Paus Fransiskus Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Para Natives

272

Who’s just formally apologized?

The Catholic Church.
Guys, masih inget soal catatan kelam sejarah di mana warga suku asli aka native di Amerika Serikat maupun Kanada mengalami pembantaian besar-besaran akibat kolonialisme Eropa? Yep, jadi sebelum bangsa kulit putih sampai ke Benua Amerika, daerah itu ditinggali oleh warga asli aka Natives. Namun mulai abad ke-15, the white settlers came, dan melakukan berbagai aksi pembantaian yang effectively almost wiped out the natives communities, hingga saat ini mayoritas di sana adalah bangsa kulit putih.
 
OK terus?
Nah saking napsunya membantai para natives, para white settlers ini ngga cuma membunuh, merampas tanah, menyebarkan wabah cacar yang mematikan hingga membantai abis sumber makanan para natives, namun mereka juga mengambil paksa anak-anak dari orang tuanya dengan tujuan mem-brainwash mereka supaya ngga terhubung lagi sama culture para natives yang menurut para white settlers ini ngga beradab. Nah hal inilah yang kemudian bikin Paus Fransiskus menyampaikan permintaan maafnya, minggu lalu.
 
Emang hubungannya apa?
Well, jadi sebagai bagian dari upaya brainwash tadi, di sekitar abad ke-19 sampai tahun 1970an, para white settlers di Kanada (dan sebenernya US juga) bikin aturan bahwa anak-anak natives yang terdiri dari Inuit, Metis, dan First Nations harus kudu wajib ikut sekolah asrama yang disebut residential school. Tercatat ada 150 ribu anak-anak dari penduduk asli Kanada diambil paksa dari orang tuanya dan diwajibkan ikutan sekolah tersebut and no choice. Dalam prosesnya, banyak anak-anak yang meninggal, depresi, malnourished, mengalami kekerasan, dll. More about the school here
 
Hiks. Go on…
Puncaknya pada Juni tahun lalu, ditemukan ada 751 makam anak-anak tak bernisan di lokasi yang dulunya bangunan residential school. Hal ini kemudian memunculkan kembali fakta mengerikan soal abuse yang dialami para anak-anak natives tadi. Jadi ditemukan bahwa selain dipisahkan dari their own parents’ home and culture, anak-anak di residential school juga banyak yang meninggal karena penyiksaan tadi. Lebih menyedihkan lagi karena makamnya ga bernisan, bisa diambil kesimpulan bahwa ortu maupun keluarga dari anak-anak ini most likely ngga tau kondisi anaknya :(. Terus buat mereka yang berhasil survive dan lulus, kondisinya juga sedih banget, karena mereka jadi asing sama kampung halamannya sendiri, namun juga ga fully diterima juga oleh warga Kanada pada umumnya karena ya physically mereka tetep natives. Karena hal inilah, angka depresi, alcoholism sampe suicide rate di kalangan natives tinggi banget guys, sampe sekarang.
 
Tapi apa hubungannya sama Paus Fransiskus?
Jadi dalam menjalankan program residential school ini, pemerintah Kanada kerja sama dan didanai sama Gereja Katolik. Jadi yang jaga sekolahnya tu para biarawan dan biarawati, dan safe to say,
Advertisement
 mereka juga yang melakukan berbagai jenis abuses tadi. Selain itu, emang tujuan dari residential school ini adalah untuk mengkristenkan anak-anak natives dan mengasimilasikan mereka ke culture “Barat” yang dinilai lebih beradab. Keterlibatan inilah yang bikin Paus Francis minta maap.
 
🙁 Apa katanya?
Jadi setelah menggelar meeting sama perwakilan natives yang datang ke Vatikan dan mendengar langsung trauma yang dialami mereka, pada Jumat lalu Paus Fransiskus kemudian menyampaikan permintaan maafnya. In his words“For the deplorable conduct of those members of the Catholic Church, I ask for God’s forgiveness and I want to say to you with all my heart: I am very sorry.  And I join my brothers, the Canadian bishops, in asking your pardon.“It is chilling to think of determined efforts to instill a sense of inferiority, to rob people of their cultural identity, to sever their roots, and to consider all the personal and social effects that this continues to entail: unresolved traumas that have become intergenerational traumas.”
 
I see. Anything else I should know?
Permintaan maaf ini tentunya disambut positif oleh para natives yang emang udah menunggu-nunggu pernyataan tersebut disampaikan oleh Gereja Katolik. Yep, jadi pada tahun 2009, perwakilan dari First Nations juga pernah ke Vatikan untuk ketemu Paus Benediktus XVI waktu itu, dan beliau menyampaikan kesedihannya aja, tapi ngga minta maaf. Terkait perkembangan ini, PM Kanada Justin Trudeau juga menyampaikan sambutan hangatnya dan bilang bahwa ditunggu banget nih Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Kanada dan ketemu langsung sama komunitas Natives lainnya.
Advertisement