri bilangnya mereka punya perhitungan sendiri dan based on itung-itungan mereka, angka kematian yang sebenarnya di India tuh cuma 520 ribu kasus aja. Bandingin sama empat juta, hampir delapan kali lipat!
 
Waduhh….
Iya. Clash kayak gini tuh akhirnya bikin bingung sendiri kan, yang mana bakalan berpengaruh banget sama statistik kesehatan yang tercatat. Padahal, statistik kesehatan ini penting banget buat jadi evaluasi how far this pandemic has gone, terus langkah-langkah apa yang harus diambil dalam penanganan pandemi kalau ngeliat dari data statistiknya. Plus buat jadi pembelajaran juga kalau (amit-amit) di masa depan ada lagi krisis kesehatan kayak gini, data angka kematian tuh yang bisa dipegang buat dijadiin acuan, gengs. Belum lagi datanya juga penting banget buat ngeliat nih, seberapa efektif vaksinasi dalam menangkal penyebaran Covid-19.
 
Terus, respons India gimana dong?
Dari keterangan yang dirilis di Biro Pers mereka, pemerintah India mengakui bahwa mereka emang sempat kewalahan dalam upayanya menangani gelombang Covid-19 di waktu Juli-Agustus tahun lalu. However, they’ve been working on it dan berhasil menekan angka kematian sehingga angkanya nggak separah yang dibilang WHO. Terus, progres vaksinasi mereka juga kenceng dan cepet banget, sehingga berhasil menekan angka penularan. Keterangan pemerintah juga menyebutkan bahwa mereka keberatan sama reportnya WHO karena bukan cuma angkanya yang blunder, tapi juga metodologi yang WHO pakai buat ngitungnya tu ga cocok. Menurut keterangan dari bironya tadi, negara dengan populasi padat penduduk kayak India tuh ngitungnya nggak bisa sama kayak negara-negara yang penduduknya lebih sedikit. (For context
Advertisement
, India tuh punya 1,3 miliar penduduk).
 
…..
Terus, India tuh secara geografis juga luas. Satu negara tapi iklim dan musimnya juga bisa beda-beda. Meaning, kondisi manusianya juga beda-beda. Makanya mereka mempertanyakan ketelitian ilmiah yang dilakukan WHO gimana, terus pengawasannya juga gimana. Terus, mereka juga bilang WHO tuh nggak bisa menggeneralisir perhitungannya dari satu negara ke negara-negara lain. So Indians be like, “Pls we’re not like the others…”
 
Yaelah kek omongan mantan w aje.
Yea well. Ternyata WHO juga has a say, guys. Menurut mereka, data yang berhasil di-collect dan dikelola WHO tuh udah melalui perhitungan ilmiah yang matang dan dengan konsultasi berulang kali ke berbagai pihak, makanya itu juga yang bikin perilisan reportnya jadi ketunda kayak yang dijelasin di awal tadi. Dr. Samira Asma, assistant director di WHO yang juga scientist lead di report kali ini bilangnya ngumpulin data Covid-19 tuh susah dan challenging, karena metode pengumpulan datanya juga beda-beda.
 
I see. Anything else?
Fyi saking nggak terimanya sama tudingan WHO tadi, pemerintah India kemudian meminta WHO buat buka-bukaan analisis data yang mereka miliki. Hal itu kemudian disambut baik sama WHO since itu organisasi juga pengen analisisnya as transparent as possible.

What’s causing anxiety?

Me not getting enough self-care?
Rite. That, and also… North Korea.
 
What’s with North Korea?
Well, kamu harus tahu guys bahwa belakangan ini, Korut lagi bikin banyak negara, khususnya yang deketan sama doi, kayak Korea Selatan agak-agak anxiety, secara mereka baru aja melakukan uji coba sistem pertahanan misilnya di Hari Sabtu kemarin. Hal ini tentunya ditakutkan banget sama negara tetangga, secara Korut kan hobinya flexing-flexing senjata dan selalu ancang-ancang siap menyerang kapitalis gitu kan.
 
Whoa tell me. 
Sure. Jadi emang salah satu fokus global terkait the Korean Peninsula adalah denuclearization in the area (Bukan Blackpink, ehe ehe) yang bertujuan untuk menciptakan keamanan dan kondisi bebas nuklir di semenanjung tersebut. Seiring dengan pemahaman ini, setelah melalui berbagai nego-nego antara Kim Jong un, pemimpin Korsel dan Amerika Serikat, akhirnya di tahun 2017, Korut setuju dengan term “denuklirisasi” tadi, yaitu “memusnahkan berbagai ancaman nuklir dari Korsel, Korut maupun area di sekitarnya yang bisa membahayakan semenanjung Korea.” Persetujuan ini disusul dengan dihancurkannya terowongan di Pyunggeri, yanng merupakan tempat percobaan nuklirnya Korut. Nah hal ini juga dinilai banyak pihak sebagai upaya dari Korut untuk memperbaiki hubungan sama Korsel dan Amerika Serikat.
 
Terus…
Nah terus, ujug-ujug ada uji coba misil lagi Sabtu kemarin, dunia langsung kaget dong guys. Apalagi uji cobanya juga dihadiri langsung oleh Kim Jong un, jadi kayak… legit banget nih senjata. At the same time, hasil foto satelit menunjukkan bahwa terowongan yang diruntuhin itu juga udah dibenerin lagi. Karena itulah, banyak ahli yang beranggapan bahwa uji coba misil ini cuma sebagai opening act aja, sebelum akhirnya Korut melakukan uji coba nuklir lagi.
 
Geez….
Terkait uji coba ini, media Korut bilang bahwa Kim Jong un emang udah ngasih arahan pada militer supaya sistem pertahanannya Korea Utara dibikin lebih advanced lagi. Selanjutnya, senjata baru ini juga bagus banget karena mampu  meningkatkan serangan jarak jauhnya Korut, dan meningkatkan pertahanan dari serangan nuklir.
 
Tapi kenapa ujug-ujug uji coba ni?
Well, so far sih banyak pihak menilai bahwa uji coba misil tadi dilakukan Korut sebagai bentuk protes atas latihan militer gabungan antara AS sama Korea Selatan yang bakal berlangsung selama sembilan hari, starting from Senin kemarin, so Selasa next week it is.
 
Got it. Anything else I should know?
FYI, it’s a party in Korut, karena minggu lalu, selain jadi ajang uji coba senjata, mereka juga baru aja merayakan birthday party-nya founding father Korea Utara, Kim Il-sung. Terkait uji coba ini, presiden Korsel Moon Jae-in juga udah di-update dan langsung memerintahkan jajarannya untuk segera menyelidiki pergerakan serta maksud dan tujuannya Korut tuh apaa?

What’s your most favourite country in the world?

Most of you might say: Arab Saudi.
 
Iya guys, menarik ya. Ternyata, Arab Saudi adalah negara yang paling disukai oleh Warga Indonesia. Hal ini terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan baru aja dirilis kemarin. Yep, jadi dari hasil survei via telepon yang melibatkan 1.228 responden itu, diketahui bahwa sekitar 74% warga bilang bahwa negara yang paling disukainya adalah Arab Saudi, dan hanya delapan orang yang bilang ngga suka sama negaranya King Salman tersebut. Meanwhile, negara kedua yang paling disukai oleh responden adalah Inggris, lalu disusul oleh Rusia dan Ukraina. Nah, kesukaan warga +62 terhadap Arab Saudi juga sebelumnya udah diketahui dari hasil survei yang dilakukan sama lembaga think-tank Australia, Lowy Institute. Jadi dalam survei itu, diketahui bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud (MbS) mendapatkan kepercayaan tertinggi sebagai pemimpin asing dari masyarakat Indonesia, yaitu sebesar 57%. Nah, banyak alasan ni guys, kenapa nama MbS bisa muncul di posisi tertinggi. Jadi kalo menurut pengamat politik Ujang Komarudin, salah satu alasan kenapa banyak warga RI yang suka ama MbS adalah karena mereka merasa memiliki ikatan emosional sebagai negara mayoritas Muslim.

“Masih dalam tahap pengumpulan informasi…”

 
Gitu guys kata anggota Dewan Pengawas KPK, Syamsuddin Haris pas ditanya soal dugaan pelanggaran kode etik oleh Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar kemarin. Jadi guys, Bu Lili ini disebut-sebut melanggar kode etik sebagai pimpinan KPK karena diduga menerima fasilitas hotel dan tiket MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu. Nah tapi kata Pak Saymsuddin, saat ini pihaknya lagi ngumpulin informasi dulu nih, dari pihak terkait soal data-data dugaan pelanggarannya.
 
When your bestie keeps asking if you’re already official with your crush…

Announcement


Thanks to Gitarnya Sungjin,& raplip for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Be careful about gaslighting in a relationship… and here’s everything you need to know about it.
Advertisement