Hakim Pengadilan Tinggi Bandung Putuskan Hukuman Mati Herry Wirawan, Invasi Rusia Membuat Kuburan Massal di Ukraina, Varian Baru Covid-19 Bernama XE, Korlantas Polri Pasang Kamera Pantau Pelanggaran Lalu Lintas di Jalan Tol

391

Good morning

Rise and shine! So it’s day 3 of Ramadan, and we hope you’re already  used to not having your morning coffee at this point. Now, we will go straight to the news, from the updates on Harry Wirawan, Ukraine, to the new Covid-19 variant that sounds a lot like… your phone. Let’s catch up!

Who’s sentenced to death?

Herry Wirawan, the sex predator.
Well, perjalanan kasusnya Herry Wirawan, si pelaku pemerkosaan 21 santriwati di Bandung bakalan menemukan ujungnya nih, gengs. Karena kemarin banget, hakim di Pengadilan Tinggi Bandung akhirnya memutuskan untuk mengabulkan permohonan jaksa penuntut umum buat menjatuhkan hukuman mati buat doi.
 
Wait, Herry who?
Itu loo yang akhir tahun lalu viral karena kasus pemerkosaan 21 santriwati di Bandung di mana korban-korbannya semuanya adalah anak di bawah umur. Para santriwati ini bahkan udah ada yang punya anak, dan pelaku pemerkosaan ngga lain ngga bukan adalah gurunya sendiri, yakni Herry Wirawan. Yang bikin speechless adalah kejadiannya tuh udah berlangsung sejak 2016 tapi baru ketahuan di pertengahan tahun lalu saat salah seorang korban speak up dalam keadaan hamil, anaknya si Herry. Nah, dari situ deh akhirnya Herry dilaporin ke polisi dan proses hukum berjalan ever since.
 
Lanjut…
Terus, setelah melalui proses panjang di pengadilan, Jaksa Penuntut Umum aka JPU menuntut supaya Herry dihukum mati aja, terus dikebiri kimia, terus segala aset punya dia juga bakalan dijual dan diserahkan buat anak-anak hasil kebejatan Herry yang jumlahnya ada 9 orang itu. Tapi dalam pengadilan tingkat pertama di Pengadilan Negeri Bandung, majelis hakim nggak mengabulkan gugatan itu. Akhirnya Februari kemarin, Herry dijatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup aja.
 
Udah? Gitu doang?
Nggak dong beb. Vonis majelis hakim itu bikin JPU yang juga Ketua Kajati Jawa Barat Asep Mulyana ke-trigger buat mengajukan banding yang akhirnya dilayangkan oleh kejaksaan ke Pengadilan Tinggi Bandung. Menurut Pak Asep, si Herry emang deserve dapat hukuman mati karena yang dilakukan Herry ini udah termasuk ‘the most serious crime’, makanya dia haqqul yakin mau banding ajah. Nah pada tingkat kedua ini, gugatan JPU akhirnya dikabulkan, karena hakim di Pengadilan Tinggi Bandung akhirnya memutuskan bahwa Herry dijatuhi hukuman mati.
 
So, he will… die?
Yes. Dalam putusan kali ini, hakim memperbaiki putusan sebelumnya dari yang penjara seumur hidup itu… ke hukuman mati. Dari keterangan Hakim, Herry Wirawan sebagai orang yang kerjanya di dunia pendidikan, punya pesantren, harusnya bisa jadi sosok buat melindungi dan membimbing anak-anak, sehingga anak-anak itu bisa tumbuh dan berkembang. Bukan malah jadi sosok yang kasih trauma seumur hidup sama anak-anak itu dan ngerusak masa depan mereka. Atas dasar itulah hakim mengabulkan bandingnya, gengs.
 
Tell me about the children….
Yes, selain ngebahas banding yang dikabulkan itu, sidang kemarin juga ngebahas nasib anak-anak korban hasil kebejatannya Herry. Berdasarkan putusan hakim, sembilan anak itu bakalan diserahkan biar dirawat langsung sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat lewat UPT Perlindungan Perempuan dan Anak setelah dapat approval dari keluarganya dan bakal dilakukan evaluasi secara berkala. Setelah kondisi fisik dan mental korban plus anak korban udah ready, baru deh perawatannya dikembalikan lagi ke ibunya.
 
Got it. Did anyone say anything?
Ada. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia aka KPAI Jasra Putra bilangnya putusan hakim yang menghukum mati si Herry ini adalah putusan bersejarah. Bayangin aja, pelaku kekerasan seksual dijatuhi hukuman maksimal, kan ini bisa kasih efek jera sekaligus jadi edukasi buat masyarakat supaya jangan maen-maen kalo soal kekerasan seksual ini. In his words, Pak Jasra said, “Tentunya keberpihakan majelis hakim untuk seluruh korban sangat perlu diapresiasi. Karena umumnya korban kekerasan seksual akan dihantui rasa trauma dan penderitaan sepanjang hidupnya. Ini yang perlu diantisipasi negara.”
 
Yessss true. Anything else I should know?
Indeed. Terus, orang nomor satu di Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengapresiasi putusan majelis hakim ini. Menurut Kang Emil, dengan level kejahatan yang udah dilakukan sama Herry dengan jumlah korban yang banyak banget itu, putusan hakim udah memenuhi rasa keadilan masyarakat. Kang Emil juga berharap kasusnya Herry ini bisa jadi pembelajaran besar buat sejarah bangsa, biar nggak ada lagi dah yang kayak gini-gini.

What’s causing international anger?

The finding of mass grave in Ukraine.
Iya ni guys, kondisi di Ukraina setelah invasi Rusia berlangsung di sana selama lebih dari satu bulan itu jadi makin menyedihkan. Yep, just like a war textbook yang biasa kita baca, perang menyebabkan banyak korban meninggal, rumah dan infrastruktur hancur, sampe influx of refugee yang bikin krisis di negara tetangganya. Nah saat ini, invasi Rusia membuka lembaran kelam baru, di mana baru aja ditemukan kuburan massal di Ukraina yang bikin komunitas internasional marah banget.

Mass grave?

Iya, jadi over the weekend kemarin, telah viral video penemuan kuburan massal yang berisi puluhan mayat warga Ukraina yang tewas karena diduga dibantai oleh tentara Rusia. Kuburan massal ini ditemukan di Kota Bucha, Ukraina, yang emang sebelumnya diduduki tentara Rusia selama lima minggu, sebelum akhirnya tentara Rusia cabut dari sana just over the weekend kemarin.

🙁 Go on…

Nah dalam kuburan massal yang ditemukan terletak di belakang sebuah gereja itu, ditemukan sekitar dua puluh mayat yang dikubur berbarengan, dengan beberapa masih ada yang tangannya terikat ke belakang. Menurut keterangan dari polisi setempat, diprediksi ada sampai 200 atau 300 mayat lainnya yang dikubur di lokasi yang sama, dan ini adalah bukti kebiadaban Rusia.

Hiks…

Nah selain ratusan nyawa yang melayang, hampir semua bangunan di Bucha juga hancur lebur, terutama bangunan bertingkat. Lalu dari berbagai video yang beredar, nampak juga jalanan di Bucha yang ada mayat bergelimpangannya guys :(. Scene kayak gini ga cuma terjadi di Bucha, namun juga di kota-kota lain yang sempat dikuasai Rusia, seperti Irpin, Myla, Hostomel hingga Bordyanka.

Terus gimana?

Nah hal ini tentunya bikin banyak pihak makin mengecam Rusia, dan bahkan negara-negara Barat udah meminta International Court of Justice (ICJ) untuk menginvestigasi soal kemungkinan adanya kejahatan perang di Bucha. Presiden Amerika Serikat Joe Biden bilang bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah penjahat perang, dan di Uni Eropa, pemimpin European Council Charles Michel juga menyebut bahwa pihaknya lagi membantu Ukraina untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatan perang Rusia buat nanti digugat ke pengadilan internasional.

Terus…

Selain itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menyebut bahwa apa yang dilakukan Rusia ini adalah kejahatan perang karena clear banget para korban meninggal ini adalah warga sipil. Beliau juga menyebut bahwa apa yang dilakukan Rusia adalah tindakan genosida, dan serangannya harus segera diakhiri karena ini adalah aksi yang biadab banget.

I believe Russia has a say…

Advertisement

Yep, dalam keterangan resminya, Kementerian Pertahanan Rusia bilang bahwa video yang beredar tentang mayat yang bergelimpangan di Bucha adalah boongan, dan ngga ada satu warga sipil pun di Bucha yang mengalami tindakan kekerasan apa pun. Lembaga tersebut juga menyebut bahwa videonya adalah media campaign ajatu, karena faktanya, tentara Rusia justru menyalurkan puluhan ton bantuan buat warga sipil yang ada di sana.

🙁 Anything else?

Sejauh ini, udah ada hampir lima juta warga Ukraina yang meninggalkan negaranya sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu. Serangan yang dilakukan oleh tentara Rusia ini tentunya sangat mengganggu ekonomi global, terutama karena Rusia maupun Ukraina adalah penghasil berbagai komoditas pangan maupun produk kebutuhan lainnya.


What keeps transforming?

Omicron.
Iya guys. Makin ke sini, varian Covid-19 makin macem-macem deh, dan yang paling update, ada lagi varian baru pecahan omicron ini, namanya XE.
 
Is it Covid, or is it the new Apple phone?
It’s Covid, really. Ok, everybody meet Omicron the OG and the so-called Omicron siluman. Jadi kan kalo varian Omicron of course kita semua udah familiar lha ya, dengan penyebarannya yang masif, namun gejalanya yang lebih ringan. Nah selain varian Omicron yang pertama kali menyebar, muncul pula Omicron “siluman” yang merupakan turunan dari Omicron yang muncul di awal.
 
Terus…
Nah terus, kamu harus tahu guys bahwa varian Omicron sendiri udah dikategorikan WHO sebagai Variant of Concern aka VoC, including para keturunannya, termasuk Omicron siluman tadi. Adapun untuk Omicron siluman ini gejalanya juga mirip-mirip sama Omicron yang sebelumnya, kayak sakit tenggorokan, batuk, pilek, lemes, dll. Nah, yang mau kita bahas kali ini adalah Omicron siluman yang di-combine sama Omicron asli. Namanya XE.
 
Buset…
OK guys, get ready. Jadi varian terbaru ini awalnya ditemukan di Inggris oleh Otoritas Kesehatan di sana. Adapun tingkat penyebaran varian XE ini diketahui lebih tinggi sebesar 9,8% dari varian omicron yang sebelumnya, baik itu yang Omicron asli maupun yang siluman. Per 22 Maret lalu aja, udah ada 637 kasus Varian XE yang tersebar di seluruh Inggris. Terus sejauh ini, para peneliti masih mengumpulkan data soal varian ini karena emang masih baru banget.
 
Tapi gejalanya gimana?
Sampai saat ini, gejala buat varian XE ini belum bisa dipastikan secara jelas. Tapi menurut seorang dokter penyakit dalam di Inggris, gejala varian ini mirip sama varian Omicron turunan lainnya. Peneliti di sana juga masih mengkaji lebih jauh gimana tingkat penularannya, terus tingkat keparahannya, plus kalau orang udah vaccinated terpapar sama varian ini gimana. Masih proses penelitian lanjutan lah intinya.
 
I see. Anything else I should know?
Fyi hari Sabtu kemarin Thailand resmi mencatat kasus varian XE pertamanya. Komisi Kesehatan Masyarakat di sana menyebut bahwa warganya yang terinfeksi varian XE itu udah recovered setelah sebelumnya kena gejala ringan. So far, Kemenkes kita melalui jubirnya Siti Nadia Tarmidzi udah mengkonfirmasi kalau di Indonesia belum ada nih yang terinfeksi varian XE ini.

Finally, if you’ve been driving recklessly…

You’ve probably got “captured”.
 
On ETLE, aka Electronic Traffic Law Enforcement yang dipasang oleh polisi di berbagai titik lalu lintas. Iya ni guys, jadi sepanjang 1 sampe 3 April kemarin, Korps Lalu Lintas aka Korlantas Polri memasang kamera untuk memantau pelanggaran lalu lintas di jalan tol, dan hasilnya…. ada 14ribu lebih kendaraan yang ketauan melanggar aturan!
 
Yep, jadi emang belakangan ini, polisi lagi memaksimalkan penggunaan tilang elektronik supaya mekanisme tilangnya tuh lebih akurat dan transparan guys. Jadi gaada lagi tuh, kena tilang, terus damai-damai di jalan sambil nyelipin uit, ehehehe. Dengan adanya ETLE ini, maka berbagai pelanggaran lalu lintas bakal terekam kamera, terus plate nomor kamu juga bakal langsung tercatat dan bakal bisa langsung di follow up sama Pak Polisi. Nah balik lagi ke pelanggaran yang mencapai 14ribuan tadi, jadi kamera ETLE-nya ini dipasang di 14 ruas jalan tol yang ada di Trans Jawa dan Trans Sumatera. Adapun kebanyakan pelanggaran yang dilakukan adalah pelanggaran batas kecepatan aka speeding. Jadi misalnya kamu maksimal cuma boleh nyetir di 100 km/jam, tapi kamu ngebutnya malah di atas itu. Nah dengan ETLE, pelanggar bisa otomatis ter-capture dan ditilang. However, ngga semua semua kendaraan yang melanggar batas speeding bisa ditilang guys, karena untuk kendaraan-kendaraan kayak  ambulans, mobil polisi, atau mobil pemadam kebakaran, ya mereka ngga kena aturan speeding tadi.

“Kondisi varian Omicron di Indonesia berada pada posisi yang terkendali.”

Wihiii finally some good news ni guys, yang disampaikan oleh Menko Maritim dan Investasi Opung Luhut Binsar Pandjaitan. Jadi dalam konferensi persnya kemarin, Opung Luhut bilang bahwa kasus Covid-19 udah turun sampe 98% dari puncak kasusnya beberapa waktu lalu, dan penurunannya juga sangat signifikan.

Great. To. Hear!

Announcement


Thanks to Vina for buying us coffee today!

(Mau ikutan nraktir tim Catch Me Up! kopi? Here, here…just click here Dengan mendukung, kamu nggak cuma beliin kopi yang menemani kami nulis, namun kamu juga udah men-support kami untuk terus berkarya dan membuat konten-konten berkualitas yang imparsial dan bebas dari kepentingan. Thank you so much!)

Catch Me Up! recommendations

Been sitting too much? Try this simple exercise.
Advertisement