Pemerintah Akan Salurkan BLT Sebesar Rp300 Ribu, Cara Menghindari Parahnya Kerusakan Bumi Karena Pemanasan Global, Krisis Ekonomi Sri Lanka, Piala Grammy Olivia Rodrigo Jatuh & Patah Jadi Dua

344

Hello!

Welcome to Wednesday, ladies and gentlemen. It’s another weird day when you’re already thinking about the weekend, but it still feels tooo far away. So, let’s just listen to our podcast here and let’s just get on with the day. Let’s go!

When minyak goreng drama is not over yet…

Here we go with the new solution
Yoi guys, ngeliat drama perminyakgorengan duniawi yang belum kelar juga ini, pemerintah akhirnya ngeluarin jurus baru buat kasih bantuan ke para warga +62 yang udah, “Cape bgt bun, jujurrrr”. So, now everybody, meet Bantuan Langsung Tunai aka BLT.
 
Background pls.
Jadi giniii, minyak goreng kan sekarang masih mahal nih. Dan sebenernya pemerintah udah melakukan 1001 cara gimana supaya harga minyak ga naik banget, tapi ketersediaannya juga ga ilang dari pasaran. And boy, was it hard. Dari mulai ngasih subsidi, ngancem pidana, razia berkala, tapi tetep aja rumit ni urusan. Terus akhirnya baru aja, pemerintah come up dengan solusi baru yakniiii BLT minyak goreng, aka bantuan langsung tunai buat rumah tangga beli minyak goreng.
 
Tell me about it.
OK. Jadi kan sekarang kondisinya si minyak goreng udah kembali membanjiri pasar guys, udah ngga langka lagi karena harganya udah kembali normal aka mahal. Nah berhubung minyak gorengnya sekarang udah melimpah, yaudah pemerintah aja yang bantu beliin. Karena tetep aja harga minyaknya mahal bun, dan warga masih menjerit banget. Jadi nggak pakai ribet, pemerintah akhirnya comes up dengan BLT tadi, alias, “Ya udah nih w kasih duitnya buat u nambah-nambain beli minyak goreng.” Gitu guys kira-kira. Kebijakan BLT ini disampaikan langsung sama Presiden Jokowi melalui konferensi pers hari Jumat kemarin.
 
Tell me more about this BLT…
Sure. Jadi, dalam konferensi pers itu, Pak Jokowi bilang bahwa BLT ini adalah cara pemerintah buat meringankan beban masyarakat yang bakal disalurkan mulai bulan ini sampai tiga bulan ke depan sebesar Rp300 ribu. Rencananya, BLT ini bakal disalurkan buat 20,5 juta kepala keluarga penerima Program Bantuan  Pangan Non Tunai, dan penerima Program Keluarga Harapan. BLT ini juga bakal menyasar ke 2,5 juta pedagang kaki lima yang jualan gorengan. Pemerintah tuh emang sengaja ngejar bantuannya mulai di bulan ini biar Ramadan dan Lebaran orang-orang lebih kebantu lah idupnya.
 
Duitnya dari mana emang?
Dari subsidi aka pajak kita-kita juga. Jadi Kementerian Keuangan menyebut bahwa untuk mengadakan BLT tadi, pemerintah butuh mengeluarkan dana subsidi sebesar Rp6,15 Triliun. Selain itu, ada juga penggunaan dana dari cadangan Bendahara Umum Negara sebesar Rp750 miliar. Makanya dalam menjalankan program ini, Pak Jokowi kasih perintah tuh ke Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, sampai ke TNI dan Polri buat make sure ini BLT penyalurannya on track, sesuai rencana, dan berjalan lancar.
 
Got it. Did anyone say anything?
Ada dong. Ketua DPR RI, Puan Maharani bilangnya kebijakan BLT ini sifatnya jangka pendek banget, gengs. Yha buat nutup orang-orang puasa dan Lebaran aja gitu. Menurut Mbak Puan, pemerintah harus tetap berbenah benerin tata niaga minyak goreng dari A sampai Z buat solusi jangka panjangnya. Terus, Mbak Puan juga bilang BLT ini harus bener-bener tepat sasaran dan harus bener-bener diperhatiin biar nggak ada lagi penyimpangan-penyimpangan lain kayak sebelum-sebelumnya.
 
I see. Anything else I should know?
Fyi BLT ini kan disalurkannya lewat Kementerian Sosial dan pihak-pihak terkait yah. Terus, Kementerian Sosial tuh udah punya mekanismenya sendiri terkait gimana biar orang-orang ini bisa mencairkan bantuannya. In this sense, BLT ini kan disalurkannya ke penerima program-program punyanya Kemensos, itu berarti BLT ini cairnya yha barengan sama bantuan-bantuan lain di program itu. Jadi dari April, Mei, Juni, sekali cair 300 ribu. Itu udah total dari BLT dan bantuan program lain Kemensos, guys.

When we have a solution for climate change…

Yesss good news ni guys! 
Bahwa baru aja United Nations aka UN aka PBB meriis report-nya yang menyebutkan bahwa ada banget loh, cara kita menghindari makin parahnya kerusakan bumi gara-gara global warming, dan ini tuh bisa banget dilakukan. Tapi, cuma ada satu penghalang dari solusi tadi, yaitu: political will.
 
Waduh, tell me more. 
Oke. Jadi gini guys. Sekarang banget nih, kerusakan bumi tuh udah parah banget, sampe as soon as 2030, kalo kita ngga berubah, maka kerusakan bumi bakal irreversible aka gabisa diperbaiki lagi. Nah tapi, lewat jurnal penelitian yang dirilis oleh UN Intergovernmental Panel on Climate Change, para ilmuwan dan peneliti di situ ketemu tuh gimana caranya biar kita jangan sampe nyampe ke poin “irreversible” tadi
 
Gimana tuh caranya?
Yaitu dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga angin dan matahari. Ini dia yang sekarang kita sebut renewable energy sources aka Sumber Energi Terbarukan. Malah makin hari, angin dan matahari tuh secara ekonomis nilainya juga jauh semakin rendah, dan perkembangan teknologi juga bikin pengadaan dua jenis pembangkit listrik ini lebih mudah. Dalam report itu juga dibahas actions lain yang bisa kita lakukan supaya global warming ngga makin parah, misalnya ya sebaliknya dari renewable resources tadi, kini saatnya kita mengudahi penggunaan bahan bakar fosil.
 
Fosil?
Iya, kayak batu bara, atau bensin yang kamu pake sehari-hari tuh bahan bakar fosil yang proses pengolahannya merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan pemanasan global. Di report itu juga secara detail disebutkan bahwa kita kudu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi produksi emisi sebesar 10% by 2030. Biar suhu bumi juga bisa turun 1,5 derajat Celsius, bahkan kalau bisa 2 derajat sekalian. Adapun alternatifnya ya angin dan matahari tadi.
 
Sounds good tho…
Yes, sounds good emang. Tapiii dari awal Sekjen PBB Pak Antonio Guterres udah bilang bahwa hasil report itu cuma janji manis aja, karena faktanya banyak negara-negara maju yang nggak mau bagi-bagi pendanaannya ke negara berkembang untuk pengembangan energi alternatif tadi. Yep, energi alternatif could be costly, dan karenanya dibutuhkan peran serta negara maju untuk mengembangkan teknologinya di negara berkembang, tapi hal itu ga dilakukan guys. Jadi ya kalo gini terus sih, kita lagi fast-track menuju kehancuran. Gitu kata Pak Antonio.
 
Tapi emang harus dibantuin banget?
Ya iya, soalnya mereka juga udah komit gitu guys. Jadi awalnya adalah Paris Climate Agreement di tahun 2015 di mana seluruh negara udah ttd setuju buat saling bantu karena ini kan urusan bersama gitu buat menghentikan climate crisis. Tapi sama kayak yang Pak Antonio bilang tadi, janji yha janji manis doang, agreement yha agreement doang. Udah bertahun-tahun, dana US$300 miliar per tahun yang dijanjikan sama negara-negara maju kayak China salah satunya tuh jadi stuck dan nggak ada kelanjutannya lagi. Dan cuma 0,1% dari total dana aja yang udah dikeluarkan buat negara-negara di belahan selatan.
 
I see. Anyone saying anything?
Ada. Salah seorang ilmuwan yang juga terlibat di report ini bilangnya kurang lebih gini: “Duit yang ada tuh, jangan cuma fokus mengurangi emisi aja, bapak/ibu sekalian. Jangan lupa kalau makin hari kondisi kita juga makin berubah nih, karena kita kan jadi harus beralih, jadi mending duitnya juga disisihkan buat proses adaptasi, biar orang-orang jadi nggak culture shock
Advertisement
 sama perubahan yang nanti bakal terjadi.”
 
Bener juga, anything else?
Di Indonesia sendiri, pemerintah lagi berupaya untuk mengalihkan ketergantungan energi kita supaya bisa mulai beralih ke energi terbarukan, di mana PLN menargetkan kapasitas pembangkit untuk energi baru terbarukan (EBT) sebesar 29 gigawatt (GW) pada 2030. PLN juga menyebut bahwa mereka siap memasok listrik hijau bagi produsen kendaraan listrik, supaya penggunaannya makin massif.

Here’s your update on: Sri Lankan economic crisis

Catch Me Up!
 
That’s what we’re here for. Kamu harus tahu nih guys, di Sri Lanka tuh sekarang lagi ada krisis ekonomi yang parahhhh banget. Yang paling parah sejak Sri Lanka merdeka tahun 1948 lalu.
 
Hold on. How did we get here tho?
Ok jadi gini ceritanya. Dari tahun 1983 sampai 2009 kemarin, Sri Lanka kan masih struggling sama perang saudara antara masyarakat Tamil dan Sinhala tuh, yang bikin negara juga rugi bandar kan. Nah, terus seiring dengan berjalannya waktu, sejak 2009, ekonomi Sri Lanka tuh pelan-pelan merangkak naik, ditopang dengan berbagai Industri andalan mereka kayak pariwisata, ekspor teh, pakaian, dan berbagai produk pertanian. Tapi kalau dari pertahanan, negara ini emang kurang banget, gengs. Sampai waktu 21 April 2019, ada kejadian yang juga jadi salah satu sejarah kelam bangsa itu di mana ada bom bunuh diri yang menghancurkan tiga gereja dan tiga hotel mewah di ibukotanya, Kolombo.
 
Lanjut….
Nah, dari kejadian bom itu, ekonomi Sri Lanka mulai mundur lagi. Terus belum nyampe setahun, eh ada pandemi. Nah makin anjlok lah itu perekonomian negara. Akhirnya, mereka ngambil banyak utang dari negara-negara lain kayak India, AS, China, dll, yang mereka nggak bisa bayar. Bahkan di 2021, utang negaranya udah melebihi dari total pendapatan. Tapi walau gimana pun emang namanya utang harus dibayar, jadi pemerintah coba pelan-pelan. Eh tapi, ada apaan tuh Rusia sama Ukraine? Waduh konflik lagi. Perdagangan dunia juga jadi berantakan… BBM, harga pangan, dan barang-barang pokok harganya pada naik yang tentunya ngaruh banget sama kondisi di Sri Lanka dan eventually terjadilah… krisis ekonomi.
 
Haduhh…
Kondisi inilah yang bikin warga Sri Lanka ngamuk sampe melakukan aksi unjuk rasa di berbagai wilayah, karena ngga puas sama pemerintah yang dinilai ngga berhasil men-tackle si krisis ini. Para demonstran menuntut supaya Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa agar mundur dari jabatannya karena udah nggak bisa mengatasi krisis yang terjadi. Saking gentingnya protes warga, Presiden Gotabaya kemudian memberlakukan kondisi Emergency aka Darurat.
 
Ya ampuuun…
Nah kondisi ini diperparah dengan mundurnya menteri-menteri dan anggota perlemen sana, aka mereka pada resign berjamaah, gengs. Karena pada resign, akhirnya presiden nunjuk orang-orang baru kan. Salah satunya adalah buat posisi menteri keuangan, Ali Sabry. Eh belum sehari ditunjuk, doi langsung resign juga. Dalam keterangannya, Ali Sabry bilang Presiden silakan ambil kebijakan buat mengatasi konflik yang terjadi, secara fresh dan proaktif. Tapi kalau mau pakai cara konvensional juga bisa, termasuk cari menteri keuangan baru. Ampun dah.
 
Rumit. Anything else?
Iya. Sampai sekarang aksi demonstrasinya masih berlangsung ni guys. Dan pemerintahan Sri Lanka juga masih struggle dalam meng-contain krisis ekonomi yang terjadi. Saking krisisnya, mereka harus rutin matiin listrik selama 13 jam sehari karena minyak buat pembangkit listriknya terbatas banget. Rumah sakit juga operasionalnya jadi kacau. nggak bisa tindakan operasi, kehabisan obat. Chaos banget pokoknya deh.

Who’s got some broken awards?

Olivia Rodrigo.
Iya guys. Jadi dalam gelaran Grammy 2022 yang berlangsung Hari Senin lalu, bisa dibilang itu adalah harinya Mba Olivia Rodrigo, penyanyi perempuan asal Amerika Serikat yang berhasil memborong tiga penghargaan Grammy di tahun ini, yaitu untuk kategori best new artists, best pop solo performance, dan best pop vocal album buat album pertamanya yang bertajuk SOUR. However, terjadi insiden kecil ni guys. Jadi emang awalnya, Olivia yang merupakan Swifties garis keras ini kepikiran buat nge-recreate foto sama piala Grammy-nya dengan pose yang persis sama kayak waktu Taylor Swift menerima empat Grammy di tahun 2010 kemarin. Nah tapi, selesai foto, salah satu piala Grammy-nya Mbak Oliv malah jatuh dan pialanya patah jadi dua. Uniknya, kejadian yang sama juga dialami Taylor Swift waktu 2010, di mana satu dari empat award-nya jatuh dan patah.
 
Nah guys, selain scene soal piala jatuh, gelaran Grammy kemarin juga diwarnai oleh penampilan BTS yang hadir full team dan menampilkan lagu Butter, serta yang paling bikin histeris sih, scene-nya V BTS yang lagi ngobrol deketan gitu sama Olivia Rodrigo.

“UUD kita pernah diamandemen gak? Bukan yang tabu kan? Yang tabu itu pembukaannya. Itu tabu. Kitab suci tabu.” 

Hwaduuu gitu guys kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Pak Tito Karnavian pas ngomentarin soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode yang belakangan ini rame banget bikin masyarakat mixed feeling. Nah aturan soal masa jabatan presiden itu ada di Undang-Undang Dasar, dan kata Pak Tito, UUD itu tuh bisa direvisi. Hal ini disampaikan Pak Tito pas ditanya wartawan di gedung DPR RI Senayan, kemarin.

Tiga periode… nanti ga kerasa udah 30 tahun aja loh paak…

Announcement


Thanks to Fikri Adi, and Ryan for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Since it’s still at the beginning of April, let’s check up some fun horoscope.
Advertisement